Victoria’s Wings Tale

Victoria’s Wings Tale

Kami terbang, kami menari…
Kami terhubung dengan apa yang ada di hatimu..
Pendaran cahaya.. helaian bulu lembut..
Cahaya pada setiap helai bulu di sayap kami menandakan kebahagiaan, tapi saat helai-helai itu mulai rontok, kami tahu ada sesuatu yang buruk sedang terjadi..
Kami terbang, kami menari..
Kami terhubung dengan apa yang ada di hatimu…

“Victoria?” sebuah suara memanggil namaku, aku menoleh dan mendapati seorang gadis berdiri di belakangku. Dia seorang gadis yang cantik dengan sayap putih bersih yang berpendar dalam pantulan cahaya. Tangannya membawa sebuah keranjang berisi bunga bunga yang aku tebak baru saja dipetiknya di Taman Eden. “Aku mencarimu di Eden, tapi kau tak ada di sana.”

Baru saja aku mau menjawab, dia memotongku. “Kenapa dengan sayapmu? Kenapa seperti tercabik begitu?”

“Satu satu kalau bertanya, Valesquita. Aku tak bisa menjawab rentetan pertanyaanmu kalau kau terus bertanya seperti itu.” Kataku meledeknya, ia selalu banyak omong seperti ini. Tapi aku menyukainya, dan dia adalah teman bermainku di sini.

Ia merengut sebal tapi lalu ia berkata, “baiklah aku diam, sekarang jawablah..”

“Hmm jawaban kenapa aku tak bisa ke Eden adalah karena sayapku, seperti yang kau bisa lihat, rusak.” Aku menyentuh sayapku dengan bulu-bulu yang tercabik dan mulai rontok, seperti ada yang sengaja merusaknya. “Dan alasan kenapa sayapku terlihat seperti ini adalah karena… aku juga tak tahu kenapa.”

Aku tertawa, perkataan yang barusan kuucapkan benar-benar fantastis. Aku menjawab pertanyaan yang membutuhkan jawaban lagi.

Valesquita menyentuh ujung sayapku yang tercabik lalu mengelusnya. “Ini parah, bahkan kau tak bisa terbang.”

“aku tahu..” kataku sedih. Jujur aku memang sangat sedih karena rusaknya sayapku ini membuatku tak bisa terbang. Aku bahkan tak bisa mengunjungi taman Eden yang setiap hari kusinggahi.

Valesquita, temanku ini, mencoba berpikir keras untuk mencari jawabannya. Mimiknya saat berpikir memang konyol, tapi aku tahu gadis ini akan bisa mengeluarkan hipotesis yang brilian seperti biasanya. Ia dikaruniai otak yang cerdas.

“Ini pasti karena seseorang di bumi..” katanya sambil membelai rambut ikalku. “Kau berulang tahun yang ke 21 tahun ini, dan di umur ini kau telah ‘terhubung’. Kau lupa?”

“Aahh iya, aku baru ingat.” Aku menepuk jidatku sendiri. Aku lupa bahwa kami, saat melewati usia 21, akan terhubung dengan seseorang di bumi. “Lalu bagaimana? Apa yang harus kulakukan?”

“Mencari alasan kenapa sayapmu tercabik seperti itu tentu saja.” Katanya lagi menyediakan jawaban untukku.

“Ah yaa….” Kataku dengan senyum mengembang.

Sayapku, kau akan segera kembali seperti semula.

Aku berjalan mendekat ke arahnya, meneliti figur yang sedang tidur di hadapanku dengan seksama. Ternyata dia pria, pria yang sangat tampan. Lekuk wajahnya sempurna, tubuhnya terbungkus selimut putih. Ia tampak sangat damai dalam tidurnya.

“Ada apa denganmu?” bisikku perlahan. Ia memutar tubuhnya dan aku bisa melihat dia sedang memeluk sebuah bingkai foto. Ia mendekapnya dengan sangat erat, aku tak bisa melihat figure dalam bingkai itu. “Apa yang membuatmu begitu sedih sampai sayapku terkoyak seperti ini?”

Seperti mendengar perkataanku, ia dengan amat perlahan membuka matanya. Setelah beradaptasi dengan keadaan sekitar dan melihatku, ia langsung terlonjak dan terduduk di ranjangnya, ia menarik selimutnya sampai menutupi batas dadanya.

“Siapa kau? Kenapa kau ada di kamarku? Apa yang kau lakukan di sini?” tanyanya dengan sembrono, mengingatkanku akan seseorang yang sering bermain denganku di taman Eden.

“Aku adalah bagian darimu.” Jawabku diplomatis, aku tak bisa berpikir untuk mengatakan yang lebih baik daripada kata-kata yang ambigu itu.

“Apa maksudmu?”

Benar apa kataku, dia memang bingung dengan apa yang aku katakan.

“Hm, memang agak susah menjelaskannya, tapi aku di sini untuk mencari alasan kenapa sayapku seperti ini.” Ucapku sambil memutar tubuhku perlahan dan menunjukkan sayapku yang tampak sepert baru dihantam sesuatu yang keras. Melihat keadaan sayapku, aku bisa merasakan pria di hadapanku ini menahan nafasnya saking kagetnya.

“Aku makin tak mengerti dengan apa yang kau bicarakan. Dan kau ini apa? Kenapa kau punya sayap?”

Aku ingin tertawa mendengar pertanyaannya, tapi aku menahannya karena sangat wajar ia tak mengerti dengan semua keadaan ini. Tidak semua orang mendapati malaikat saat bangun tidur.

“Aku, adalah hatimu. Susah menjelaskannya dengan akal sehat, tapi itu memang benar adanya. Setiap manusia yang hidup di dunia ini memiliki hati, dan dalam dimensi lain, hati itu berwujud sepertiku. Dengan kata lain, aku adalah gambaran hatimu.” Aku tersenyum. “Dan sayap ini, bukankah setiap malaikat memang punya sayap?”

Ia menautkan kedua alisnya menjadi sebuah garis. “Tapi kenapa kau bisa datang kemari?”

“Aku rasa karena sayapku mengatakan kau tahu alasannya.”

“Aku bertanggung jawab atas kerusakan itu?” tanyanya hati-hati. Aku tahu ia setengah berharap aku akan menyanggahnya. Tapi tidak, tentu saja tidak. Sayapku memang rusak karenanya.

“Hatimu luluh lantak, kau tersakiti. Dan selama kau masih dalam keadaan seperti ini, sayapku masih akan tetap terkoyak, sama seperti hatimu..”

Ia menatapku tak percaya dengan mata bulatnya yang membesar. “Tuhanku… kau pasti bercanda kan? Para hyung yang memintamu datang kemari?”

“Hyung?” kini bagian aku yang bingung.

“Iya, pria-pria cantik yang suka sok campur urusan orang itu.” Katanya dengan tawa tertahan. “Mereka menyewamu untuk menghiburku kan?”

“aku tak tahu apa yang kau bicarakan, yang jelas kau harus segera membenahi hatimu agar aku bisa kembali terbang seperti selayaknya.” Kataku menjelaskan. Ia tampak bingung dengan apa yang barusan kukatakan. “dan namaku Victoria, dengan nama apa aku bisa memanggilmu?”

“Um, Siwon.” Jawabnya, “Choi Siwon.”

“Uh, siwon. Boleh aku tahu apa yang membuatmu merefleksikan sayapku seperti ini? Aku hanya ingin tahu karena kupikir aku berhak tahu alasan aku tak bisa terbang, juga karena kupikir kerusakan ini adalah tanggung jawabmu.”

Wajahnya yang tadi sempat menunjukkan keramahan sekarang telah berganti menjadi sesuatu yang kuartikan sebagai ekspresi ‘terganggu’. Ia seperti menyesal telah mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya ia katakana pada orang asing sepertiku. Aku bisa membaca itu dari raut mukanya.

“Bisa kau tinggalkan aku sendiri sekarang? Aku akan mengatakannya padamu, tapi nanti. Sekarang aku butuh waktu untuk berpikir.”

Aku menatapnya nanar, refleksi kesakitan pada hatinya tergambar jelas di sepasang mata berwarna gelap itu. Aku hanya bisa menghela nafas lalu mengangguk lemah. Sebelum dia berkata sepatah kata lagi, aku sudah menghilang dari balik awan.

“kau sudah bertemu dengan jiwamu?”

Itulah sambutan pertama yang aku dapat ketika mengunjungi Valesquita di rumah Pioninya. Dengan susah payah, tanpa sayap, aku berjalan sendirian ke taman Eden untuk bertemu dengan temanku ini yang memang tinggal di taman cantik ini.

“Hmm hmm.” Jawabku tanpa mengatakan apapun, aku malah memainkan lampu rumahnya yang terbuat dari kuncup pioni yang bercahaya. Mendengar jawabanku, Valesquita duduk di kursi di sebelahku dan menopang dagunya dengan kedua tangan, bersiap mendengarkan ceritaku.

“Bagaimana dia?”

Aku tersenyum, “Dia seorang pria, tampan. Tapi ia tidak memberitahuku kenapa hatinya hancur.”

“tsk, kau bilang dia tampan? Seperti apa rupanya?”

Wajah pria itu kembali memenuhi otakku, ia bagai udara yang merangsak masuk dalam paru-paruku, memenuhi segalanya tanpa celah yang bisa ditembus.

“Ia tampan, sangat tampan…”

“Seperti apa yang digambarkan sebagai dewa hermes dengan segala ketampanannya?” Tanya Valesquita penasaran, ia memang sedikit terobsesi dengan segala kehidupan dewa-dewi yang dimesinya hanya berbeda satu lapisan dengan dimensi kami.

“tapi ia misterius, aku malah mengiranya Thanatos..”

“yang benar saja, Thanatos?” matanya membulat besar, terlihat sangat tertarik. Aku lupa bahwa ia sangat menyukai budak Hades itu, si pencabut nyawa kami memanggilnya. Tapi Valesquita memujanya, Thanatos maksudku, berkebalikan denganku yang lebih menyukai seseorang seperti Hades.

“Saat kemarin aku bertemu dengannya, dia memang sama dinginnya dengan Thanatos.”

“Jadi itu kenapa dia tak memberitahumu kenapa hatinya hancur dan kau tak berani menggertaknya untuk mengatakan hal yang sejujurnya?”

Aku mengangkat bahuku, “entah, dia bilang dia butuh waktu untuk berpikir. Lagipula sinar matanya menyiratkan kesedihan, aku tak tega memaksanya.”

Val, begitu aku menyingkatnya, menepuk bahuku perlahan dengan kasih sayang. “Kau harus segera kembali ke bumi untuk membenahi hatinya, Victoria. Kalau begini terus, sampai kapan kau akan membiarkan sayapmu seperti itu?”

“mungkin besok, aku rasa ia masih berpikir.”

Aku menghela nafas.

“ceritakan padaku semuanya saat sayapmu membaik, ok?”

“baiklah.”

“siwon?” aku memanggil namanya. Siwon berbalik dan tampak terkejut melihat kehadiranku. Aku rasa saat kemarin aku bertemu dengannya, ia menganggap pertemuan itu sebagai mimpi, bunga tidurnya.

“kau… Victoria?” katanya parau. “aku kira….”

“kemarin hanya mimpi, iya kan?”

Gurat merah di pipinya mejawab pertanyaanku. Aku tahu ia malu untuk mengakuinya, tapi siapa perduli sih?

“Kau datang kemari untuk menagih jawaban kan?” tembaknya langsung, membuatku sedikit terhenyak. Kaget, tapi setengah senang karena ia tak sepenuhnya melupakanku.

“Hanya kalau kau sudah siap untuk menjawabnya.” Aku mengangkat bahu, jujur saja aku tak mau membebaninya dengan keinginanku. Aku tak tega setiap kali melihat wajah sendunya.

“Apa jawaban dariku akan segera membuat sayapmu kembali seperti semula?”

Aku menggeleng, “tidak juga, sayapku akan berfungsi kembali saat hatimu sudah kembali cerah.”

“Aku rasa itu takkan terjadi.” Ia membuang pandangannya kea rah lain, menghindari kontak denganku. “setidaknya tidak dalam waktu dekat ini..”

Ia sedang patah hati, dia menceritakannya padaku. Ia mencintai seorang gadis, seseorang yang figurnya terbingkai dalam foto yang pernah dipeluknya saat pertama kali aku mengunjunginya. Dan saat ini, entah karena alasan apa, gadis itu pergi meninggalkannya. Ia menghilang tanpa jejak apapun dan Siwon ragu ia akan menemukannya.

Ya, dia begitu kehilangan sampai berpikir bahwa hidupnya mungkin akan berakhir saat ia kehilangan gadis itu.

Perasaan yang dirasakan manusia seperti itu, mereka bilang namanya cinta. Kami para malaikat hati tak tahu apa itu, karena kami tidak menautkan hati satu sama lain. Kami menautkan hati kami pada manusia yang hatinya ada pada diri kami. Membingungkan, tapi itulah adanya.

Namun, apapun itu, apapun rintangan yang kelak akan aku hadapi, aku akan membenahi hancurnya hati Siwon dan membuatnya tersenyum dalam kebahagiaan. Bukan hanya karena itu yang bisa membuat sayapku kembali seperti semula, tapi juga karena aku merasa pria ini terlalu berharga untuk merasakan rasa sakit seperti itu.

“Kau tahu Thanatos?” kataku dalam sesi lain pertemuan kami, masih di kamar apartemennya yang lumayanberantakan. Bukan karena ia seorang pria, tapi aku rasa karena ia terlalu tidak bersemangat untuk membenahi ruangan ini. Sama tidak bersemangatnya untuk membenahi hatinya sendiri.

“Merk keripik kentang?”

Aku hampir saja tertawa, kalau tidak ingat menertawai dewa, malaikat, atau ciptaan Tuhan lainnya merupakanlarangan untukmalaikat hati seperti kami.

“Bukan, tentu saja bukan. Kalau kau pernah mendengar tentang Thanatos, dia adalah seorang yang tinggal di alam bayangan, ia dibenci karena ia terlahir sebagai musuh umat manusia.. dan ia yang ditugaskan untuk mencabut nyawa.”

“Apa hubungannya denganku?” ia mengerutkan keningnya, “apa aku terlihat seperti pencabut nyawa?”

“Oh, bukan itu maksudku,” aku meralat perkataanku. “kau tinggal dalam bayangan masa lalumu, dan itu membuat orang di sekitarmu merasa terganggu. Kau seperti thanatos..”

“Apa dia orang yang baik?”

“Tergantung dari mana kau melihatnya, tapi kau punya kesamaan dalam penampilan. Muda dan menarik.”

Perkataanku sepertinya tak meninggalkan arti apapun padanya, ia seperti tak mengerti maksud dari semua rangkaian kata kataku.

“Yang aku tekankan di sini, mungkin kau memang dalam kesedihan, tapi kau tak bisa selalu hidup dalam alam bayangan masa lalumu.. Manusia hidup, berkembang, menghadapi berbagai masalah, dan ada waktunya untuk keluar dari segala lingkup masa lalu yang menjerat untuk melihat masa depan yang berkilauan.”

“Tapi kau malaikat, kau tak tahu tentang manusia.” Sangkalnya dengan nada yang tak mengenakkan di telingaku.

“Aku tahu, tapi kami bahkan tahu lebih banyak dari pada kalian para manusia. Tuhan menciptakan kami untuk membantu, kau mau menyangkal itu?”

Siwon terdiam, sisi religiusnya mencoba mencari kesalahan dari perkataanku tapi tampaknya ia tak bisa menemukan satupun. Aku lega pria di hadapanku ini orang yang religious.

“Tuhan punya rencana terindah untuk setiap umatNya. Mungkin jalan kebahagiaanmu bukanlah bersamanya.”

“Lalu bersama siapa?” tanyanya lemah, kurasa ia menyerah menjadi orang yang egois dan mulai mau membenahi dirinya sendiri.

“Aku tak tahu.”

“Kau bilang kalian malaikat tahu lebih banyak dari kami manusia.”

Dan kurasa aku salah menilainya, ia masih ingin ‘dijerat’ masa lalunya. Aku tak ingin mendebatnya, takkan berhasil walau aku memaksanya. Hanya ada satu hal lagi yang bisa aku lakukan.

“Aku akan pergi sekarang, meninggalkanmu untuk berpikir jernih tentang segalanya dalam kehidupanmu.”

Hari hari selanjutnya aku tak menemui Siwon. Sejujurnya, aku merasa sepi. Tetua di Eden bilang kami para malaikat tak punya sesuatu yang dibilang rasa cinta terhadap lawan jenis. [jenis apapun itu, bahkan malaikat-manusia] tapi kenapa aku merasakan sesuatu itu? Kenapa saat aku tak bertemu dengannya, seperti ada sebagian jiwaku yang hilang?

Pada hari kelima, aku memutuskan untuk kembali menemuinya. Harapanku adalah semuanya berjalan dengan baik dan sesuai rencana, dan tampaknya memang seperti itu.

“Maafkan aku.. aku sudah memikirkan segalanya dan kurasa akulah yang terlalu menganggap ini semua sebagai akhir dari hidupku.” Aku siwon dengan raut bersalah, tapi aku bisa melihat sosoknya menjadi lebih baik.

“Baguslah, artinya usahaku tak sia-sia. Sayapku akan sembuh begitu hatimu kembali utuh.”

Aku tersenyum padanya. Dan saat itu, aku merasakan desiran halus menelusup jiwaku ketika Siwon membalas senyumku. Ia berjalan mendekatiku lalu menyentuh tanganku.

“apa kita akan bertemu lagi?”

Aku membuang pandangan mataku, mengalihkan kontak pandangan dengannya. “entah, kalau sesuatu terjadi dengan hatimu, aku rasa ya.”

“Jadi kau hanya akan datang saat sayapmu rusak yang berarti saat aku berada dalam kesedihan?”

“Sebenarnya tidak juga, saat kau berada dalam kesenangan yang amat sangat, sayapku akan bersinar dengan terang. Dan saat itu, aku akan bisa melihatmu dari air mancur di taman Eden.”

Ia tersenyum pahit. “Aku rasa kau akan lebih senang melihatku dari jauh daripada sayapmu rusak lagi.”

Aku tak ingin menjawab, karena aku tahu jawabanku akan sangat membuat murka tetua di Eden. Aku akan melanggar peraturan, melanggar tradisi yang dimiliki kaumku.

“Apa aku akan mengingatmu?”

Bingo!

“Sayangnya peraturan mengatakan tidak. Tapi kau tetap bisa merasakan kehadiranku saat kau merasa bahagia, aku kan ada di hatimu. ”

Ia menghela nafas, “baiklah Victoria, terima kasih untuk segalanya. Boleh aku memelukmu?”

Aku agak ragu, tapi aku tak bisa mengatakan tidak pada sepasang mata indah nan menenggelamkan itu. Lagipula, mungin ini akan jadi yang terakhir.

“Tentu..”

“Aku melihatnya dari air mancur di Taman Eden. Dia tampak bahagia.” Ujar Valesquita saat aku bertemu dengannya di depan air mancur Taman Eden, kami sedang menelaah dari balik pantulan kaca, melihat indahnya dunia manusia yang berbeda dimensi. Sayapku sudah kembali seperti semula, bulu-bulunya menempel indah. Tapi aku tak sesenang itu, entah kenapa.

“Lebih baik dari sebelumnya yang jelas.”

“Kau mengerjakan tugasmu dengan sangat baik, Victoria. Aku bangga padamu.” Ia menepuk bahuku perlahan, hal yang selalu dilakukannya. Lalu tiba-tiba matanya membulat besar. “Wow, sayapmu berpendar terang sekali.”

Aku menatap sayapku yang seperti ditempeli dengan lampu putih yang bercahaya. Aku mengerutkan kening, “seharusnya tidak seterang ini..”

“Ini sebuah tanda,Victoria..” Valesquita tersenyum cerah, bahagia.

“tanda?”

Ia mengguncang bahuku dengan semangat yang menggebu. “Kau mengerjakan tugasmu dengan sangat baik dan tampaknya kau mendapatkan bintang itu!”

“maksudmu aku…..” demi Tuhan, aku tak bisa percaya akan apa yang menimpaku saat ini. Terlalu indah untuk jadi kenyataan.

Musim semi setelahnya…

Siwon berjalan santai di taman, menyesap harum musim semi diantara dedaunan kering yang berguguran dan berserakan di tanah. Ini awal musim semi yang menyenangkan. Segala kesedihan di musim gugur lalu telah pudar, digantikan dengan semangat musim semi yang menyegarkan.

Ia telah berubah, menjadi pribadi yang lebih baik. Ia belajar bahwa masa lalu hanyalah akan menjadi gambaran yang tak bisa digenggamnya lagi. Ia masih punya masa depan yang harus diraih, ia tak mau berlama-lama larut dalam kesedihan.

Karena sesuatu yang terjadi di musim gugur kemarin…

Siwon sama sekali tak ingat apa yang membuatnya bisa menjadi pribadi lebih baik seperti ini, tapi ia tahu ada sesuatu.

Tenggelam dalam pikirannya, secara tak sengaja ia menabrak seseorang yang juga sedang berjalan di jalan kecil itu. Ia menabrak seorang wanita.

“uh maaf nona..” kata siwon penuh penyesalan. Ketika ia berusaha untuk bangkit dan membantu wanita itu untuk bangkit juga, mereka bertemu pandang. Ada sesuatu yang bergerak di hatinya saat ia melihat ke dalam mata indah berwarna kecoklatan itu. Seperti ada bagian dari dirinya yang akhirnya bersatu.

Entah déjà vu atau memang siwon pernah mengalami ini sebelumnya, tapi ia merasa familiar. Ia seperti mengenal wanita itu.

“Bukan salahmu, aku yang tak hati-hati.” Wanita itu tersenyum lalu menyodorkan tangannya. “namaku Victoria..”

“Kami terbang, kami menari..
Kami terhubung dengan apa yang ada di hatimu…
Saat sayap kami berpendar lebih terang, sesuatu akan terjadi..
Kami akan berubah menjadi kita, dan kita akan selalu bersama diluar perbedaan…
Kami terbang, kami menari..
Kami terhubung dengan apa yang ada di hatimu…”

-The end-

p.s for dear Victoria
Ahahaha sorry ree, I do my best but somehow, as you see, it’s a big failure >< I just have this plot perfectly arranged in my mind but then when I applied it in fiction, as you see, failure.
Protest me if you hate this plot /hides.

a/n full Indonesia hihihi semoga cara nulisku ngga berubah setelah selama ini nulis pake bahasa campur2 XD dan oneshot ini luar biasa panjaaaaangg [untuk ukuranku sih, kalo ukuran benernya, emang segini length-nya XD]

however, enjoy your lovely weekend dear readers~

Xoxo,
shalof

33 Comments (+add yours?)

  1. Rreyy
    Nov 27, 2010 @ 17:01:08

    Wuah. . . Ff. Fantasi yg bagus,,
    tapi menurutku ini pendek,,kurang panjang *digetok author*
    hehe,, tapi romantis,, kirain yg maen angel teuk,, kkk

    Reply

  2. shilla_park
    Nov 27, 2010 @ 17:10:09

    woow.
    kerennn
    ga kepanjangan kok…
    justru aku ga bosen bacanya, eh tiba2 udah ending aja
    daebakkkkk 🙂

    Reply

  3. Mentari Lacamara
    Nov 27, 2010 @ 17:14:24

    huaaa…. bagus2 kayak baca dongeng >< tapi kenapa bawa2 'keripik kentang' laper tau LoL trus knp end? kurang tau *ditabokin* namanya unik2, suka… suka… suka…

    Reply

  4. hyun jae
    Nov 27, 2010 @ 17:22:38

    Bagus bgd ceritanya .. ^^

    Reply

  5. Dhikae
    Nov 27, 2010 @ 17:38:52

    nice ff
    bagus critanya.. kekeke

    Reply

  6. kyusoomin
    Nov 27, 2010 @ 18:01:06

    Nice ff,,
    Like this b(^^)d

    Reply

  7. chris~wonnie~hyunnie
    Nov 27, 2010 @ 18:30:59

    Daebak onn…..!!!
    Malah kurang panjang kok~ *reader banyak protes*
    Ah, penggambaran Siwonnie nya mantap bgt…!
    Jd mau ngiler ngebayanginnya~~~
    Nice FF, onn………………!!!!!!!!!!!!

    Reply

  8. minday
    Nov 27, 2010 @ 18:31:22

    woah..
    Keren abis ceritanya..
    Idenya bgs!!

    Reply

  9. mrschokyuhyun
    Nov 27, 2010 @ 18:51:50

    Ah bagus,kak! Ngga kerasa aja ternyata aku udah selesai baca, kak buat epilognya dong!
    Hehehe, itu yg siwonnya ketemu sama victoria lagi~~

    ah, aku selalu suka ff buatan kakak..

    Reply

  10. leedantae
    Nov 27, 2010 @ 18:56:30

    Jarang lho onn,ada yg buat ff fantasi kayak gini
    Tapi hasilnya bgus banget, sampai kesal gara2 ada tulisan The End, hehe

    Reply

  11. kana
    Nov 27, 2010 @ 19:44:40

    Siwon taunya chitatos yak? XD
    Ms thanatos dibilang kripik kentang XD

    Reply

  12. ree
    Nov 27, 2010 @ 19:57:50

    ‘Aku adalah bagian darimu’ –> ga tau kenapa pas baca bagian ini rasanya pengen nangis..

    walopun di luar perkiraan dari apa yg kita omongin kemarin tapi aku suka kok.. thanks ya bb.. *hugsasha*
    keren shaaa….. >.<
    speechless, beneran ga tau mau komen apa..
    pengen komen panjang lebar seperti biasa tapi rasanya kok ga sanggup ya..
    cuma bisa bilang itu apa yg dirasain si victoria beneran aku bgt dah.. *dibakar siwonest*

    setuju tuh sama komen di atas, lanjutin dong sha, penasaran gimana setelah victoria ketemu sama siwon setelah hati siwon pulih..
    oia, ada satu yg aku ragu.. itu waktu val bilang victorianya dapet bintang itu maksudnya apa? victorianya jadi mausia?

    ini the 1st fantasy kan ya? ayo bikin lagi cerita fantasy yg lain sha.. km berbakat juga ternyata.. 🙂

    Reply

  13. Nuna
    Nov 27, 2010 @ 20:01:30

    like this..^^

    Reply

  14. cella_twd
    Nov 27, 2010 @ 20:05:57

    huwaaa… malaikat cowok (siwon) ketemu pasangannya… wkwkwkwkk
    4 thumbs up lah (dua jempol tangan plus dua jempol kaki)
    kereeeeeeeeeennnnnnn bangetttttttttt
    XDXDXD

    Reply

  15. ivelkyujung
    Nov 27, 2010 @ 20:31:21

    bahasany keren!!
    nice ff ^^

    Reply

  16. Han Yeosin
    Nov 27, 2010 @ 20:59:50

    FF fantasinya keren…

    Reply

  17. oki minkii
    Nov 27, 2010 @ 22:01:31

    kereen. .aku suka aku suka. .
    gak tau mau ngoment apa. .
    tapi ituu kok gantung?aku setuju deeh kalo ada epilognya.habisnya kereen.

    Reply

  18. kang sang woo
    Nov 27, 2010 @ 22:18:33

    so sweeeettttt…hihihihihiiii
    tapi aku jd mbayangin siwon ama vicnya nichkun…kekekeke
    ati2 won.ntar si nichk ngamuuukkk vicnya mbok ambil

    keren ceritanyaaa

    Reply

  19. Spencer Love
    Nov 27, 2010 @ 22:33:22

    Kependekaaan~~~
    Tapi sumpah, KEREN!! ><
    Fantasi-nya dapeeet banget. Ahh~ daebak!

    It'll be great if u write another story bout Vict-Won.. 😀

    Reply

  20. hyeobum
    Nov 27, 2010 @ 23:46:47

    Wow
    Ini keren banget
    Harus dibuat lebih banyak nih ff bergenre kayak gini
    Daebak!
    Ditunggu ff2 berikutnya ya, onn

    Reply

  21. liathespaniard
    Nov 28, 2010 @ 02:20:51

    Jarang2 loh ada ff b’genre fantasi d sjff, pa lg ini kren

    lnjt, jgn bkn readr gantg

    Reply

  22. sungwookie
    Nov 28, 2010 @ 03:38:32

    ff na keren,, bagus,, gg ngerasa kepanjangan kok,, author nih ada lanjutan na gg?? Berasa gantung,, ϑ’lanjutin dong,, ◄Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡►

    Reply

  23. ndeehyuk
    Nov 28, 2010 @ 06:52:35

    mestinya aku tau ni kamu yg bkin sha !!! (ol hp nm pngarangnya dibawah br kliatan). Pa lagi pas uda bawa dewa dewi gtu. Itu slh satu cirinya ff kamu tau… Haha

    Yups…
    Untk ukuran sasha, ff sgini emang panjaaaang bgt !! Hahaha *ditabok* and full of bahasa right ?? Hehe

    Just like another reader, I think this need an epilogue… =P
    So, Vic is becoming a human ?? dan apa yg bkin siwon bhgia bgt smpe Vic dpt ‘bintang’ itu ??
    C’mon sha…!! You should do the epilogue…!!! *maksa* hehehe

    Reply

  24. yokyuwon
    Nov 28, 2010 @ 08:02:29

    waaaaahh …wonnie ktemu malaikat!! keren ….nice ff chingu ..

    Reply

  25. fha_special1004
    Nov 28, 2010 @ 11:05:47

    Amazing ^^

    Reply

  26. pipinahae
    Nov 28, 2010 @ 23:00:37

    wow.. keren amat!! ><
    bahasanya enak banget.. berasa baca novel fantasi gt..
    ahirnya victoria jd manusia kan?

    pas baca note dr author, trnyta victoria itu ree ya.. :DD
    *siul2 ke ree* XD

    niceeeeee fanfic 😀

    Reply

  27. dindidun
    Nov 29, 2010 @ 09:30:48

    kuuuuullsss. ayo dooong bikin lanjutannyaa. sumpah penasaran sama after lifenya victoria sama bangwon. kereeeeeeeennnn!!!!

    Reply

  28. sashalicia
    Dec 01, 2010 @ 10:52:22

    oh god, sha..u’re a great talented author!!! i know it from the first time i read your ff in here….mau bahasa indo atau english, feelingnya selalu dapet!!!! ff ini jg gitu, slalu bahagia ni baca ff buatanmu…keep writing, dear ^^

    Reply

  29. noe (/^_^)/
    Dec 03, 2010 @ 11:31:53

    olalalalala…..

    keren bgt ffnya
    aku terpesona
    bayangin victoria punya sayap 🙂

    Reply

  30. tomomikazuko13
    Dec 10, 2010 @ 18:20:40

    yang aku suka kalo unnie nulis ff itu bahasanya mendekati baku jadi enak dibacanya XD
    ahhhhhh bagus ceritanya, kepikiran aja bikin cerita kayak gituuu
    >>___<<

    Reply

  31. lebaai
    Aug 30, 2011 @ 12:36:26

    what??! ‘a big failure’??? it was AWESOME!!!

    Reply

  32. elaimoet07
    Aug 18, 2013 @ 16:45:30

    Di lanjut dong harusnya!!
    Hehe
    Emang victoria jadi manusia ya??

    Reply

  33. oLEEvia
    Nov 05, 2013 @ 20:36:50

    Wah…
    so sweet… 😀
    Daebak thor…. ^_^

    Reply

Leave a reply to sashalicia Cancel reply