[FF Of The Week] HAPPY BIRTHDAY, BABE…?

HAPPY BIRTHDAY, BABE…?

Author            : SDNR

Genre              : Romantic, Fluff.

Length                        : Oneshot

Main Casts      : Cho Kyuhyun

Jung Hyujin

Author’s note: You can say that it’s fluffy story ^^ ENJOY!

 

***

[HYUJIN’S POV]

 

“Kyu, bagaimana penampilanku?”

“Hmm.. Tidak buruk.”

“Kyu, lihat rambut model baruku! Aku suka sekali dengan modelnya. Cocok kan?”

“Paling tidak, tidak terlihat aneh.”

“Kyu, aku merindukanmu..”

Ia hanya menatapku datar.

“Kyu, aku mencintaimu.”

Ia hanya terseyum.

Cho Kyuhyun. Pria dengan tubuh tinggi proporsional dan juga memiliki mata yang indah. Pria yang sedang bersinar di karirnya, karena sekarang ia menjadi salah satu karyawan andalan perusahannya. Pria yang menjalani hidupnya dengan segala sesuatu yang nyaris sempurna. Dan… Pria sempurna yang ku jelaskan tadi itu sudah 5 tahun menjadi kekasihku.

Semua orang selalu bilang bahwa aku adalah wanita paling beruntung karena memiliki kekasih seperti Cho Kyuhyun, tapi aku tidak sepenuhnya setuju dengan apa kata orang. Kekasihku memang terlihat sempurna, ia terlihat begitu percaya diri dan lihai bernegosiasi saat di depan rekan-rekan kerjanya. Tapi ia sangat tertutup padaku, yang notabene adalah kekasihnya sendiri. Ia tidak pernah bisa mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya, bahkan setelah 5 tahun bersamaku. Ia tidak pernah bilang ia mencintaiku ataupun merindukanku. Sama sekali tidak. Ia tidak pernah berkata ‘ya’ atau ‘tidak’ padaku, semua jawabannya selalu ‘abu-abu’ tidak ada hitam atau pun putih. Akhir-akhir ini bahkan aku mulai bertanya-tanya dalam hati apa dia benar-benar mencintaiku? Atau jangan- jangan selama 5 tahun ini, aku hanya mencoba mempertahankannya tanpa mencari tahu seperti apa perasaannya padaku?

“Kyu, kau tidak lupa kan nanti malam ada acara apa?” tanyaku padanya di seberang telepon.

[Eo.. Nanti malam jam 7 di apartemenmu, kan?]

“Ne, sampai jumpa nanti malam, Sayang.” ujarku.

[Sampai jumpa nanti, Hyujin.]

Aku mendengus kesal, dia bahkan tidak pernah memanggilku dengan panggilan sayang. Ku lemparkan ponselku ke atas sofa lalu kembali ke dapur untuk kembali menyiapkan makanan untuk nanti malam.

Hari ini adalah hari ulang tahunku, maka dari itu ku undang sahabat-sahabatku dan juga Kyuhyun untuk makan malam bersama malam ini. Bukankah tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menghabiskan hari spesial dengan orang-orang spesial juga?

“Happy birthday, Hyujin.” ujar Minyoung sambil mengangkat gelas wine untuk bersulang. Minyoung adalah sahabatku dari kecil, dan ia sudah seperti kakakku sendiri. Selama aku menempuh studi di London pun dia adalah roommateku.

“Thank you, eonnie.” ujarku sambil tersenyum padanya.

Minyoung menunjukku dan Kyuhyun secara bergantian, “Semoga kau dan Kyuhyun cepat menikah! What are you guys waiting for, actually? It’s been 5 freaking years! Geez…” ujarnya sambil tertawa.

Aku ikut tertawa, sambil ku usap lengan Kyuhyun yang duduk di sebelahku. Kyuhyun hanya terkekeh menanggapi ucapan Minyoung sebelum kembali meneguk winenya.

“Hyujinah~” ujar Hyukjae, teman kuliah sekaligus rekan kerjaku, ia mengeluarkan kotak berwarna biru muda dari dalam tasnya.

“Happy birthday and this is for you.” ujarnya sambil memberikanku kotak itu.

“Ku buka sekarang ya? Boleh?” tanyaku, Hyukjae mengangguk.

“Oh my gosh, Gucci shoes!! Are you kidding me? Thanks!” ujarku semangat.

“Semoga tahun ini pun kau selalu menjadi penyemangat kami semua di kantor, seperti tahun-tahun sebelumnya.” ujar Hyukjae. Aku tergelak.

“Thank you, Hyukjae. Seriously..” ujarku.

Heejin, salah satu sahabatku, yang dari tadi sudah menunggu gilirannya untuk mengucapkan selamat padaku bangkit dari tempat duduknya lalu berlari kecil ke arahku dan memelukku.

“Hey cantik, selamat ulang tahun ya. Sebenarnya aku sudah menyiapkan hadiah untukmu, tapi karena tadi aku buru-buru dari kantor langsung ke sini, aku tidak sempat ambil di rumah. Besok ku bawakan deh, promise!” ujarnya

“Ah~ it’s okay! Really! Thank you so much, Heejin.”

Setelah Heejin kembali ke tempat duduknya, ia, Minyoung dan Eunhyuk menatap Kyuhyun dengan tatapan heran kenapa Kyuhyun tidak memberikan selamat maupun kado padaku.

Kyuhyun yang sadar akan tatapan mereka bertiga langsung berkomentar, “What? Aku sudah mengucapkannya tadi pagi kok.” ujarnya hampir tersedak.

Aku mengangguk, “Iya, dia sudah mengucapkannya tadi pagi. Don’t give him that look.” ujarku membela Kyuhyun di depan ketiga sahabatku

“Ah benar juga, mana mungkin dia belum mengucapkan.” ujar Hyukjae sambil terkekeh.

Aku menghela nafas.

Well, memang Kyuhyun sudah mengucapkannya tadi pagi. Tapi hanya lewat sebuah pesan singkat yang sangat sederhana tanpa kata-kata mesra sama sekali.

“Kalau begitu sekarang doanya. Let’s hear your wishes for her!” ujar Minyoung semangat.

“S-Sekarang?” Kyuhyun agak kaget dengan ucapan Minyoung.

“Ya tentu saja sekarang dong. Ayo dong!” Paksa Heejin.

Aku hanya bisa menahan tawa melihat Kyuhyun yang gugup karena ulah ketiga sahabatku. Tapi dalam hati aku juga menanti-nanti saat seperti ini, aku juga ingin tahu doa apa yang ia panjatkan untukku.

Kyuhyun menggenggam tanganku yang ku letakkan di atas meja. Jantungku berdetak sangat cepat. Aku mengutuk diriku sendiri, bagaimana mungkin kami sudah pacaran selama 5 tahun dan sekarang Kyuhyun hanya menggenggam tanganku dan aku sudah salah tingkah seperti anak remaja yang baru jatuh cinta? Ah benar-benar bodoh.

“I…”

“You…?” aku tidak sabar menunggu apa yang akan Kyuhyun katakan selanjutnya.

“I wish you all the best, Hyujin.” ujarnya.

Aku terdiam.

Heejin, Minyoung dan Hyukjae yang tadinya bersemangat mendengar apa yang akan Kyuhyun katakan langsung terdiam. Senyum mereka sirna, sepertinya apa yang Kyuhyun katakan bukan apa yang mereka harapkan sama sekali. Sama sepertiku.

“What the heck, Cho Kyuhyun. Is that it?” tanya Minyoung tidak percaya.

“Tidak ada… kecupan atau apa gitu?” tanya Hyukjae yang langsung mendapat tatapan mematikan dari Kyuhyun.

“Huh tidak seru.” cibir Heejin.

Aku mengibaskan tanganku untuk menghilangkan situasi canggung ini, “Ya, apa-apaan sih, masa kalian berharap kami ciuman disini?” candaku.

Hyukjae tertawa, “Iya juga ya?”

“Sudah, jangan bicara yang tidak-tidak. Ayo dihabiskan makanannya.” ujarku mengalihkan perhatian.

***

Hyujin membereskan meja makan setelah ketiga sahabatnya pulang. Kyuhyun yang melihat Hyujin membereskan meja makan sendiri berinisiatif untuk membantu membawa piring-piring kotor ke dapur.

Hyujin mengambil piring yang sedang Kyuhyun bawa, “Biar aku saja.” ujarnya

“No no no, why? it’s okay.” Kyuhyun mengambil kembali piring yang ada di tangan Hyujin.

Hyujin menatap Kyuhyun dengan ekspresi datar, “This is my apartment, let me take care of it. Okay?” ujar Hyujin

Kyuhyun mengerutkan dahi, “Wait.. are you.. mad?” tanya Kyuhyun ragu-ragu.

“Tidak.”

“Hyujin, I am not stupid, I know you’re pissed.” sangkal Kyuhyun.

Hyujin menghela nafas, “Aku tidak pernah bilang kamu bodoh. Kalau bodoh kau tidak akan bisa jadi karyawan yang paling diandalkan di perusahaanmu. Maka dari itu lebih baik kau pulang sekarang supaya besok tidak terlambat ke kantor. Aku tidak mau jadi orang yang disalahkan kalau nanti bosmu marah padamu.” ujar Hyujin

Kyuhyun terdiam mendengar ocehan Hyujin, ia masih bingung, belum pernah selama ini Hyujin bersikap seperti itu padanya. Bahkan selama 5 tahun ini Hyujin belum pernah berbicara dengan nada tinggi seperti yang baru saja terjadi.

“Hyujin, ada denganmu? Kenapa tiba-tiba kau marah padaku?” tanya Kyuhyun tidak mengerti.

“Aku tidak marah.”

“Hyujin, kalau kau marah, katakan! Jelaskan padaku, ada apa sebenarnya?”

Hyujin menatap Kyuhyun, “Lebih baik kau pulang sekarang.”

Kyuhyun menahan lengan Hyujin, “Apa sih susahnya mengatakan apa yang terjadi? Jangan buat aku bingung. Katakan apa yang kau rasakan!”

Hyujin terkekeh mengejek, “Kau? Kau menyuruhku untuk mengatakan apa yang ku rasakan? Kau sendiri bahkan tidak pernah mengatakan apa yang kau rasakan… selama 5 tahun ini, Kyu! 5 tahun!!”

Kyuhyun terdiam.

Hyujin berjalan mendekat, “Selama 5 tahun ini, kau tidak pernah sama sekali memberi tahuku apa yang kau rasakan, Cho Kyuhyun. Kau tidak pernah bilang bahwa kau bahagia, kau sedih, kau rindu, kau bahkan tidak pernah mengatakan kau mencintaiku, kan?”

“Oh tunggu, atau mungkin selama ini kau memang tidak pernah merasakannya? Kau tidak pernah merasa bahagia, sedih, rindu.. dan mungkin kau memang tidak pernah mencintaiku?” lanjut Hyujin.

“Hyujin, stop! jangan bicara yang tidak-tidak.” ujar Kyuhyun, Kyuhyun bisa melihat nafas Hyujin yang memburu, seperti menahan luapan emosi.

Mata Hyujin mulai berkaca-kaca, “Pulanglah Kyu, aku mau istirahat.” ujar Hyujin sebelum balik badan membelakangi Kyuhyun.

DEG.

Jantung Hyujin serasa terhenti begitu menyadari ada sepasang lengan yang melingkar di perutnya. Kyuhyun memeluknya dari belakang lalu meletakkan kepalanya di bahu Hyujin. Kyuhyun tidak memeluknya dengan erat, tapi Kyuhyun memeluknya hangat, mungkin kali ini adalah pelukan ternyaman yang Kyuhyun pernah berikan selama ini.

“I’m sorry…” bisik Kyuhyun setelah memeluk Hyujin beberapa saat.

Hyujin mengelus lembut wajah Kyuhyun yang tepat ada di sebelahnya, “It’s okay. Pulanglah Kyu, aku mau sendiri dulu.” suara Hyujin terdengar serak.

“No no no, aku tidak akan pulang sebelum semua salah paham ini selesai.” ujar Kyuhyun

“Tidak sekarang, Kyu. Kita bicarakan lain kali ya, aku lelah.”

Kyuhyun membalik tubuh Hyujin lalu kembali memeluknya, kali ini lebih erat sampai tidak ada jarak lagi di antara mereka.

“Kyu…” Hyujin bingung dengan sikap Kyuhyun yang tiba-tiba memeluknya dan tidak mau melepaskannya.

“Kau bisa rasakan detak jantungku?” tanya Kyuhyun.

Hyujin menyandarkan kepalanya di dada Kyuhyun, mengangguk, “Ya.”

“Bagaimana?”

“Cepat..?” ujar Hyujin ragu-ragu.

Kyuhyun mengangguk, “Sudah 5 tahun, tapi detak jantungku selalu seperti ini saat bersamamu, saat menatapmu, saat memelukmu. Tidak ada yang berubah.” Jelas Kyuhyun.

“Bagaimana aku bisa merasakan ada yang berubah kalau aku tidak pernah tau awalnya seperti apa.” ujar Hyujin.

“1 Desember, 5 tahun yang lalu. Saat pertama kali aku meyakinkan diriku bahwa aku mencintaimu, aku membutuhkanmu, tidak ada perasaan yang berubah, bahkan sampai saat ini, semuanya masih sama.”

Hyujin tidak berkata apa-apa, ia sengaja membiarkan Kyuhyun mengatakan semuanya.

“I am sorry, I should’ve let you know earlier.” ujar Kyuhyun

Kyuhyun melonggarkan pelukannya agar ia bisa menatap wajah Hyujin, “I love you.. I really do.”

Hyujin menatap Kyuhyun, “Really?” Hyujin masih belum percaya dengan apa yang Kyuhyun katakan.

“Listen Hyujin, I moved to Seoul for you. I left my friends, my family, my job and everything I had in London so that I can be right here with you. I changed my whole life for you, Hyujin. That doesn’t make you feel loved?”

“Kau tidak tahu bagaimana rasanya menjadi kekasih seorang Cho Kyuhyun. Kau seperti tidak pernah menganggapku sama sekali. How is that supposed to make me feel, Kyu?”

“Then, talk to me. Tell me that you’re unhappy. But don’t go away from me.”

Hyujin menunduk, “Sorry.”

Kyuhyun menenggelamkan Hyujin ke dalam pelukannya, “It’s okay.”

“But hey, let me rehearse this all over again, okay?” ujar Kyuhyun

Kyuhyun menggenggam erat tangan Hyujin, “Happy birthday… babe.” ujarnya

Mata Hyujin membulat, dalam 5 tahun ini, baru kali ini Kyuhyun memanggilnya dengan panggilan sayang. Hyujin terkekeh.

Kyuhyun memejamkan mata, berusaha tidak terpengaruh dengan tawa mengejek dari Hyujin, “Jangan tertawa, Hyujin.”

“Katakan sekali lagi.” pinta Hyujin sambil menahan tawa.

“Apanya?”

“Yang tadi~”

“Happy birthday, babe…?” kali ini Kyuhyun menekankan kata ‘babe’

Hyujin tersenyum lebar dan langsung memeluk Kyuhyun, “Thank you.”

Kyuhyun mengeratkan pelukannya, “Semoga kau selalu…” ujar Kyuhyun sambil menuliskan sesuatu di punggung Hyujin.

“Bahagia?” Hyujin berusaha menebak apa yang Kyuhyun tulis di punggungnya.

Kyuhyun mengangguk, “Dan semoga kau selalu…” Kyuhyun kembali menulis sesuatu

“Mencintai…” ujar Hyujin sambil kembali konsentrasi dengan apa yang Kyuhyun tulis selanjutnya.

“Cho Kyuhyun… wait, what?! No! aku tidak akan mengatakan kata-kata selanjutnya!” protes Hyujin.

“Ah kenapa?! Cepat katakan!” rengek Kyuhyun.

“Menyebalkan.” gerutu Hyujin.

Kyuhyun meletakkan satu jarinya di pinggang Hyujin, ia tahu betul itu adalah kelemahan Hyujin.

“Aaah!! Okay!! Fine!!”

Kyuhyun tersenyum, “Silahkan katakan~ Dan semoga kau selalu?” ujarnya

Hyujin menarik nafas, “Mencintai Cho Kyuhyun… yang tampan. Puas??” ujar Hyujin lalu menenggelamkan wajahnya di pelukan Kyuhyun karena malu.

Kyuhyun tertawa terbahak-bahak, “Well, thank you.”

Baru saja Hyujin mau melepaskan pelukan Kyuhyun, tapi Kyuhyun tetap menahannya dalam pelukannya, “Satu lagi!” ujar Kyuhyun.

“Ah apa lagi~” protes Hyujin.

Kyuhyun berpikir sebentar sebelum menuliskan sesuatu di punggung Hyujin.

Setelah Kyuhyun menuliskan sesuatu, Hyujin langsung mendorong Kyuhyun untuk melepas pelukan mereka.

“Kyu… Kau…”

Kyuhyun hanya tersenyum simpul menatap Hyujin.

Hyujin ikut tersenyum lalu mengalungkan tangannya ke leher Kyuhyun dan mengecup singkat bibir Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum saat mereka melepaskan ciuman mereka lalu ia kembali meraih tubuh mungil Hyujin dan mencium bibirnya dalam-dalam.

***

[flashback beberapa menit yang lalu]

Kyuhyun berpikir sebentar sebelum menuliskan sesuatu di punggung Hyujin. Tadinya ia mau menuliskan sesuatu seperti “Cho Kyuhyun Genius” dan semacamnya, tapi entah kenapa tangan dan hatinya menuliskan sesuatu yang berbeda dari apa yang otaknya mau. Tapi toh ia tidak menyesalinya, sebenarnya kalimat itulah yang sudah sangat lama ia ingin katakan.

“Marry me?”

***

            Hi readers!! Masih ada yang ingat aku? (of course, no one) Ini FF keduaku, nggak ada konflik yang gimana-gimana di sini, ini hanya sekedar cerita ringan J semoga semua suka! Comments would be appreciated ^^