I Do [3-END]

i do

Author : Vea Kim
Tittle : I do…

Cast : Cho Kyuhyun, Kim Yoon Hye

Genre : Romance
Rating : General
Length : Chapter
Notes : Fanfic ini pernah dipublish di blog pribadi author eunve.wordpress.com

 

Di jari kelingkingmu sebenarnya terikat sebuah benang merah yang menghubungkanmu dengan pasangan hidupmu. Jadi kemanapun kau pergi, kau akan selalu bertemu dengannya. Selama apapun kau terpisah, kau akan selalu kembali padanya

———————–

Part 3 – End

 

 

“Karena mungkin… aku mulai mencintaimu…”

 

Satu kalimat itu seolah dapat menghentikan waktu. Gadis itu tidak tau apa yang harus dilakukannya. Apakah ini nyata atau hanya sebuah mimpi. Pada akhirnya ia lebih takut dengan kebohongan yang mungkin saja tersimpan dibalik kebenaran.

 

“Aku perlu waktu untuk percaya apa yang kau ucapkan,” balas Yoon Hye, “tidakkah ini terlalu aneh? Lalu bagaimana dengan kekasihmu? Kau sudah mengatakan ribuan kalimat cinta untuknya. Dibandingkan satu kalimat untukku, apa kau pikir aku akan percaya?”

 

Cho Kyuhyun terdiam. Gadis itu benar. Sebenarnya apa yang dirasakannya? Ia hanya tidak ingin gadis itu pergi ke sisi orang lain. Apakah hal itu cukup untuk dijadikannya alasan? Kim Yoon Hye berbalik lalu melangkah pergi. Bahkan ia tidak punya kekuatan untuk menahan gadis itu. Apakah perasaan ini nyata?

 

 

****

 

 

Tempat itu terdengar begitu ramai. Dengan suara music yang memekakkan telinga dan lampu warna-warni yang berputar memenuhi ruangan. Tempat orang-orang melepaskan perasaan jenuh dan stress mereka. Seperti yang dilakukan oleh laki-laki itu.

 

Beberapa botol soju di atas meja bar terlihat sudah kosong sementara yang masih berisi terus semakin berkurang karena laki-laki itu tidak berhenti minum. Ia sengaja karena tidak tau apa yang harus dilakukannya bahkan tidak tau dengan apa yang dirasakannya. Apa arti gadis itu untuknya?

 

“YAA Cho Kyuhyun!!” gadis yang baru saja datang itu berteriak dengan kesal, “kau belum menjelaskan padaku! Kenapa kau meninggalkanku tadi? Kau lebih memilih gadis itu?”

 

“Ooh… Hyo Ra ya…” panggil Kyuhyun dengan nada melantur.

 

“Seharusnya aku yang seperti ini karena sikapmu, tapi kenapa kau yang mabuk? Aiishh…” gadis itu merebut botol dalam genggaman Kyuhyun lalu menarik laki-laki itu agar berdiri.

 

“Lebih baik kau pulang, dia benar-benar mabuk,” kata bartender dengan tag name Kim Heechul.

Gadis itu mengambil ponselnya dengan susah payah sambil memegangi tubuh Kyuhyun yang tidak seimbang. Ia mencari nama Changmin sebelum menempelkan benda itu ke telinga.

 

“Oh Changmin ah… Ini aku. Kau tau dimana rumah Kyuhyun? Dia mabuk jadi aku harus mengantarnya pulang… Baiklah, kirim saja text pesan padaku! Gomawoyo.”

 

.

.

 

Lee Hyo Ra menekan bel rumah itu beberapa kali namun tidak ada respon. Gadis itu mendesah pelan lalu mencari-cari dimana dompet Kyuhyun berada. Ia mengambil keycard dalam dompet itu lalu membuka pintu. Sepertinya Kim Yoon Hye tidak ada di rumah karena semua lampu tidak menyala. Sambil menggerutu ia meraba dinding untuk mencari dimana saklar lampu berada.

 

Rumah seketika terang saat tangannya berhasil menemukan saklar itu. Hyo Ra menyeret tubuh itu ke kamar lalu menjatuhkannya di ranjang. Gadis itu menghela nafas pelan. Baru saja ia melangkah akan pergi, tangannya tertahan sesuatu. Ia menoleh dan mendapati Kyuhyun sedang menatapnya.

 

“Kkajima…”

 

DEG

 

Kyuhyun berusaha untuk duduk tanpa melepas genggaman tangannya pada gadis itu. “Aku mencintaimu…”

 

Lee Hyo Ra sama sekali tidak bergerak. Ia sudah pernah mendengar kalimat itu sebelumnya. Bahkan sering semenjak mereka menjadi sepasang kekasih. Namun ia tidak pernah merasa seperti ini. kalimat itu sama tapi ia merasa berbeda. Ada sesuatu dalam kalimat itu yang seolah bisa menyihirnya. Bahkan ia tidak sadar saat Kyuhyun menarik tubuhnya. Memeluknya.

 

“Tetaplah di sisiku…” bisik laki-laki itu.

 

Lee Hyo Ra tiba-tiba saja memekik saat Kyuhyun membawa tubuhnya terhempas ke ranjang. Belum sempat ia berbicara, Kyuhyun sudah membungkamnya. Melumat bibirnya dengan lembut. Teramat lembut hingga membuat Hyo Ra tertegun. Tanpa menyadari ada sosok lain yang sedang terluka melihatnya.

 

Gadis itu hanya merasa heran oleh rumah yang terang. Ia hanya ingin memeriksa apa laki-laki itu sudah pulang. Ternyata apa yang ada di dalam kamar sana membuatnya terkejut. Ia merasa seperti sebuah kaca yang dihempaskan hingga hancur berantakan. Melihat tatapan laki-laki itu… Mendengar kalimat laki-laki itu… Memaksanya untuk segera pergi meskipun tubuhnya tidak sanggup bergerak. Ia melangkah menjauh dengan kekuatan yang tersisa.

 

Cho Kyuhyun melepas ciumannya. Ia memeluk gadis itu erat-erat seolah tidak ingin berpisah. “Jangan pergi…” bisiknya pelan, “Aku mencintaimu, Yoon ah…”

 

Jantung Lee Hyo Ra terasa berhenti. Tiba-tiba saja hatinya terasa nyeri hingga memaksa air matanya keluar. Kenyataan bahwa semua kalimat yang baru saja didengarnya juga ciuman itu bukan untuknya membuat tubuhnya terasa diikat hingga ia tidak bisa bergerak. Akhirnya ia hanya bisa terisak, membiarkan Kyuhyun mendekapnya.
.

.

 

Laki-laki itu mengerang pelan. Kepalanya terasa seperti dihantam beton. Akhirnya ia menyerah untuk bangun. Ia membiarkan tubuhnya beristirahat sejenak. Tapi tenggorokannya yang terasa kering, memaksa laki-laki itu untuk segera bangun. Dengan langkah terseok-seok ia berjalan keluar kamar masih dengan mata setengah terpejam. Beruntung ia bisa mencapai lemari es tanpa menyenggol barang hingga pecah. Kecuali tulang pinggulnya yang nyeri karena terbentur kursi makan.

 

Kyuhyun mengambil sebotol air mineral lalu meneguknya langsung dari botol. Ia mendesah pelan saat air dingin itu melewati tenggorokannya. Tapi ingatan yang perlahan mulai membanjiri otakya, membuat laki-laki itu menghentikan gerakannya. Ia mengembalikan botol itu ketempatnya lalu menutup lemari es dengan cepat. Kakinya berjalan cepat menuju kamar tamu lalu membukanya dalam sekali sentak.

 

Kamar itu sunyi. Tidak ada siapapun di dalamnya. Kyuhyun melangkah masuk. Ia mulai bertanya-tanya. Apa gadis itu tidak pulang semalam? Lalu siapa yang membawanya pulang? Ia ingat sedang minum-minum kemarin hingga mabuk. Laki-laki itu menghampiri meja dan menemukan selembar foto yang dulu pernah dilihatnya. Foto dua orang gadis yang memakai seragam sekolah. Salah satunya Kim Yoon Hye tapi Kyuhyun tidak kenal siapa yang satunya.

Kotak berwarna biru tua itu menarik perhatiannya. Ia mengambil lembar foto itu dari atas kotak biru lalu membuka tutupnya. Ada beberapa barang yang sepertinya milik Yoon Hye di dalamnya. Sebuah buku berwarna biru, Sebuah kalung, sebuah bolpoint, beberapa lembar foto dan sebuah ponsel. Kyuhyun mengambil ponsel itu. sepertinya masih berfungsi. Ia membuka flapnya dan tertegun melihat layarnya. Fotonya memenuhi layar wallpaper itu. foto yang pernah ia lihat sebelumnya.

 

“Yaa, neo joahae? Kau memakai fotoku sebagai wallpaper ponselmu. Apa kau sering mencuri fotoku diam-diam? Aah… Aku tidak ingin mengatakan hal ini tapi hentikan hal itu. Sangat mengganggu, kau tau?! Dilihat dari wajahmu, sepertinya kau gadis yang pendiam. Hidupmu pasti membosankan, bukan? Jangan berharap karena gadis membosankan sepertimu bukan tipeku!’

 

Kyuhyun tersentak setelah mengingat sesuatu yang pernah dilupakannya.

 

‘Karena aku tidak menyukaimu… Juga karena hidupku membosankan.’

 

Sekarang laki-laki itu mulai memahami apa yang dirasakan gadis itu. Tidak seharusnya ia menyakiti hati seseorang yang mencintainya. Dan sekarang orang yang pernah disakitinya membuatnya jatuh cinta.

 

“Apa yang kau lakukan?”

 

Suara itu membuat Kyuhyun sontak berbalik. Gadis itu membulatkan matanya saat tau apa yang sedang di lakukan Kyuhyun. Dia melangkah dengan cepat lalu merebut ponsel dalam genggaman Kyuhyun.

 

BRAAAK

 

Dilemparnya benda itu hingga menghantam dinding dan hancur.

 

“Kenapa kau menghancurkannya?”

 

Yoon Hye tidak menjawab. Gadis itu terlalu bingung. Apa yang seharusnya ia katakan? Apa yang sebenarnya ia rasakan? Apa yang harus dilakukannya sekarang?

 

“Aku tau sekarang…” gumam Kyuhyun pelan, “kau menikah denganku karena kau membenciku. Karena aku sudah menyakitimu, jadi kau ingin membalasku.”

 

“Bagus kalau kau sudah tau!” jawab Yoon Hye dingin.

 

“Mianhae…”

 

“Apa kau pikir semua itu bisa ditebus dengan satu kata? Kau terlalu naïf Cho Kyuhyun!”

 

“Setidaknya kau berhasil membuatku jatuh, Yoon ah… Jatuh cinta padamu. ”

 

Gadis itu tersentak. Ia menatap Kyuhyun dan merasa jantungnya berdetak keras. Tatapan itu terlihat begitu serius. Tapi kejadian semalam, saat Kyuhyun mengatakan hal yang sama pada gadis itu, saat Kyuhyun menciumnya…

 

Air mata Yoon Hye jatuh begitu saja tanpa disadarinya, “Kau masih berani mengatakan cinta padaku? Setelah semalam kau mengatakan hal yang sama padanya. Aku sama sekali tidak percaya padamu Cho Kyuhyun!”

 

“Mwo? Apa maksudmu?”

 

“Bagaimana bisa aku percaya pada laki-laki yang begitu mudahnya menyakiti hati orang lain? Kau membuatku kehilangan sahabat! Aku ingin melupakan hal ini, tapi aku tidak bisa…”

 

“Mwo?”

 

“Lee Rae Ki! Gadis yang pernah kau tolak dulu, dia bunuh diri karenamu! Dan dia satu-satunya sahabatku. Kau pikir kenapa aku begitu membencimu? Karena kau sudah menyakitiku dulu? Ani! Kau membuatku kehilangan, dan aku tidak tau bisa memaafkanmu atau tidak!”

 

Hening…

 

Keduanya saling bertatapan tanpa suara. Kyuhyun terlalu terkejut mendengar hal itu dan Yoon Hye tidak bisa berfikir lagi sekarang. Dering ponsel itu memecah keheningan. Laki-laki itu merogoh saku celananya, mengeluarkan benda persegi panjang itu. Ia melihat nama Changmin berkedip-kedip di layar ponselnya.

 

“Wae?” tanya Kyuhyun setelah telepon tersambung.

 

‘Neo eodiga?’

 

“Dirumah, ada apa?”

 

‘Apa terjadi sesuatu antara kau dan Hyo Ra?’

 

“Hyo ra?”

 

‘Mmm, dia baru saja meneleponku. sekarang dia dibandara dan akan kembali ke Paris. Dia mengatakan kalau dia mungkin tidak akan kembali lagi ke Korea, jadi dia memintaku untuk menyampaikan selamat tinggal kepadamu.’

 

“Mwo?” Kyuhyun memutus sambungan telepon itu lalu cepat-cepat melangkah pergi. Setidaknya ia harus bicara dengan gadis itu dulu.

 

Kim Yoon Hye terdiam hingga sosok itu menghilang di balik pintu. Gadis itu mengusap air matanya kasar lalu membereskan kotak miliknya dan membereskan barang-barangnya juga.

 

 

****

 

 

“YAA LEE HYO RA!!”

 

Teriakan itu membuat sebagian orang menoleh ke asal suara. Laki-laki itu berlari dengan tergesa menuju seorang gadis yang sudah akan menyerahkan tiketnya pada petugas.

 

“Kyuhyun ah…”

 

Dengan nafas terengah, Kyuhyun menarik gadis itu. membawanya ke tempat yang sedikit legang.

 

“Kenapa kau datang kemari? Apa kau baru bangun tidur? Kau terlihat kacau.”

 

Kyuhyun berkecak pinggang, “Apa maksudmu dengan mengatakan selamat tinggal lewat Changmin? Kenapa kau tidak kembali lagi ke Korea?”

 

Lee Hyo Ra tersenyum kecil, “Waeyo?”

 

“Nng… a-aku…”

 

“Aku mendapat tawaran dari Louis Vuitton. Kau tau itu adalah rumah busana Prancis yang dipimpin oleh Marc Jacobs. Designer terkenal asal Amerika. Sebelumnya aku tidak tau apa aku harus menerimanya atau tidak setelah lulus nanti. Tapi sekarang aku tau bahwa aku harus menerimanya. Aku tau kau mencintainya, Kyuhyun ah… Kejadian semalam membuatku sadar bahwa aku mungkin sudah tidak ada tempat di hatimu lagi.”

 

“Semalam?”

 

“Kau tidak ingat? Semalam kau mabuk!”

 

“Jadi kau yang mengantarku pulang?”

 

Hyo ra mengangguk, “Kau benar-benar tidak ingat? Yaa, kau bahkan hampir memperkosaku_”

 

“MWO??”

 

Gadis itu tertawa, “Kau menciumku lalu kau menyebut namanya. ‘Jangan pergi… Aku mencintaimu, Yoon ah…’ itu yang kau katakan. Lalu aku bisa apa?”

 

“Mianhae…”

 

“Gwenchana… Aku masih memiliki mimpi Kyuhyun ah… Kau benar. Saat itu aku tidak akan bisa memilih antara menikah atau meninggalkan ujianku. Jangan khawatir, aku pasti akan pulang ke Korea. Aku juga harus mengunjungi orang tuaku.”

 

“Aku lega sekali mendengarnya…”

 

“Baiklah… Aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa lagi,” Hyo Ra memeluk Kyuhyun sebelum melangkah pergi. Ia memang mencintai laki-laki itu, tapi air matanya yang tumpah semalam adalah salah satu cara untuk melepas laki-laki yang tidak akan pernah jadi miliknya itu.

 

‘kau masih berani mengatakan cinta padaku? Setelah semalam kau mengatakan hal yang sama padanya. Aku sama sekali tidak percaya padamu cho kyuhyun!’

 

Kyuhyun tersentak. Apa ada bagian yang tidak diketahuinya semalam? Laki-laki itu melihat Hyo Ra sudah memberikan tiketnya pada petugas. Ah dia tidak bisa bertanya pada gadis itu lagi. Apa gadis itu melihatnya saat bersama Hyo Ra semalam? Apa gadis itu salah paham? Cho Kyuhyun menjambak rambutnya frustasi. Penampilannya yang kusut sudah cukup membuat orang menatap aneh padanya, sekarang ia malah mengacaukan rambutnya yang sebelumnya memang sudah tidak tertata.

 

Setelah membalas lambaian tangan Lee Hyo Ra hingga gadis itu tidak terlihat lagi, Kyuhyun cepat-cepat berlari pergi keluar bandara. Ia harus meluruskan lagi satu masalah.

 

.

.

 

Begitu sampai di rumah, Kyuhyun langsung berlari ke kamar gadis itu. Tapi kosong, tidak ada siapapun di dalam. Rumah itu tampak sunyi. Kemana gadis itu pergi? Kyuhyun baru sadar bahwa ia sama sekali tidak tau apapun tentang gadis itu. laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan lesu. Tapi sesuatu di atas meja nachkast menarik perhatiannya.

 

Selembar kertas itu membuatnya tertegun. Ia tidak percaya ini. Tapi berapa lama pun ia menatapnya, kertas yang ternyata surat cerai itu tidak akan berubah. Seolah tersadar sesuatu, Kyuhyun tersentak. Ia membuka lemari dengan cepat dan melihat bahwa setengah dari lemari itu kini kosong. Gadis itu pergi dari rumah.

 

Bel pintu itu tiba-tiba saja berbunyi. Cepat-cepat Kyuhyun berlari keluar kamar untuk membukanya. Ia berharap gadis itu yang sedang menekan bell pintu meskipun itu tidak mungkin. Untuk apa gadis itu menekan bell pintu jika dia punya kunci rumah?

 

“YAA Cho Kyuhyun!!” teriakan melengking itu terdengar begitu pintu terbuka.

 

“Eomma…”

 

“Apa maksudmu dengan bercerai hah?”

 

“Darimana kau tau? Apa Yoon Hye memberitahumu? Apa dia menemuimu? Dimana dia sekarang?”

 

BLETAK

 

“Kenapa kau bertanya sepanjang itu padaku? Dasar tidak sopan! Besan baru saja meneleponku untuk menanyakan hal itu! Yoon Hye bilang pada mereka bahwa kalian akan bercerai.”

 

“Apa Yoon Hye ada di sana? Kkaja!”

 

“Mwo? Yaa! Yaa! Kau ingin membawaku kemana?” teriak Nyonya Cho saat putra satu-satunya itu tiba-tiba menyeretnya pergi.

 

.

.

 

“Kami juga tidak tau. Dia hanya meninggalkan pesan suara, mengatakan bahwa kalian bercerai dan ia ingin hidup sendiri dulu,” kata Nyonya Kim, “dia juga berpesan agar kami tidak perlu khawatir. Dia tidak mengatakan ada dimana dan meminta kami untuk tidak mencarinya. Meskipun begitu, dia putri kami satu-satunya, jadi kami sangat mencemaskannya. Appanya sudah menyuruh orang untuk mencarinya secara diam-diam. Sebenarnya apa yang terjadi?”

 

Kyuhyun menunduk, “Ini hanya salah paham Eomonim… Jeoseonghamnida… Aku pasti akan menemukannya dan membawanya kembali. Aku tidak ingin bercerai…”

 

“Aku juga akan menyuruh orang untuk mencarinya, Soo Hee ah. Kami pasti akan menemukannya.” Saut Nyonya Cho.

 

“Kuharap semuanya baik-baik saja…”

 

 

****

 

 

Three years later…

 

‘Sampai kapan kau terus sembunyi? Kau harus menemuinya untuk membuat masalahnya selesai.’

 

“Mianhae eomma…”

 

‘Setidaknya beritahu eomma kau ada dimana sekarang.’

 

“Mianhae… Aku masih belum bisa kembali. aku harus bekerja sekarang, kututup dulu teleponnya!”

 

Gadis itu memutuskan sambungan telephone tanpa menunggu jawaban dari seberang. Sudah tiga tahun… Tapi ia masih tidak bisa menetralkan perasaannya. Ia bahkan takut kalau selamanya ia tidak bisa kembali lagi.

 

“Cogiyo… Kim Yoon Hye ssi?”

 

Gadis itu mengangkat wajah dan mendapati seorang laki-laki sedang menatapnya sedikit ragu. “Lee Hyuk Jae sunbae?”

 

“Omo… Tidak menyangka kita bertemu di sini,” seru laki-laki itu sambil duduk di hadapan Yoon Hye, “Sudah lama sekali…”

 

“Ne… Bagaimana kabarmu subae?” tanya Yoon Hye.

 

“Aku baik-baik saja. Apa kau tinggal di sini?”

 

“Ne, aku bekerja di sini.”

 

“Berapa lama?”

 

“Sudah tiga tahun.”

 

“Ah… Aku baru saja pindah kemari bulan kemarin. Ada proyek resort yang akan dibangun di sini. Aku bekerja sebagai designer.”

 

“Woaa… Itu keren.”

 

“Aku hanya ingin mewujudkan impian Lee Rae Ki. Aku masih ingat dulu dia menyuruhku menjadi designer jadi bisa membangun rumah yang indah untuknya. Kadang-kadang aku merindukannya.”

 

Yoon Hye terdiam. Ia ingin menangis rasanya saat mengingat gadis itu.

 

“Ah maaf membuatmu sedih. Tapi aku berjanji akan menangkap pelakunya untukmu!”

 

“Pelaku?”

 

“Sebenarnya… Rae Ki bunuh diri karena diperkosa.”

 

“Mwo?”

 

“Dia meninggalkan voice mail pada ponselku, tapi kebetulan saat itu ponselku sedang hilang. Aku baru menemukannya setelah beberapa hari kepergian Lee Rae Ki. Ternyata tertinggal di ruang olah raga sekolah dan Ahn seosaengnim yang menyimpannya. Saat itu Rae Ki pulang terlambat karena mengikuti klub lukis. Hanya beberapa blok lagi dari rumah, tiba-tiba seorang ajhusi yang kebetulan berpapasan dengannya, menariknya ke sudut gang lalu memperkosanya. Hingga kini aku masih mencari ajhusi itu. aku bahkan masih ingat suaranya saat bercerita kepadaku sebelum bunuh diri. Dia sangat ketakutan. Dan aku selalu mengutuk diriku sendiri. Andai saja saat itu ponselku tidak hilang… Tidak ada yang tau hal ini karena aku tidak bercerita pada siapapun. Aku tidak ingin orang tuanya semakin sedih saat mendengarnya. Hanya kau yang kuberitahu.”

 

Kim Yoon Hye terdiam. Ia menangis tanpa sadar. Jadi bukan karena ditolak Kyuhyun? Bukan karena laki-laki itu Lee Rae Ki bunuh diri?

 

“Maaf membuatmu sedih. Aku berjanji akan menemukan pelakunya.”

 

Gadis itu menghapus air matanya dengan cepat lalu mengagguk pelan, “Maaf aku harus pergi sunbae.”

 

“Baiklah, kapan-kapan kita makan bersama. Aku akan mentraktirmu!”

 

“Ne, gomawoyo…” Yoon Hye membungkukkan tubuhnya kemudian pergi. Ia merasa sedikit lega setelah mendengar semua itu.

 

 

****

 

 

“Eomma sudah menemukannya? Dimana dia?”

 

‘Aku akan memberitahumu setelah kau melakukan kunjungan ke perusahaan cabang di pulau Jeju!’

 

“Eommaa….” Erang Kyuhyun seketika.

 

‘Palli! Appa harus chek up hari ini, jadi kau harus menggantikannya. Semakin cepat kau berangkat ke sana, semakin cepat kau tau di mana istrimu!’

 

“Kenapa kau tidak mengatakannya saja langsung?!” kesal laki-laki itu.

 

‘Cinta itu butuh pengorbanan! Kau mau atau tidak?’

 

“Araseo, araseo! Aku pergi sekarang!!”

 

Cho Kyuhyun membanting teleponenya dengan kesal. Ia sudah menuruti semua permintaan orang tuanya. Sebagai gantinya, orang tuanya akan membantunya untuk mencari keberadaan istrinya. Tapi ini sudah tiga tahun dan Yoon Hye belum ditemukan. Masih dengan perasaan kesal, ia menekan tombol hijau dan menyuruh sekretarisnya datang ke ruangannya.

 

“Ne, sajangnim?” tanya seorang laki-laki berkaca mata setelah membuka pintu ruangan Kyuhyun.

 

“Hari ini aku menggantikan kunjungan presedir ke perusahaan cabang. Siapkan semuanya.”

 

“Ne, saya mengerti.”

 

Laki-laki itu menghela nafas pelan. Dimana sebenarnya gadis itu berada? Sudah tiga tahun dan selama itu pula Kyuhyun belum menemukannya.

 

.

.

 

“Benarkah?”

 

“Ne… Dulu temanku yang bekerja di sini mendapat promosi ke kantor pusat. Dia mengatakan padaku kalau wakil direktur sangat tampan tapi seperti iblis. Dia tidak pernah tersenyum dan senang sekali memecat pegawai.”

 

“Dalam satu bulan, sekretarisnya bisa ganti hingga tiga orang. Bagi dia semua manusia sama. Kalau kau berbuat salah sekecil apapun dan tertangkap oleh matanya, itu adalah akhir dari hidupmu!”

 

“Jeongmalyo? Untung saja dia tampan…”

 

“Ne… Dia seperti pangeran kegelapan.”

 

“Apa dia sudah menikah?”

 

“Apa kalian dibayar untuk menggosip hah? Sebentar lagi akan diadakan kunjungan dari kantor pusat. Kalau ada kesalahan sedikit saja, kalian akan tamat!” bentak seorang gadis cantik berambut hitam lurus. Sepertinya dia kepala managernya.

 

“Jeo-jeoseonghamnida…” gadis-gadis berpakaian seragam pelayan itu langsung menunduk.

 

“Cepat bersiap-siap! Lima menit lagi wakil presedir akan tiba!”

 

“Ndee…”

 

Semua pegawai langsung berbaris rapi saat mobil-mobil hitam itu tiba di pusat perbelanjaan paling besar di pulau Jeju. Seorang pria enam puluh tahunan menyambut Kyuhyun begitu ia keluar dari mobil.

 

“Perkenalkan, saya Park Sang Woo, kepala di kantor cabang. Dan ini nona Shin Ah Young, kepala manager pengelolaan.

 

Kyuhyun menatap gadis yang sedang tersenyum padanya itu tanpa ekspresi. Ia cukup tau senyum yang ditunjukkan wanita saat menginginkannya. Sayangnya Kyuhyun sama sekali tidak tertarik dengan hal-hal seperti itu.

 

“Bisa kita memulai pemeriksaannya? Aku tidak ingin waktuku terbuang percuma untuk hal tidak penting!” katanya angkuh.

 

“Ne sajangnim, silahkan!”

 

Kyuhyun mulai berjalan diikuti kepala kantor cabang dan orang-orangnya. Seluruh pegawai membungkuk saat ia lewat di hadapan mereka. Dalam hati laki-laki itu menggerutu, kenapa ia harus melakukan hal ini? Mereka naik ke lantai dua dan ia berjalan lagi untuk memeriksa.

Tiba-tiba langkah Kyuhyun terhenti. Ia mematung. Membuat kepala cabang bertanya kepadanya. Butuh waktu beberapa detik untuk membuatnya membuka mulut.

 

“Apa saja syarat untuk bekerja di sini?” tanya Kyuhyun tiba-tiba membuat orang-orang dibelakangnya saling bertatapan bingung, “JAWAB AKU!!” bentaknya.

 

“Ne…” saut Shin Ah Young spontan, “pegawai harus wanita, berumur dua puluh dua tahun hingga dua puluh delapan tahun. Tidak terikat status pernikahan, dan minimal lulusan senior highscool. Tinggi minimal seratus enam puluh dan berpenampilan menarik.”

 

Cho Kyuhyun berbalik lalu melangkah menghampiri salah satu pegawai yang masih membungkukkan tubuhnya. Ia berdiri tepat dihadapan pegawai itu. “Lalu kenapa aku melihat wanita yang sudah menikah di sini?”

 

“Mwo?” gumaman itu langsung berdengung di belakang Kyuhyun.

 

Pegawai-pegawai yang membungkuk itu menegakkan kembali tubuh mereka dan menatap cemas.

 

“Jeoseonghamnida sajangnim, dia tidak terikat dengan status pernikahan,” saut Shin Ah Young sedikit takut.

 

Kyuhyun mengambil kartu ID gadis itu lalu membacanya dengan keras, “Kim Yoon Hye, umur dua puluh delapan tahun, bagian pelayanan.” Laki-laki itu terdiam sejenak, “bagaimana kau tau kalau dia tidak sedang terikat pernikahan?”

 

“Di-dia mengatakan kalau sudah bercerai.”

 

“Benarkah? Apa kau sudah bercerai?” tanya Cho Kyuhyun.

 

Gadis itu terdiam. Mulutnya tertutup rapat. Sementara orang-orang dibelakang Kyuhyun membuat isyarat agar ia menjawab pertanyaan itu. Ia sudah cukup terkejut tadi begitu tau siapa wakil presedir yang akan datang. Dan sekarang ia tidak tau harus berbuat apa. Ia tidak siap dengan keadaan ini.

 

“Jeoseonghamnida, saya akan membuat surat pengunduran diri_”

 

“AKU TANYA APA KAU SUDAH BERCERAI?” bentak Kyuhyun.

 

Bibir Yoon Hye terkatup rapat. Ia menatap mata laki-laki itu dengan tajam. “Apa maumu?” desisnya, membuat orang-orang lainnya menatap panik.

 

Tangan Kyuhyun meraih leher kemeja gadis itu yang langsung ditahan oleh tangan Yoon Hye, “Apa yang kau lakukan?”

 

Kyuhyun tidak menjawab, laki-laki itu menarik leher kemeja itu hingga satu kancing paling atas terlepas. Membuat semua yang melihatnya terbelalak kaget.

 

“Ini…” laki-laki itu meraih sebuah bandul kalung yang melingkar di leher gadis itu, “kenapa benda ini masih ada bersamamu?” tanyanya sambil menunjukkan benda itu. Cincin pernikahan mereka. “kau tidak menikah lagi, kenapa?”

 

Air mata Yoon Hye meluncur jatuh. Ia berusaha menahannya tapi tidak bisa. “Aku benar-benar membencimu!” kata gadis itu tertahan.
Cho Kyuhyun melepaskan cincin itu lalu menutup kembali kemeja Yoon Hye. Laki-laki itu mengambil dompetnya dari saku celana lalu mengeluarkan lipatan kertas, “Kau ingat ini? Geure… Ini adalah surat cerai darimu. Aku pernah bersumpah. Saat kita kembali bertemu, aku akan menunjukkan sesuatu padamu.”

 

Kreeek…
Cho kyuhyun merobek kertas itu tepat dihadapan wajah Yoon Hye. Ia membuat kertas itu menjadi serpihan-serpihan kecil. Kemudian ia menunjukkan jarinya yang masih tersemat cincin. “Apa dengan memakai ini sejak tiga tahun lalu cukup untuk membuatmu percaya padaku?”

 

Semua orang hanya bisa menatap mereka dengan terkejut. Gadis itu terisak. Ia bahkan tidak bisa berkata apapun saat jemari Kyuhyun menghapus air matanya, “Mianhae…”

 

BLETAK

 

“YAA!!” teriak kyuhyun setelah merasakan kepalanya dihantam sesuatu.
“Apa yang kau lakukan pada menantuku?? Kenapa kau membuatnya menangis seperti itu?? dasar anak kurang ajar! Kami sudah berusaha mencarinya untukmu tapi kau malah membuatnya seperti ini. Kalau dia kabur lagi kau mau tanggung jawab hah?” omel Nyonya Cho sambil menjewer telinga Kyuhyun.

 

“Aah emmaa kapan kau datang…? Appooo…. Lepaskan telingaku!!” teriak Kyuhyun, “kenapa tiba-tiba kau ada di sini?”

 

“Pantas saja perasaanku tidak enak. Ternyata kau memang tidak becus. Heiiish…” wanita itu mengalihkan tatapannya pada Yoon Hye dan seketika tersenyum lebar, “Omo Yoon aah… Bogoshipoo…” serunya sambil memeluk erat gadis itu.

 

“YAA! Kenapa eomma memeluknya?” protes Kyuhyun sambil memisahkan mertua dari menantunya itu, “aku bahkan belum memeluknya. Kenapa kau mendahuluiku?!”

 

“Kau membuatnya menangis, dia tidak akan pernah mau memelukmu!”

 

“Dia sedang menangis terharu karena bertemu lagi denganku!”

 

BLETAK

 

Kedua orang itu menoleh dengan terkejut. Jitakan itu bukan dari Nyonya Cho, tapi dari Nyonya Muda Cho. Kim Yoon Hye menatap kesal, “Kau ini wakil presedir, bagaimana bisa bersikap memalukan seperti ini dihadapan mereka? Setidaknya jangan melibatkanku dalam tingkah memalukanmu itu!”

 

“Kenapa kau menyalahkanku?”

 

“Neo jeongmal… Setidaknya tunggu hingga waktu kerjaku habis!”

 

“Waktu kerja apa? Kau sudah dipecat!” saut Kyuhyun, “lagipula aku takut. Kalau aku tidak menangkapmu sekarang juga, kau akan lepas lagi dariku! Berhubungan eomma ada di sini, jja kita pergi!”

 

“YAA YAA! Kau mau kemana bodoh?!” teriak Nyonya Cho begitu melihat Kyuhyun menarik menantunya pergi.

 

“Kami banyak urusan Eomma! Salah satunya ini,” tanpa aba-aba, bahkan sebelum gadis itu sadar, Kyuhyun sudah melumat lembut bibirnya. Di hadapan Nyonya Cho dan seluruh pegawai yang ada. “bukankah kau bilang ingin cepat punya cucu?”

 

“YAA!!” teriak Yoon Hye dengan muka semerah kepiting rebus. Laki-laki ini…

 

 

****

 

 

“Ch-Cho Kyuhyun, apa kau bisa melepas pelukanmu sekarang? Ini sangat memalukan.”

 

“Shiero! Disini hanya ada kita, kau malu pada siapa?”

 

“Kenapa kau tiba-tiba membawaku ke hotelmu? Setidaknya biarkan aku duduk sendiri…” keluh Yoon Hye.

 

“Andwae!” Kyuhyun mempererat pelukannya pada gadis di atas pangkuannya ini.

 

“Tapi kau sudah berjam-jam memelukku seperti ini!!” seru Yoon Hye tidak sabar, “Tubuhku sangat lelah, bodoh!”

 

“Baiklah, baiklah… Setelah menjawab pertanyaanku,” saut kyuhyun mengalah, “Apa kau masih membenciku?”

 

“Eoh!”

 

“Mwo?”

 

“Aku masih membencimu! Puas? Sekarang lepaskan aku!”

 

Laki-laki itu tidak melonggarkan lengannya sama sekali, “Wae? Soal sahabatmu, aku benar-benar minta maaf…”

 

“Itu bukan salahmu. Aku baru tau kalau ternyata dia bunuh diri karena menjadi korban pemerkosaan.”

 

“Jeongmal? Jadi kau memaafkanku?

 

Suara itu terdengar memelas. Membuat Yoon Hye tidak tega. “Aku akan selalu membencimu. Aku membencimu yang selalu bisa membuatku jatuh cinta padamu setelah kau menyakitiku. Apa kau pernah mendengar cerita tentang benang merah?”

 

“Mwo?”

 

“Rae Ki pernah berkata padaku. Di jari kelingkingmu sebenarnya terikat sebuah benang merah yang menghubungkanmu dengan pasangan hidupmu. Jadi kemanapun kau pergi, kau akan selalu bertemu dengannya. Selama apapun kau terpisah, kau akan selalu kembali padanya.” Gadis itu meraih jemari kyuhyun, menyentuh jari kelingkingnya, “kurasa sekarang aku percaya kalau cerita itu benar. Terima kasih sudah kembali padaku.”

 

“Ani, aku yang berterima kasih karena kau percaya dan memaafkanku…”

 

“Kyuhyun ah, bagaimana dengan Lee Hyo Ra ssi?”

 

“Kenapa tiba-tiba kau bertanya tentangnya?”

 

“Saat itu kau langsung pergi setelah mendengar namanya. Juga malam itu…”

 

“Ah malam itu kau salah paham. Aku sedang mabuk saat itu, jadi aku tidak tau apa yang kulakukan. Tapi Hyo Ra bilang padaku kalau saat itu aku selalu menyebut namamu. Itu yang membuatnya sadar… Karena itu dia bilang pada Changmin akan kembali ke Paris. Telepon saat itu dari Changmin. Sebelum dia pergi, setidaknya ada hal yang harus kuselesaikan dengannya. Sekarang dia bekerja di perusahaan fashion terkenal. Tahun lalu dia pulang untuk mengunjungi orang tuanya. Dia sudah tau tentang kita dan dia baik-baik saja.”

 

“Aku lega mendengarnya. Lalu, bagaimana kabar Changmin ssi?”

 

“Kenapa harus membicarakan laki-laki lain? Tidak bisakah kita bicara tentang masa depan kita?”

 

“Kyuhyun ah… Aku ingin tetap bekerja.”

 

“Shiero! Kau akan sibuk sebentar lagi!”

 

“Sibuk apa?

 

“Sibuk mengurusku dan anak kita. Aku ini cukup merepotkan!”

 

Gadis itu tertawa, “Aku tau…”

 

“Akhirnya aku melihat tawamu,” ditelangkupnya pipi gadis itu dengan kedua tangannya yang besar, “aku merindukanmu, Yoon ah… Amat sangat merindukanmu.”

 

“Kyuhyun ah…”

 

“Mm?”

 

“Aku mencintaimu…”

 

Laki-laki itu tersenyum sebelum melumat bibir gadis itu dengan lembut. Dengan keseluruhan hatinya. Tanpa syarat, tanpa beban.

 

“Kim Yoon Hye, bersediakah kau menjadi pasangan hidup Cho Kyuhyun. Saling mencintai, saling menerima, saling menjaga dan selalu bersama dimanapun, kapanpun?”

 

“Aku bersedia…”

 

 

 

FIN

 

12 Comments (+add yours?)

  1. Dewi ratih
    May 28, 2015 @ 12:33:45

    Tadinya tegang jadi lucu gara” kyuhyun di0melin e0mmanya hahaaaa 😀
    S0weet bgt endingnyaa 🙂

    Reply

  2. Monika sbr
    May 28, 2015 @ 16:47:06

    Ahhhh…. So sweet!!
    Akhirnya mereka bisa bersama lg.

    Reply

  3. uchie vitria
    May 28, 2015 @ 21:03:43

    awal”nya mah serius dan menegangkan tapi endingnya bikin ngakakk dan kenyataan akhirnya terbukti kalo rae kii nyatanya diperkosa makanya dia bunuh diri

    lucu sich endingnya
    kyuhyun keliatan manjanya ne eommanya emang keren lah

    Reply

  4. esakodok
    May 28, 2015 @ 21:58:16

    hyoranya kasihan sebenrnya..dia juga terkhianati disini..tp mau apa lagi..perasaan cinta g bosa dipaksakan…

    Reply

  5. Novita Arzhevia
    May 28, 2015 @ 22:49:45

    SUMPAH, . SO SWEET BNGETTT, UDAH GA BISA NGOMONG APA2. .CUYUN MAH GITU BIKIN ORANG LEMAS DG TINGKAHNYA. .APALAGI PAS PERTEMUANNYA DG SANG ISTRI DIDEPAN SELURUH PEGAWAI. SWEETT DAH POKOKNYA. CHO KYU LOVE U

    Reply

  6. aryanahchoi
    May 28, 2015 @ 23:15:20

    happy end huah ending nya keren eon seq seq

    Reply

  7. naulidessy
    May 29, 2015 @ 17:18:50

    Huaaaaa..Happy Ending…
    Untung konfliknya gk terlalu but I Like It…
    Thanks Author

    Reply

  8. lieyabunda
    May 29, 2015 @ 18:23:19

    akhirnya mereka bisa menyelesaikan kesalah pahaman yg terjadi……

    Reply

  9. evi
    May 30, 2015 @ 19:32:11

    yey… akhir ny happy ending!! hyo ra bnr” baik dia ngelepas si kyu buat yoon hye

    Reply

  10. manikyuhany
    May 30, 2015 @ 20:17:29

    Prok..prok..prok , gak tw mw komen apa lagi,,, aku suka, aku suka keren banget thor ffnya!

    Reply

  11. meynininx90
    May 31, 2015 @ 10:00:01

    Emmm…..endingny so sweat…..g’ ad prlog baby nya nich

    Reply

  12. meynininx90
    May 31, 2015 @ 10:00:01

    Emmm…..endingny so sweat…..g’ ad prlog baby nya nich

    Reply

Leave a reply to naulidessy Cancel reply