I Love You My GameKyu part I

Hyena’s POV

Aku Hyena, Nam Hyena. Aku sorang siswi di Kagnam High School . Rumahku tidak terlalu jauh dari sekolahku, tepatnya di District Apgujeong, Kangnam. Aku anak tunggal di keluargaku.

***

“Hyena~ya !!!” suara yang sangat familiar terdengar ditelingaku. Aku membalikan badanku dan menemukan sesosok gadis berwajah manis dengan sebuah kuncir kuda dikepalanya. Aku-pun tersenyum.

Dia membalas senyumku dengan sebuah senyuman yang tak kalah manis dari wajahnya.

“pagi Hyunji~ya!!” sapaku ramah padanya

“pagii~” balasnya

“Hyunji! Hyena! “ panggil suara yang juga sangat familiar ditelingaku

“pagi!!~” jawab aku dan Hyunji berbarengan. Hyunji dan Ahra adalah sahabatku sejak di Kangnam Junior High School

SHINING STAR~~~ LIKE A LITTLE DIAMOND MAKES ME LOVEEE~~~ bel sekolahku bebunyi sangat keras di seluruh antero sekolah. Kami bertiga segera lari meuju lantai tiga tempat dimana kelas kami berada. Tiba-tiba “GEDBUK!!”

“aawwww!” ucapku setengah merinitih kesakitan

“sorry” ucap seseorang yang tak sengaja bertabrakan denganku. Dia segera berdiri, dan memungut sebuah PSP dan berlalu meninggalkan aku yang masih kesakitan

“dasar cowok gak sensitive!” gerutu Hyunji kesal

“udahlah, mungkin dia lagi buru-buru” kataku menenangkan Hyunji, sedangkan Ahra segera membantu aku berdiri

***

Aku berdiri di depan gerbang sekolah sambil menunggu supirku. Tiba-tiba aku tertarik melihat segerombolan cewek yang sedang asik membututi seorang cowok yang sedang bermain game di PSP nya.

“OMOONA~~” pekikku pelan “itu kan cowok yang tadi pagi nggak sengaja bertabrakan denganku” gumamku pelan

“kenapa cewek-cewek itu ngikutin cowok itu terus ya?” pikirku dalam hati

***

“oemma na wasso~~!” teriakku pada oemma yang mungkin sedang dirumah

“ibu tidak dirumah non,” kata bibi Jung pelan

“bukannya oemma libur hari ini?”

“tadi ibu ada panggilan mendadak, katanya ada pasien yang harus segera dioperasi,” jawab bibi Jung sopan

“oohh~” mulutku berbentuk huruf o

“ah! Emang susah ya kalo punya oemma yang kerjanya dokter, pasti jarang dirumah, sekalinya dirumah jadinya kayak gini nih, ada aja telepon mendadak dari rumah sakit,” keluhku. Bibi Jung hanya tersenyum kecil

“itu sudah tuntutan profesi non, lagi pula dokter itu pekerjaan yang mulia non,”

“iya si, yaudah deh bi, aku masuk kamar dulu ya,” pamitku pada bibi

***

Sinar matahari yang masuk dari jendela kamarku membuat mataku yang sudah sipit menjadi lebih sipit. Tiba-tiba sebuah tangan membelai pipiku, hangat~. Aku membuka mataku dan menemukan sosok wanita yang sangat cantik. Aku pun tersenyum

“pagi sayang” sapa wanita itu padaku

“pagi oemma” aku membalasnya sambil memamerkan senyum termanisku

“ayo bangun! Udah jam sembilan, terus kami mandi, habis mandi segera turun ke meja makan. Nenek udah nunggu tuh,” kata oemma

“halmoeni?”

“iya sayang, udah cepetan gih, oemma runggu dibawah ya,” aku hanya manyun dan masuk ke kamar mandi

Sekitar dua puluh menit aku menghabiskan waktuku dikamar mandi

“pagi cucuku yang paling cantik!” sapa nenekku

“iyalah aku paling cantik, aku kan cucu nenek satu-satunya,” nenekku hanya tertawa mendengar perkataanku

Sarapan pun selesai, nenek menaruh sendoknya di atas piring lalu beliau berdeham kecil, “kenapa nek? Nenek mau aku ambilin minum lagi?” tanyaku kemudian yang melihat gelas nenekku sudah kosong

“nggak, nenek mau bicara sama kalian,” kata nenek datar

“bicarain apa si oemma?” tanya appaku

“aku mau menjodohkan hyena dengan cucu sahabatku,” kata halmoeni, aku tersedak sehingga menyemburkan air minum dari dalam mulutku ke muka appa

“dijodohin?” tanyaku tak percaya

“iya sayang,” kata oemmaku sambil tersenyum dan kami setuju dengan usul nenekmu,” tambah omma

“oemma sama appa udah tau?” aku masih tak percaya, masa dijaman seperti ini masih ada perjodohan sih? Emangnya jaman siti jurbaya? pikirku *emang di korea tau siti nurbaya ya? :p*

“udah,” kata appa santai “lagipula itu bukan sesuatu yang buruk,” tambah appa yang membuatku menjadi kesal

“nggak buruk gimana coba?! Kalian nggak menanyakannya padaku terlebih dahulu, tiba-tiba kalian ingin menjodohkanku dengan laki-laki yang sama sekali tidak aku kenal ” air mataku sudah membanjiri pipiku. Aku sedih dan kesal, oemma, appa, halmoeni, meraka nggak ada yang memikirkan perasaanku. Aku segera pergi meninggalkan meja makan, tapi langkahku terhenti saat sebuah suara membuatku terhentak

“bahkan, jika ini permintaan terakhir nenek” aku tersentak, aku meoleh pada nenek

“nenek sudah tua sayang, nenekmu ini nggak tahu berapa lama lagi dia bisa hidup di dunia ini,” aku menangis mendengar perkataan nenek “nenek mohon sayang,” terdengar suara tangisan nenek, nenek memeluku, masih menangis

“baiklah kalau itu mau nenek,” aku menyerah, aku nggak tega melihat nenek sedih

“kalau begitu, nanti malam kau akan bertemu dengan orang yang akan nenek jodohkan denganmu,” kata nenek senang, aku memberi sedikit senyuman yang di paksakan pada nenek.

***

Aku duduk di bangku di depan meja riasku. Oemma menyisir rambutku yang sudah rapi, lalu oemma menaruh sebuah bando berwarna biru safir di atas rambutku yang ikal “bando ini terlihat cantik dirambutmu,” ucap oemma seraya tersenyum padaku, aku pun membalas senyuman ommaku

Aku berfikir sejenak “nggak papa juga sih kalo aku dijodohin, lagipula aku kan nggak punya pacar, siapa tau aja cocok,” aku tertawa atas pikiranku sendiri

“TING TONG~” suara bel rumahku berbunyi

“sebentar ya oemma buka pintu dulu,”

Lima menit kemudian, bibi Jung menhampiri kamarku “nona bisa turun sekarang,” aku hanya mengangguk dan segera turun ke ruang tamu. Saat diruang tamu, aku disambut oleh seorang wanita yang mungkin seumuran dengan oemmaku.

“pasti ini yang namanya Hyena~” tebak wanita itu, aku hanya tersenyum. Lalu aku melihat sesosok laki-laki yang wajahnya tak asing bagiku, “OMOONA~~!” pekikku yang membuat semua orang yang ada di ruang tamu kaget

“hyena, gwenchana?” tanya oemma “ne, gwenchana oemma”

“sayang, ini Mr & Mrs Cho, dan ini Cho Kyuhyun, yang akan kami jodohkan dengan kamu,” aku hanya diam. Kyuhyun yang sedang asik bermain game menghentikan gamenya lalu ia tersenyum ke arahku, aku pun membalas senyumnya. “jadi cowok yang kemarin tabrakan denganku sama dengan cowok yang akan dijodohkan denganku?” tanyaku pada diriku sendiri dalam hati……

To be continued…

By: Nadya Kurnia

Nb: mian kalo ff nya aneh ato jelek, ff pertama sih, hehe