MARRIAGE BECOME REVENGE part 3

MARRIAGE
BECOME REVENGE part 3

Title                       : Marriage become Revenge
part 3

Author                  : Soo Rim (@Ngellyn)

PG                          : ?

Length                  : 7 pages

Genre                   : sad, romantic (?)

Main Cast            : Choi Jie Min

  : Cho Kyuhyun
  : Lee Donghae

Annyeong
readers…
Adakah yang
menunggu FF ini?
(readers::
TIDAK ADA!!) *hiks* hahaha
Sebenarnya
kemarin sih rencananya part ini adalah part terakhir.
Tapi, dibatalkan
karena akan muncul cast baru dipart selanjutnya.
Hehehe~~
OK deh~~
Happy reading
ya??
RCL

~AUTHOR POV~
“apakah kau telah melupakanku?” Gumam seorang
namja yang sedari tadi memperhatikan kedua insane tersebut.

Tak terasa butiran-butiran yang benih mengalir
begitu saja. Seakan-akan ia lupa bahwa dirinya adalah seorang namja.
~AUTHOR
POV END~

Chapter 3 ::
{I’m sorry, I’m too selfish}

~DONGHAE
POV~

Hari ini aku baru saja pulang dari Kanada.
Sebenarnya tujuanku pulang ke Korea kali ini adalah untuk membagikan kepada
saudara-saudara selembar surat yang akan menentukan masa depanku. Ya, surat
tersebut adalah undangan pernikahanku.

Aku tahu betapa banyaknya orang akan memandang
rendah diriku, ketika surat ini sampai di tangan mereka. Bagaimana tidak? Aku
akan menikah minggu depan. Sedangkan, disini masih ada seorang yeoja cantik
yang senantiasa menunggui diriku.

Tapi, takdir tidak berkata demikian. Aku mungkin
sudah ditakdirkan untuk seorang yeoja yang bernama Lauren yang aku temui di
Kanada. Aku akui hampir seluruh sifatnya sama dengan Jie Min. Tetapi, entah
mengapa hati ini lebih memilih dirinya dibandingkan Jie Min.

Kadang aku merasa sangat beruntung karena aku
berhasil mendapatkan cinta dari kedua yeoja cantik ini.

Kadang aku merasa takut jika suatu saat Jie Min
akan membenciku.

Kadang aku merasa egois karena telah
mempermainkan hati Jie Min.

Setibanya di Korea aku segera pergi ke sebuah
tempat yang sangat aku rindukan, Sungai Han.

“tidak ada yang berubah” gumamku pelan. Tempat
ini masih sama seperti dulu, sangat indah.

Tiba-tiba pandanganku tertuju pada pasangan yang
sedang duduk di sebuah bangku. Yeoja tersebut terasa sangat familiar. Ku
dekatkan lagi diriku pada pasangan itu. Hati ini terus berdetak dan berharap
agar pandanganku salah. Tetapi, ternyata inilah kenyataan. Ya, yeoja itu Jie
Min. Ia sedang berpelukan dengan seorang namja. Hatiku bagai ditusuk puluhan
pisau. Ia pasti telah melupakan diriku. Dengan perasaan yang sangat kacau aku
berjalan meninggalkan tempat itu. Tempat yang paling berharga bagiku sekarang
menjadi tempat yang paling aku benci.
~DONGHAE
POV END~

~JIE MIN POV~
Tiba-tiba aku melepas pelukan Kyuhyun oppa.
Aku merasa sedikit aneh dengan keberasaan sekitarku sekarang.

“waeyo?” Tanya Kyuhyun oppa.

“ani” jawabku singkat.

Ku edarkan pandanganku kesekitar. Sepertinya
tadi aku merasakan ada yang sedang mengawasi kita. Tapi, ternyata yang ku
dapatkan hanyalah seorang namja yang menurutku sangat misterius berjalan
menjauhi kami. Namja tersebut menggunakan sebuah sweater. Sweater tersebut
seperti sweater yang aku berikan pada Donghae oppa. Tapi, ku tepis pikiran itu
jauh-jauh. Donghae oppa sekarang tidak mungkin berada disini.

“Jie Min aa, sudah malam ayo kita pulang. Aku
akan mengantarmu pulang.”

“ne, oppa. Kajja.”

Selama perjalanan pulang kami hanya diam saja.
Kyuhyun oppa sedang serius mengemudi mobilnya. Dan aku tidak mau mengganggunya.
Tidak ada yang mau memulai pembicaraan.

“Kyuhyun oppa.. annyeong.. gomawo telah
mengantarkanku” ucapku.

“ne, besok pagi aku main kesini ya?” tanyanya
dan mengecup singkat keningku ><.

“heh? Ne..” balasku agak gugup. Karena ini
memang pertama kalinya ada seorang namja yang bermain ke rumahku selain Donghae
oppa.

Keesokan pagi

Hari ini aku merasa sangat semangat sekali.
Entah mengapa. Tapi, aku merasakan bahwa akan ada suatu kejutan yang akan aku
dapatkan hari ini. Tiba-tiba saja bel pintu berbunyi.

*TING.. TONG…*

Dengan segera kulangkahkan kakiku untuk membuka
pintu. Begitu pintu dibuka kudapatkan seorang namja yang aneh. Penampilannya
sangat mencolok ditambah lagi sebuah kaca mata yang menutupi matanya. Hanya 1
kata yang aku pikirkan saat ini “MISTERIUS”

“Nuguseyo?” tanyaku.

Tetapi, ia sama sekali tidak menjawab
pertanyaanku. Ia justru tersenyum. Dan senyum itu sangat menggerikan sekali
bagiku.

“Nu.gu.se.yo?” tanyaku lagi. Tiba-tiba ia
melepaskan kaca matanya.

“oo..op..oppa..?” tanyaku terbata-bata. Ia hanya
mengangguk.

“DONGHAE OPPA~ bogoshippo” lanjutku dan
memeluknya erat.

“Tuhan.. jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan
diriku. Biarkanlah aku bertahan lebih lama didalam mimpi ini. Aku rindu dirinya
Tuhan.” Batinku.

Tapi, tiba-tiba Donghae oppa melepas pelukanku.

“uljima..” katanya pelan dan menghapus air
mataku.

“Oppa!! Kau jahat! Kenapa tidak mengabariku
selama ini? Kenapa kau tidak menepati janjimu? Oppa.. Bogoshippo” ucapku
sambil memukul-mukul pelan dadanya yang bidang itu.

“Bukankah kau yang telah melupakan
diriku?” Tanya dan menatapku dengan tatapan yang.. Ergh.. Bisa ku katakan
itu sedikit sadis..

“Apa maksudmu?” Tanyaku bingung. Jujur
aku sakit hati dengan pernyataannya yang satu ini. Sejak kapan aku melupakan
dirinya? Aku masih setia menunggu dirinya selama ini.

“Baiklah.. Aku tidak mau membahas itu lagi.
Tujuanku kesini hari ini adalah untuk memberikanmu ini” katanya sambil
menyodorkan sebuah surat padaku.

“Apa ini oppa?” Tanyaku.

“Bukalah” jawabnya.

Aku pun langsung membuka surat itu. Surat
tersebut jatuh begitu saja setelah ku lihat isinya.

“O..oppa..” Ujarku lirih.

“Datanglah..” Balasnya.

“Jadi ini yang kau lakukan selama
ini??” Tanyaku. Ia tidak menjawab.

“Oppa!! Aku menunggumu bertahun-tahun
disini! Tapi, kau malah tiba-tiba datang dan membawa sebuah undangan bahwa kau
akan menikah dengan seorang perempuan beberapa hari lagi!! Apa ini masuk
akal??!!” Bentakku.

“Sakit oppa.. Hati ini sakit.. Tidakkah kau
bisa memikirkan perasaanku sedikit saja?! Apalagi wanita yang akan kau nikahi
itu bukan diriku” lanjutku.

“Aku tidak memikirkan perasaanmu? Lantas,
apakah kau memikirkan perasaanku?” Balasnya.

Aku hanya terdiam. Sama sekali tidak mengerti
apa yang dia bicarakan.

“Semalam, aku melihatmu sedang berpelukan
dengan seorang namja. Apakah itu yang kau maksud bahwa kau memikirkan
perasaanku? Ternyata selama aku pergi kau bermain dibelakangku.”
Lanjutnya.

“Oppa.. Itu salah paham. Aku bisa
menjelaskan” ucapku dan memegang tangannya. Berharap bahwa dia akan
mendengarkan penjelasanku.

“Stop it! Aku akan pergi. Annyeong”
lalu sia pun mulai berjalan pergi meninggalkanku.

“Oppa!! Shireo!! Oppa!! Donghae oppa!!!!!”
Pekikku. Dan tak terasa aku merasa sangat pusing hingga akhirnya semuanya
menjadi berat dan tubuhku terasa menghantam sesuatu yang sangat kuat.
~JIE MIN
POV END~

~AUTHOR POV~
Yeoja itu terus memekik bagaikan orang gila.
Sedangkan, namja itu terus berjalan meninggalkan dirinya. Tak terasa namja
tersebut menangis. Kali ini dia menangis karna kehilangan. Tapi, tiba-tiba ia
berlari balik ke rumah yeoja itu. Tatkala, melihat yeoja yang pernah ia cintai
ambruk begitu saja.

“Jie Min.. Jie Min aa” ucapnya dan
menepuk pelan pipi yeoja itu. Tapi, yeoja itu tetap tidak bergeming. Akhirnya,
ia pun menggendong yeoja itu menuju kamar yeoja itu.

Sudah 1 jam yeoja itu tetap tidak bangun.
Membuat dia semakin panik. Tapi, rasa panik itu langsung hilang ketika
mendengar suara yeoja itu.

“Oppa..” Ucap Jie Min lirih.

“Kau sudah bangun Jie Min aa?”
Tanyanya.

“Oppa.. Jangan tinggalkanku..” Balas
yeoja itu berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Aku tidak bisa Jie Min aa, ku mohon
lupakanku..” Balas namja itu dan berjalan pergi.

Sedangkan, yeoja itu hanya bisa menangis dalam
kesunyian ini.

“Baiklah oppa jika itu kemauanmu.”
Batinnya.
~AUTHOR
POV END~

~KYUHYUN POV~
“Baiklah.. Bersikap tenang saja Kyuhyun
aa..” Ucapku pada diriku sendiri setelah sampai di rumah Jie Min. Tapi, aku
melihat ada seorang namja yang bergegas berjalan keluar dari rumah Jie Min.
Namja itu terlihat sangat asing. Siapakah dirinya?

*TING.. TONG*

Ku pencet bel rumah itu. Tapi, ternyata yang
membuka pintu bukanlah Jie Min.

“Annyeonghaseyo..” Ucap seorang wanita
yang umurnya sekitar 50-an

“Annyeonghaseyo, ahjumma” balasku
ramah dan sedikit membungkuk.

“Nuguseyo?” Tanyanya.

“Naneun , Cho Kyuhyun imnida. Namjachingu
Jie Min”

OMO! Jantungku berdetak begitu cepat ketika
mengatakan bahwa aku adalah namja chingu Jie Min.

“Mwo? Namjachingu?” Tanyanya bingung.

“Ne”

“Baiklah.. Jie Min agasshi ada di kamarnya.
Pintu kamarnya yang berwarna pink itu.” Ucapnya dan menunjuk ke sebuah
kamar yang aku jamin itu adalah kamar Jie Min.

“Ne, gomawo” balasku.

Ku langkahkan kakiku menuju kamar Jie Min.

*TOK..TOK..TOK*

Ku ketuk pintu kamar Jie Min.

“Masuk, kamar tidak dikunci” ucapnya.
Aku pun membuka pintu tersebut.

“Jie Min aa”

“Kyu.. Kyuhyun oppa.. Apa yang kau lakukan
disini?” Tanya.

ASTAGA! Kenapa ia terlihat seperti habis
menangis? Apa yang terjadi? Apa ia sakit?

“Jie Min aa, gwaenchana?” Tanyaku
panik.

“Oppa…” Ucapnya lirih dan memelukku.
Pelukannya sangat erat.. Erat sekali..

“Sebentar saja.. Biarkan aku memelukmu
sebentar lagi” lanjutnya. Aku hanya diam dan membiarkan diriku dipeluknya.

Sekitar 5 menit kemudian ia pun melepaskan
pelukanku.

“Ada apa denganmu?” Tanyaku hati-hati.

“Tadi, mantan namja chinguku datang dan
memberiku sebuah undangan. Dia akan menikah beberapa hari lagi dengan seorang
yeoja dari Kanada. Aku menyesal telah menunggunya selama ini. Aku.. Aku sangat
bodoh”

“Dia tidak beruntung Jie Min aa.. Kau
adalah yeoja yang baik. Tapi, sayang sekali ia memilih yeoja yang lain”
balasku. Ia hanya menatapku aneh.

“Kita baru ketemu semalam. Bagaiman kau
tahu bahwa aku yeoja yang baik?” Tanyanya. Aku tersenyum.

~FLASH BACK (still Kyuhyun POV)~
“Hikss.. Hikss.. Eomma.. Appa… Oppa..
Hiks.. Appo..” Ku dengar suara seorang yeoja yang sedang menangis. Aku pun
mulai mencari asal suara itu.

“Yak!! Nuguseyo?” Tanyaku.

“Hiks.. Aku tersesat..” Jawabnya.

“Bagaimana bisa? Siapa namamu? Berapa
umurmu?”

“Jie Min. 6 tahun.”

“Aah.. Kau harus memanggilku oppa.. Sini
akau bantu kamu mencari keluargamu” balasku dan mengulurkan tanganku.

Selama 1 jam kami berkeliling ditempat itu tapi
tetap saja tidak ketemu dengan keluarga Jie Min. Kami sudah hampir pasrah.
Tiba-tiba…

“Jie Min aa…” Teriak seseorang yang
aku yakin itu adalah eomma Jie Min.

“Eomma!!” Balasnya dan berlari
kepelukan eommanya.

“Oppa!! Gomawo!!” Teriaknya ketika ia
berjalan meninggalkan diriku bersama eommanya.

“Jie Min..” Tanpa sadar aku terus
mengingat nama itu.
~FLASH BACK END~

“Jadi kau?” Tanya Jie Min tidak
percaya. Aku hanya tersenyum dan mengangguk.

“Lihatlah.. Kau kebanyakan menangis. Matamu
jadi bengkak.” Ucapku dan mengeluarkan sapu tangan dari sakuku.
Tiba-tiba..

*cring..cring..cring* (suara cincin jatuh)

“Astaga.. Cincinku tersayang.. Kau jatuh
diwaktu yang tidak tepat” batinku dan segera memunggut cincin itu.

“Jie Min aa, maukah kau menjadi pemilik
dari cincin ini. Jika kau menyetujuinya aku akan selalu berada disampingmu dan
jika kau tidak menyetujuinya..”

“Maka.. Aku akan pergi dari kehidupanmu
selamanya..” Lanjutku.

Ia terdiam sejenak, lalu menatap dalam.

“Op.. Oppa.. Aku…”

TBC

Bagaimanakah FF nya? Kecewakah?
Mianhae baru sempat kirim sekarang FF nya,
habis author baru siap Try Out.
Kekeke~
Btw, syaratnya masih sama ya untuk lanjut ke
part berikutnya?
Minimal 100 jempol (likes) dan 10 comments
Umm..
Soal cast baru dipart berikutnya author kasih
dikit bocoran deh ^^
Marganya “Choi”. Ada yang tahukah??
Annyeong~