[FF Of The Week] Kyu~Jiny story [ Oh, I am.. ]

 

 

 

Kyu~Jiny story

[ Oh, I am.. ]

 

Annyeonghaseyo~ maaf ya baru bisa posting sekarang.. sekarang lagi sibuk soalnya #gaNanya hehehe.. ini special buat readers yang setia baca.. yang nanya kapan cinta-cintaannya, silakan dibaca dan semoga puas.. for my beloved readers, enjoy..

Find me : @dea_pinkninja

 

SMent Building Car Park- 12:00 AM

 

Inilah wajah seorang Cho Kyuhyun, member  boyband Super Junior. Wajah putih tampannya sedikit terusik karna ada ekspresi lain yang terpancar dari sana. Mungkin kalau atasannya, Lee Sooman tadi tidak memanggilnya, semua tidak akan seperti ini. Percakapan 5 menit yang lalu terus berputar dikepalanya seperti siaran ulang tanpa ada opsi untuk berhenti.

 

“ye? Apa aku harus melakukannya Sonsaengnim?”

“arasseo, aku tau mungkin akan terdapat kontra pada awalnya. Tapi ini bagus untuk karirmu kedepan.”

“hajiman.. bukankah aku sudah setuju untuk ikut dalam Blind date?”

“ehm. Neo, super junior, berapa lama lagi waktu kalian untuk berkarya? 2 tahun? 4 tahun? Renungkan baik-baik, ada banyak sekali hoobae kalian yang harus kami orbitkan. Kalian perlu sesuatu yang lebih dari sensasi. Leetuk, hyukjae, shindong, heechul, semuanya adalah wajah-wajah yang terus menghidupkan super junior lewat berbagai variety show nya. Dan sudah saatnya kalian yang selalu dibelakang kami coba angkat kedepan. Hyungmu, sungmin dan ryeowook juga sudah kami orbitkan, dan aku rasa, blind date tidak cukup membuat sensasi dipublik.”

“arasseoyo Sonsaengnim.. tapi..”

“Ji eun? Ini hanya reality show kyuhyun~ah. Aku rasa dengan sosok ayahnya sebagai idol, Jiny pasti mengerti dan lagipula ini hanya memakan waktu 3 hari.”

“ne, aku akan mencoba. Sore ini aku akan menemui kru We Got Married.”

 

-oOo-

Jiny dengan coat coklat mudanya itu terlihat santai mengitari rak-rak buku sambil sesekali bersenandung pelan. Selama winter ini dia tetap suka pergi jalan-jalan. Begitu jarangnya kyuhyun dirumah karna jadwal super padatnya membuat ia mau tak mau harus mencari kesibukan sendiri. Seperti pagi ini, berbelanja buku. Jarinya yang terbalut sarung tangan itu menyusuri deretan buku makanan dan minuman. Wajahnya terlihat puas saat mengambil satu buku dengan judul The Latte Art. Disebelahnya, dideretan majalah-majalah, sekumpulan remaja perempuan sibuk mengerubungi salah satu pojok khusus yang diisi dengan display Kpop news terbaru. Iseng-iseng jiny menghampiri mereka.

 

“aah aku benci melihat donghae-ku dengan gadis itu!”

“nado! Perempuan diacara ini tidak pantas dengan sungminku!”

 

Jiny POV

 

Eung? Ige mwoya?

Aku memandang heran ke sebuah artikel yang terpampang didepan mataku. Super Junior ikut Blind date? Aku sudah tau. It’s okay.. selama itu bukan We Got Mar..

 

“menurut beberapa rumor yang beredar, Super Junior Kyuhyun akan ikut berpartisipasi dalam We Got Married. Siapakah yang akan menjadi isterinya?”

Ah.. rumor..

 

“Andwae!! Sampai mati juga aku ga terima kalau kyuhyun oppa ikut wgm!! Bakal aku bunuh yang jadi istrinya nanti!!”

Eh? Wanna kill me?

 

Daripada aku bersama sekumpulan remaja yang bisa menmbunuhku jika tau aku ini istrinya siapa, lebih baik aku pulang, barangkali kyu sudah dirumah. Aku juga tidak begitu mengerti, kenapa aku berharap dia ada dirumah sekarang.

-oOo-

 

Kyuhyun menatap sungmin yang sepertinya tetap tenang memainkan gitarnya. Habis ketemu Sooman sonsaengnim tadi dia langsung mampir ke dorm lantai 11. Sejauh ini, yang selalu berhasil menebak perasaannya cuma mantan teman sekamarnya ini.

“kau mengerti?”

“hyung, aku bingung karna aku takut Jiny marah nanti..”

“mwo? Jiny? Haha percaya diri sekali kau.. kau yakin Jiny peduli sama WGM mu?”

Kyuhyun memandang kesal laki-laki berkaus pink didepannya ini lalu bergegas turun kelantai 10.

 

 

Book Store, 5:30 PM

Jiny keluar dari toko buku dengan wajah bosannya. Setiap hari yang ia lakukan hanya seperti ini, ke toko buku, kursus menghias kue, atau pergi ke kelas melukis. Sangat membosankan. Kadang ia berfikir, bagaimana rasanya menjadi seorang idol, seperti suaminya. Disukai banyak orang, menerima banyak hadiah dari fans, juga banyak bertemu dengan orang-orang hebat. Tapi ketika melihat bagaimana susahnya menyembunyikan pernikahan ia dan kyuhyun, tampaknya menjadi seorang idol lebih menyeramkan. Tak ada privasi, adanya anti fans, harus menjaga image. Makanya dia sangat salut pada suaminya, bagaimana bisa ia menjaga image “evil” nya sementara dirumah ia adalah pria konyol yang kadang kelakuannya sering tidak masuk akal.

Ponselnya berdering, alisnya berkerut saat melihat nama Yuri muncul dilayar ponselnya. Apa SNSD butuh member baru lagi?

“yeoboseo..”

“yeoboseo~ nanti malam eonni datangkan?” tanya yuri dengan suaranya yang khas. jiny menaikkan alisnya, datang kemana ya?

“ah.. kyuhyun oppa benar-benar..”

“nanti malam akan ada pesta, celebration  album SNSD.. kyuhyun oppa tidak memberi tau eonni?” tanya nya lagi. Jiny hanya menghela nafas.

“Bisa-bisanya bocah itu, apa maksudnya tidak mengajakku? Apa dia ada skandal dengan artis lain?! Jinja..”

-oOo-

 

Jiny memutuskan untuk berjalan-jalan saja disekitar sungai Han. Langit sudah mulai memerah karna senja akan tiba.

“Untuk apa pulang? Toh dia juga akan pergi keacara itu. Entah sudah berapa tahun aku tidak kesini, terakhir saat aku kelas 6, sebelum aku akhirnya pindah keluar negri. Ah! Kenapa bangku ini masih ada?! Aku dan chihoon dulu sering kesini dan menghabiskan es krim selama musim panas! Apa berubah? Oh, ini..”

Jiny meraba sandaran pada bangku kayu itu. Tempatnya dan chihoon dulu sering menghabiskan waktu. Banyak nama yang diukir disana, semuanya adalah nama-nama orang yang membuat mereka kesal. Setiap mereka merasa kesal mereka pergi kesini dan mengukir nama orang itu dibangku beserta kalimat-kalimat makian. Tapi tidak itu saja. Ada juga gambar-gambar mereka berdua. Diantara gambar-gambar yang masih jelas terukir itu, ada beberapa baris kalimat yang membuat Jiny menutup mulutnya.

 

“Aku tak tau noona sekarang dimana.. kenapa tak pergi mencariku?”

“noona kenapa kau tidak juga kembali? Aku sudah menunggumu disini semalaman..”

 

“aku baru saja menghajar anak yang mengataiku gila. Apa salah duduk disini sendiri setiap sore?”

“Chihoon babo. Ya aku memang bodoh!!”

 

“hari ini ulang tahunku, tapi noona tidak juga datang, bolehkan aku mengukir namamu disini lalu memakimu?”

 

“aku lulus dan diterima disekolah ternama. Aku sudah kembali tinggal dengan ibuku, kapan noona kembali padaku?”

 

“noona, ani, Cha Ji eun, aku tak mau lagi memanggilmu noona, kita hanya beda 1 bulan”

 

“tak bisakah kau kembali? Kalau besok kau tidak kembali juga,aku akan menulis disini, biar semua orang tau.. daripada nanti kau malu, kumohon… datanglah”

 

“kau tak datang juga? Baiklah akan kutulis besar-besar, silakan baca dibalik bangku ini”

 

Jiny memutar supaya ia bisa sisi belakang bangku panjang itu.

 

““ CHA JI EUN, SARANGHAE! JEBAL DORAWA!!””

 

Ada rasa haru, bingung, juga senang dalam hatinya sekarang. Bagaimana bisa sesorang yang selama ini dianggapnya adik jatuh jinta padanya? Sadar akan senyum dibibirnya yang kian merekah, sebuah kenyataan yang sangat besar perlahan menyusup dalam pikirannya. Dia sudah menikah. Dengan pria yang tidak dicintainya. Dan bertemu lagi dengan seorang adik yang dulu selalu menjaganya juga setia menunggunya.

Ia kembali duduk dibangku itu, menatap sungai Han yang tenang. Dia mengambil ponselnya, mengabadikan pemandangan senja yang sangat hangat dan memanjakan mata.

 

Update Twitter : Beautiful twilight, after all memories..

-oOo-

 

Kyuhyun selesai dengan kegiatan bercukurnya. Ia memandangi dirinya dicermin, dengan senyum yang orang lain tidak boleh sampai melihatnya -_-. Ia mengenakan kemeja santainya lalu berjalan keruang tamu dan duduk didepan telpon.

“yeoboseyo.. ne.. kenapa makananku lama sekali datangnya? Ah baiklah cepat kirimkan saja.”

Dia mendengus pelan, kesal karna makanan yang dipesannya daritadi tidak juga datang. Dia melihat arlojinya, 6:45 pm..

“kenapa jiny belum pulang?! Apa dia selalu begini saat aku tidak dirumah?” kyuhyun menghempaskan tubuhnya ke sofa. Metanya terpejam dan tangannya mengepal. Kenapa disaat seperti ini dia malah membayangkan yang tidak-tidak?

“Jiny tidak sedang bersama Chihoon kan? Ah ayolah kyuhyun! Kau terlalu lelah.. setan apa yang membuatku tiba-tiba kepikiran tentang laki-laki itu!”

“aku harus memberitahunya tentang we got married malam ini juga”

-oOo-

 

Hari berangsur gelap. Jiny masih duduk dibangku itu. Alasan tadi dia kesini adalah kyuhyun. Dia kesal pada bocah itu dan bermaksud jalan-jalan sebentar untuk menghilangkan kesalnya. Tapi yang dirasakannya sekarang bukan itu lagi. Dia sudah tidak kesal bahkan tidak kepikiran sama sekali tentang kyuhyun dan pesta itu. Yang memenuhi pikirannya adalah apa yang baru dilihatnya disini. Ia bisa merasakan asap tipis yang keluar saat ia bernafas. Cuaca memang sedang sangat dingin karna winter masih mendiami korea selatan. Tiba-tiba sesuatu yang hangat mendarat dipipinya. Ia hampir terlonjak saat melihat siapa yang menempelkan kopi hangat dipipinya barusan.

“Jahat sekali tidak mengajakku kemari..”

“chi..chihoonie..”

“hmm.. kenapa tidak pulang? Cuaca sangat dingin.. dari sore berdiam disini bisa membuat tubuh terserang flu..”. jiny tidak berani menatap chihoon.

“Pasti chihoon melihat foto yang ku upload tadi,makanya ia bisa ada disini..”

Keduanya larut dalam diam dan hanya menatap riak kecil pada sungai han. Chihoon tau sekali bagaimana sifat jiny, jadi dia sama sekali tak mengungkit-ngungkit masalah yang ia yakin jiny pasti sudah tau, yaitu perasaannya.

“i..itu..” ucap jiny takut-takut.

“ mwo? Kalau memang tidak nyaman, tidak usah dibicarakan.. aku tau bagaimana kau Ji eun~ah”. jiny merasakan detak jantungnya berdetak cepat, Chihoon tidak pernah memanggilnya seperti itu. Chihoon hanya duduk santai dan tenang sambil menikmati pemandangan indah sungai han dimalam hari. Jiny membatalkan niatnya, memang benar ia masih merasa tidak nyaman dengan semua ini atau mungkin tepatnya masih terlalu kaget dengan semua kejutan yang begitu lama disimpan bangku ini. Dia berfikir, entah bagaimana kalau seandainya hari ini kyuhyun mengajaknya pergi kepesta sehingga dia tidak pernah merasa kesal lalu tidak pernah datang ketempat ini dan akhirmya tak pernah tau apa yang disimpan Chihoon selama ini.

Jiny merasakan butiran-butiran halus menyentuh kulitnya. Entah sudah berapa lama mereka duduk dalam diam ditempat itu. Embun yang keluar dari mulut dan hidungnya sudah bertambah intens. Cuaca sudah sangat membeku, tapi tidak dengan pikiran mereka yang terus bekerja dalam diam. Tiba-tiba chihoon berdiri dan menarik tangan jiny.

“ayo kita pulang, salju sudah turun.” Ajaknya. Keduanya berjalan dalam diam. Jiny bahkan sama sekali tidak menghindar saat chihoon menarik tangannya dan memasukkannya dalam saku coat nya. Ia hanya bersuara saat chihoon membukakan pintu mobil untuknya.

“aku rasa aku akan pulang sendiri.. sangat tidak nyaman kalau kita harus saling diam didalam mobil..”

“gwenchana.. tidak usah berbicara, dan anggap saja aku adalah supir taksi yang tidak perlu kau pikirkan. Aku hanya tak suka melihat wanita pulang sendirian ditengah salju, naiklah..”

Jiny pun naik dan sesuai dengan perkataan chihoon, jiny tetap diam dan keduanya tetap membisu sampai tiba didepan apartemennya.

“Gomawo.. hati-hati dijalan” ucapnya. Chihoon mengangguk dan melajukan mobilnya. Jiny berjalan pelan menuju apartemennya. Ia memutuskan untuk lewat tangga, hitung-hitung olah raga malam (?). Kejadian hari ini benar-benar menguras emosinya. Ia kembali mengingat bagaimana dulu chihoon yang selalu melindunginya disekolah, padahal chihoon 2 tinggat dibawah Jiny. Umur mereka memang hanya beda 1 bulan. Jiny Maret, dan dia april. Baik kyuhyun, Jiny atau chihoon sama-sama 88 liner. Lalu kenapa chihoon tidak satu angkatan dengan Jiny? Itu karena keluarganya. Saat ia berumur 8 tahun, orang tuanya bercerai dan ia tidak mau sekolah. Sampai suatu saat ia melihat Jiny yang selalu melewati rumahnya saat berangkat sekolah, saat itulah ia ingin sekolah, makanya Jiny menjadi sunbae nya disekolah. Dan sejak itulah Chihoon menyukai Jiny.

Jiny kembali tersenyum mengingat kejadian saat ia dan kyuhyun menikah, saat ia pingsan, bahkan saat eommanya mengerjai mereka. Dimatanya, walaupun kyuhyun jarang sekali bersamanya, Kyuhyun selalu berbeda diantara yang lain. Karna kyuhyun adalah suaminya dan pernikahan ini bukan hal yang bisa dipermainkan. Satu-satunya yang harus ia lakukan adalah belajar menjadi istri seorang Cho Kyuhyun. Dan saat ia bersama chihoon, ia merasa telah melukai kyuhyun, walau ia tau tak ada cinta antara ia dan suaminya ini.

-oOo-

 

Ia membuka pintu dan melihat kyuhyun yang tertidur disofa. Bungkusan makanan yang sepertinya belum disentuh tergeletak diatas meja. Ia mendekati kyu dan membangunkannya.

“ya cho kyuhyun, kenapa tidur disini?”

Kyuhyun mengerjapkan matanya lalu memandang jam dinding. Ia membuka matanya lebar-lebar mencoba mengusir kantuknya.

“kau darimana saja ha??

“bukan urusanmu, bukankah seharusnya kau datang ke pesta, Cho Kyuhyun? Pesta yang tidak pernah kau beritaukan padaku itu~”

“buat apa memberi taumu kalau aku saja tidak berniat datang, bodoh” ucapnya sambil membuka bungkusan makanan.

“kenapa tak berniat datang? Kupikir kau ada scandal dengan artis lain makanya tak mengajakku..”

“neo babo.. aku tidak niat karna aku ingin makan malam dirumah dengan istriku..”

Jiny cukup kaget dengan perkataan pria setengah mengantuk dihadapannya ini.

“kau… tidak sedang mengigau kan,kyu?”

“apa orang ngigau bisa melakukan ini?” kyuhyun menjitak kepala jiny dan jiny menatapnya galak.

“Ya!!salah sendiri kau tidak menelponku!”

“aku kan ingin memberi kejutan! Sudah lebih baik ganti bajumu dan makan disini bersamaku, aku sudah lapar.”

 

Jiny POV

Apa? Kejutan? Jangan-jangan ia memang bisa menjitak orang ketika sedang mengigau. aku mengganti bajuku dengan setelan piyama dan kembali duduk diruang tamu. Kyuhyun sudah asik dengan jjajangmyeon nya sambil menonton tivi. Aku penasaran, makanan apa yang ia pesankan untukku?

“kau tau, sangat susah mencarinya, jadi habiskan semuanya…”

Aku memandang takjub makanan dihadapanku. Ada daging gurita asam manis, dakgalbi juga kimchi jigae dan semuanya adalah makanan kesukaanku!! Aigoo kyuhyun aku terharu! Aku makan sambil berbincang ringan dengan kyuhyun. Kulihat ia mengambil foto makanan kami yang berserakan dimeja, sepertinya dia akan menguploadnya. Ia tersenyum senang sambil sibuk memainkan ponselnya. Tapi raut wajahnya berubah tiba-tiba.

“ini kau kan?” katanya sambil menunjukan ponselnya padaku. Aku tersedak!!! Bagaimana bisa fotoku dan chihoon tadi menyebar ditwitter?!!!

“Korean ulzzang, lee chihoon terlihat sedang menikmati malam bersama kekasihnya disungai Han.. waaah.. hebat sekali beritanya..”

Aku mulai susah untuk bersikap wajar. Jadi teringat kejadian tadi!

“a.. ani… kau jangan berpikiran yang tidak-tidak.. itu tidak seperti apa yang kau lihat..”

“mwoya? Jadi apa yang kulihat ini ha? Ck.. bodoh sekali aku khawatir karna istriku tidak pulang, padahal dia asik dengan dongsaeng kesayangannya.”

Sumpah demi apapun aku ingin sekali menjelaskannya pada kyuhyun , tapi tidak bisa karna aku tau apapun penjelasanku tak akan didengarnya, terlebih kali ini masalah chihoon lagi. Ah jiny kau ini babo sekali!! Kyuhyun kembali mengambil jajjangmyeonnya, namun ia masih kesal karna dari tadi ia hanya mengaduk-ngaduk mi nya dengan ganas.

“hey.. kau tak kasihan pada jajjangmyeonmu?” tegurku pelan. Ia hanya melirikku dan aku tau, itu cukup menyeramkan, ah ani, sangat menyeramkan.

“Menyambut Lunar year, MBC memberikan suguhan special dalam acara We Got Married! Setelah kemarin member super junior ikut dalam Blind Date, sekarang saatnya mengumumkan Special couple di Lunar year tahun ini..

“siapakah dia? Yak benar! Super Junior Cho kyuhyun akan berpartisipasi dalam Chinese We Got married! Pasangannya adalah seorang aktris baru  yang aktingnya tengah bersinar.. dia adalah Lou Yi Xio…”

 

Apa aku tidak salah dengar? We.. We Got Married???

 

Author POV

Jiny mematung ditempatnya dengan tatapan lurus menatap tv didepannya. Ia benar-benar memastikan mata dan telinganya tidak melihat dan mendengar sesuatu yang salah. Tapi tampaknya sesuatu yang didengarnya ditoko buku pagi tadi benar adanya. Cho Kyuhyun, suaminya ternyata diikutsertakan dalam WGM, tanpa sepengetahuan dia.

Kyuhyun terdiam dan menunduk. Merutuki dirinya kenapa tidak ia matikan saja tv itu dari tadi. Ia ingin memberitaukan istrinya dengan mulutnya sendiri, bukan dari berita ditelevisi ditengah pertengkaran kecil malam ini.

“aku baru saja akan memberitaumu, demi Tuhan jiny~ah!” ucapnya lantang mencoba membaca hati wanita didepannya yang masih mematung ini.

“gwenchana.. gwenchana.. dari mulutmu atau dari tv sama saja kyu..toh kau tetap ikut wgm.” Ucapnya lirih. Jiny meletakkan makanannya dan beranjak dari sofa.

“aku sudah kenyang, kalau kau sudah selesai makan, biarkan saja dimeja, besok akan kubersihkan.” Ucapnya pelan dan langsung berjalan menuju kamarnya.

“kau kenapa? Duduklah sebentar disini, aku ingin bicara jiny~ah”. teriak kyuhyun sesaat sebelum jiny menutup pintu kamarnya. Jiny mematung dibelakang pintu kamarnya. Tangannya meraba pipinya, ia buru-buru menghapus bulir-bulir yang terus keluar tanpa ada komando darinya.semakin keras usahanya menghapus, semakin banyak cairan bening itu keluar. Entah apa, tapi sesuatu yang aneh menjalar didadanya. Terasa sangat sesak.

Kyuhyun berdiri didepan kamar jiny. Tangannya sudah siap mengetuk pintu itu, namun ditariknya kembali. Ia menundukan kepalanya sebentar, mencoba bernafas dengan wajar lalu membuka pintu itu begitu saja. Jiny menoleh dan terlihat kaget. Sebelum ia sempat berkata apapun, kyuhyun menarik tangan gadis itu dan berhasil mendekap tubuh jiny dalam pelukannya. Jiny meronta tapi kyu tetap memelukknya.

“lepaskan aku!”

“shiro! Kau dengar baik-baik..!”. ia semakin mengeratkan pelukannya. Jiny terhenyak, ia merasakan sesuatu yang berdegup didekatnya. Ia bisa mendengar detak jantung kyuhyun yang berdegup kencang!

“kau dengar? Ini yang selalu aku alami saat kau terlalu dekat denganku. Bertahanlah sebentar, karna kau tak kan bisa pergi dariku. Kau istriku.”

Jiny tetap terdiam. Pelukan ini yang membuat air matanya bisa berhenti, berulang kali ia beranya dalam hati, bagaimana bisa?

Perlahan kyuhyun mulai melepaskan pelukannya. Kejadian barusan benar-benar diluar kerja otaknya, semua keluar begitu saja atas perintah dari hati. Tangan besarnya menghapus sisa airmata yang masih menggenang dipipi jiny. Tak butuh banyak kata untuk menjelaskan semuanya karna rasa yang tumbuh dalam hati mereka jauh lebih banyak. Pipi keduanya bersemu merah, layaknya 2 orang yang baru jatuh cinta.  Walaupun sudah menikah berbulan-bulan lamanya, tak pernah ada kata terlambat untuk jatuh cinta bukan?

“mulai sekarang, tak perlu menghindar dariku. Kau milikku. Tidak ada yang boleh membuatmu ragu padaku, termasuk bocah itu.”

“chihoon?”

“yeaah terserah siapa namanya.. kau gadis bodoh, dia suka padamu! Ah kau ini benar-benar berotak lemah..” suasana sudah mulai mencair. Kyuhyun duduk dimeja rias Jiny sementara Jiny asik dengan laptopnya.

“mau sampai kapan kau membaca artikel wgm itu?” Tanya kyuhyun. Jiny membalikan badannya dan menatap kyuhyun lekat dengan kedua mata bulatnya.

“ini semua scenario kan??” tanyanya. Kyuhyun terkekeh pelan. Gadis ini benar-benar polos. Ia mengangguk lalu balas memandangnya dengan mata ikut-ikutan membulat.

“Ya!!jangan menatapku seperti itu cho kyuhyun! Mukamu seperti Pikachu!”

“kau pikir mukamu tidak aneh saat memandangku tadi? Matamu seperti anak anjing yang tersesat.”

“Hei kyu, Kau bilang aku milikmu…”

kyuhyun tersenyum lalu mengangguk pelan.

“berarti kau milikku..? ”

“ani.. aku milik ELF..”

“ne.. ne.. aku tau.. terserah kau saja.”

“kau tidak boleh cemburu pada ELF, arra?”

“hmm.. aku ngantuk, keluar sana aku mau tidur!” jiny menarik tangan kyuhyun dan menuntunnya kepintu.

“kenapa sih kita tidak satu ranjang?” Tanya kyuhyun dengan wajah bocahnya yang ya-ampun-banget-itu.

“kau mau mati? Atau mau kusuruh mengasuh Jino lagi?”

“hehehe.. galak sekali, padahal habis dipeluk pria tampan..” gerutunya pelan. Satu tendangan dari jiny cukup membuatnya menyerah dan melangkah keluar. Jiny buru-buru menutup pintu dan bersandar dibaliknya. Buru-buru ia memegang dadanya, berharap cara itu bisa meredam jantungnya yang berdegup seperti ingin melompat keluar.

 

“Ada apa ini? Semuanya terasa tidak wajar gara-gara kyuhyun! Jantungku ommo~! Perutku! Rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya disana! Oh, I am??”

“Ah nan jeongmal michieosso! Kenapa wanita ini bisa membuatku kehilangan kontrol!!!”

 

Lagi-lagi Jiny tersentak kaget saat tiba-tiba kyuhyun kembali menyeruak masuk begitu saja kekamarnya. Tangan kokoh lelaki itu menangkap tengkuknya dan mendaratkan bibirnya dibibir mungil gadis itu. Sebuah ciuman terhangat dan terlembut yang pernah keduanya rasakan. Kyuhyun tersenyum samar saat gadis ini membalas ciumannya. Kyuhyun merapatkan pelukannya dan tetap menautkan bibirnya pada bibir gadis itu.

Jiny membuka matanya namun ia baru sadar kalau pria dihadapannya ini sudah tersenyum evil. Keduanya bertatapan sambil menahan senyum konyol mereka. Dan seperti kebetulan yang disengaja, dalam hitungan ke 3 bibir mereka kembali bertemu dalam kecupan singkat yang manis sebelum akhirnya keduanya memisahkan diri lalu masuk kekamar masing-masing tanpa ada 1 kata yang terucap.

Cinta memang tak perlu banyak kata, waktu lah yang akan membuktikannya. Semakin kuat usaha untuk menahannya, semakin keras perasaan itu memaksa keluar. Jiny dan kyuhyun memang tidak pernah mengatakan bahwa pernikahan mereka hanyalah main-main, dan mereka juga tau bahwa suatu saat nanti keduanya akan jatuh cinta. Dan untunglah gengsi keduanya seperti lenyap tertimbun salju malam ini. At least, they know that they love each other.

 

“ Goodnight my love ”

-oOo-

Need more story? Comment ^,^