Autumn Rain (Kyuhyun)

Author: Yime

Seoul, 2010.

Hari minggu yang cukup cerah untuk suasana musim gugur di Seoul. Aku sedang berada di sebuah toko buku di pinggi jalan Chungdon, mencari buku untuk bahan tugas akhirku. Akhirnya, aku akan lulus juga. Appa pasti bahagia melihat anak laki-laki pertamanya akan jadi seorang teknisi, cita-citanya sejak dulu. Aku berjalan melewati beberapa rak dan terhenti di sebuah rak yang isinya buku-buku novel. Buku itu berjudul Autumn Rain, dengan sampul dedaunan maple yang kemerahan. Aku tersenyum, teringat kembali pada kenanganku. Kenangan masa kecil yang tak akan pernah terlupakan. Kenangan cinta pertamaku…

Flashback ( Seoul, September 2000)

SD Paran National, Seoul.

Aku sedang berada di ruang kepala sekolah bersama appa-ku. Kemarin appa mendaftarkan ku ke sekolah ini setelah 3 hari sejak kepindahan kami sekeluarga ke Seoul. Aku melihat ruangan besar dan luas ini. Kepala sekolah sedang berbincang-bincang dengan ayahku. Tak lama, muncul seorang wanita yang masih muda, memakai baju biru tua dan syal biru muda.

“ Nah, Kyuhyun. Ini Kim Songsaenim. Dia yang akan jadi wali kelasmu mulai sekarang. Saya harap kamu bisa belajar dengan semangat dan bergaul dengan teman-temanmu” ujar Kepala Sekolah itu.

Aku mengangguk dan tersenyum lebar. Appa membelai lembut kepalaku dan membenarkan syalku. Kim Songsaenim memegang tanganku dan mengajakku  ke kelas baru. Bel pun berbunyi nyaring. Suara anak-anak yang bising di luar kelas, perlahan mereda dan mereka masuk ke dalam kelas dengan tertib.

Aku dan Kim Songsaenim masuk ke dalam kelas. Ku tatap satu persatu teman sekelasku dan tersenyum lebar pada mereka

“ Anak-anak. Perkenalkan ini teman baru kalian. Dia pindahan dari Busan” ujar Kim Songsaenim

“ Anyeonghaseo. Cho Kyuhyun imnida. Panggil saja Kyuhyun” ucap ku sambil membungkuk.

Aku melihat seorang anak perempuan manis dengan baju pink serta syal merah marunnya. Rambutnya dikepang dua. Ia menatap lekat-lekat padaku. Entah mengapa, tatapannya membuat aliran darahku berdesir pelan. Detak jantungku melambat dan nafasku sedikit berat. Persaanku ringan dan bahagia luar biasa.

Aku pun dipersilahkan untuk duduk tepat di belakang anak perempuan itu, karena hanya itu satu-satunya bangku kosong. Aku berjalan melewatinya dan…aku bisa mencium wewangian manis saat melewatinya. Anehnya, setelah mencium wangi manis itu, aku seperti tak bisa bernafas. Astaga…Tuhan, apa yang terjadi denganku?

________

Bel pulang sudah sejak tadi berbunyi. Aku masih duduk di bangkuku dan tak keluar kelas. Aku menunggu appa di dalam saja, karena di luar pasti terasa sangat dingin. Tiba-tiba aku melihat anak perempuan tadi, yang namanya Park Yoonhae, sedang duduk di bangku depan kelas, sambil menghadap pepohonan yang daunnya jatuh perlahan ke tanah, dia menatap dedaunan itu dengan perasaan sangat senang. Tanpa ku sadari aku tersenyum. Aku tergelitik untuk menyapanya. Aku keluar kelas dan duduk di sampingnya. Aneh, dia tak menyadari kehadiranku. Mungkin ia terlalu asyik dengan kesenangannya menatap dedaunan yang jatuh.

“ Anyeonghaseyo… Park Yoonhae bukan?” aku memberanikan diri untuk menyapanya.

Dia menoleh dan Nampak terkejut.

“ Ah! Anyeonghaseyo. Ne, Park Yoonhae imnida” ujarnya dengan mata yang masih terbuka lebar karena kaget.

Aku tersenyum, karena ekspresinya sangat lucu.

“ Bolehkah aku menjadi temanmu? Aku sangat kesepian sekali. Daritadi hanya sedikit yang menyapaku”

“ Eh? Oh,iya..tak masalah Kyuhyun-sshi. Mereka memang seperti itu, maksudku anak-anak kelas kita. Mereka sedikit tidak peduli dengan anak baru, tapi lihat saja besok. Aku yakin mereka akan menegurmu” ujarnya dan itu membuatku sangat senang.

“ Kau juga begitu kan? Tidak menegurku tadi,hehehe” jawabku, berusaha menggodanya.

Dia tersentak. Dan diam. Kelihatannya sedang berpikir. Dia tampak kebingungan dan itu… sangat manis sekali.

“ Ah! Maaf! Aku memang tidak terbiasa menegur orang, maafkan aku” ucapnya

“ Ah, tak apa-apa. Yang penting, kau sekarang telah menjadi temanku. Bolehkan aku berbicara informal dan memanggilmu Yoonhae saja?” tanyaku

Lagi-lagi dia kaget. Ah.. apa aku terlalu lancang ya?

“ N..ne..tak masalah. Kalau begitu, aku akan memanggilmu dengan Kyuhyun saja!” jawabnya dengan semangat.

Aku tersenyum senang, dia mau menerima permintaanku!

“ Umm…lalu, sedang apa kau di sini? Tidak pulang?” tanyaku lagi

“ Aku sedang menunggu jemputan. Lagipula, aku bisa duduk di sini memandang tiap daun yang jatuh”

“ Kalau begitu, aku juga sedang menunggu jemputan. Yoonhae, kau suka musim gugur ya?”

“ Sangat! Aku sangat suka sekali! Tapi aku tak suka kalau turun hujan. Aku tak bisa bermain di luar dan menghamburkan daun-daun kering yang jatuh ke atas tubuhku sambil mencium aromanya. Hujan membuat mereka menjadi basah” ujarnya sambil menekuk wajah serta menggembungkan pipinya.

“ Hahaha, wajahmu sangat lucu sekali loh sekarang.” seruku.

Dia sepertinya terkejut mendengar perkataanku.

“ Ah maaf…”

Aku tersenyum kembali, dia sangat manis dengan wajah bersalahnya itu.

“ Aku juga suka musim gugur. Bedanya, aku sangat suka kalau hujan turun saat musim gugur. Itu membuat perasaan menjadi enak..dan…mengantuk! Pas sekali untuk tidur, bukan? Hehehe” ucapku

Dia tertawa mendengar perkataanku.

“ Ah! Aku juga lahir di musim gugur saat hujan turun! Makanya aku sangat suka keduanya,hehehe” tambahku lagi

“ Jincha?! Kau lahir di musim gugur? Aku juga! Aku lahir bulan Oktober minggu kedua!” serunya

“ Mwo?! Oktober minggu kedua? Hei! Kalau begitu aku lebih tua satu minggu darimu!” jawabku sambil menatapnya tak percaya

Dia tertawa melihatku. Ah… apa ekspresiku sangat lucu ya?

“ Apakah aku harus memanggilmu dengan sebutan Oppa?” tanya Yoonhae sambil terkekeh

“ Ani~! Jangan! Aku tak mau terkesan lebih tua. Aku sudah biasa menjadi yang paling muda di kelas,hehehe”

Dia mengangguk dan masih terus tertawa. Aku merasa sangat bahagia dan anehnya, perasaan bahagia ini terasa sangat berbeda. Mungkinkah aku jatuh cinta pada gadis mungil ini? Sungguh, aku tak akan menyesal jika jawabannya ‘iya’, karena dengan melihat wajahnya saja, aku seperti mengalami kebahagian 100 tahun!

__________

Aku pikir hari-hariku akan terasa membosankan di sekolah baru seperti biasanya. Ternyata kali ini tidak. Aku memang sering pindah sekolah karena pekerjaan appa. Omma sudah meninggal 6 bulan lalu karena sakit kanker. Appa bekerja sebagai seorang reporter di sebuah koran yang cukup ternama. Aku sudah terbiasa dengan kondisi ini, namun aku sangat kasihan dengan Minhwan karena dia masih sangat kecil. Apalagi dengan meninggalnya omma, aku takut dia kehilangan kasih sayang ibu. Namun appa meskipun kerjaannya padat, ia selalu menyempatkan diri bermain dengan dongsaengku itu.

Hari-hari ku lewati bersama dengan Yoonhae. Aku jarang sekali bermain dengan anak laki-laki lainnya. Ia selalu menyapa ku setiap hari dan mengajakku bermain ke luar sambil melihat pemandangan daun-daun yang jatuh di halaman sekolah. Hari ini, aku dan Yoonhae seperti biasa duduk di bangku depan kelas ketika sekolah usai. Dia membuka tasnya dan mengeluarkan kotak makanan ukuran sedang berwarna ungu. Ia membuka dan ternyata ada 2 potong kue caramel, lalu memberikan sepotong  kepadaku.

“ Ini. Kemarin omma mengajari membuatnya. Rasanya pasti enak!” ujarnya

“ Ah.. gomawo” jawabku semangat dan memakan kue itu. Benar, rasanya sangat enak sekali.

“ Bagaimana? Enak kan?”

“ Tentu saja! Karena kau membuatnya untukku bukan?” godaku sambil tersenyum ke arahnya

Ku lihat wajah Yoonhae merona, ah… dia malu! Lucu sekali.

“ A..ani~, itu karena omma memaksaku belajar masak!” serunya sambil memukul lenganku.

Aku tertawa melihat tingkahnya. Dia sangat menggemaskan sekali. Park Yoonhae, baru kali ini aku bertemu dengan seseorang yang membuatku nyaman. Ia juga sangat pintar, tapi sayangnya aku lebih pintar dari dia. Terkadang dia sering menunjukkan ekspresi kesalnya kepadaku ketika hasil ujianku di atasnya. Tapi aku tak ingin mengalah, aku harus tampak sempurna di depannya. Ya.. karena aku menyukainya..

Hari ini aku berangkat ke sekolah  dengan semangat yang lebih dari biasanya. Hari ini, aku berulang tahun. Aku ingin berbagi kebahagiaanku dengan Yoonhae. Aku sudah membawa 2 batang cokelat kesukaannya. Seperti biasa, kelas masih sepi dan hanya aku yang berada di kelas. Sambil menunggu, aku membaca buku pelajaran jam pertama. Terdengar langkah kaki cepat dan riang masuk ke dalam kelas.

“ Pagiii!!!” teriak sesosok gadis kecil itu sekencang mungkin

Aku terkejut mendengar suara yang sangat nyaring dan membuat buku yang ku baca jatuh.

“ Ya! Yoonhae! Kau benar-benar mengagetkanku!” seruku sambil mengambil buku yang jatuh.

Dia tersenyum lebar dan mendekatiku.

“ Saengil chukka, Cho Kyuhyun! Ini untukmu!” dia memberikan sebuah kado.

Aku tersenyum, sangat lebar dan cerah. Lalu menerima kado pemberiannya dan membukanya. Aku terkejut melihat apa isi kado itu. Sungguh sangat luar biasa! Sebuah buku diary yang telah dihiasi dengan gambar daun-daun maple yang berwarna cokelat dan merah. Serta selembar daun maple asli yang telah di press, sehingga tampak seperti daun yang diawetkan.

“ Wow! Ini sangat luar biasa Yoonhae! Gomawoyo!” ujarku dengan mata berbinar-binar. Lalu aku mengeluarkan lembaran daun maple yang telah dipress.

“ Kau membuatnya sendiri?” tanyaku dan dia mengangguk.

“ Waaa, benar-benar daun yang bagus sekali! Cantik! Dimana kau menemukannya, Yoonhae?”

“ Rahasia!” jawabnya sambil mengedipkan mata.

“ Ah,kau ini. Umm..sekali lagi…gomawo!” ucapku kagum.

Dia tersenyum senang mendengarnya.

“ Jangan lupa, minggu depan aku yang berulang tahun! Beri aku kado yang saaanggaaatt special! Okeh?” celetuknya

“ Hahaha, aku tak janji….!” jawabku sambil memamerkan deretan gigi susu putih kebanggaanku.

Dia mengembungkan pipiku, dan aku tahu bahwa dia sedang kesal.

“ Ah, Yoonhae, seperti itu saja terus. Kau sangat lucu! Hahaha” ucapku sambil tergelak.

Yoonhae masih terus menggembungkan pipi dan duduk dengan kasar di bangkunya. Aku masih terkekeh, lalu mendekatinya untuk mencubit pipinya yang menggemaskan itu.

“ Hei, tidak baik loh marah kepada orang yang sedang ulang tahun!” ujarku sambil memberinya sebatang cokelat yang ku bawa tadi.  Ku lihat matanya membesar.

“ Ayo! Kita rayakan ulang tahunku!” ujarku lagi denga penuh semangat. Dia pun menghentikan mengembungkan pipi dan ikut merayakan ulang tahunku dengan memakan cokelat yang aku berikan tadi. Aku memang tidak terlalu suka cokelat, tapi entah kenapa, untuk kali ini aku merasakan cokelat yang paling enak sedunia!

____________

Appa menjemputku tak lama setelah Yoonhae pulang. Appa mengajakku berbelanja untuk makan malam nanti.

“ Hari ini kita makan Samgyubsal! Kau senang kan?” ujar appa

“ Yaaayy! Aku sangat suka itu, sudah lama sekali, hehehe. Minhwan juga pasti suka” jawabku bersemangat.

Kami masuk ke dalam sebuah supermarket yang cukup besar. Appa sekarang sudah sangat pandai memilih daging segar. Aku terus memperhatikan appa yang sejak tadi sibuk memilah milih. Akhirnya belanja selesai dan kami pun pulang. Di rumah sudah ada Minhwan yang sedang asyik menonton film kartun kesukaannya bersama seorang wanita setengah baya.

“ Kami pulang!” seruku sambil berlari ke arah dongsaeng kesayanganku itu. Dia baru berusia 1 tahun. Selama appa kerja dan aku bersekolah, dia dijaga oleh Shin ajhumma, tetangga sebelah apartemen kami. Orangnya sangat baik dan ramah, ia menawarkan diri untuk menjaga Minhwan.

“ Ah… kalian sudah pulang? Minhwan hari ini tidak rewel loh? Dia bahkan makan dengan lahap dan mendengar dongeng dengan tenang, iya kan Minhwan? ucap Shin ajhumma

Minhwan mengangguk dengan lucunya. Aku dan appa tertawa melihatnya.

“ Saya pulang dulu ya? Sampai nanti semuanya”

“ Terima kasih banyak, Shin Ajhumma!” seruku dan appa bersamaan.

__________

Kami baru saja selesai makan malam dan duduk di depan televisi. Appa menyentuh pundakku, aku menoleh. Ia menatapku lama dan aku tahu maksudnya.

“ Appa, apa kau ingin mengatakan sesuatu?” tebakku

Appa mengangguk. “ Ya, dan itu tentang…”

“ Kita akan pindah lagi?” tebakku lagi

Appa kembali mengangguk, dan… saat itu, ada sesuatu yang sesak dan sepertinya udara di sekitarku mendingin, sehingga membuatku menggigil. Aku tak tahu alasan tubuhku bereaksi seperti itu.

“ Appa…. dipindahkan ke Mokpo, dan.. katanya kita akan disana terus. Besok kita akan bernagkat ke sana. Ini… adalah terakhir kalinya kita pindah. Appa harap, kamu bisa mengerti”

Aku merunduk. Biasanya aku tak pernah protes jika appa mengajak pindah, tapi kali ini? Masih terlalu sedikit kenangan ku tentang Yoonhae, bahkan aku belum pernah bermain ke rumahnya. Aku masih ingin melihat senyuman dari sudut bibir gadis mungil itu. Aku masih ingin mendnegar gelak tawanya setiap menyentuh dedaunan yang berguguran. Aku masih ingin bersamanya. Selalu, hingga kapan pun. Tanpa ku sadari, aku menangis tersedu. Aku pun heran mengapa aku bisa menangis seperti ini.

“ Ah… anakku. Maafkan appa. Pasti berat bagimu. Maaf… Appa selalu membuatmu kehilangan teman-temanmu. Mereka semua pasti anak yang baik..” Appa memelukku dengan erat, mengelus rambutku dengan penuh kasih sayang. Minhwan yang ada di sana, ikut menangis melihat aku terisak. Appa pun merangkulnya dan membawa kami berdua dalam dekapan hangatnya.

Hatiku.. saat ini sungguh bergejolak. Aku perih, aku sedih dan aku tak sempat mengucapkan salam perpisahan padanya. Pada Yoonhae, gadis musim gugurku..

“ Yoonhae-ah…….. mianhe…”

 

_________

Flashback End

_________

Aku kembali tersadar dari lamunan tentang memori 10 tahun lalu. Ah.. aku sangat merindukan gadis musim gugur ku itu. Novel yang kupegang tadi, ku letakkan ke tempatnya semula dan mencari kembali buku-buku penunjang tugas akhirku. Setelah berhasil menemukan buku yang ku cari, aku membayarnya ke kasir dan keluar dari toko buku. Aku membuka tasku untuk menaruh buku yang baru ku beli. Mataku berhenti pada sebuah buku seperti diary yang berwarna cokelat dengan hiasan daun maple yang indah. Diary ini.. satu-satunya benda kenangan dari Yoonhae. Diary hadiah ulang tahunku. Aku mengambilnya dan membuka halamannya satu persatu. Aku tersenyum melihat tulisan tanganku sejak SD, SMP dan SMA. Semua tulisannya berisi puisi kerinduanku pada Yoonhae. Sejak masuk kuliah, aku tak bisa lagi menulis, karena halaman diary itu sudah habis. Diary ini selalu ku bawa kemana saja, berharap suatu hari aku bisa bertemu dengannya dan memberikan padanya.

Aku berjalan menuju tempat penyebrangan. Lalu lintas hari ini cukup lenggang, tapi malah membuat pengemudi mobil dan motor jadi keasyikan memacu kendaraan mereka dengan cepat. Aku melihat lampu untuk pejalan masih merah. Di depanku ada seorang nenek dengan barang belanjaannya. Aku melihat itu menjadi tidak tega.

“ Halmeoni, boleh aku bantu membawa barang-barangmu?” tawarku dan mengambil barang-barangnya

“ Ah..terima kasih. Aigoo, pasti berat ya?” ucap nenek itu sambil menepuk bahuku pelan

“ Tidak, ini sangat ringan sekali, aku ini kuat loh,hehe” jawabku sambil tersenyum.

Tak lama lampu itu memberi warna hijau, pertanda para pejalan boleh lewat. Aku membiarkan nenek itu berjalan terlebih dahulu dan aku mengekor di belakangnya. Tiba-tiba dari arah samping muncul truk dengan kecepatan tinggi. Truk itu oleng, dan sepertinya supirnya sedang mabuk! “Astaga! Ya Tuhan! Nenek ini bisa celaka!” batinku. Aku segera menarik nenek itu ke belakang dan karena tarikanku sangat kuat, tubuhku oleng ke depan lalu…

BRAAK!!!!

Gelap! Sakit! Dan rasanya aku sedang melayang lalu jatuh keras menghantam aspal. Kali ini sakitnya tiga kali lipat dari yang tadi. Nafasku sesak, pandanganku menggelap, tapi pikiranku masih setengah sadar untuk menyadari aku baru saja tertabrak truk. Ku dengar orang-orang berteriak, histeris. Suara riuh itu berubah menjadi sayup-sayup. Ada pusaran hitam di depan mataku dan sepertinya aku tenggelam dalam pusaran itu. Anehnya, ada satu celah terang dan di sana aku melihat senyuman Yoonhae…

“ Yoonhae….” gumamku pelan, lalu aku pun tak sadarkan diri.

_________

Aku menyadari bahwa diriku dibawa ke ruangan UGD dan segera dilakukan pengecekan. Dokter langsung menyuruh untuk melakukan operasi pada diriku. Aku mengalami gegar otak sedang, patah tulang rusuk dan kaki. Bagaimana aku bisa tahu itu? Jelas saja karena aku melihat semuanya! Bahkan aku melihat diriku sendiri! Aku heran kenapa ini bisa terjadi, atau mungkin ini yang namanya koma? Pingsan? Haa..entah apalah itu aku tak tahu. Aku tetap saja mengikuti para perawat yang membawa ‘diriku’ yang kini dipasangi infus serta selang oksigen, ke ruang operasi. Saat itu aku melihat appa dan Minhwan! Ah… tiba-tiba kesedihan menyusup ke dalam hatiku.

“ Appa.. Minhwan… ini akuu…” ujarku pelan

Appa merunduk sendu sambil memeluk erat Minhwan. Appa pasti sangat khawatir dengan keadaanku. Aku bergerak pelan ke arahnya dan mengenggam erat tangan kurusnya. Percuma, aku tak bisa meraih tangan itu. Aku sendiri tak tahu wujudku sekarang ini roh atau sebangsanya. Yang jelas aku tak suka dengan keadaanku sekarang. Terdengar langkah kaki yang terburu-buru menuju ke arah kami. Seorang gadis seusiaku datang mendekat. Tampaknya ia terburu-buru, karena ia hanya memakai jaket seadanya dan lututnya berdarah. Gadis itu semakin mendekat dan aku bisa melihat jelas wajahnya kini.

“ Yoonhae?” ujarku tak percaya. Meski waktu telah berlalu 10 tahun lamanya, aku masih ingat dengan jelas rupa gadis yang kusukai ini.

“ Maaf..apa benar anda Tuan Cho, Appa-nya Kyuhyun?” tanyanya dengan wajah cemas kepada appa

Appa menatapnya dan mengangguk, “ Iya, saya orang tuanya. Kamu…”

“ Saya Park Yoonhae, temannya saat SD. Tadi saya melihat beritanya di televisi dan langsung kemari.” jawabnya dan membuatku menjadi yakin kalau dia adalah gadis musim gugurku! Astaga.. Ya Tuhan, kenapa harus dengan keadaan seperti ini aku bertemu dengannya?

“ Yoonhae…” ucapku lirih karena aku yakin ia tak bisa mendengarkanku

Ku lihat appa terus menatapnya, lalu tersenyum. “ Terima kasih sudah datang, kau pasti terburu-buru bukan? Ayo duduk dulu” ucapnya ramah

Yoonhae mengangguk dan duduk di samping appa. Appa memberikannya sebotol air mineral dan Yoonhae langsung menghabiskannya.

“ Jadi..noona gadis musim gugur itu ya?” tiba-tiba Minhwan berbicara dan membuatku terkejut, tak terkecuali juga Yoonhae yang memandangnya dengan heran.

“ Hm..apa?” ulangnya

“ Hehe, Noona namanya Park Yoonhae kan? Gadis musim gugur yang sering di ceritakan hyung” ucap Minhwan.

Aku bisa melihat dahi Yoonhae berkerut, mungkin dia bingung dengan apa yang diucapkan oleh Minhwan.

“ Hehe, noona pasti bingung. Aku tak akan mengatakan lebih jauh. Aku takut dimarahi hyung. Oh ya, namaku Cho Minhwan.” tambah Minhwan sambil tersenyum. Aku memandangnya dengan sendu.

“ Ajusshi, bagaimana kondisi Kyuhyun?” Tanya Yoonhae kemudian dan membuatku kembali sadar kalau ‘diriku’ sedang sekarat.

Appa menghela nafas dengan berat, “ Kondisinya sangat kritis. Dia banyak kehilangan darah. Aku harap, ada keajaiban dari Tuhan” ujar orang yang paling ku hormati dan ku sayangi itu. Ia menatap keluar jendela. Menatap dedaunan musim gugur yang berjatuhan.

Yoonhae tertegun mendengarnya. Ku lihat tubuhnya bergetar. Apa dia takut? Apa dia sedih? Aish! Aku benci dengan semua ini! Aku tidak bisa memeluk dan menenangkan orang-orang yang ku sayangi!

Sekitar 1 jam, pintu ruang operasi pun terbuka. Keluar seorang dokter paruh baya dan asisten serta perawatnya. Appa menemui dokter itu. Ku lihat raut wajahnya mendung. Perasaanku tidak enak. Ia berjalan gontai, memandang Minhwan dan mengusap lembut kepala dongsaeng ku itu. Ia kembali melihat ke Yoonhae.

“ Operasinya memang berjalan lancar. Tapi kemungkinan dia hidup hanya 20%. Organ dalamnya luka parah dan sampai sekarang ia belum keluar dari masa kritisnya…” Appa tampak begitu terpukul. Ia kembali memandang ke luar jendela. Aku semakin membenci diriku yang tak bisa apa-apa. Aku ingin kembali ke tubuhku! Aku ingin bangun, bergerak dan mengatakan pada mereka bahwa aku tidak apa-apa.

“ Kyuhyun….sangat suka dengan musim gugur…, bukan begitu, Yoonhae?” ujar appa. Aku menoleh ke arahnya. Memandang sendu wajah tuanya yang tampak begitu sedih.

Yoonhae mengangguk, menunduk. Keheningan pun kembali menyeruak. Setiap orang bergelut dengan pikirannya masing-masing. Tak terkecuali diriku, yang pasrah dengan apa yang akan terjadi.

‘Aku’ dipindahkan ke ruang perawatan. Appa, Minhwan dan Yoonhae dipersilahkan untuk melihat ‘diriku’ yang sedang terbaring tak berdaya. Aku mengikuti mereka masuk ke dalam. Yoonhae menatap ‘ku’ yang sedang terbaring lemah dengan bantuan alat pernafasan dan selang infus. Aku pun begitu. Wajah’ku’ pucat dan terlihat sangat lemah. Aku memandang ‘diriku’ dengan iba. Tak ada yang bisa ku lakukan. Terlihat Yoonhae menahan tangis dan kali ini tangisannya pecah,  air matanya mengalir di pipinya yang merona. Detik itu aku merangkul tubuhnya, aku tahu ini sia-sia, tapi setidaknya aku ingin melindungi orang yang kucintai.

Ku lihat Minhwan menggenggam tangan Yoonhae erat. Ia menatapnya dengan lembut n dan berusaha menghapus airmatanya dengan tangan mungil itu.

“ Noona, jangan menangis. Hyung pasti tidak suka melihatmu menangis” ujar Minhwan.

Yoonhae tersenyum dan menghapus air mata yang jatuh. Dia kembali memandang ‘diriku’ yang masih saja belum membuka matanya. Appa berjalan mendekatinya.

“ Jangan menangis, Yoonhae. Oh iya, kau pasti belum makan kan? Paman ingin keluar sebentar mencari makan malam, kau mau pesan apa?”

“Ah, tidak usah. Pasti sangat merepotkan. Saya belum lapar” jawab Yoonhae

“ Sudahlah, jangan terlalu memaksakan dirimu. Pokoknya kau harus makan. Paman titip Kyuhyun dulu ya? Sampai jumpa” kata appa setengah memaksa

“ Appa! Aku ikuut! Aku ingin Kimbbap ,umm..bulgogi juga!” seru Minhwan. Appa hanya tersenyum dan mengusap kepala dongsaeng ku itu.

“ Kami pergi dulu ya?” ucapnya kemudian.

Yoonhae membungkuk dan menutup pintu dan kembali duduk di sebelah ranjang’ku’. Aku memandangnya dengan lembut. Pandangan yang menyiratkan kerinduan yang amat sangat. Ia mendekatkan wajahnya untuk melihat wajahku lebih dekat. Aku ikut memandang wajahnya yang penuh bekas air mata dan kekhawatiran itu. Bulu matanya yang lentik dan senyumannya yang manis, masih sama. Hanya saja, sekarang ia jauh lebih cantik dari 10 tahun yang lalu. Pipinya yang merona sedikit tirus, rambutnya terurai panjang dan tidak di kepang dua seperti dulu. Aku tersenyum, dia benar-benar menjadi gadis paling cantik sekarang.

Yoonhae menyentuh tangan’ku’.  Ajaib! Aku bisa merasakan sentuhan itu! Dia lalu mengenggam tanggan’ku’ dengan erat, seperti tak ingin melepaskannya.

“ Hei..Cho Kyuhyun, ini aku…Yoonhae. Apa kabar? Sudah lama tak bertemu, kau..semakin tampan ya?” ucapnya sambil tertawa pelan

“ Hai…juga, Yoonhae. Aku..yah..beginilah..” jawabku, meski aku tahu dia tidak mendengarkannya.

“ Awalnya…aku kira kita tak bisa bertemu lagi…tapi, aku tak ingin bertemu denganmu dalam keadaan seperti ini. Hei, apa kau mendengar kata-kataku? Umm…Kyuhyun, kenapa kau pergi begitu cepat dan tanpa memberi tahu kepadaku? Aku sangat sedih saat itu, aku juga kesal padamu. Aku melewatkan ulangtahunku tanpa dirimu. Bukankah kau sudah janji? Ah! Kau memang mengatakan tidak janji ya? Ternyata kau mau pergi, huh! Sekarang aku menemukanmu Kyuhyun! Kau tahu? Selama 10 tahun ini aku selalu mencari jejakmu walau sekecil apapun itu…”

Aku tersenyum. Tentu saja aku bisa mendengar perkataannya. Aku juga sama Yoonhae, merasa kesal dan sedih karena tak sempat mengucapkan salam perpisahaan. Aku pun selalu mencari jejakmu dan berharap akan bertemu…suatu saat, dan inilah waktunya, meski tak begitu tepat.

“ Umm..kau mendengarkan ku bukan? Ada sesuatu yang ingin ku katakan padamu. Sesuatu yang lama ku pendam sejak 10 tahun ini…” dia mengangkat wajahnya dan mendekatkannya ke telingaku, membisikkan sesuatu

“ Saranghae…jongmal saranghae, Cho Kyuhyun…”ujarnya dengan terus menggengam tanganku.

Deg!

Meski itu sebuah bisikan halus, tapi aku merasa dia seperti berteriak lantang tepat di depanku. Aku merasakan jantungku berdegub cepat. Wajahku merona. Gejolak dari dalam diriku dan rasanya ingin keluar! Aku seakan sedang terbang. Ada kebahagian yang menyeruak di tengah kesedihan ini.

“ Nado…. Nado saranghae, Park Yoonhae” ucapku pelan, dan… ah! Ini air mata?! Aku menangis! Apa karena aku terlalu bahagia?

Suasana kembali hening, hanya terdengar deru angin musim gugur. Tiba-tiba hujan datang dengan pelan. Aku melihat ke luar jendela, Yoonhae pun melakukan hal yang sama lalu ia bergerak ke sana.

“ Hujan?” ujarku tak percaya. Ajaib sekali rasanya, ketika aku menangis, hujan pun turun!

“ Hujan? Hei! Ini hujan pertama di musim gugur tahun ini! Kyu! Lihat! Kau suka hujan, bukan? Ayo buka matamu dan lihat! Sangat indah loh?” aku melihat Yoonhae berseru dengan semangat.

Dia terus tersenyum. Namun, tiba-tiba pandangannya tertuju pada alat pendeteksi jantung yang menunjukkan gambar garis lurus dan mengeluarkan bunyi lengkingan panjang yang konstan. Aku pun terkejut! Astaga! Apa yang terjadi? Tiba-tiba, aku merasa sakit yang luar biasa! Tubuhku lemas, aku tak bisa bergerak. Perlahan tubuhku seperti berpendar, memudar. Dari ujung kaki, hingga sampai ke badanku. Aku pun tahu apa yang telah terjadi. Lalu, muncul bayangan seperti potongan film yang berisi kenanganku dari kecil hingga sekarang. Ah… aku akan menghilang. Aku akan pergi lagi…

“ Yoonhae-ah, mianhe…. Aku selalu pergi saat hujan di musim gugur, mianhe….” ucapku pelan dan akhirnya, tubuhku menghilang sempurna. Aku seperti terbang, terbawa angin menuju tempat yang sangat jauh. Samar-samar ku lihat Yoonhae terisak. Tapi, kali ini aku merasa seperti ini memang harus terjadi. Aku tak menyesal lagi karena tak bisa memeluknya. Tak apa… Aku hanya berharap, semoga dia selalu bahagia…. selalu… selamanya…

–FIN–

36 Comments (+add yours?)

  1. Park Min Hye :D
    Mar 13, 2011 @ 15:13:41

    Daebak authooooorr ..
    sayangnya ak baca pas cuaca lagi terik teriknya ..
    hahhahahhaha

    Reply

  2. kyutiaonew
    Mar 13, 2011 @ 15:43:55

    keren cingu…..

    Sedih banget, kyu nya mati,,,,

    hiks…hiks…..

    Pokoknya keren dah……

    Nice ff…..

    Reply

  3. ranhyeon wulan
    Mar 13, 2011 @ 16:15:51

    kyu meninggal! gak boleh! hiks…

    Reply

  4. yime
    Mar 13, 2011 @ 16:36:57

    Waaahh,,udah di publish^^
    Makasih admin
    Makasih juga buat yang udah baca n komen,,hehehe
    Dulu aku juga pernah kirim yang versi YoonHae-nya, klik aja link ini : https://superjuniorff2010.wordpress.com/2010/10/27/autumn%C2%A0rain/

    Gomawoyoo~
    😀

    Reply

  5. scloud
    Mar 13, 2011 @ 16:46:39

    sad ending!! sdih bgt, aq terharu, pngen ny kyu hdup,tpi mlah meninggal,,T_T

    Reply

  6. irennne
    Mar 13, 2011 @ 17:04:16

    so sweet. disini juga lagi hujan. nice ff dah thor 🙂 apalagi castnya kyu heehehe

    Reply

  7. chantia
    Mar 13, 2011 @ 17:37:46

    ya~~kyu meninggal..ga boleehh…:(( aku baca sambil dengerin KRY lets not sama IU the story only I didnt know..langusng mewekk…:(( gud job thor~~~

    Reply

  8. Jeane Nindya Latifah
    Mar 13, 2011 @ 17:39:49

    sumpah keren banget author kyuhyunnya meninggal.. T.T tapi keren benget!!

    Reply

  9. FansnyaLeeteuk
    Mar 13, 2011 @ 17:46:12

    sediiih 😥
    aku kira Kyunya bakalan sadar

    Reply

  10. KIM_YEYE1721
    Mar 13, 2011 @ 17:48:24

    kerenn,, aku salut sama author ny,hehehe

    Reply

  11. cho myungdae
    Mar 13, 2011 @ 17:57:45

    pantesan, prasaan dah pernah baca ff ini.. ternyata ini yg versinya kyu..
    nice ff^^

    Reply

  12. Min Tae
    Mar 13, 2011 @ 18:11:35

    Waw,kren.Aku uda prnh bca ff ini sblumnya.Tpi bkan yg kyuhyun vers.Dua2nya kren 😀

    Reply

  13. fantasiniluh
    Mar 13, 2011 @ 18:17:42

    aaaaaah baguuuuuus *lebay*
    galau baca ini FF galau galau *appan sih*
    ah gaada komentar saking sukanya aku ^^

    Reply

  14. apasaja boleh
    Mar 13, 2011 @ 18:51:32

    keren! bagus banget..
    huhu, prasaanku terenyuh.. sedih banget..

    Reply

  15. YesungzHieWook
    Mar 13, 2011 @ 19:08:12

    kereeeennn…q kira bkal happy ending kyu’y sadar trnyata sad ending,,,,….
    author daebakk….. 🙂

    Reply

  16. cella_twd
    Mar 13, 2011 @ 19:10:45

    oww.. Ini yg ceweknya pny nickname gadis musim gugur itu ya? Bener nggak sih??

    Nice FF ever! Hehehe..

    Reply

  17. NtaKyung&NtieKyu
    Mar 13, 2011 @ 19:11:01

    Wuiwwwwww…
    Sad Ending… TT___TT
    Sayaaang.. Padahal ngiranya bkal Happy… Hehehehehe

    Keren deh…^^b

    Reply

  18. adril
    Mar 13, 2011 @ 20:09:50

    sad ending T.T tapi bagus loh, rasanya baru kali ini aku baca ff yag sad ending heuheu- biasanya happy mulu.

    Reply

  19. han gi
    Mar 13, 2011 @ 21:29:23

    Ah!kasian yoohee nya ditinggal sama kyu .

    Reply

  20. HaeWonKyu91
    Mar 13, 2011 @ 22:44:54

    Huhuhu thoooorr, koq kyu’y di matiin sich?? gak rela,,gak rela,gak relaaa !!

    aku kira bkal happy ending,ga taunya sad ending ><
    sediiihhhhhh #lebey

    Reply

  21. park kyuchi
    Mar 13, 2011 @ 23:17:18

    huwwaaa.. banjir air mata aku bacanya..
    sedih banget.. kenapa kyuhyun nya mati?!
    sad ending T.T
    tapi ceritanya seru n keren kok..

    Reply

  22. Cho Rainhyun
    Mar 13, 2011 @ 23:39:54

    hiks . . Kyuhyun-oppa jgn peergiiii. . . 😥
    suksess bgd ff ni bkin a

    Reply

  23. Cho Rainhyun
    Mar 13, 2011 @ 23:52:30

    suksess bgd ff ni bkin akku nangis !!
    Author daebaak . . !
    bwt ff tntng Kyu-oppa lgi yh, thor. . . (puppy eyes) 🙂

    Reply

  24. Leedantae
    Mar 14, 2011 @ 00:37:08

    aaah,, sedih banget onn
    kenapa mati?dibuat hidup lagi aja..

    Reply

  25. Song kyu chi
    Mar 14, 2011 @ 05:00:08

    Huaaaaaaaaa~~><

    gak nyangka akhirnya bakal kaya begini 😥
    authoooor FF nya daebak!!! Saya sukaaaaaaaaaa

    Reply

  26. chodictator
    Mar 14, 2011 @ 07:42:03

    bagus banget authorr~ ><
    ^^b

    Reply

  27. alfi rahmawati
    Mar 14, 2011 @ 11:54:32

    huhuhu. . .nyedihin. . .sangat sangat

    Reply

  28. jihye
    Mar 14, 2011 @ 13:01:05

    ah sedih banget
    knp kyu harus meninggal sih -,-
    nice ff 🙂
    sukses bikin merinding kk~

    Reply

  29. Luphaekyu
    Mar 14, 2011 @ 15:50:45

    Knpa hruz s’sedih ini?? Hisk. . . . sesek aq bca na. . . .

    Kyu jgn prgy. . Hisk*nangis d’pj0k smbil meluk mak ikan*
    keren dech auth0r. . . Trz brkarya ea!!

    Reply

  30. Luphaekyu
    Mar 14, 2011 @ 15:52:42

    Knpa hruz s’sedih ini?? Hisk. . . . sesek aq bca na. . . .

    Kyu jgn prgy. . Hisk*nangis d’pj0k smbil meluk mas ikan*
    keren dech auth0r. . . Trz brkarya ea!!

    Reply

  31. ifa_sheitte
    Mar 15, 2011 @ 00:00:37

    huaaaaa daebak bangeeeet !
    aku nangis parah nih thor TT__TT
    ah gila waktu kyu-nya meninggal aku bener2 nangis ini haha
    kereeen

    Reply

  32. Risma'kyuHee
    Mar 15, 2011 @ 19:02:02

    Hiks. .hiks. .kyu’x meninggl ANDWEEEE. . .author ff’x sumpah daebak bangeeeett. . .

    Reply

  33. yime
    Apr 01, 2011 @ 21:34:37

    Terima kasih buat yang udah mau baca dan komen. Terharuu,,apalagi yang udah mau nangis,,hehehe *minta ditabok*

    Kamshamnidaaaa 😀

    Reply

Leave a reply to Cho Rainhyun Cancel reply