[FF Of The Week] [First Winner For Lee Hyukjae’s Birthday!] Partner In Stupidity

Judul : Partner In Stupidity

Author : Sophie Maya

Main Cast : Lee Hyuk Jae, Song Ji Hyo (OC)

Genre : romance

Rating : G

Words amount : 3370

Author Notes / AN : sebuah kisah klasik yang mungkin kalian alami, am I right?

 

Kita berdua, sama-sama bertahan dalam kebodohan.

.

.

.

.

.

.

 

Weker di ujung meja kayu berdering kencang bersamaan dengan telunjuk Eunhyuk yang menekan tombol shutdown pada komputer tua di depannya. Dengung mesin CPU berbunyi memenuhi sudut-sudut kamar, hanya selama lima detik, karena setelah itu sang komputer tua dan CPU usang-nya berhenti beroperasi.

Eunhyuk memandang sejenak layar komputer yang padam, menghitung dalam hati sampai semenit lamanya, baru setelah itu kembali menyalakan CPU dan tombol power di komputer. Dan seulas senyum puas segera muncul di bibirnya ketika melihat komputer itu menyala dalam keadaan baik-baik saja.

“Bagaimana?”

Terdengar suara kenop pintu diputar dari luar. Kemudian, Ji Hyo dan senampan penuh cemilan di tangan, muncul dari balik pintu. Plus, sinar-sinar penuh penasaran yang terpancar dari matanya. Dipandanginya Eunhyuk dan sang komputer bergantian.

“Bagaimana, Eunhyuk-ah? Komputerku? Sehat?” tanyanya ulang.

Eunhyuk mendorong kursi ke belakang dan berdiri, menghampiri nampan berisi cemilan yang sudah Ji Hyo letakkan di lantai kamar. Sementara Ji Hyo, gadis itu segera berlari ke arah komputer, mengeklik-ngeklik program Microsoft dan CS3 di komputernya. Mengetahui bahwa kedua software paling krusial bagi hidupnya itu dalam keadaan baik-baik saja, Ji Hyo menghembuskan napas lega.

“Syukurlah, tidak eror lagi…” ujarnya lega. “Jika saja komputerku tidak sembuh, entahlah nasib deadline majalahku bagaimana. Aku perlu mengencangkan ikat pinggang agar tidak dimarahi pimred.”

“Ya, ya, ya… kau beruntung sekali komputer tua itu masih jalan,” sahut Eunhyuk sambil mengunyah kastangel buatan Ji Hyo. Masih hangat, dan gurih. Baru keluar dari oven sepertinya. “Kenapa sih, kau tidak beli komputer baru? Ralat, kenapa kau tidak beli laptop saja? Ini abad 21, dan kau masih saja menggunakan komputer windows 95—bahkan pelatihku yang berusia enam puluh tahun saja windows komputernya 98.” Eunhyuk menggeleng-geleng heran.

Ji Hyo adalah gadis “old style” yang paling aneh yang pernah dikenalnya, ehm, tepatnya satu-satunya gadis “old style” yang dikenalnya. Di tahun 2014, saat nama OS saja sudah seperti nama makanan—Apple Pie, Banana Bread, Cupcake, Donut, Éclair, Froyo, Gingerbread, Honeycomb, Ice Cream Sandwich, Jelly Bean, KitKat, dan entahlah apalagi setelah ini, Beng Beng? Top? SilverQueen?—gadis itu masih berkutat dengan komputer tua ber-Windows 95 dan ponsel Siemens 2G yang tidak punya bluetooth dan hanya terdapat infrared saja.

Ding dong, silahkan terkaget-kaget tapi memang begitulah kenyataannya. Ji Hyo masih menggunakan ponsel Siemens warna silver, ponsel genggam generasi pertama di dunia. Eunhyuk sering terkaget-kaget melihat betapa bisanya Ji Hyo survive hanya dengan bermodal ponsel tua itu. Dan lebih seringnya, Eunhyuk menaruh prasangka buruk, bahwa mungkin saja Ji Hyo itu makhluk planet UB 313 yang sebenarnya punya teknologi lebih canggih di dalam saku bajunya, tapi sengaja disembunyikan agar tak ketahuan siapapun.

Ji Hyo tidak ketinggalan jaman, Eunhyuk tahu itu. Hanya saja, Ji Hyo memang terlampau “awet” dalam merawat barangnya. Dan selama gadgetnya masih bisa dipakai, gadis itu tak akan beli yang baru.

“Buat apa aku membeli gadget baru? Jika barang-barang elektronikku rusak, aku cukup memanggilmu saja, kan?” Ji Hyo memutar bola matanya jenaka. “Jadi, title sarjana teknik-mu itu berguna, bukan hanya sebagai embel-embel nama belaka.”

Eunhyuk mencibir. “Ya, ya, ya. Terserah kau saja, kau memang selalu bergantung padaku.”

“Apa jadinya aku tanpamu, Eunhyuk-ah?” ujar Ji Hyo lagi.

Eunhyuk terdiam sesaat. Memandang Ji Hyo yang sedang menempelkan hasil-hasil jepretan di atas meja kerja, kemudian beralih memandang cermin sebesar badan yang berada di samping jendela, lalu memandang tempelan bintang glow in the dark di langit-langit kamar, dan terakhir kembali menatap Ji Hyo. “Entahlah.”

Ucapan Ji Hyo barusan membuatnya merasa senang sekaligus tidak nyaman di saat bersamaan. Apa jadinya Ji Hyo tanpa Eunhyuk? Eunhyuk sering juga memikirkan hal itu, Ji Hyo selalu bergantung padanya. Bukan hanya karena Eunhyuk yang sarjana teknik mesin, tapi juga karena Ji Hyo selalu membutuhkan Eunhyuk dalam hal apapun. Mereka bersahabat sejak kecil sehingga keduanya amat dekat. Dari TK sampai di umur mereka yang ke-28, mereka selalu bersama-sama seperti Patrick dan Spongebob.

“Kau datang tidak ke pesta pernikahan Nara akhir pekan nanti?” Eunhyuk menghabiskan gigitan terakhir kastangel-nya, lalu melompat naik ke kasur dan merebahkan diri di atasnya.

Ji Hyo baru saja menempelkan jepretan foto terakhirnya, memperhatikannya dengan leher miring ke kiri dan ke kanan, lalu setelah merasa puas dengan karyanya, dia ikut naik ke atas kasur dan rebah di samping Eunhyuk.

“Kau tadi bicara apa?” tanyanya dengan nada pelan. Napasnya menghembus mengenai wajah Eunhyuk, membuat dada Eunhyuk mencelos selama beberapa saat, kehilangan perbendaharaan kata-kata.

Mereka memang sudah bersahabat sejak TK, tapi tetap saja sampai saat ini Eunhyuk tidak bisa menghindari pesona Ji Hyo yang terlampau menghipnosis.

Ji Hyo punya sepasang bola mata lebar dan bulu mata lentik alami, pipinya tirus, hidungnya terukir sempurna, dan bibirnya terlihat lembut. Eunhyuk sedikit menyipitkan mata untuk menyangkal aroma keju yang menguar dari tubuh Ji Hyo, aroma yang sama persis dengan kastangel yang baru dimakannya. Dan Eunhyuk berusaha untuk tidak terlihat salah tingkah dan merona-rona.

“Aku… bicara soal Nara, teman SMA kita.”

“Nara kenapa?”

“Dia menikah.”

Ji Hyo mengangguk. Rambut bergelombangnya bergoyang-goyang. “Dengan…?”

“Sungmin.” Eunhyuk sedikit bersemangat ketika menyebut nama Sungmin. “Kau tahu Sungmin, kan? Dia peraih medali Kimia se-Korea Selatan, anak yang pintar sekali. Dan kau tahu kan bagaimana hubungan Nara dan Sungmin saat SMA? Mereka bersahabat erat. Sekarang mereka menikah. Ck, siapa bilang kalau orang sahabatan itu tidak bisa nikah?”

Eunhyuk awalnya tidak menyadari perubahan ekspresi Ji Hyo. Begitu menyelesaikan ceritanya, Eunhyuk langsung bingung melihat Ji Hyo sedang memandanginya dengan tatapan sulit diartikan.

Ditatap dari jarak sedekat ini oleh Ji Hyo benar-benar membuat Eunhyuk ingin kabur saja.

“Ji Hyo… kau kenapa?” tanya Eunhyuk berusaha menutupi kegugupannya.

Ji Hyo masih tetap diam. Lalu, “… tapi sebaiknya, kita memang tidak perlu menjalin hubungan dengan sahabat sendiri, kan?”

Eunhyuk terdiam. Saat itu dilihatnya sinar mata Ji Hyo meredup, gadis itu menundukkan kepala, dan cenderung menghindari tatapan Eunhyuk. Dan saat itu pula, Eunhyuk seperti disadarkan dari kebodohannya. Bodoh, bodoh, dan bodoh. Bagaimana bisa Eunhyuk lupa soal yang satu itu?

Sebenarnya, bukan hanya Eunhyuk dan Ji Hyo saja yang bersahabat. Dulunya, ada Eunhyuk, Ji Hyo, Dong Hae, So Eun, dan Tiffany. Mereka berlima pun sejak TK selalu bersama-sama, membentuk sebuah geng—istilah kerennya. Tiga orang perempuan dan dua orang laki-laki, meski mereka lebih suka menyebutnya dua orang perempuan dan tiga orang laki-laki karena Tiffany amat tomboi seperti cowok.

Tapi, persahabatan bukan tentang geng dan asyik rame-rame. Persahabatan itu tentang bagaimana sekumpulan orang bertahan disaat senang maupun jenuh. Persahabatan itu tentang perjuangan. Dan mereka bukanlah pejuang yang baik, karena persahabatan itu terpaksa hancur.

Ada sebuah kutukan keramat yang bilang, laki-laki dan perempuan itu tidak bisa bersahabat. Ada yang bilang, bisa saja timbul perasaan yang melampaui batas dan justru merusak persahabatan. Awalnya mereka berlima tak terlalu peduli dengan hal itu, bahkan ketika akhirnya Dong Hae dan So Eun mengatakan telah saling jatuh cinta, mereka tetap berjanji akan terus menjadi sahabat selamanya. Berlima selamanya.

Sayang, mereka terlampau polos untuk menyadari bahwa perkataan keramat itu seringkali benar. Ketika hubungan Dong Hae dan So Eun kandas di tengah jalan, keduanya jadi sering berselisih paham dan membuat kubu masing-masing di dalam persahabatan. Kubu So Eun terdiri dari Eunhyuk, kubu Dong Hae adalah Ji Hyo, dan Tiffany menjadi pihak netral.

Lama-kelamaan itu mempengaruhi sikap So Eun ke Ji Hyo, gadis itu menganggap Ji Hyo mengambil kesempatan untuk mendekati Dong Hae, dan So Eun menghardik Tiffany yang tak bisa tegas mengambil sisi yang ingin dipihak. Hal serupa terjadi juga dengan Dong Hae yang menuding Eunhyuk hingga berimbas pada perkelahian dua remaja itu, dan berakhir di ruang BK.

Eunhyuk masih ingat dengan jelas ketika Dong Hae memandangnya penuh kebencian dan melayangkan tinjuan ke wajahnya, juga jeritan ketakutan Ji Hyo dan tatapan bingung Tiffany. Perkelahian mereka memang selesai di ruang BK. Pun dengan persahabatan mereka. Sejak saat itu, Ji Hyo memilih menyendiri, Tiffany juga menjauh, dan So Eun serta Dong Hae seperti kedua orang asing bagi Eunhyuk.

Akhirnya Eunhyuk memutuskan untuk mendekati Ji Hyo, mengulurkan tangan pada gadis yang trauma dengan perkelahiannya dan Dong Hae. Cukup sulit kembali meyakinkan Ji Hyo bahwa masih ada seorang Eunhyuk yang ada di sisinya sebagai seorang sahabat. Meski perlahan Ji Hyo luluh dan kembali ceria seperti biasa.

Sejak saat itu, Ji Hyo dan Eunhyuk sama-sama berjanji untuk menjaga persahabatan mereka lebih dari apapun. Sampai tua, sampai kakek-kakek dan nenek-nenek nanti. Sampai cucu-cucu mereka pun juga bersahabat seperti mereka.

“Ji Hyo-ah, maafkan aku. Aku salah bicara, ya?” Eunhyuk menyentuh puncak kepala Ji Hyo hati-hati.

“Ya, kau salah bicara, Eunhyuk-ah.”

“Maaf ya…”

Ji Hyo terdiam. Eunhyuk menunggu, harap-harap cemas. Dan ketika gadis itu mengangguk, seluruh beban di pundak Eunhyuk seolah luntur.

Eunhyuk kembali menyentuh kepala Ji Hyo, mengusapnya lembut, membiarkan Ji Hyo kembali mengangkat kepala untuk menatapnya. Eunhyuk berusaha sekeras mungkin untuk tersenyum.

Ada satu rahasia yang tak pernah dia ceritakan pada Ji Hyo meskipun mereka sahabat.

Eunhyuk menyukai Ji Hyo.

Tapi, Eunhyuk wajib menguburnya dalam-dalam. Eunhyuk ingin membuktikan pada semua orang, terutama pada Ji Hyo, bahwa lelaki dan perempuan itu bisa bersahabat.

“Sebentar,” tiba-tiba, Ji Hyo duduk dari tidurnya. Terdengar dering telepon dari Siemens miliknya. Gadis itu langsung menoleh ke arah Eunhyuk sambil menyeringai lebar. “Siwon.”

Eunhyuk mengangguk kaku. Siwon, kekasihnya Ji Hyo.

Ji Hyo bicara lama di telepon dengan Siwon, entah apa yang mereka bicarakan. Eunhyuk sibuk berguling-guling di atas kasur, sesekali mengutak-atik pager milik Ji Hyo yang masih aktif, atau bermain tamagochi milik gadis itu yang tidak pernah tewas. Ketika Ji Hyo mematikan sambungan teleponnya, Eunhyuk segera menoleh dan mendapati wajah ceria Ji Hyo menyambutnya.

“Siwon mau ngajak aku makan malam besok lusa jam tujuh.” Ji Hyo menangkupkan kedua tangan di pipi. “Apa yang harus kupakai, Eunhyuk?”

“Apapun asal jangan gaun-gaun vintage jaman 80-an,” celetuk Eunhyuk asal.

Ji Hyo menoyor pelan kepala Eunhyuk, bibirnya mengerucut. “Aku tidak senorak itu.”

“Ya, tidak. Kecuali kau mau membawa pager dan tamagochi-mu ke acara makan malam besok lusa… lalu, akan kupastikan untuk meninggalkan pesan agar pagermu berbunyi ‘piip piip’ dan menarik perhatian banyak orang—aduh! Hei, kau melemparku… astaga, DENGAN SIEMENS SIALAN ITU?!” Napas Eunhyuk hampir putus melihat benda yang baru Ji Hyo lempar dengan semena-mena. Gadis itu… apa tidak tahu betapa berharganya kepala Eunhyuk?

Ji Hyo tertawa. “Astaga, apa kau lupa julukan ponsel Siemens? Bisa untuk dilempar ke anjing galak.”

“Hei, Song Ji Hyo! Aku kan bukan anjing galak!” sembur Eunhyuk tak terima. Pria itu langsung merampas Siemens sialan dan bersiap-siap melempar balik Ji Hyo, tapi tertahan karena di tangan Ji Hyo sudah tergenggam Android milik Eunhyuk. “Hei, Song Ji Hyo!”

Ji Hyo menyeringai. “Kalau kau lempar ponselku, aku juga lempar Androidmu.” Ji Hyo tertawa-tawa puas begitu Eunhyuk mengendurkan tangannya. Gadis itu langsung menatap ponsel Eunhyuk seksama. “Wah, ponselmu bagus. Coba kita lihat, speed dial sahabatku ini… biasanya speed dial No.1 adalah nomor paling penting.”

Eunhyuk melotot. Buru-buru disambarnya Android dari tangan Ji Hyo, dan mengunci tombolnya. “Tidak boleh, jangan lihat-lihat!”

“Pelit!”

“Biar.” Eunhyuk malah balik menyeringai. “Kalau speed dial di ponselmu, pasti Siwon ya?”

“Bukan! Pimred-ku! Argh, aku jadi inget deadline-ku. Minggir… aku mau mengerjakan pekerjaanku!”

Dan Eunhyuk tertawa-tawa puas melihat Ji Hyo pontang-panting menyalakan komputer usangnya.

.

.

.

.

.

.

Aku dilamar Siwon.

 

Ayunan kaki Eunhyuk terhenti seketika begitu mendapat pesan singkat dari Ji Hyo, pandangannya mendadak tak fokus pada penjelasan sang pelatih di ruang ganti. Dan ketika sang pelatih memerintahkan untuk kembali memulai latihan bola, Eunhyuk langsung meminta ijin latihan. Dia beralasan sakit—pura-pura sakit.

Dari lapangan bola, Eunhyuk langsung berlari menuju apartemen Ji Hyo. Jauhnya tak seberapa, dalam waktu lima belas menit, dia sudah sampai di depan pintu apartemen Ji Hyo dan langsung memencet nomor kode yang sudah dihapalnya di luar kepala.

0404, sama dengan kode apartemen Eunhyuk. Itu adalah tanggal perayaan hari “jadi” persahabatan mereka. Bukan hanya orang pacaran atau nikah saja yang punya tanggal perayaan, Eunhyuk dan Ji Hyo juga punya. Awalnya sempat bingung menentukan tanggal “jadi” tersebut, karena persahabatan itu kan tidak pasti kapan dimulainya. Jadi, mereka menggunakan tanggal awal masuk tahun ajaran di TK saja. Berhubung mereka kenalnya sejak TK.

Eunhyuk menemukan Ji Hyo terduduk di kusen jendela, tubuhnya berputar menghadap Eunhyuk ketika menyadari langkah berat pria itu mendekat.

“Eunhyuk-ah!!” Ji Hyo tersenyum lebar, berlari memeluk Eunhyuk sekuat tenaga. Hingga Euhyuk terdorong kebelakang dan terjerembab jatuh ke lantai bersama Ji Hyo.

Tapi Ji Hyo tampaknya tak peduli. Gadis itu justru tertawa-tawa menyadari posisi mereka. Ji Hyo mengangkat tangannya dan menunjukkan cincin berlian tersemat manis di jari manis. “Aku dilamar, Eunhyuk-ah…”

Eunhyuk memandangi cincin itu, lalu tersenyum. “Astaga… kau sudah jadi tunangan orang rupanya?”

“Belum,” jawab Ji Hyo cepat. “Aku belum menjawab lamaran Siwon.”

“Lho? Lantas?” Eunhyuk mengernyit bingung. Kenapa Ji Hyo sudah memakai cincin tunangan kalau ternyata dia belum menjawab lamaran Siwon?

“Aku bilang pada Siwon untuk diberikan waktu dua hari, aku ingin berpikir dulu. Siwon tidak mempermasalahkan hal itu. Dia bahkan bilang, aku boleh memakai cincin itu dulu untuk dipamerin ke semua orang.”

“Ha.Ha.Ha. Konyol sekali alasannya.” Eunhyuk tertawa hambar. Dia mendorong pelan tubuh Ji Hyo dari atas tubuhnya. Merapikan sedikit poninya yang berantakan, kemudian mendesah panjang. “Jadi… intinya kau belum menjawab lamaran Siwon?”

Eunhyuk merutuki sikap kalutnya yang langsung berlari ke apartemen Ji Hyo begitu mendapat pesan tadi. Dan lebih merutuk lagi, karena sebagian besar dirinya seolah lumpuh begitu melihat cincin berlian jelek itu di jemari Ji Hyo. Untuk dipamerin ke semua orang, katanya? Eunhyuk bersumpah ingin menggaruk Siwon jika bertemu nanti.

Ji Hyo menggeleng. “Belum… emm… sejujurnya, aku masih bingung harus menerima atau menolak Siwon.”

Eunhyuk menoleh ke Ji Hyo.

“Aku menyukai Siwon, dia tampan, baik, pengertian, kaya, sahamnya triliunan, keturunan pengusaha Hyundai…”

“Wow, wow, wow, jangan jabarkan kekayaannya secara detail, kau terkesan seperti tante-tante matre.”

Ji Hyo mencubit pipi Eunhyuk. “Sial kau.”

Eunhyuk tertawa. “Jadi, kalau kau menyukai Siwon… kenapa kau ragu?”

Ji Hyo menatap Eunhyuk kosong, kemudian menggeleng lemah. “Aku tidak tahu. Kalau menurutmu, bagaimana?”

Eunhyuk menggaruk kepalanya yang tak gatal. “Kok aku?”

“Kau kan sahabatku.”

“Ah, iya…” Eunhyuk menelan ludah. “Terserah saja. Kau bahagia, aku juga bahagia. Bukankah itu tugasnya sahabat?”

“Ya… itu tugasnya sahabat…” Ji Hyo menatap ke arah lain sambil menghembuskan napas. Sesaat, keheningan menerpa keduanya. Sampai akhirnya Ji Hyo memutuskan berdiri dan berjalan ke dapur. “Kau mau makan? Kau pasti lapar, ya? Bagaimana latihan bolamu tadi? Lancar?”

Eunhyuk tidak mungkin bilang pada Ji Hyo kalau dia bolos latihan bola gara-gara pesan tadi. Jadi Eunhyuk hanya berdeham-deham pelan dan pura-pura sibuk dengan Androidnya. Tanpa sengaja, Eunyuk menatap kalender di ponselnya dan teringat satu hal. “Ji, berarti kau akan pergi dengan Siwon besok lusa?”

“Iya!” Ji Hyo menjawab dengan suara agak keras, karena dentingan alat dapur terdengar nyaring. Gadis itu sepertinya akan memasak sesuatu yang lezat. “Aku akan meni-pedi seharian dan jangan menggangguku! Kau boleh datang ke apartemen tapi jangan menggangguku!”

“Ji…” Eunhyuk masih tetap memandang kalender di ponsel.

“Ya?!”

Eunhyuk menghela napas panjang. Ji, besok lusa itu tanggal “jadi” persahabatan kita…

.

.

.

.

.

.

Persahabatan bukan tentang bagaimana berada di samping seseorang ketika mereka tersenyum, tapi bagaimana tetap berada di sisinya ketika dia merasa sedih, bahkan ketika dia mengusirmu pergi dengan kata-kata kasar, tapi kamu tak bergeming sedikit pun.

Persahabatan itu seperti medan perang mengerikan, berisi para pejuang dari berbagai kasta dan kelompok, dan lalu satu persatu gugur dalam peperangan. Yang gugur, akan meninggalkan arena persahabatan.

Eunhyuk berjanji akan menjadi sahabat terbaik bagi Ji Hyo. Menjaga meski gadis itu memakinya, mengulurkan tangan meski gadis itu memunggunginya, tersenyum ketika gadis itu tertawa, merengut ketika gadis itu bersedih. Eunhyuk tahu, selama ini dia sudah menjadi sahabat yang baik bagi Ji Hyo. Hadir di senang dan sedih gadis itu dua puluh empat jam selama dua puluh tahun lebih. Walau disatu sisi Eunhyuk tahu, hati dan perasaannya merupakan boomerang mengerikan yang menggerogoti dalam tubuhnya. Tidak mampu dicegah, rasa sakit itu ada ketika melihat Ji Hyo tersenyum dan tertawa bukan karenanya. Ketika gadis itu menggenggam tangan pria lain, berjalan bersisian dengan orang asing.

Eunhyuk membiarkan tubuhnya basah di halaman depan taman kanak-kanak. Musim hujan telah tiba, tetesan air dengan rutin jatuh ke bumi Seoul menciptakan hawa dingin yang menusuk permukaan kulit. Eunhyuk menelepon Ji Hyo berkali-kali, sinyal 2G milik Ji Hyo tidak bisa menangkap jaringan pada saat hujan begini, tapi Eunhyuk terus mencoba menelepon gadis bermata besar itu. Berharap, kali-kali, dia beruntung. Ji Hyo akan menjawab teleponnya.

Dan benar saja, setelah berpuluh-puluh kali mencoba, akhirnya Eunhyuk mendengar suara jernih Ji Hyo di seberang sana.

“Ya, Eunhyuk? Kenapa?”

“Kau masih sama Siwon?” Eunhyuk berusaha menutupi suaranya yang bergetar karena menggigil. Dia lupa menyiapkan jas hujan atau payung saat pergi dari apartemen, maka beginilah akibatnya. Tubuhnya benar-benar kuyup.

“Ya, aku masih sama Siwon…” terdengar helaan napas Ji Hyo. “A-aku… gugup, Eunhyuk… Siwon lagi ke belakang, tapi sebentar lagi kembali. Aduh, apa yang harus kukatakan ya? Lebih baik aku menerima lamarannya atau tidak, ya?”

“Jadi kau masih belum memutuskannya juga?” tanya Eunhyuk setengah kaget. Pria itu beringsut ke bawah pohon beringin yang lebat, berharap dengan begitu tubuhnya bisa lebih hangat.

“Aku sudah memutuskannya, sih… tapi kau tahulah wanita, plin-plan itu sifat wajib.”

“Iya, iya, aku tahu. Tapi, kalau aku boleh tahu, kau akan menerima atau menolak Siwon?” Eunhyuk berusaha bersikap tenang, meski dia gusar ketika mengajukan pertanyaan barusan.

“Kalau aku menerima Siwon, apa reaksimu?”

“Hm… aku akan berkata ‘yeay, Ji Hyo tidak akan jadi tante-tante tua’!”

“Sialan kau.” Ji Hyo tertawa. “Setelah itu giliranmu yang harus melamar si speed dial no.1… aku tahu, meski kau tak pernah bicara padaku soal wanita, tapi pasti ada sesuatu yang kau sembunyikan di ponselmu itu, kan.”

“Hei, darimana muncul spekulasi macam itu?” Eunhyuk menggeleng-gelengkan kepala.

“Eh, eh, Siwon sudah datang. Aku telepon kau lagi nanti, oke?” Tiit. Ji Hyo mengakhiri percakapan mereka.

Eunhyuk masih menatap layar ponselnya lama, sampai pada akhirnya pria itu mengembuskan napas panjang. Ponsel itu diletakkan di saku celana. Sementara tangan kanannya yang sedari tadi memegang plastic bag diletakkan di kursi lapuk di bawah pohon.

Eunhyuk berjongkok dan mengeluarkan kue ulang tahun yang tadi di belinya dalam perjalanan—kue ulang tahun hari “jadi” persahabatannya dengan Ji Hyo. Biasanya mereka selalu merayakannya dengan meniup lilin dan memotong kue di depan TK tempat mereka bersekolah dulu. Tapi sekarang, hujan… dan Ji Hyo kemungkinan tak akan datang…

“Ji Hyo tidak akan lupa dengan persahabatan kami, dia hanya…” Eunhyuk menatap sinar lilin yang berpendar remang di atas kue. Sekujur tubuhnya menggigil dan kedua kakinya terasa lemas. Eunhyuk butuh oksigen lebih untuk menenangkan gemuruh berlebihan di dadanya. Matanya terasa perih dan sesak menjalar ke setiap pori-pori kulit. “…Ji Hyo hanya sedang menyongsong kebahagiannya. Sebagai sahabat…, seharusnya aku bahagia, kan?” Eunhyuk menarik keluar ponselnya, menekan angka speed dial No.1. “…seharusnya aku bahagia…”

Speed dial No.1… calling Song Ji Hyo

Eunhyuk berusaha bertahan dalam persahabatannya, dalam kebodohannya atas perasaan yang semakin membuatnya tersiksa. Tapi mau bagaimana lagi, dia adalah pejuang di medan perang bernama persahabatan.

.

.

.

.

.

.

Hujan membasahi rambut bergelombang Song Ji Hyo, dan gadis itu menggigil karenanya.

Tapi demi apapun, dia berusaha sekuat tenaga untuk tetap berjalan menembus hujan.

“Aku ingin mengabarkan hal penting, sahabatku. Hari ini hari ulang tahun persahabatan kita, tidakkah kau ingat? Hari ini pula, aku kembali bertahan untuk tidak menyatakan perasaan padamu…” Ji Hyo menggigit bibirnya. “Aku tidak ingin merusak persahabatan kita, meski aku begitu menyukaimu…”

Ji Hyo merasakan perih di matanya, dan tanpa bisa dicegah, gadis itu menangis. “Tapi, aku tidak bisa berbohong untuk menyukai Siwon sementara hatiku terus mengikutimu kemana pun, Sahabatku…”

Hujan seolah menghukum Ji Hyo dengan menghadirkan kedinginan yang kaku.

“Jika kukatakan, aku menolak lamaran Siwon… apa reaksimu, Lee Hyuk Jae?”

Ji Hyo menatap jemarinya yang kosong. Cincin berlian itu telah dikembalikannya pada Siwon. Dia benar-benar menolak pemuda pewaris Hyundai itu.

Ji Hyo menyukai Eunhyuk sejak lama, namun dia berusaha bertahan dalam persahabatannya. Sebutlah dia bodoh, karena termakan ucapan orang tentang kutukan keramat persahabat lelaki dan perempuan. Ji Hyo trauma dengan masa lalunya, jadi meskipun dia menyukai Eunhyuk, ketakutan akan rusaknya persahabatan mereka membuat Ji Hyo terus bertahan di medan perang bernama persahabatan, meski dengan tubuh yang telah lumpuh.

Ji Hyo terisak kencang. Tubuhnya terguncang hebat, sampai-sampai dia tidak bisa melangkah lagi.

Ji Hyo menekan speed dial No.1 di ponselnya, jelas bukan pimpinan redaksi, dia hanya berbohong waktu itu. Speed dial No.1 adalah nomor orang paling penting dalam hidupnya

Calling Lee Hyuk Jae…

.

.

.

.

.

.

 

 

 

 

-THE END-

Selamat buat Shopie Maya yang udah berhasil menangin contest FF Lee Hyukjae’s birthday ini, mengalahkan 21 FF lomba yang masuk ke email sujuff^^ Shopie berhak mendapatkan tumbler bergambar hanoman campuran sangkuriang berdarah arjuna bernama Lee Hyukjae! LOL #abaikan #hanyasedikitselingan untuk Shopie segera contact email superjuniorffwc@gmail.com untuk menyebutkan alamat lengkap dan nomor yang bisa dihubungi 😀

Dibawah ini ada beberapa komentar dari para secret readers yang dipilih secara acak dan tidak berhubungan dengan sujuff untuk ngejuriin kontest FF Hyukjae ini 🙂

Komentator 1: Untuk sementara ini, Patner in stupidity. menurutku ff ini bagus dari  segi penulisannya mudah di pahami terus jalan ceritanya walaupun temanya udh general tapi penyampaiannya beda dan paling asik yang bagian terakhirnya yang menurutku keren walaupun itu ngegantung :D.

Komentator 2: Ok, gua udah ngereview nya.. aga bingung sih nentuin’y, tpi pilihan gue jatoh k ff yg judulnya partner in stupidity, temanya emang biasa tntang sahabat yg jdi cinta, tapi  tulisannya rapih & gua nikmatin pas bacanya, konfliknya jga ga terlalu jlimet & bahasanya cukup sederhana, emang sih da beberapa bahasa yg kurang baku, tpi ga papa lah coz itu bagian dri percakapan. Selain itu alesan gue milih ff ni karna gue suka sama ending yg gantung macem ni ff, ya subjective bgt si emang.. hahaha..  over all gw seneng dah dpet kesempatan langka ini… 🙂

Komentator 3: Penulisannya bagus sih tapi ada kalimat yang kurang baku dikit. Penulisnya masih ada darah gawl nih kayaknya -_- tapi endingnya gantung. Aku suka^^

Komentator 4: Rapih, menarik, dapet feelnya krn kayak yg dibilang authornya, mungkin ini juga sering terjadi sama kita. Yang disayangin endingnya, pokoknya authornya harus bikin sequel itumah. erus juga di ffnya banyak amanah yb dapat dipetik, kyk di soal2 b.ind gitu wkwk *efek mau un 😀

p.s: semua ff kontes yang sudah masuk ke email sujuff akan di publish secara berkala setiap harinya ^^

60 Comments (+add yours?)

  1. mei.han.won
    Apr 05, 2014 @ 21:53:23

    Congraz Sophie,
    Nice bener dah…

    Reply

  2. onew_chic
    Apr 05, 2014 @ 21:54:00

    gantung, sequel ya ^^

    Reply

  3. vii elfishy
    Apr 05, 2014 @ 22:12:21

    ffnya keren,cukhae buat sophie maya zg mnang dlm project birthday hyukjae oppa…

    Reply

  4. byullie
    Apr 05, 2014 @ 22:21:56

    congratulation ^^ ff nya emg bagus pantes ko jdi juara..

    Reply

  5. gabygdrs
    Apr 05, 2014 @ 22:23:02

    Oh no!
    Need sequel !!!!!!!

    Reply

  6. Han Eun Ah
    Apr 05, 2014 @ 22:23:22

    Congratulation Congratulation
    Chukkahamnida Chukkahamnida
    Selamat buat pemenang FF Eunhyuk ini,
    ceritanya dikemas dengan simpel tapi menarik perhatian 🙂
    Great Job Chingu 🙂

    Reply

  7. smil3leery
    Apr 05, 2014 @ 22:45:16

    Ceritanya keren…
    Endingnya itu loh… bikin gregetan..

    Congarts ya.. ^^b

    Reply

  8. sakura aoi
    Apr 05, 2014 @ 22:50:39

    pas liat nama “Sophie Maya”
    langsung kesedak beneran
    wah ini onnie satu emang bener2 deh… kalo udh bikin ff nggak pernah ngecewain readers,
    dan begitu tahu dia menang event eunhyuk, lgsg buru2 ngeklik ff ini
    bener kan…
    tentang eunhyuk sama ji hyo :3
    oh my god… jadi gemes sendiri sama mereka berdua
    dan memang, ini cerita klasik bgt kayak yg sophie onnie bilang
    tapi disitu letak nyesek dan feel nya dapat banget
    apalagi sophie onnie nggak pernah gagal buat bikin kata2 yang ngena sampai jleb banget
    dengan eunhyuk , tipe sahabat yang selalu ada dimanapun
    dan ji hyo yang berusaha mmprtahankan persahabatan dan ga mau ngerusaknya
    its so me banget *apa dah
    chukkae ya onnie
    kmu mmg pantes menang, lalaa yeyeye sebagai pendukung eunhyuk, saya suka bgt sama cerita ini.

    Reply

  9. Jung Raemun
    Apr 05, 2014 @ 22:56:20

    ff ini, kueren bingits…

    Reply

  10. Monika sbr
    Apr 06, 2014 @ 04:44:39

    Haaa… Kok ngegantung si thor…? Kan mereka belum saling mengungkapkan perasaan mereka? Sequel dong ya…ya…ya… Plissss…….

    Reply

  11. wiwik love eunhyuk so much
    Apr 06, 2014 @ 06:44:42

    klise bgt sih? cinta yg berkedok persahabatan, klo emang cinta mah ungkapin aja, ditahan

    Reply

  12. sophiemorore
    Apr 06, 2014 @ 06:46:54

    Wuah…pagi2 lg iseng ngecek blog sjff eh tahu2 kaget lyt ffku jd juara. Wuaaa makasih ya bwt admin sjff dan juri2nya 🙂
    Aseeeekkk dpt tumbler akang eunhyuk nii xD

    Dan bwt yg udh ngucapin selamat makasih banget ya… sini sini aku kecup satu2 hahahaha

    Sebenernya crt kyk gini endingnya emang udh ampe dsitu doang. Nggak ada sekuelnya lagi *uuaaaappaaa soph? Ratu tega lo -_-*
    Soalnya kl diterusin…emang mw yg gmn? Ini kisah emang klasik bgt.sbagian kita psti pernah ngalaminnya, well aku juga sih *ga ada yg nanya*, dan kl diterusin…apa yg bakal trjd? Mreka rela ngorbanin persahabatn?
    Hm, cinta kan buat adegan sinetron yg hrus dipaksa jadian apapun yg trjd.somehow,bwt org2 semacam eunhyuk dan ji hyo, ada kalanya bertahan dlm kebodohan adlh jalanterbaik.

    Tapiii kalian bisa kok melanjutkan sendiri apa yg bkal trjadi dg mrk berdua d alam imajinasi.hihihi feel free to make them out from stupidity zone :))

    Reply

    • cakebuttermilk
      Apr 06, 2014 @ 12:13:47

      sukaaaa congrats ya!! pokoknya sequeel author jangan juhut dooong -_- sequel huh hah!! itu si ji hyo nya duh jleb bangeet

      Reply

      • sophiemorore
        Apr 06, 2014 @ 14:01:14

        mkasih yaaa… idih aku mau jahat ah *kabur sebelum digetok pake sepatu merk bata*
        xD
        makasih udah baca ff ini ^^ cup cup muaaahhh *lempar akang eunhyuk*

  13. wiwik love eunhyuk so much
    Apr 06, 2014 @ 06:50:12

    klise bgt sih? cinta yg berkedok persahabatan, klo emang cinta mah ungkapin aja, ditahan2 mlh jd bumerang buat diri sendiri. Ending nggantung bikin readers punya imajinasi mereka sendiri2, dan imajinasiku adl mrk saling ngungkapin perasaannya mereka, trs mereka jadian trs nikah punya anak… so beautiful ending… chukkae sophie, trs berkarya ya….

    Reply

  14. Izthie
    Apr 06, 2014 @ 07:16:05

    Pantes jdi juara
    critany bagus feelny dpet.

    Reply

  15. ainikyu
    Apr 06, 2014 @ 07:37:25

    selamat buat authornya, ceritanya simple tp keren, cm sayangnya ngegantung.butuh sequel nih.

    Reply

  16. Elisomnia
    Apr 06, 2014 @ 08:10:24

    waaauuuwwww…. keren banget thorrrrr……
    selamat selamat selamat buat Shopie eonni 😉 eonni emang daebakk 😀

    Reply

  17. sagita
    Apr 06, 2014 @ 08:26:00

    Begitu liat nama sophie maya, seriusan lgsg buru2 klik read more
    No doubt
    Sophie pantas menang, cerita yg dibikin beda bgt
    Meskipun temanya general dan klask sma kyk yg udh d bilang sophie sendiri,tp sophie terbukti bisa bikin cerita ini beda dbnding cerita2 dg tema serupa.
    Ngebayangin ya kalau aku punya sahabat kayak eunhyuk yg sll ada kapanpun dimanapun, aq pasti jg mikir2 buat nyatain perasaanku.
    Kadang kan kita udh ngerasa nyaman d zona tertentu dan ga ingin beranjak
    Apalagi, ga bnyk jg kan pershbtn yg bsa awet
    Sukaaa sekali sama perumpaan persahabatan itu seperti berjuang d medan perang
    Ngebayanginnya bikin merinding krn kl dpikir2 emang bener…
    Chukkae sophie…
    Chukkae jg bwt eunhyuk

    Reply

  18. joyers
    Apr 06, 2014 @ 08:48:34

    INI KEREN!!!! YEY

    Reply

  19. SeptiaTrie
    Apr 06, 2014 @ 09:27:24

    Ini keren, walaupun gantung endingnya tapi lebih suka, entahlah terkesan gereget gitu. Waktu liat nama authornya udah senyum 🙂 Congratz ya 😀

    Reply

  20. inggarkichulsung
    Apr 06, 2014 @ 09:31:37

    Bagus bgt ff nya, ternyata Ji Hyo dan Eunhyuk oppa sbtlnya sama2 slg mencintai tp atas nama persahabatan yg mrk jalin selama ini dari kecil maka mrk kalahkan rasa cinta itu, apalagi dulu shabat baik mrk juga menjalin cinta tp stlh putus justru mjd menjauh, mrk berdua tdk ingin itu terjadi

    Reply

  21. Joon
    Apr 06, 2014 @ 12:55:29

    Selamat ya…keep writing.ceritanya bgus,aq suka.:-)

    Reply

  22. nurulnijma90
    Apr 06, 2014 @ 13:02:04

    emg klo cwek sm cwo shbtn,g mgkn g ad rasa.aplg klo udh shbtn lama,pasti ad rasa suka yg trpendam.bs si cwkny ato cwekny yg suka,ad jg yg dua2ny suka n akhirny jadian ato rasa itu d pendem trs,d biarin gt aj krn takutny prshbtn mrk akan hancur klo slg mengutarakan prasaan.mrk brsikap slg membodohi ,kyk yg d lakuin jihyo sm eunhyuk.mrk emg slg suka tp mrk lbh memilih slg membodohi drpd nanti prshbtn mrk hancur.jihyo takut klo akan brakhir sm dg shbt2ny dlu,hny krn cinta prshbtn mrk hancur..

    Reply

    • sophiemorore
      Apr 13, 2014 @ 11:58:19

      kamu ngomen dimana mana yaaa :OOO *peluk cium nurul* hihihihi
      memang alami sih, sebenernya kalo kita sahabatan sama cewek, kita juga bakal ngerasa “sayang” dan “suka” sama dia. pengin dekat dia terus. pengin ngapa2in sama dia… iya kan? hihihi lumrah makanya, tapi kan kalo cewek g mungkin bakal pacaran –” hihihi
      kalo cowok cewek mmg biasanya begitu… persahabatan itu lebih susah dipertahanin loh… kita mgkn cepet nyari cowok baru, tapi klo nyari sahabat baru? em~~

      Reply

  23. idealqueen
    Apr 06, 2014 @ 13:03:42

    Wooooooow neomu jeongmal johahae! Ngga salah deh jd winner!! Ff ny daebak!! Aku mau bgt jd Ji Hyo nya….
    Dan thor,, jgn lp sequel yah.. Trus kalo tumblr nya ngga mau sini kasihin aku aja.. #ngarep

    Reply

  24. della
    Apr 06, 2014 @ 14:11:24

    Woaaah, daebak!! I like it^^ ditunghu sequelnya

    Reply

  25. novanofriani
    Apr 06, 2014 @ 17:27:51

    Konflik nya sederhana bgt . Tapi feel nya dpt. Enk dibaca. Dan ending nya yg gemes. Gantung -_-

    Reply

  26. hannah
    Apr 06, 2014 @ 17:49:55

    pas baca judul sama kata-kata pembukanya apalagi authorny kk sophie aku langsung antusias banget bacany. kukira ini bakal bergenre comedy eh ternyata ini nyesek banget aplg endingny. keren banget ceritany. Selamat yaa buat kk sophie maya. ciee dapat tumblerny si unyuk XD

    Reply

  27. lovey denalisa
    Apr 06, 2014 @ 18:48:57

    Sependapat ma k0mentar2 di atas.
    cuma 1 yg gak suka ya itu ngantung d ahr crita

    Reply

  28. adelcho
    Apr 06, 2014 @ 18:54:49

    Bagus emng..bhsanya cukup rapi.. Perlu sequel ini!!

    Reply

  29. Welch
    Apr 06, 2014 @ 21:11:51

    congrats ^^ emang keren ff nya dan makasih udah buat ff tentang persahabatan, dapet hikmahnya nih haha 😀 sekali lagi, selamat ya.. dan ditunggu sequel nya xD

    Reply

  30. choandin
    Apr 06, 2014 @ 21:47:51

    bagus bangeeeeeeeet

    Reply

  31. Flo
    Apr 06, 2014 @ 22:18:52

    author yang satu ini mang bagus kalau bikin ff
    menurut aku sih kalau dibikin seqeul, takutnya ntar feelnya kurang
    tapi, penasaran juga, mereka sama2 cinta, gimana akhirnya
    tetep sehabat atau nyatain perasaan masing2..

    Reply

  32. littlefishy
    Apr 06, 2014 @ 22:37:57

    Ffnya keren banget, simple tapi ngena banget di hati, nggak heran kalo ini ff jadi winner, congrats ya buat authornya.. 🙂

    Reply

  33. rizqiaaaaaaaaaaa
    Apr 07, 2014 @ 05:56:50

    gaktau harus komentar kaya gimana…bingung sama jalan pikiran mereka berdua…ahhh tapi keren thor >,<

    Reply

  34. aupaupchan
    Apr 07, 2014 @ 07:06:09

    pengen tau lanjutaaannyaaaaa .. aku pengen sequeell .. feel nya dapet, otidaak

    Reply

  35. monkfish86
    Apr 07, 2014 @ 07:27:01

    Sequel..sequel..sequel… 🙂

    Reply

  36. sasa
    Apr 07, 2014 @ 09:43:25

    Aaaaa I need sequel…. Bagus banget ff nya.. Walaupun ngegantung. Tapi keren bgt 🙂

    Reply

  37. Fanabiko
    Apr 07, 2014 @ 20:03:25

    Wow . Keren ._.
    Emang klasik sih masalah “kutukan persahabatan” itu . Tp disini ceritanya beda bgt sm ff lainnya >•<

    Sequel dong thor . Paling nggak ini ff di edit sampe mereka jadian :v *Maunyaa
    Hehe . Good job thor 😀

    Reply

  38. Fabia
    Apr 07, 2014 @ 20:55:32

    Eon baru pertama kali aku nemu ff kayak gini. Bener-bener bagus tentang persahabatan tapi mereka gabiaa melanggar janji mereka dulu buat jadi sahabat. Tapi bener2 bagua, dapet feelnya dan eunhyuk…. Gakuat nahan nagis eon:”(

    Reply

  39. kyuracouple
    Apr 07, 2014 @ 21:27:50

    aigoo thor, sequel dong…
    penasaran dengan lontaran kata eunhyuk sama ji hyo dua mata di depan TK…

    Reply

  40. Park Sungmi
    Apr 07, 2014 @ 22:05:00

    Demi apapun ff ini kereeeeenn.. Bahasanya bagus, tulisan nya rapih, ide cerita yg sederhana tp bisa jd keren kya gini, tp sayang kenapa ending nya gantung? Harus ada sequel nih thor 😀

    Reply

  41. Firda Lee
    Apr 08, 2014 @ 11:52:22

    ff nya amajing bangetthor.. ceritanya menarik dan bahasanya mudah dipahami..
    nice ff.. n chukkae y thor..
    keep writing

    Reply

  42. sophiemorore
    Apr 09, 2014 @ 10:42:48

    Reblogged this on sophiemorore and commented:
    A Super Junior Lee Hyuk Jae’s fanfiction by me. Enjoy ^^

    Reply

  43. AnnA
    Apr 10, 2014 @ 14:18:09

    Cieeee Shopie Maya menang :3 ciieeee :33 ji, kamu jadulnya minta ampun xD ntar oktober kalo ada dongekk even, kirim yah disini xD dijamin menang lagi 😀 btw, tahun kemarin ngga ngikut even kayak gini di sjffkan u.u
    author, kee writing!!!

    Reply

    • sophiemorore
      Apr 13, 2014 @ 11:55:36

      iya anna sayang… si ji hyo lagi aku bikin se jadul2nya
      emmm liat ntar deh ya kalau lagi mood bikin ff donghae, habis bawaannya suka angst sih bikin ff ttg dia *ditabok* xD
      iyaaa ga pernah ikut even sjff sebelum2nya, sayang… ini juga karena tumbllernya bikin ngiler *ditendang akang eunhyuk* xD
      thankies ya udah baca~ ^^

      Reply

  44. dazzlingshin
    Apr 12, 2014 @ 22:25:20

    Ada beberapa bagian yang bikin aku ngakak. Siemens?aku belon lahirrr~ dan ada bahasa yang ga baku tapi itu di percakapan jadi gapapa lah ~ aku suka bgt ffnya.. Alurnya sederhana tapi ya klasik klasik gimana gitu(?) Penulisannya juga rapih dan ending nggantung 😀 aku suka ending nggantung.. Oiya aku juga suka kata kata ini “Persahabatan bukan tentang bagaimana berada di samping seseorang ketika mereka tersenyum, tapi bagaimana tetap berada di sisinya ketika dia merasa sedih, bahkan ketika dia mengusirmu pergi dengan kata-kata kasar, tapi kamu tak bergeming sedikit pun” ijin copy kata katanya ya min.. Aku cantumin nama author sama judulnya kok :D”

    Reply

  45. kyuzalia
    Apr 13, 2014 @ 02:54:54

    ffnya bagus, keren, feelnya juga dapet walaupun endingnya ngejleb and nggantung..
    jempol buat shopie!!
    congrats ya^^

    Reply

  46. Sukma
    Apr 13, 2014 @ 08:21:16

    neng shopie congratulation, ffmu memang selalu menarik, meski sederhana ceritanya tapi kamu slalu membuatnya jadi mengesankan, yeah sama sepertimu cinta yg endingnya harus bersama hanya ada dalam drama, yeah dalam kenyataan tak selalu begitu, entahlah.. Tp dalam kenyataan Allah yg berkuasa “sang penentu”

    Reply

  47. centiasyafira
    Apr 15, 2014 @ 14:43:15

    Ceritanya keren~>< tapi coba kalo bhsnya lbh baku pst lbh bagus^^

    Reply

  48. sungmin anae
    Apr 17, 2014 @ 00:05:18

    Aku juga suukaa….*0*

    Reply

  49. putri
    Apr 17, 2014 @ 18:38:40

    .yah pengen bangt nih ff di lanjutin
    hyukjae~ya kasihan TT

    Reply

  50. park hee chan
    Apr 18, 2014 @ 19:50:22

    endingnya gantung-,,- tapi aku suka sama gaya penulisan authornya. krratif ide nya, walaupun theme nya general cuma dengan gaya penulisan begitu dan bumbu bumbu warna pemilihan kata yang tepat jadi keliatan banget nih ff emang bukan dari sembarang orang kkk~ aku boleh minta alamat blogmu thor? ^^ khamsamnidaa

    Reply

  51. BabyKyu
    Apr 21, 2014 @ 16:42:36

    Walaupun ceritanya umum terjadi dan klasik, tapi yang buat aku suka sama ff ini tuh cara ngemasnya unik sekali. alurnya rapi. terus nggak ngebosenin. feelnya juga dapet. tapi sayang, endingnya kurang memuaskan, masih agak nggantung. jadi mengharuskan readers menerka-nerka sendiri atau nyimpulin sendiri endingnya gimana 🙂

    Reply

  52. Somay
    Apr 22, 2014 @ 11:24:07

    hadeh -_- bikin gue merinding, seneng, speechless, loncat-loncat riang gembira. daebak buat authornya!

    Reply

  53. Park Nana
    Jun 04, 2014 @ 16:22:45

    Sepertinya banyak dr readers yg pernah mengalami kutukan ini… Well, at least me.. It ended bad. Baca cerita ini jd bikin senyum2 sendiri dan berfikir, what if…..

    Reply

  54. kyukyu
    Oct 22, 2014 @ 11:09:21

    ff nya bagus walaupun ngegantung. tapi lebih bagus lagi kalau ada sequelnya. ^_^

    Reply

  55. RanaPark
    Jan 10, 2015 @ 20:41:11

    Bener-bener rapih banget bahasa penulisannya ><b

    Reply

  56. hoyeochin
    Apr 14, 2016 @ 16:22:40

    Aaaahhh gregeeettt emang ya banyak yg bilang kalo sahabatan lawan jenis itu jarang ada yang cuma murni sahabatan. Pasti ada baper2 nya. Ah gemeess kenapa mereka gak saling ngurangin ego sih yaa. Kerenlah ffnya wohooo aku sukaaa

    Reply

Leave a reply to hoyeochin Cancel reply