Don’t You Remember? [3/5]

Don't You Remember

Title     : Don’t You Remember? (3 of 5)

Author : Han Harin

Cast     : Cho Kyuhyun

Han Hyemi (OC)

Lee Donghae

Jung Minji (OC)

Lee Sungmin

Yoon Hani (OC)

And the others

Length : Chaptered

Genre  : Romance, Family, Sad

NB       : Annyeong! Seperti biasa, aku minta maaf kalo ada typo, kesamaan judul, tokoh, alur, tema, dll. Ini murni 100% dari imajinasi author >.< For the poster, this was my first time of making a poster. So, I’m sorry if.. yeaahh, if this is still bad >.< And, namanya juga karya fiksi, latar yang ada disini juga beberapa hanya imajinasi author. Because, I don’t really know about the places in South Korea, hehe.. -_- then, I need your comment.. Okay? Happy Reading :^)

oOo

<<Previous Chapter

Orang tersebut segera mengambil uang tersebut dari saku celana kanannya, dan memberikan beberapa lembar uang tersebut pada karyawan tadi.

“Terimakasih. Selamat menikmati,” ucap karyawan tersebut sambil tersenyum dan memberikan pesanan langganannya.

Orang itu segera berbalik dan melihat kearah Hyemi dan Donghae yang juga sedang melihatnya.

Dengan langkah pasti, orang tersebut berjalan mendekati meja mereka. Hyemi tampak biasa saja, bahkan bisa dikatakan senang. Sedangkan Donghae, ia telah tersenyum kaku sejak tadi. Hingga akhirnya, orang tersebut tiba di meja mereka dan duduk di salah satu kursinya yang berjumlah empat.

“Kurasa, aku datang kesini tepat waktu,”

oOo

“Aah, annyeong, Minji-ah,” ucap Hyemi dengan senang.

“Annyeong, Hyemi-ah,”

Minji mengalihkan tatapannya kearah Donghae. Tatapan tajam nan sinis dikeluarkannya kepada namja itu. Donghae yang merasakan aura seram dari Minji membuang wajahnya kearah jendela dan bersiul-siul pelan.

“Menjijikkan..” desis Minji yang membuat Hyemi terkekeh pelan.

“Oh ya, apa yang kau lakukan disini, Minji-ah?”

Minji segera menoleh kearah Hyemi sambil tersenyum dan menunjukkan kotak yang berisi tiga potong tiramisu. Lalu, diletakkannya kotak itu diatas meja dan dibuka tutupnya oleh Minji.

“Seperti yang kau lihat, Hyemi-ah. Tadinya aku hanya ingin membeli satu. Melihat ada kalian disini, jadi kubelikan saja tiga,”

“Walaupun sebenarnya aku enggan untuk membelikan namja itu,” lanjut Minji sambil mencibir kearah Donghae.

“Mwo? Kau membelikan kue untukku?” tanya Donghae yang seketika membalikkan wajahnya kearah Minji. Tanpa aba-aba, ia segera mengambil salah satu kue itu bersamaan dengan sendoknya.

“Tumben sekali kau baik padaku, Nona Jung,” ucapnya dengan mulut yang masih diisi oleh dua suap tiramisu sehingga gigi depannya terlihat berwarna cokelat. Minji dan Hyemi memandang jijik padanya.

“Jorok kau!” ujar Minji yang dibenarkan Hyemi melalui anggukan kepalanya. Donghae seakan tak peduli dengan tatapan kedua yeoja itu tetap saja memakan dengan asyik. Tiba-tiba, ia menatap Hyemi, membuat yeoja yang ditatap risih.

“Kue buatanmu benar-benar enak, Hyemi-ah,” sanjung Donghae sambil tersenyum. Berharap Hyemi bisa luluh karenanya. Hyemi yang tadi merasa risih tiba-tiba tertawa kecil.

“Itu bukan buatanku, Lee Donghae. Hahaha,”

Donghae menatap Hyemi sebentar dan menghentikan kegiatan makannya. Bagaimanapun juga, ia tengah merasa malu saat ini. Ditambah lagi dengan senyuman mengejek Minji.

“Emm.. Tapi.. Bagaimanapun juga, ini toko milikmu. Kuanggap saja ini buatanmu,” jawabnya lalu melanjutkan makannya.

Hyemi hanya memutar matanya kesal karena keras kepalanya Donghae.

“Ini toko milikmu?” tanya Minji pada Hyemi sebelum ia memasukkan sesuap tiramisu ke mulutnya.

“Aah, ne,”

“Wuahh, lain kali kau harus memberiku diskon,” ucap Minji sambil terkekeh, lalu memakan tiramisunya. Hyemi hanya tertawa kecil menanggapinya.

“Hei! Aku juga,” timpal Donghae setelah menghabiskan suapan terakhir tiramisunya.

“Yak! Apa-apaan kau? Jangan mengikut-ikutiku!” kesal Minji setelah menelan suapan tiramisunya.

“Kau yang apa-apaan! Tiba-tiba datang dan mengganggu kencanku dengan Hyemi,”

“Mwo?! Siapa yang berkencan denganmu, Tuan Lee?” Hyemi berkata dengan penekanan disetiap kata-katanya.

“Tentu saja kau, Nyonya Lee,” jawab Donghae tak mau kalah.

Hyemi merutuki lidahnya yang sudah kedua kalinya memanggil Donghae dengan sebutan ‘Tuan Lee’.

“Lee Donghae! Harus berapa kali kubilang bahwa ia telah bersuami?!” murka Minji kesal. Namun tetap menjaga volume suaranya mengingat ada beberapa orang yang sedang berada di sekitar mereka.

“Jung Minji! Harus berapa kali kubilang bahwa aku tidak percaya akan hal itu?!”

“Kenapa kau ini keras kepala sekali?!”

“Kenapa kau sangat pemarah?!”

Hyemi hanya menepuk pelan dahinya sambil menunduk dan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah dua orang dihadapannya. Setiap bertemu, mereka pasti selalu saja berkelahi.

“Sudahlah,” ucap Hyemi berusaha melerai.

Minji dan Donghae seketika menoleh kearah Hyemi di tengah perkelahian mereka.

“Umm, mianhae, Hyemi-ah,” ucap Minji pelan lalu menunduk. Ia memilih untuk melanjutkan makannya yang tertunda. Sedangkan Donghae, ia menatap Hyemi dengan mata yang berbinar.

“Hyemi-ah..”

Hyemi menaikkan sebelah alisnya melihat tatapan Donghae yang menurutnya aneh dan mendengar suaranya yang sok gentle.

“Suaramu.. mengapa begitu lembut? Bahkan lebih lembut dari kain sutra,” lanjut Donghae.

“YAK!”

“Apalagi Jung Minji? Aku hanya memujinya, bodoh!”

“Kau yang bodoh!”

“Hei, aku ini cerdas!”

“Dasar ikan!”

“Banteng!”

“Pengambil istri orang!”

“Penggoda pria!”

“Pendek!”

“Mwo?! Yak! Apa maksudmu! Aku lebih tinggi darimu jika high heels bodoh itu disingkirkan!”

oOo

Hyemi melirik kearah jam dinding di kamarnya. Pukul 2 siang. Ia baru saja pulang pukul 12 tadi dengan diantar oleh Minji. Ia kembali menerawang saat Minji dan Donghae berebut untuk mengantarkan Hyemi pulang.

Flashback

Hyemi dan Minji baru saja menghabiskan tiramisunya setelah Donghae yang dengan enaknya hampir merebut kuenya tersebut. Beruntung Minji melihat hal tersebut, walaupun sempat terjadi perkelahian lagi.

“Sudah pukul 12 rupanya.. Huh! Berkelahi denganmu cukup menguras waktu, Lee Donghae,” dengus Minji setelah melihat jam tangan yang melingkar di tangan kanannya.

Donghae yang mendengar hal tersebut hanya berdecak kesal. Bukan hanya menghabiskan waktu, namun juga menghabiskan energi, pikirnya. Sedangkan itu, Hyemi terkekeh pelan mendengar ucapan Minji.

Minji berdiri dari duduknya. Hyemi dan Donghae seketika menoleh kearahnya.

“Aku mau kembali. Kelas Choi seonsaenim menungguku. Hyemi-ah, kau mau pulang bersama?” ajak Minji pada Hyemi.

“Ani. Ani. Hyemi pulang bersamaku saja,” ujar Donghae yang langsung mendapatkan tatapan mematikan dari dua yeoja itu.

“Aku tak yakin ia akan aman denganmu,” desis Minji tajam. Hyemi yang tadinya sudah mau berdiri segera terduduk kembali. Perkelahian selanjutnya akan dimulai, pikirnya.

“Oh, ayolah. Mengapa kau selalu mencari masalah denganku?”

“Aku tidak mencari masalah. Kau yang membuat masalah itu,”

“Mwo?! Bagaimana bisa kau menuduhku seperti itu?”

“Aku tidak menuduhmu. Itulah kenyataannya, Tuan Lee,”

“Jangan memutarbalikkan fakta, Nona Jung,”

Hyemi merasa sakit kepala mendengar ejekan-ejekan yang mereka lontarkan untuk satu sama lain. Ia segera bangkit dari duduknya yang membuat perkelahian itu tertunda.

“Aku ikut dengan Minji saja. Terimakasih atas tawaranmu, Donghae-ssi,” ucap Hyemi.

Minji tersenyum kemenangan kearah Donghae mendengar ucapan Hyemi. Sedangkan Donghae membuang wajahnya kearah jendela dan mendengus pelan.

“Baiklah. Aku juga ada kelas Ji seonsaenim,” lirih Donghae akhirnya.

End of Flashback

Hyemi terkikik geli mengingat kejadian itu. Minji dan Donghae yang selalu berkelahi, selalu saja membuatnya kesal dan geli di saat yang bersamaan.

Mata Hyemi kini dialihkannya kearah laptop yang berada didepannya. Ia baru saja memindahkan data-data tentang semua bintang yang didapatinya dan Kyuhyun pada hari senin ke Microsoft PowerPoint. Ia merasa sangat beruntung sekelompok dengan namja berotak briliant itu. Ia yang menyangka tugas ini akan sangat lama untuk diselesaikan, nyatanya sekarang ia telah berhasil menyelesaikannya. Hanya tinggal gambar perbandingan besar antara bintang-bintang dan juga pengamatan rasi bintang yang tinggal 2 hari lagi.

TING TONG

Bel rumah Hyemi berbunyi, membuat yeoja itu menghentikan dari aktivitas mengeditnya. Hyemi mengernyitkan dahinya. Jarang sekali ada tamu yang pada siang hari. Sebelum akhirnya memutuskan untuk melihat siapa tamu yang datang, ia mengambil terlebih dahulu tongkat kasti yang berada di sudut kamarnya. Lalu, dengan langkah hati-hati, ia segera keluar dari kamarnya, menuruni anak tangga, dan melangkah mendekti pintu masuk rumahnya.

Baru saja Hyemi ingin melihat siapa yang datang melalui lubang kecil yang berada di pintunya, pintu itu terbuka cukup keras sehingga mengakibatkan kepala Hyemi terantuk dan tubuhnya terjatuh. Tongkat yang tadi dipegangnya erat-erat terlempar keatas sebelum akhirnya jatuh tepat di pergelangan kaki Hyemi.

“Akh! Jeongmal appo!” desisnya tertahan.

Sedangkan itu, dibalik pintu mulai muncul seseorang. Hingga akhirnya, Hyemi bisa melihat siapakah tamu yang datang tersebut.

“Kau?” lirih Hyemi. Orang tersebut yang baru saja menutup kembali pintunya segera memalingkan wajahnya kearah Hyemi.

“Babo! Kenapa lama sekali membuka pintunya? Aku lelah menunggu! Dan juga, mengapa kau tak mengunci pintunya? Bagaimana jika nanti ada pencuri? Huh? Kau itu seorang yeoja! Ingat itu!” ucap orang tersebut yang bukannya meminta maaf, malah tambah memaki Hyemi, membuat Hyemi mendengus tak percaya.

“Yak! Cho Kyuhyun! Mana sopan santunmu?! Kau tamu disini! Bukannya meminta maaf, mengapa tambah memarahiku?! Lihat! Kepalaku membengkak karenamu! Dan juga kemarin.. Arrgh! Mengapa kau selalu membuatku kesal! Huh?! Apa salahku padamu?!”

Kyuhyun terhenyak mendengar teriakan yeoja dihadapannya. Jarang sekali yeoja ini bisa semarah itu padanya. Dengan inisiatifnya Kyuhyun mengulurkan tangannya untuk membantu Hyemi. Hyemi yang mengerti maksud Kyuhyun segera menepis kasar tangan namja tersebut dan berusaha untuk berdiri sendiri.

“Akh!” rintihnya lagi. Ia baru menyadari tongkat yang tadi jatuh di pergelangan kakinya kini membuatnya tak bisa berdiri dengan benar sehingga tubuhnya terjatuh lagi. Ia melirik kearah Kyuhyun yang juga sedang melihatnya sinis dengan tangan bersedekap.

Hyemi berusaha untuk berdiri lagi, namun lagi-lagi gagal. Kyuhyun yang melihat hal tersebut hanya berdecak kesal sebelum akhirnya menggendong Hyemi.

“Ck! Babo!”

Hyemi yang terkejut dengan perbuatan tiba-tiba namja itu dengan refleks mengalungkan tangannya di leher Kyuhyun. Hal tersebut membuat Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan. Lalu, ia mulai berjalan menuju kamar Hyemi.

Sesaat, Hyemi segera tersadar. Ia mulai memaki Kyuhyun lagi, tak peduli dengan fakta bahwa wajahnya telah memerah sempurna.

“Yak! Apa yang kaulakukan, huh? Turunkan aku! Cepat!”

“Sudah! Diamlah. Kau itu masih belum bisa berdiri! Jangan dipaksakan!”

Akhirnya ia memilih untuk diam saja dan menutup matanya. Sedangkan Kyuhyun, ia fokus saja melihat kedepan dengan sesekali melirik Hyemi yang wajahnya tengah memerah, dan itu membuatnya terkikik geli.

“Wae?” tanya Hyemi dengan kesal saat mendengar kikikan Kyuhyun. Kyuhyun hanya menjawab dengan menaikkan alisnya dan kembali melihat kedepan.

KRIEK

Kyuhyun mendorong sedikit pintu kamar Hyemi yang tak tertutup dengan sempurna itu dengan tubuhnya, sehingga pintu itu terbuka lebar. Ia berjalan mendekati ranjang Hyemi, lalu menurunkan yeoja itu diatasnya.

“Wajahmu memerah,” goda Kyuhyun. Hyemi hanya menatap sengit Kyuhyun lalu membuang wajahnya. Kyuhyun duduk di tepi ranjang itu, lalu mengambil ransel yang sedari tadi bertengger di punggungnya. Ia tampak mengeluarkan sesuatu dari dalam ransel tersebut. Sebuah botol kecil.

Hyemi yang sudah menyandarkan kepalanya pada kepala ranjang menatap Kyuhyun dengan tatapan bertanya. Kyuhyun yang melihat dan mengerti tatapan itu segera menjelaskan.

“Ini obat oles. Aku biasa menggunakan ini saat terjatuh. Tenang saja, aku tak akan memberikanmu racun,” ucap Kyuhyun. Hyemi mendengus mendengar kalimat terakhir Kyuhyun.

Tiba-tiba, Kyuhyun sudah berdiri disamping Hyemi. Hyemi terkejut bukan main saat Kyuhyun menyibak poninya yang menutup bekas kemerahan hasil ‘pukulan’ pintu depan rumahnya sendiri. Perlahan-lahan, Kyuhyun mengoleskan obat yang tadi dikeluarkannya di bekas kemerahan tersebut. Hyemi terkadang merintih kesakitan jika Kyuhyun terlalu menekan bagian itu.

“Appo..” lirihnya sambil melihat tangan Kyuhyun yang sedang mengoleskan obat tersebut.

“Mianhae..”

Lalu, Kyuhyun mendekati kaki Hyemi dan melakukan hal yang sama seperti pada kepalanya.

Setelah selesai, ia menatap Hyemi sebentar, sebelum akhirnya menutup botol obat tersebut dan duduk di tepi ranjang Hyemi. Tanpa sadar, mata Hyemi terus melihat Kyuhyun, tanpa berpaling.

“Waeyo? Aku tampan? Semua orang sudah mengakui itu,” tanya Kyuhyun yng menyadari sikap Hyemi. Hyemi berdecak pelan dan membuang wajahnya. Baru saja namja ini bersikap manis, sekarang ia telah kembali berulah.

“Mianhae..” lirih Kyuhyun. Namun Hyemi masih menghiraukannya.

“Mianhae, Mi-ah..” Kyuhyun kali ini berkata dengan volume yang lebih besar, memaksa Hyemi untuk menoleh.

“Untuk?” tanya Hyemi pura-pura tidak tahu.

“Semuanya,”

“Bagaimana jika aku tidak mau?”

“Kau tak mungkin setega itu padaku,”

Pada akhirnya Hyemi hanya mendesis. Namja itu benar, ia tak mungkin setega itu padanya. Pada akhirnya, ia mengangguk, membuat Kyuhyun tersenyum lebar. Senyum yang sangat jarang ia keluarkan. Dan itu kembali membuat Hyemi termangu.

“Aku tau bahwa aku tampan, Mi-ah,”

Hyemi mebulatkan matanya. Baru saja ia memaafkan namja ini. Sekarang namja ini mulai membuat masalah baru lagi?

“Baik, baik. Aku hanya bercanda, kecuali di bagian ‘bahwa aku tampan’, ne?” ucap Kyuhyun setelah melihat perubahan raut wajah Hyemi.

“Terserah,”

Kyuhyun terkekeh pelan mendengar ucapan Hyemi tersebut.

“Apa yang lucu?” tanya Hyemi kesal.

“Molla,” jawab Kyuhyun yang menghentikan kekehannya lalu mengedikkan bahu.

Tiba-tiba, mata Kyuhyun menangkap laptop Hyemi yang berada diatas sebuah meja kecil berbentuk lingkaran.

“Kau baru saja mengerjakan tugas kita?” tanya Kyuhyun.

“Menurutmu?”

Kyuhyun hanya tersenyum kecut karena sedari tadi selalu mendapat jawaban ketus dari yeoja ini.

“Baiklah, baiklah. Aah, ya! Kemarin aku menemukan tiga bintang lainnya yang ternyata belum kita dapatkan pada hari senin. Nanti biar aku yang memasukkannya,”

“Dan.. Emm, kau ada sedikit makanan? Aku… aku belum sarapan sejak pagi,” lanjut Kyuhyun yang berhasil membelalakkan mata hyemi.

“Mwo? Kau gila?! Kau bisa sakit karena itu! Mengapa kau tidak menjaga tubuhmu dengan benar? Aiissh! Sebentar, biar aku ambilkan dulu,”

Setelah mengatakan itu, Hyemi langsung bangkit dari pembaringannya dan keluar menuju dapur. Rasa sakit yang tadi dirasakannya seakan-akan lenyap begitu saja. Kyuhyun melongo tak percaya melihatnya. Baru beberapa waktu lalu yeoja ini masih tidak bisa berdiri. Sekarang, ia bagaikan angin yang melesat begitu saja.

Hyemi sendiri tidak menyadari apa yang baru terjadi padanya. Mendengar Kyuhyun yang belum makan sejak pagi sangat membuatnya khawatir. Dengan cekatan ia segera menuju dapur, mengingat tadi pagi ia baru saja membuat sup ayam bersama eommanya, dan tentu saja sup tersebut masih bersisa.

Setelah sampai di dapur, ia segera mengambil mangkuk dan sendok. Lalu, ia menuju tempat dimana ia meletakkan sup ayam tersebut. Ia memindahkan sup tersebut ke magkuk yang sebelumnya telah ia ambil dalam porsi yang cukup banyak. Beruntung tepat setelah ia sampai di rumah pukul 12 tadi, sup ini sempat dipanaskannya.

Setelah itu, ia segera mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih. Sekarang sudah lengkap semangkuk sup ayam di tangan kirinya dan segelas air putih di tangan kanannya. Nampan yang seharusnya ia gunakan tak terpikirkan lagi olehnya. Dengan buru-buru, ia segera berlari kecil ke kamarnya. Takut-takut jika menemukan Kyuhyun telah pingsan terlebih dahulu.

BRAAK

Hyemi menendang paksa pintu kamarnya. Nafasnya yang tadi tersengal-sengal kini berubah menjadi helaan nafas lega ketika menemukan Kyuhyun tengah berlutut di depan kotak lavendernya. Kyuhyun yang mendengar pintu terbanting seketika menoleh dan mendapati Hyemi yang membawa makanan untuknya. Dengan sigap ia berdiri dan berjalan mendekati Hyemi.

“Ini, makanlah,” ucap Hyemi sambil memberikan makanan dan minuman tesebut setelah Kyuhyun telah berada di depannya. Kyuhyun dengan senang hati menerima makanan tersebut.

“Gomawo, aku makan dulu, ne?” tanya Kyuhyun yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Hyemi. Setelah itu, Kyuhyun telah duduk tepat disamping meja kecil yang berada di kamar Hyemi. Hyemi pun kembali menuju ranjangnya, dan duduk di tepi kirinya.

“Aku tadi melihat bunga lavendermu,” ucap Kyuhyun setelah menelan suapan pertamanya.

“Lalu?” tanya Hyemi tepat sebelum Kyuhyun memasukkan suapan keduanya.

“Kau merawatnya dengan baik rupanya. Dan… kulihat ada sebatang yang tidak kau letakkan dan itu sudah layu. Jadi, kumasukkan saja,” jawab Kyuhyun dengan polosnya lalu kembali memakan sup ayam tersebut.

Hyemi membelalakkan matanya. Entah mengapa hatinya sangat melarang keras bunga lavender dari Donghae untuk dimasukkan kedalam kotak miliknya. Dengan cekatan, ia menuju kotak lavender tersebut. Benar saja, matanya menangkap sebatang bunga lavender yang sudah layu. Segera ia mengambilnya kembali, dan meletakkannya disamping kotak tersebut. Kyuhyun yang melihat itu menatap heran Hyemi.

“Wae? Kau mau membuat bunga itu semakin layu?” tanya Kyuhyun setelah menelan supnya. Ia meletakkan mangkuknya tanda ia telah selesai makan. Hyemi sempat menaikkan sebelah alisnya ketika menyadari kecepatan namja ini dalam memakan suatu makanan sebelum akhirnya mengingat pertanyaan Kyuhyun.

“Biarlah. Bunga ini berbeda, biarkan saja bunga itu kuletakkan disini,”

“Tapi, it-“

“Kubilang biarkan saja,” tegas Hyemi lagi yang berhasil membungkam Kyuhyun.

“Baiklah,” ucap Kyuhyun setelah menghela nafas, lalu meneguk air putih yang diberi Hyemi dalam satu tegukan saja. Hyemi yang melihat Kyuhyun telah selesai segera mendekati Kyuhyun berniat mengambil mangkuk dan gelas tersebut. Namun, niatnya terkurung ketika melihat sisa di mangkuk milik Kyuhyun.

“Mengapa sayur-sayur ini tak kau habiskan? Bukankah ini tidak banyak? Makanlah sayuran ini dulu,” ucap Hyemi datar. Kyuhyun tiba-tiba menegang mendengar ucapan yeoja itu. Namun kemudian, ia kembali mengambil mangkuk itu sambil tersenyum kikuk.

“Hmm, baiklah,”

“Aku ambilkan minum dulu lagi, ne?” tanya Hyemi. Kyuhyun hanya mengangguk lalu mulai memakan sayur tersebut dan mengunyahnya dengan sangat pelahan. Wajahnya benar-benar kusut saat ini. Tapi melihat sayuran yang memang mungkin hanya dengan tiga suapan habis, ia berusaha untuk menghabiskannya sebab tak mau mengecewakan Hyemi.

“Mengapa harus ada makanan seperti ini?” lirih Kyuhyun setelah menela suapan perrtamanya. Ia mulai memasukkan kembali suapan kedua dengan berat. Ia mengunyahnya dengan amat perlahan. Hingga akhrinya, ia kembali berhasil menelannya.

Keringat mulai mengucur dari pelipisnya ketika ia memasukkan suapan ketiga. Ia merasa muak, namun ketika mengingat Hyemi, ia kembali dengan susah payah mengunyahnya.

“Huukk,”

Ia sudah tak tahan lagi kali ini. Segera ia meletakkan mangkuk tersebut diatas meja dan berdiri. Matanya mencari-cari letak kamar mandi. Hingga matanya menangkap kamar mandi yang berada di salah satu sudut kamar Hyemi. Dengan segera, ia berlari memasukinya dan menuju wastafel. Ia memang benar-benar sudah tak tahan lagi. Ia segera memuntahkan sayuran yang berada di mulutnya tersebut.

Kyuhyun menghela nafas lega. Namun sesaat kemudian, ia merasa perutnya juga menolak sayuran tersebut. Sayuran yang tadi sudah dengan susah payahnya ia telan kini kembali menuju perutnya.

“Hueek! Hueek!”

Kyuhyun terus saja memuntahkan makanan itu. Tiba-tiba, pintu kamar mandi yang tadi telah ditutupnya terbanting, memperlihatkan sosok Hyemi yang tengah membawa segelas air minum.

“Omo! Kyuhyun-ah!” teriak Hyemi panik. Kyuhyun menoleh sebentar dengan nafas yang terengah-engah sebelum akhirnya ia merasa mual lagi.

“Huukk,”

Hyemi segera mendekati Kyuhyun. Ia mencoba memijat tengkuk Kyuhyun, berusaha agar namja itu merasa sedikit enakan. Dan itu berhasil. Kyuhyun segera membuka keran wastafel itu untuk membawa hanyut muntahannya. Setelah semuanya hanyut, ia segera berkumur-kumur, menghilangkan sisa muntahan yang masih berada di mulutnya.

Hyemi membawa Kyuhyun keluar dari kamar mandi. Namja itu benar-benar terlihat lemas kali ini. Nafasnya tersengal-sengal.

“Minumlah,” ujar Hyemi sambil memberikan segelas air putih kepada Kyuhyun setelah berhasil mendudukkan namja itu di tepi ranjangnya. Kyuhyun mengambil gelas tersebut.

“Gomawo,”

Kyuhyun segera meneguk habis air putihitu. Setelah habis, ia segera mengembalikan gelas itu pada Hyemi. Hyemi menerimanya dan meletakkan gelas itu pada meja belajarnya.

“Ayo, kita lanjutkan tugas kita,” ucap Kyuhyun dengan nada yang benar-benar lemah.

“Tapi, kau ma-”

“Gwenchana, Mi-ah,”

“Kau yakin?”

Kyuhyun mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Hyemi. Lalu, ia duduk tepat didepan laptop Hyemi.  Hyemi mengikutinya dan duduk di sebelah namja itu.

Kyuhyun menekan tombol power untuk menghidupkan laptop yan tadi sempat Hyemi hibernate karena ingin membukakan pintu untuk Kyuhyun. Mereka menunggu laptop itu memproses dirinya hingga muncullah kolom untuk menuliskan password. Hyemi yang tadinya ingin menuliskannya, tiba-tiba dihalangi oleh Kyuhyun.

“Biar aku yang menebaknya,” ucap Kyuhyun sambil menyeringai. Hyemi akhirnya memilih untuk mengalah.

Kyuhyun tampak mengetik sesuatu disana lalu ia melihat rangkaian noktah yang berada di kolom password, berusaha untuk meyakinkan dirinya. Setelah merasa benar, ia segera menekan tombol enter. Layar laptop seketika itu juga berganti dan tertulis tulisan ‘Welcome’. Kyuhyun tersenyum kemenangan karenanya. Sedangkan Hyemi, yeoja itu membelalakkan matanya.

“Ba-bagaimana bisa..?”

“Tak kusangka password-mu sangat mudah. 210508,” ucap Kyuhyun sambil mengulang password laptop yeoja itu.

“Mengapa kau bisa tahu akan hal itu?”

Kyuhyun hanya mengedikkan bahu lalu mengeluarkan flashdisk yang berada di saku celananya. Laptop itu kini menampilkan lembar kerja yang tadi Hyemi kerjakan. Kyuhyun memeriksa pekerjaan Hyemi itu dengan teliti. Setelah selesai, ia tersenyum lebar.

“Hasil kerjamu cukup bagus,”

“Tentu saja,” jawab Hyemi cepat dengan percaya diri.

Kyuhyun menoleh cepat kearah yeoja itu sebelum akhirnya kembali melihat layar laptop dan mendengus tak percaya. Flashdisk yang sedari tadi digenggam Kyuhyun itu kini telh dimasukkan ke laptop Hyemi. Dengan cekatan, Kyuhyun segera membuka folder yang ada, lalu meng-klik salah satu file Microsoft Word.

“Ini bintang yang kumaksud tadi. Yaa, walaupun hanya tiga, tapi aku yakin bahwa ini sangat penting,” ujar Kyuhyun setelah file itu terbuka.

TING TONG

Bel rumah Hyemi kini berbunyi lagi. Ia melihat jam sejenak. Pukul setengah 4. Ia yakin bahwa itu adalah eomma-nya.

“Sebentar, aku membuka pintu dulu,” izin Hyemi yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Kyuhyun.

“Hyemi-ah.. Buka pintunya..” teriak Ny. Han dari luar.

“Ne, eomma. Tunggu sebentar,” teriak Hyemi ketika sedang menuruni anak tangga dengan hati-hati. Lalu dengan langkah yang terburu-buru, ia menuju pintu depan rumahnya tersebut.

CKLEK

KRIEK

Hyemi memutar kuncinya dan membuka pintu itu. Hingga tampaklah Ny. Han yang sedang tersenyum manis padanya. Lalu, ibu dua anak tersebut segera memasuki rumahnya. Hyemi kembali menutup dan mengunci pintu itu setelah eomma-nya telah benar-benar masuk.

Ny. Han yang tadi baru saja melangkahkan kakinya ingin menuju kamarnya yang berada di lantai bawah tiba-tiba berbalik menghadap Hyemi.

“Ssstt.. Hye-ah, sini sebentar,” panggil Ny. Han.

Hyemi yang baru saja ingin menaiki anak tangga segera berjalan mendekati eommanya.

“Wae, eomma?”

“Sedang ada.. Kyuhyun ya?”

“Ne, waeyo?”

“Katakan padaku, apa saja yang kalian lakukan?!” gertak Ny. Han tiba-tiba yang berhasil membuat Hyemi mengernyit heran. Jarang sekali eomma-nya bertingkah seperti ini.

“Cepat katakan!” gertak Ny. Han lagi.

“Omo! Kami hanya mengerjakan tugas kelompok,”

“Jinjja?”

“Ne, eomma. Percayalah,” ucap Hyemi sedikit kesal. Ny. Han hanya menghela nafas lalu mengangguk.

“Baiklah. Tapi eomma mau bertemu dengannya dulu,” ucapnya lalu melenggang pergi ke kamar Hyemi. Hyemi memutar kedua bola matanya sebelum akhirnya mengekori ibunya itu.

KRIEK

Pintu kamar Hyemi berdenyit pelan, tanda ada orang yang membukanya. Kyuhyun yang baru saja selesai men-save lembar kerja yang telah ia tambahkan segera menoleh kearah pintu. Matanya menangkap sosok Ny. Han yang sedang tersenyum padanya. Di belakangnya tampak Hyemi yang sedang mengekori ibunya itu. Mau tidak mau Kyuhyun segera bangkit dan memberi salam.

“Aah.. Anyyeong, eommonim,”

“Annyeong, Kyu-ah. Apa aku mengganggumu?”

“Eoh? Aniyo. Aku baru saja selesai. Wae?”

“Hm.. Baguslah. Kau sudah makan?”

Kyuhyun tampak terdiam dan melirik Hyemi yang sedang menahan tawa, sebelum akhirnya menjawab,”Ne, sudah, eommonim,”.

“Walaupun aku muntahkan lagi,” lanjutnya dalam hati.

“Baiklah, kalian lanjutkanlah kerja kelompoknya,”

Hyemi segera berjalan mendekati laptop-nya. Namun baru saja ia berjalan selangkah, ucapan Ny. Han menahannya.

“Chakkaman, Hye-ah,” ucap Ny. Han sembari mengambil sesuatu dari tasnya. Setelah mendapatkan barang yang dimaksud, ia segera memberikannya pada Hyemi.

“Untukmu. Temanmu yang bernama Donghae yang menitipkannya padaku tadi,”

Hyemi menerima benda tersebut. Segera, Ny. Han kembali ke kamarnya di lantai bawah setelah menutup pintu kamar Hyemi.

Ia kembali menatap bunga itu. Masih seperti yang kemarin. Tak ada secarik kertaspun disitu.

Kyuhyun menatap bunga itu tidak suka ketika mengetahui bahwa Donghae yang memberikan bunga itu. Namun tatapan itu tidak disadari Hyemi karena ketika Hyemi berbalik, Kyuhyun dengan segera duduk menatap laptop Hyemi.

Hyemi berjalan mendekati kotak lavendernya dan meletakkan bunga itu bersama dengan bunga lainnya.

“Kita berangkat ke taman kemarin pukul 5 nanti. Bersiap-siaplah. Aku sedang mencari foto perbandingan bintang,”

Hyemi yang tadi ingin mendekati Kyuhyun seketika terhenti langkahnya.

“Wae?”

“Sudah, turuti saja,”

“Baiklah,”

oOo

Hyemi dan Kyuhyun sudah tiba di tempat kemarin, tepat pada pukul setengah enam sore. Mereka mengambil tempat tepat di tepi sungai kemarin.

“Apa yang akan kita lakukan disini? Bintang belum ada yang menampakkan dirinya,” ucap  Hyemi membuka pembicaraan.

Kyuhyun yang tadi sedang menikamati udara sore dan suara burung berkicau segera menoleh kearah Hyemi.

“Kau tidak melihat? Matahari akan segera terbenam. View disini sangat indah. Percayalah,” jawab Kyuhyun sebelum mengalihkan pandangannya kembali.

Hyemi mengikuti arah pandang Kyuhyun dan benar saja, matahari sudah menebarkan jingganya, tanda akan tenggelam. Beberapa awan yang menutupinya mulai berlari seakan-akan mencari aman. Ditambah lagi dengan udara sore dan suara burung bernyanyi dipadukan dengan suara percikan air sungai. Sempurna. Bibir Hyemi tertarik sangat lebar. Hatinya benar-benar damai saat ini.

“Indah sekali,” ucapnya tanpa sengaja. Kyuhyun ikut tersenyum karenanya. Ia memang sudah sering melihat pemandangan seperti itu disini. Namun sore ini, ia merasa berbeda. Pemandangannya jauh lebih indah dari sebelumnya.

Hingga akhirnya mereka menikmati pemandangan di depan mereka dalam diam. Cukup lama. Dan tanpa mereka sadari, matahari sudah tenggelam sepenuhnya.

“Aah, sudah selesai,” lirih Hyemi.

“Kita bisa kapan saja datang kesini,Mi-ah,”

“Baiklah. Sekarang apa yang akan kita lakukan disini?”

Kyuhyun hanya mengedikkan bahu lalu mengambil ransel yang berada disampingnya. Ia tampak mengeluarkan sesuatu dari sana. Setelah mendapatkannya, ia langsung memberikan benda itu pada Hyemi.

“Mwo?” mata Hyemi membelalak lebar melihat pemberian itu.

“Kemarin tanpa sengaja aku melihat bintang dari jendela kamarku. Karena bintangnya cukup banyak, jadi kukerjakan saja tugas itu. Lihat, aku mendapatkan 11 rasi bintang. Namun 3 diantaranya sama dengan yang sebelumnya. Jadi totalnya, kita telah mendapatkan 12 rasi bintang,”

Hyemi mendengus kesal. Tapi bagaimanapun, ia harus berterimakasih pada namja ini. ia yang telah membuatnya dengan cepat mengerjakan tugas Kim seonsaenim.

“Aah, arraseo. Gomawo, Kyuhyun-ssi,” ucapnya lalu memasukkan selembar kerts itu ke tasnya.

Kyuhyun dengan cepat menoleh kearah Hyemi dengan pandangan bertanya.

“Wae?” tanya Hyemi bingung.

“Sebelumnya kau sudah memanggilku ‘Kyuhyun-ah’. Mengapa kini memanggilku ‘Kyuhyun-ssi lagi?”

“Lalu kenapa?’

“Mengapa kembali ke ‘Kyuhyun-ssi’?”

“Baiklah, Kyuhyun-ah,” ucap Hyemi dengan penuh penekanan dalam kata ‘Kyuhyun-ah’. Kyuhyun hanya tersenyum bocah karenanya. Hyemi kembali mengalihkan pandangannya kearah aliran sungai didepannya yang tenang. Kyuhyun masih menatap Hyemi, seketia sebuah ide jahil terbesit di otaknya.

Tiba-tiba, Kyuhyun berteriak histeris.

“ADA ULAT BULU DI BAJUMU, MI-AH!!”

Hyemi melotot terkejut. Tanpa sengaja ia berdiri dan melompat-lompat sambil mengibaskan tangannya di baju yang kini tengah ia pakai.

“MWO?! KYAAA! EODI?! EODI?! EODIII?!”

Kyuhyun menahan tawanya setengah mati melihat ekspresi Hyemi yang sangat ketakutan. Jebakannya berhasil. Ia senang sekali mengerjai yeoja ini. Lalu tanpa sengaja, kaki Hyemi tersandung tas yang di letakkannya didepannya.

BYUURR

Hyemi terjebur karena sandungan itu. Beruntung sungai tersebut dangkal. Kyuhyun sudah tak sanggup lagi menahan tawanya. Ia tertawa terbaha-bahak saat ini.

“KAU MENYEBALKAN, CHO KYUHYUN! UNTUNG SAJA EONNI-KU ORANG YANG SABAR!”

Mendengar kata ‘eonni’ dari mulut Hyemi, tawa Kyuhyun seketika mereda dengan perlahan. Ia segera berdiri dan mengulurkan tangannya berniat untuk membantu Hyemi.

“Naiklah,” ucap Kyuhyun. Hyemi segera dengan perlahan menuju tepi sungai, mendekati Kyuhyun. Lalu, ia menggenggam erat tangan namja itu. Kyuhyun baru saja berniat menarik yeoja itu. Tapi terlambat. Hyemi sudah lebih dulu menarik tangan Kyuhyun sehingga kini namja itu ikut terjebur.

BYUURR

“Rasakan itu, Tuan Cho!”

Hyemi tanpa memedulikan Kyuhyun yang tengah menatapnya sengit, segera naik kembali. Kyuhyun segera saja mengikuti yeoja itu. Mereka telah kembali pada posisi duduk semula.

“Ck! Bagaimana ini? Aku tak membawa baju ganti,” lirih Hyemi sambil menarik bagian-bagian bajunya yang mulai menampakkan tubuhnya karena terlihat transparan. Tiba-tiba, Kyuhyun tersenyum simpul.

“Aah, aku tahu. Ayo, ikuti aku,”

oOo

TOK TOK TOK

Kyuhyun mengetuk pintu sebuah rumah sederhana yang tak jauh dari taman ini. Hyemi sedari tadi berusaha menarik Kyuhyun untuk pulang karena merasa tak enak dengan pemilik rumah ini. Namun Kyuhyun tak peduli dan terus saja mengetuk pintu itu sedari tadi.

“Ne. Tunggu sebentar!” sahut seseorang dari dalam rumah tersebut, membuat senyum miring Kyuhyun tersungging.

“Yak! Kau!” ucap Hyemi kesal dengan bisikan pelan yang hanya dihiraukan Kyuhyun.

Akhirnya pintu didepan mereka terbuka dan menampakkan seorang namja yang kira-kira lebih tua beberapa tahun dari Kyuhyun.

“Annyeong,” sapa Kyuhyun sambil membungkuk. Hyemi mengikuti saja apa yang dilakukan namja itu.

Tiba-tiba mata namja pemilik rumah itu membelalak.

“K-Kau? CHO KYUHYUN!!”

Namja itu langsung saja memeluk Kyuhyun, tak peduli dengan baju Kyuhyun yang basah kuyup itu. Kyuhyun tersenyum, menahan haru lalu membalas pelukan namja itu. Sedangkan Hyemi menatap keduanya tak mengerti.

“Kau kembali. Kau kembali! Bogoshipeo, Kyuhyun-ah,” ucap namja itu dengan gemetar, manahan tangisnya.

“Ne, nado bogoshipeo, Sungmin Hyung. Nan jeongmal bogoshipeo,”

Namja yang dipanggil ‘Sungmin Hyung’ oleh Kyuhyun itu mengangguk pelan lalu melepaskan pelukannya.  Mata Sungmin tiba-tiba menangkap Hyemi yang tengah menatapnya heran. Namun ketika dilihat oleh Sungmin, Hyemi segera mencoba untuk tersenyum.

“Aah, Hyemi-ah.. Kau lupa padaku, ne?” tanyanya lalu terkekeh pelan. Hyemi hanya tersenyum kikuk mendengarnya. Ia sebenarnya agak terkejut mendengar namja itu memanggilnya ‘Hyemi-ah’.

“Aku Sungmin. Lee Sungmin. Dulu kau memanggilku Sungmin Oppa,” ucap namja itu sambil mengulurkan tangannya, bermaksud untuk berkenalan.

“Aah ne, Oppa. Hyemi imnida,” jawab Hyemi lalu menjabat tangan Sungmin. Sungmin hanya tersenyum lalu melepaskan jabatan tangan itu.

“Oh ya! Mengapa baju kalian basah kuyup seperti itu?”

Hyemi yang mendengar pertanyaan itu segera menoleh kearah Kyuhyun dengan tatapan tajam. Namja yang ditatapnya itu hanya berpura-pura tidak tahu saja.

“Umm, kami tercebur sungai saat sedang berusaha mengambil dompet Hyemi yang hampir hanyut,” jawab Kyuhyun dengan tampang tak berdosa, membuat Hyemi mempertajam tatapannya.

“Yak! Geotjimal!”

“Sudah, sudahlah. Ayo masuk. Biar aku meminjamkan baju untuk Kyuhyun. Dan Hyemi, kau kupinjamkan baju istriku saja,” ucap Sungmin yang tak mau melihat dua orang ini berkelahi.

Sungmin segera masuk kembali kedalam rumahnya, diikuti oleh Kyuhyun dan Hyemi. Mereka segera masuk ke ruang tamu dan duduk bersebelahan di salah satu sofa berwarna hijau muda. Sungmin memilih tempat tepat diseberang kedua orang itu.

Disaat yang bersamaan, seorang yeoja manis muncul membawa nampan dengan empat gelas minuman diatasnya.

“Aah, annyeong, Kyuhyun-ah, Hyemi-ah. Maaf, aku baru saja selesai memasak,” ucapnya lalu meletakkan minuman tersebut diatas meja tamu.

“Ne, tak apa-apa, Hani Noona,” ucap Kyuhyun ramah.

“Mwo? Kau masih mengingatku rupanya?” tanya yeoja bernama Hani itu sambil terkekeh pelan, lalu duduk tepat disebelah suaminya.

Hyemi kembali dibuat bingung oleh mereka. Hanya ia yang seakan-akan buta oleh semuanya. Dua orang asing ini tampak mengenalnya dengan baik. Sedangkan ia? Ia tak tahu siapa mereka ini.

“Hyemi-ah. Aku tahu kau lupa denganku. Aku Hani. Yoon Hani,”

“Lee Hani!” ralat Sungmin tiba-tiba dengan penekanan di setiap di suku katanya.

“Ck! Ne, Tuan Lee,” dengus Hani yang membuat Hyemi dan Kyuhyun tersenyum kecil.

“Hani-ah, bisakah kau meminjamkan salah satu bajumu untuk Hyemi? Lihatlah, bajunya basah kuyup seperti itu,”

“Omo! Baiklah, ayo ikut ke kamarku, Hye-ah,” ucapnya dengan nada yang cukup panik. Hyemi segera berdiri mengikuti Hani yang sudah terlebih dahulu berdiri, lalu mereka berjalan beriringan menuju kamarnya dan Sungmin.

Sungmin tiba-tiba juga ikut berdiri ketika melihat kedua yeoja itu telah menaiki tangga. Kyuhyun yang tadi fokus melihat dua yeoja itu segera menatap Sungmin.

“Kau tidak kedinginan, Cho Kyuhyun? Ayo ke kamar tamu dulu. Disana ada beberapa bajuku,”

oOo

Hyemi baru saja mengganti bajunya dengan dress dibawah lutut berwarna merah muda milik Hani. Beruntung sekali ukuran mereka berdua sama persis.

“Pas sekali denganmu, Hye-ah,” ucap Hani yang tadi sedang duduk di tepi ranjang setelah melihat Hyemi yang keluar dari kamar mandinya.

“Aah, ne. Gomawo, Eonni,” ucapnya ramah. Mereka segera berjalan ingin meninggalkan kamar itu. Namun mata Hyemi dengan cepat menangkap sebuah box bayi berwarna biru di dekat ranjang Hani. Hani yang melihat arah pandang Hyemi segera tersenyum tipis.

“Itu box bayi kami. Mau melihatnya?” tawar Hani. Hyemi segera dengan berbinarnya mengangguk. Ia memang sangat menyukai anak kecil.

Mereka segera mendekati box bayi tersebut. Setelah sampai, Hani menyibakkan kain tipis yang menutupinya hingga tampaklah seorang bayi laki-laki yang sedang tidur. Hyemi yang berada disebelah Hani melihatnya dengan sangat berbinar.

“Neomo kyeopta!” pekik Hyemi tertahan, takut membangunkan bayi itu. Hani hanya tersenyum mendengarnya.

“Namanya Lee Yoonji. Baru berusia 5 bulan,”

Hyemi mengangguk tanda mengerti. Kalau saja bayi ini tidak sedang tidur, pasti ia sudah mengajaknya bermain.

“Nama yang bagus, Eonni,”

Hani hanya tersenyum melihat Hyemi yang masih betah melihat bayinya. Tak lama, Hyemi sudah kembali menutup kain tipis yang digunakan untuk menutupi box bayi tersebut. Ia takut jika ia membangunkan bayi itu.

“Andaikan.. aku sudah punya bayi. Pasti sangat menyenangkan, ne?” ucap Hyemi tiba-tiba ketika mereka sedang berjalan menuju pintu kamar. Langkah Hani terhenti seketika. Hani yang memang berada didepan Hyemi segera berbalik, lalu berjalan mendekati Hyemi.

Sesaat setelah Hani sudah berada didepan Hyemi, Hani tiba-tiba memeluk yeoja dihadapannya. Hyemi terkejut  bukan main.

“Sabarlah, Hye-ah. Kau pasti akan mendapatkannya,”

Hyemi hanya mengangguk-angguk lalu membalas pelukan yeoja itu.

oOo

So.. When did you come back from America?” tanya Sungmin kepada Kyuhyun ketika sudah sampai di ruang tamu kembali.

Hmm, about 7 months ago,”

“Mwo?! Jadi selama 7 bulan kita berteleponan ini kau sudah di Seoul? Kusangka kau masih di New York, Kyu-ah!  Dan.. kau baru mengunjungiku malam ini?” Sungmin bertanya dengan nada yang sedikit kesal.

“Ck! Oh, ayolah, Hyung. Ada hal lain yang harus aku tuntaskan. Bukankah tadi sudah kuceritakan?”

“Aah, baiklah, Kyunnie. Aku mengerti. Kau pasti berhasil, percayalah,”

“Ne, Hyung. Gomawo,” lirih Kyuhyun.

Tiba-tiba muncul dua yeoja yang suda ditunggu-tunggu sejak tadi. Hani mengambil duduk disebelah Sungmin. Sedangkan Hyemi mengambil duduk di sebelah Kyuhyun.

“Hei! Belum ada yang menyentuh minumnya? Minumlah dulu!” ucap Hani tiba-tiba sambil menepuk tangannya sekali.

“Aah, ne,” jawab Kyuhyun dan Hyemi bersamaan, membuat Hani dan Sungmin terkekeh geli. Namun Kyuhyun dan Hyemi seakan tak peduli tetap saja mengambil minuman dihadapan mereka, dan segera meminumnya. Hani dan Sungminpun segera melakukan hal yang sama.

“Kalian belum makan malam bukan?” tanya Sungmin kali ini.

Hyemi hanya tersenyum kikuk lalu menggeleng pelan.

“Ne, Hyung,” lirih Kyuhyun.

“Kalau begitu, kajja kita makan malam bersama!” ucap Hani bersemangat.

Kyuhyun sudah berdiri, mengikuti Hani dan Sungmin. Sedangkan Hyemi, ia sedikit ragu melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 8 malam.

“Waeyo, Hye-ah?” tanya Hani yang membuat semua orang mengalihkan pandangannya pada Hyemi. Hyemi yang merasa terpanggil segera menoleh kepada Hani dan tersenyum.

“Aah, b-baiklah, eonni,”

TBC

Akhirnya jadi juga chapter tiga.. Udah dipanjangin kan? Hehehe.. Don’t forget! Comment please.. ^^ Wait for the next part, okay? :^) Annyeong~~

 

25 Comments (+add yours?)

  1. wulan Yuniar
    Aug 28, 2013 @ 18:05:26

    Eonni aku penasaran sama hubungan kyuhyun sm hyemi !
    Please di chap berikut nya kasih tau ya eon 😦

    Reply

  2. jihanfakhria
    Aug 28, 2013 @ 18:11:27

    Next parttt

    Reply

  3. ires
    Aug 28, 2013 @ 18:18:00

    cerita nya bgs q suka..!
    Buat yg lbh bgs dari ini ya..!

    Reply

  4. elfsparkyu21
    Aug 28, 2013 @ 18:27:20

    Kyaaaa!!! Gregeett!! NEXT THORR!!

    Reply

  5. Diana Park
    Aug 28, 2013 @ 18:32:56

    Kenapa tbc nya namggung bt thor..tp setidaknya d part ini sdh da gambaran gerang apa yg thd pd hyemi, cb aq tebak ya thor, hyemi n kyu adlh suami istri, hyemi amnesia krn kecelakaan mobil,makany ia trauma sm mobil, trus pernah kegugurn maknya trauma sm tangga, bener g thor *sok th bgt sih *plakk**
    q kira yg datang pas scene awal kyu eh trnya minji kekekek..kyke minji n donghae akn jd couple yg menarik ni..eh da si mungil lee yoonji..annyeong he..

    Reply

  6. park jihyun
    Aug 28, 2013 @ 19:00:33

    Thor aku serius deh penasaran apa hubungan kyu sama hyemi. Hilang ingatan ya? Kenapa hani tiba2 melyk hyemi..
    Serius penasaran bgt bgt.
    Lanjut jng lama lama!!!!!

    Reply

  7. @tiyakyu9388
    Aug 28, 2013 @ 19:02:09

    OoooooooH jadi Hyemi Amnesia ne ? Aigooo

    Reply

  8. Laini
    Aug 28, 2013 @ 19:25:00

    Aku tambah penasaran, apa yang terjadi sebenararnya. Berharap tebakanku tak meleset.!!!!!

    Reply

  9. rissamelati88
    Aug 28, 2013 @ 20:27:38

    eonni penasaran banget kenapa hyem bisa lupa semuanya !
    apakah dia kecelakaan lalu hilang ingatan atau kenapa ??
    aku penasaran banget pleaseee kasih tau dong eonni biar jelas ceritanya kenapa hyeminya bisa lupa semua orang (kecuali eonni n eommanya)

    Reply

  10. inggarkichulsung
    Aug 28, 2013 @ 23:03:00

    Seru banget kelanjutannya, kayakanya Hyemi benar2 amnesia dan tdk ingat siapa Kyu oppa.. Jangan2 Kyu oppa sbtlnya suami Hyemi bukan suami oennie nya Cheonsa.. Smg perlahan2 Hyemi bs mengingatnya.. ditunggu jelanjutannya chingu

    Reply

  11. elfexotic
    Aug 29, 2013 @ 01:37:24

    ceritanya bgus ,cm banyak pengulangan kata..conthnya..
    “Orang tersebut segera
    mengambil uang tersebut dari
    saku celana kanannya, dan
    memberikan beberapa lembar
    uang tersebut pada karyawan
    tadi.”

    pengulangan kata itu bikin readers gk enak aja bacanya..:-D

    terima kasih..

    Reply

  12. tiwiw
    Aug 29, 2013 @ 10:04:25

    ini hubungan kyu sama hyemi apaan? di next part nya bisa dong diperjelas .. hyemi ilang ingatan???

    Reply

  13. Azizah_679
    Aug 29, 2013 @ 13:47:15

    eoni pa mgkin hyemi tu lg amnesia.. ah, bnr2 pnsran ma kyu~hyemi.. hwaiting eoni~

    Reply

  14. kim hee won
    Aug 29, 2013 @ 17:53:33

    Aish apa yg kyuhyun ceritain ya ke sungmin?? Kepo ini.haha
    Di tunggu ke lanjutannya chingu ^^

    Reply

  15. Thea Rizky
    Aug 29, 2013 @ 23:08:52

    Chingu:(, sumpah penasaran bgt ada hubungan apa antara kyuhyun&hyemi ini:(. Chap slanjutnya yg lebih panjang& kasih tau yaaa ada hbngn apa antara kyuhyun&hyemi:(

    Reply

  16. soora
    Aug 31, 2013 @ 11:58:42

    penasaran bgt sama ceritanya. .
    Itu hyemi ny amnesia kan? Trus apa hbngan kyuhyun sm hyemi ? Kyuhyun suami hyemi kah?
    Hmm dtggu kelanjutan ceritanya chingu, fighting 😀

    Reply

  17. Kyuhaeeeeyoo
    Sep 01, 2013 @ 09:13:52

    Wohoooo~ ceritanya seru, kepo sebenernya kyuhyun itu siapanya -_,—- oke donghae modus -_-

    Reply

  18. minkijaeteuk
    Sep 03, 2013 @ 00:20:21

    makin curiga nih pasti ada apa2 nih
    kyuhyun beneran suami y hyemi lg n hyemi y lupa ingatan n kyuhyun mau ngebalikkin ingatan y hyemi???
    prnasaran bgt ada apa….

    Reply

  19. Flo
    Sep 29, 2013 @ 14:26:57

    ih penasaran, sebenernya apa hubungan kyu ma hyemi
    hyeminya lupa ingatan ya..

    Reply

  20. yua
    Dec 10, 2013 @ 20:20:26

    penasaraan lanjutannya 😀

    Reply

  21. Kim Jihyun
    May 27, 2014 @ 20:30:44

    dia lupa ingatan eh? aduuuh aku bingung-_- author hebat bikin aku puyeng ginii

    Reply

  22. oriiigamine
    Apr 29, 2016 @ 01:11:50

    gw kura yg dtg di cafe kyuhyun.hahahahha.

    wah, msh misteri nih kisahnya.

    Reply

Leave a reply to Azizah_679 Cancel reply