Omma, Where’s Appa? [4/?]

Author                  : PinKyu

Title                       : Omma, Where’s Appa? (Part 4)

Genre                   : Family, Romance

Type                      : Chaptered

Rating                   : PG +16

Main Cast            : Cho KyuHyun, Kim Hyun Ji (oc), Ju Kyu (oc)

Other Cast         : Song Joong Ki, Park Hye Ra

Disclaimer           : FF ini punyaku, hasil dari imajinasi yang ada dalam otakku J . Ini FF kedua yang aku buat.

N/B                        :

Typo! #Maklumi

Annyeong, ini part 4 nya selamat membaca. Jangan lupa Comment Yah! J

***

Kyu Hyun lagi-lagi menarik Hyun Ji keluar dari mobil, dan membawa Hyun Ji kekamarnya. Hyun Ji mulai ketakutan.

“Kyu.. Kyu Hyun-a, ke.. kenapa kau membawaku kemari?” ucap Hyun Ji takut-takut.

Kyu Hyun membanting Hyun Ji dikasurnya dan menindih Hyun Ji, dalam hitungan sedetik bibir mereka sudah bertemu. Hyun Ji membelalakan matanya terkejut. Hyun Ji memberontak dibawah Kyu Hyun yang sedang melumat bibirnya kasar. Tangan Kyu Hyun sudah tak bisa diam lagi.

“Kyu mmmpph” Hyun Ji memberontak lebih keras, karena tindakan Kyu Hyun mulai berani.

Duuuakk!

Brugh!

“Aaaww” Kyu Hyun terjerembab dilantai sambil memegang perutnya yang ditendang Hyun Ji.

“Rasakan” pekik Hyun Ji emosi.

Hyun Ji meninggalkan Kyu Hyun yang masih meringis di lantai tak sanggup bangun lagi. Hyun Ji menendang sangat keras membuat Kyu Hyun merasakan sakit yang amat sangat sehingga membuat dia merintih terus. Bagaimana tidak, Hyun Ji menendangnya dengan High Heels yang mempunyai ujung runcing.

“Omma appo” Hyun Ji memandang pintu kamar Kyu Hyun yang tertutup, mendengar suara Kyu Hyun yang terdengar menahan sakit.

“Cih, siapa suruh berbuat mesum”

Hyun Ji bersiap menuruni tangga, tetapi terhenti karena mendengar rintihan Kyu Hyun -lagi-

“Apa aku menendangnya sangat keras?” gumamnya tak tega.

“Aish, karena aku yeoja yang baik hati, aku akan membantumu tuan mesum”

Hyun Ji masuk lagi kedalam kamar Kyu Hyun. Posisi Kyu Hyun tidak berubah, masih terbaring dilantai. Kyu Hyun yang melihat Hyun Ji kembali lagi, dia mulai merintih berlebihan.

“Appo, perutku, perutku sakit. Aaah omma” Kyu Hyun melihat Hyun Ji lewat ekor matanya.

Hyun Ji mulai menghampiri Kyu Hyun yang memang kelihatan ‘menderita’. Dan membantu Kyu Hyun duduk di kasur.

“Kyu, sangat sakit yah?” tanyanya bersalah. Kyu Hyun mengangguk manja.

“Mianhe, sini aku lihat” ucap Hyun Ji mengangkat kemeja Kyu Hyun. Ada tanda merah kebiruan disana.

“Astaga mianhe Kyu, aku tidak sengaja” ucapnya dengan nada bersalah.

“Tidak sengaja kau bilang. Sudah seperti ini kau bilang tidak sengaja. Kau keterlaluan!” ucap Kyu Hyun kesal.

“YAK, siapa suruh kau melakukan tindakan mesum. Kau yang keterlaluan” ucap Hyun Ji membela diri.

“Siapa yang mesum. Aku tidak mesum. Lagipula kita sebenarnya sudah pantas  melakukan itu, bukankah kita sudah suami istri, kita juga sudah berjanji kepada keluargaku akan membuat adik Hyun Ji”

“YAK”

“Mwo?. Apa aku salah?” Hyun Ji tidak menjawab dan hanya memandang Kyu Hyun kesal.

“Kau menyebalkan Cho Kyu Hyun” ucap Hyun Ji dan memukul pelan perut Kyu Hyun tapi berdampak besar, dan meninggalkan Kyu Hyun di dalam kamar.

“AAWW, YAK CHO HYUN JI” teriak Kyu Hyun. Hyun Ji membuka pintu kamar dengan kasar.

“NAMAKU KIM HYUN JI BUKAN CHO HYUN JI” teriak Hyun Ji balik.

BRAK!

“Aish, jelas-jelas dia sudah menikah denganku… aaagh omma perutku..”

***

Ju Kyu baru sampai dirumahnya setelah dijemput Hyun Ji. Dia berjalan masuk kedalam kamarnya untuk mengganti pakaian, tapi sewaktu berjalan melewati kamar Kyu Hyun dia mendengar Kyu Hyun merintih kesakitan. Karena penasaran dia pun memutuskan untuk masuk kedalam kamar Kyu Hyun.

Kyu Hyun pov

“Aaah appo, kenapa sakitnya belum hilang-hilang juga. Aish awas kau yeoja gila aku pasti akan membalas perbuatanmu. Aaah”

Ceklek!

“Appa, kau kenapa?” anak tiri yeoja gila itu masuk kekamarku dan bertanya hal bodoh, apa dia tak melihat tubuhku yang sudah tak berdaya seperti ini. Aku tak menjawab dan hanya sibuk mengusap perutku.

“Appa, dimana yang sakit?” aiish bisakah anak ini keluar saja dan tak menggangguku. Moodku lagi buruk.

Aku masih tak mengubrisnya dan memejamkan mata. Aku merasakan bajuku yang tertarik keatas. Kubuka mataku dan mendapati anak itu sedang memperhatikan perutku.

“Omo, appa kenapa perutmu biru seperti ini?” ck, ini karena omma gila mu itu.

“Tanyakan pada ommamu” ucapku ketus.

“Omma?, apa yang omma lakukan?”

“Aish diamlah dan keluar dari sini” pekikku emosi.

Setelah berkata seperti itu dia langsung keluar, baguslah sepertinya dia takut kepadaku. Mungkin dengan tidur aku tak merasakan sakit lagi. Baru aku akan memejamkan mata pintu kamarku terbuka lagi. Aaagh, siapa lagi yang mengganggu. Yak, ada apa dengan anak ini kenapa balik lagi.

“Yak, kenapa kau kembali” ucapku setengah berteriak. Membuat perutku sakit lagi.

“Aku membawa obat appa, apakah kau mengijinkan aku mengobatimu?” ucapnya takut-takut. Aku berpikir sejenak. Apa salahnya kalau dia mengobatiku, sapa tahu bisa sembuh.

“Baiklah” ucapku akhirnya.

Dia membuka kausku sebatas dada. Dan mulai mengoleskan krim entah apa itu, mungkin itu obat. Dia mengusapnya sangat pelan-pelan, berusaha sehati-hati mungkin.

“Sudah appa, semoga cepat sembuh” ucapnya sambil tersenyum polos. Entah kenapa senyumannya membuatku tersenyum juga.

Cup!

Dia mencium pipi kiriku.

“Omma selalu melakukan itu kalau aku sedang sakit” ucapnya masih tersenyum. “Aku keluar dulu appa, beristirahatlah!” lanjutnya dan keluar dari kamar.

Aku melihat anak itu, dan tersenyum kecil. Dia anak yang lucu. Akhirnya kuputuskan memejamkan mataku dan tidur.

***

Hyun Ji pov

Aku sedang masak makan malam kami sekarang. Dari dulu aku senang sekali memasak.

“Ah, akhirnya selesai juga” ucapku setelah melihat makanan telah tertata rapi dimeja makan.

Aku menaiki tangga keatas untuk memanggil Ju Kyu makan. Ketika aku masuk kekamarnya dia sedang belajar. Anak ini memang sangat rajin, beruntung aku memiliki anak pintar seperti Ju Kyu.

“Kyunie, ayo makan dulu” ucapku lembut.

“Oh omma. Ne”

Aku menggandeng tangannya dan keluar dari kamarnya. Tiba-tiba dia berhenti didepan kamar Kyu Hyun.

“Omma, apa appa sudah bangun?” tanyanya.

“Entahlah, omma tidak melihat appa dari tadi”

Dia membuka pintu kamar Kyu Hyun. Aku mengikutinya dari belakang dan melihat ‘kerbau’ itu sedang tidur sangat pulas. Ckck!.

“Omma, appa sudah makan?”

Aku berpikir sebentar, sepertinya Kyu Hyun belum makan dari tadi. Aku pun mencoba membangun kan Kyu Hyun.

“Kyu ireona”

“Kyu” aku sedikit menggoyangkan badannya, tapi tetap saja makhluk ini tidak kunjung bangun.

“Kyu Hyun” ucapku keras sambil menggoyangkan lengannya. Dia hanya melenguh sedikit dan tidur lagi. Astaga!

“YAK, CHO KYU HYUN BANGUN” teriakku ditelinganya. Akhirnya dia membuka matanya.

“Ck, yeoja gila bisakah kau tidak berteriak hah? Kau merusak mimpi indahku” teriaknya balik.

“Ayo bangun dan makan” ucapku dan meninggalkannya yang merutukku.

—

Author pov

“Dasar yeoja yang tidak berperikemanusiaan” umpat Kyu Hyun melihat Hyun Ji yang menghilang dibalik pintu kamarnya .

“Appa, apakah perutmu masih sakit?” tanya Ju Kyu. Ada nada khawatir dalam mengucapkannya.

‘O, anak ini juga ada disini’ pikir Kyu Hyun yang baru menyadari keberadaan Ju Kyu. Kyu Hyun merasakan perih diperutnya berkurang.

“Ani” ucap Kyu Hyun singkat.

“Kaja kita makan” ajak Kyu Hyun dan berdiri.

“Ne kaja” ucap Ju Kyu riang dan menggenggam tangan Kyu Hyun. Kyu Hyun membiarkannya dan membalas genggaman tangan kecil itu.

Sesampainya di meja makan mereka segera memakan makanan yang telah dibuat Hyun Ji tadi.

“Bagaimana Kyunie, apakah makanannya enak?” tanya Hyun Ji kepada anaknya.

“Ani” ujar Kyu Hyun.

“Aku tak bertanya padamu” ucap Hyun Ji sinis.

“Kau menyebut namaku”

“Tidak”

“Iya”

“Kapan?”

“Tadi”

“Tidak”

“Kau memanggilku ‘Kyunie’ ” ucap Kyu Hyun menirukan kata Hyun Ji.

“Bukan kau, tapi Kyunie anak kecilku yang tampan” ucap Hyun Ji dan tersenyum manis kearah Ju Kyu yang dari tadi diam.

“Enak omma” ucap Hyun Ji dan membalas senyum Hyun Ji.

“Jongmal? Gomawo Kyunie. Makan yang banyak” ucap Hyun Ji senang. Kyu Hyun hanya berkomat-kamit tidak jelas.

Dan mereka mulai memakan makanan mereka lagi.

***

Weekend datang lagi. Tak ada aktivitas dipagi hari dikediaman Kyu Hyun dan Hyun Ji. Mereka masih tertidur pulas.

Tak lama Hyun Ji menunjukan kesadarannya dari tidur nyenyaknya. Dia membuka matanya dan mulai merenggangkan tubuh kakunya. Setelah itu kekamar mandi.

Beberapa menit kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang segar. Seperti biasa dia akan membuat sarapan untuk tiga orang.

Setelah meletakan sarapan dimeja makan. Dia berniat membangunkan Ju Kyu. Dihentikan langkahnya ketika melihat Ju Kyu dan Kyu Hyun turun dengan mata setengah terpejam sambil bergadengan tangan. Hyun Ji tertawa kecil melihat tingkah mereka yang sama persis.

“Yak, buka mata kalian, nanti salah injak” seru Hyun Ji setengah tertawa geli. Dia lebih dulu pergi keruang makan. Ju Kyu dan Kyu Hyun mengikutinya dari belakang.

Sampai diruang makan masih sama. 2Kyu itu masih terpejam dan menopang tangan mereka dimeja makan dengan kedua tangan mereka.

“Astaga, ayo sarapan dulu” seru Hyun Ji.

Hyun Ji menghampiri Ju Kyu dan duduk disampingnya.

“Kyunie ayo sarapan dulu. Atau kau masih mengantuk, kalau begitu kau tidurlah dulu” ucap Hyun Ji lembut.

Ju Kyu menggeleng dan membuka matanya. Setengah sadar Kyu Hyun juga melakukan hal yang sama, mungkin dia mengira Hyun Ji berbicara padanya.

“Baiklah omma suapi saja. Buka mulutmu, aaaaa”

Ju Kyu membuka mulutnya, tentu saja Kyu Hyun yang masih diambang mimpi juga sedang membuka mulutnya menantikan makanan yang akan masuk kedalam mulutnya.

Hyun Ji memasukan penggalan roti kedalam mulut Ju Kyu dan langsung dikunyah Ju Kyu.

“Yak, kenapa lama sekali. Mulutku sudah kering” ucap Kyu Hyun setengah sadar.

Hyun Ji melihat Kyu Hyun yang berada disamping Ju Kyu. Kyu Hyun sedang menganga.

“Haha.. apa yang kau lakukan bodoh? Haha” Hyun Ji tertawa terbahak-bahak melihat Kyu Hyun yang terlihat bodoh dimatanya.

Akhirnya Kyu Hyun sepenuhnya sadar ketika mendengar tawa keras Hyun Ji.

“YAK, kenapa kau tertawa seperti itu. Kau gila yah” ujar Kyu Hyun.

“Hahaha, Cho Kyu Hyun kau sangat lucu” Hyun Ji tak henti-hentinya tertawa. Kyu Hyun terpesona melihat Hyun Ji. Tak pernah dia melihat Hyun Ji tertawa lepas seperti ini, membuat dia menarik kedua ujung bibirnya.

Hyun Ji memberhentikan tawanya ketika melihat Kyu Hyun yang tersenyum.

“Wae? Kau kenapa, senyum-senyum tak jelas?” tanya Hyun Ji heran.

“Ani” ucap Kyu Hyun dan mulai memakan sarapannya.

Hyun Ji hanya menggelengkan kepalanya. “Ckck!”

Setelah sarapan mereka menonton tv bersama. Mereka terlihat seperti keluarga harmonis. Ju Kyu duduk di antara Hyun Ji dan Kyu Hyun. Saat ini mereka sedang menonton ‘Naruto’.

Didalam televisi ditayangkan dimana Naruto yang cemburu terhadap Sasuke. Karena Sakura lebih memperhatikan Sasuke. Entah kenapa Kyu Hyun emosi melihat itu. Dia merasa menjadi naruto *lol*.

“Dasar, tidak bisa melihat namja sedikit tampan saja sudah kecentilan” cibir Kyu Hyun yang matanya masih terfokus di tv. Hyun Ji mendengar gumaman Kyu Hyun menoleh, dan memandang Kyu Hyun aneh.

“Ckck, lihatlah perilakunya, tidak tahu malu” cibir Kyu Hyun lagi.

“Ada apa denganmu Kyu Hyun-a, kau seperti anak kecil saja” ejek Hyun Ji.

“Apa maksudmu?” Kyu Hyun menatap Hyun Ji tajam. ‘apa-apaan dia. Mengapa menatapku seperti itu?’, batin hyun Ji.

“Maksudku, kau terlalu berlebihan menonton film ini. Dan apa-apaan itu, kau cemburu dengan Sasuke” canda Hyun Ji sambil terkekeh.

“Memang aku mengatakan hal yang benar. Yeoja kartun itu terlihat kecentilan”

“Ani. Dia seperti itu karena terlalu mencintai Sasuke. Jadi apa salahnya dia bersikap seperti itu” bela Hyun Ji.

“Tapi, setidaknya lihatlah orang yang mencintainya. Tapi apa yang dia lakukan masih saja dekat-dekat dengan orang yang dicintainya tanpa menghiraukan orang yang mencintainya itu” ucap Kyu Hyun dengan nada kesal.

“Yak, kenapa jadi kau yang kesal?” ucap Hyun Ji tak kalah kesal.

“Wae? Kau tak suka?. Aaah ne.. kelakuanmu sama dengan yeoja kartun itu. BERSELINGKUH!” ujar Kyu Hyun tajam.

“Mwo? Apa hubungannya!. Dan kenapa kau menuduhku selingkuh, aku tidak pernah berselingkuh” pekik Hyun Ji kesal.

“Yak jelas-jelas aku memergokimu makan bersama dengan laki-laki lain” teriak Kyu Hyun.

“Dia hanya temanku. Dan memangnya kenapa kalau aku makan bersamanya, tidak ada hubungannya denganmu” teriak Hyun Ji juga.

“YAK KAU …”

“OMMA APPA BISAKAH KALIAN DIAM” teriak Ju Kyu yang terganggu dengan orang tuanya.

Kyu Hyun dan Hyun Ji terdiam, dan saling membuang muka seraya mendengus kasar.

Drrt Drrt..

Ditengah keheningan handphone Hyun Ji berbunyi. Dia melihat nama yang tertera di handphonenya, seketika itu dia mulai gugup, entah kenapa. Dia merasa Kyu Hyun menatapnya curiga. Dengan perlahan dia menjauh dari ruang tv dan masuk kekamarnya.

“Yeoboseyo Joong Ki-ya”

“Hyun Ji-ya, kau dimana sekarang?” tanya Joong Ki to the point.

“Aku?. Aku dirumah. Wae?”

“Ah kebetulan aku sedang dijalan dekat rumahmu. Aku akan kesana boleh kan?”

“Mwo?” pekik Hyun Ji kaget.

“Aku akan kerumahmu. Bolehkan?” ulang Joong Ki.

“Tap.. Tapi Joong Ki-ya, aku, aku..”

“Sudahlah, aku akan kerumahmu sekarang”

Tut!

Hyun Ji melihat handphonenya. Otaknya Blank!.

Tapi cepat-cepat dia tersadar, dan berlari ke mejanya dan mengambil kunci mobil. Dia berlari melewati Kyu Hyun dan Ju Kyu yang masih menonton. Kyu Hyun dan Ju Kyu melihat Hyun Ji dengan bingung.

Hyun Ji yang sudah keluar rumah, masuk lagi. “Kyu Hyun-a, aku pergi sebentar. Jaga Ju Kyu” teriak Hyun Ji cepat, dan kembali lari masuk kedalam mobilnya. Dan langsung menjalankan mobilnya tergesa-gesa.

Untung rumah lama Hyun Ji dekat dengan rumahnya sekarang jadi tak butuh waktu yang lama untuk sampai. Sesampainya dirumahnya, Hyun Ji melihat Joong Ki di depan pintu. Segera dia turun dan menghampiri Joong Ki.

“Eh?. Kau dari mana?” tanya Joong Ki heran melihat Hyun Ji baru turun dari mobilnya.

“Ah?, aku dari supermarket dekat sini” ucap Hyun Ji. Dia tidak bohong dia memang dari membeli beberapa cemilan, karena dia tahu dirumahnya tidak ada apapun.

“O” Joong Ki hanya ber ‘O’ ria.

“Kaja. Masuk” Hyun Ji menekan password rumahnya dan mereka berdua masuk.

***

Kyu Hyun pov

“Appa, aku lapar buatkan makanan” rengek Ju Kyu kepadaku. Kemana yeoja itu kenapa sudah malam belum pulang juga, sebenarnya dia mendapat telpon dari siapa tadi membuat dia terburu-buru seperti itu. Jangan bilang yang menelpon itu pacarnya, ah ani selingkuhannya. Dasar yeoja penyelingkuh!.

“Kau tidak akan selamat kalau appa membuat makanan untukmu” ucapku pada anak kecil ini.

“Maksud appa?” tanyanya polos.

“Appa, tidak tahu memasak Ju Kyu-ya”

“Telpon omma, appa” rengeknya dan menarik-narik bajuku. Benar! Aku akan menelpon yeoja penyelingkuh itu.

Setelah menunggu lama, akhirnya handphonenya diangkat.

“YAK, dimana kau. Kau mau membiarkan anakmu lapar hah?” teriakku langsung, sebelum dia bersuara.

“Ne?” tanyanya. Eh tunggu, sejak kapan suara yeoja itu menjadi bass seperti ini. Kulihat layar hanphoneku. Aku tak salah menelpon aku menelpon yeoja itu, namanya tertera jelas di handphoneku.

“Nugu?” tanyaku.

“Apakah kau mencari Hyun Ji?”

“Ne. ini siapa? Dan dimana Hyun Ji?” tanyaku, aku mendengar nada suaraku yang mulai tinggi. Entah kenapa aku merasakan panas dalam diriku. Apakah AC nya rusak.

“Aku temannya. Hyun Ji sedang di toilet. Kau bisa menelponnya lagi” aku benar-benar merasa terbakar. Apakah Ju Kyu sedang bermain api didekatku.

Aku menutup telpon tidak mengucapkan satu kata apapun. Aku benar-benar sangat tidak suka dengan yeoja itu, beran-beraninya dia asik berduaan dengan pria lain, membiarkan aku dan anaknya mati kelaparan.

“AAAggghh” aku berteriak frustasi, ada apa denganku?.

“Appa, wae waeyo?” sepertinya Ju Kyu ketakutan melihatku. Apakah wajahku sudah seperti harimau lapar?.

Aku hanya diam, memijit pelipisku untuk menenangkan pikiranku.

Apa yang terjadi sebenarnya denganku. Apakah sikapku ini adalah kecemburuan. Aku sangat ingin menyangkal itu tapi entah kenapa aku tak bisa. Aku sadar. Aku.. aku jatuh cinta kepada yeoja penyelingkuh itu.

***

Author pov

“Hati-hati Joong Ki-ya” ucap Hyun Ji yang mengantar Joong Ki yang akan pulang. Joong Ki hanya tersenyum dan seperti biasa mengacak rambut Hyun Ji. Dia sangat menyukai memperlakukan Hyun Ji seperti itu.

“Aku pergi” Hyun tersenyum dan mengangguk. Joong Ki tidak jadi menjalankan motornya karena mengingat sesuatu.

“Ah, Hyun Ji-ya. Tadi ada yang menelponmu. Mianhe aku lupa memberitahumu”

“Nugu?” tanya Hyun Ji.

“Entahlah, aku lupa” keberuntungan Hyun Ji karena Joong Ki tak mendengar jelas ucapan pertama Kyu Hyun -tentang anak-, karena dia sudah menjauhkan handphone Hyun Ji saat mendengar suara teriakan. “Kalau begitu aku pergi dulu” pamit Joong Ki.

“Ne”

Setelah Joong Ki pergi, Hyun Ji masuk kedalam rumahnya. Perasaannya tidak enak. Dia mengecek panggilan masuk. Dan hampir menjatuhkan handphonenya ketika melihat siapa yang menelpon.

“Mati aku”

—-

Hyun Ji membuka pintu rumahnya takut-takut, jantungnya memompa sangat cepat. Sekarang dia seperti anak gadis yang takut dimarahi orang tuanya karena pulang malam.

“Omma” teriak Ju Kyu ketika melihat Hyun Ji. “Omma, aku sangat lapar, appa tidak tahu memasak” rengeknya dengan bibir mengerucut.

“Mianhe chagi. Baiklah omma akan memasak”

Hyun Ji melihat Kyu Hyun duduk dimeja makan. Dia bergidik ngeri ketika merasakan aura yang dipancarkan Kyu Hyun sangat menyeramkan. Kyu Hyun diam, dan pandangannya lurus kedepan.

Baru kali ini Hyun Ji memasak dengan hati yang tak tenang. Biasanya dia melakukannya dengan santai. Tapi sekarang tangannya bergetar terus.

Setelah beberapa menit akhirnya dia bisa memasak jajangmyun. Dia meletakannya diatas meja makan mereka dengan sangat hati-hati. Dilihatnya Kyu Hyun masih diam seperti tadi.

“Kyu, Kyu Hyun-a makanlah” ucap Hyun Ji pelan dengan ketakutan yang masih ada dalam dirinya.

Kyu Hyun hanya melihat sekilas makanan Hyun Ji, padahal Hyun Ji memasak makanan kesukaannya tapi sekarang dia tak berselerah untuk makan. Dilihatnya Hyun Ji dengan tatapan tajamnya, membuat Hyun Ji menelan ludahnya susah payah.

Kyu Hyun berdiri menimbulkan suara berisik dari kursi yang bergeser, setelah itu dia berjalan menuju kamarnya.

Hyun Ji menghembuskan nafasnya setelah melihat Kyu Hyun sudah terlihat lagi, ternyata dari tadi tanpa sadar dia menahan nafasnya.

***

Hyun Ji sedang melamun di kelas tak dipedulikannya kelas yang sudah berakhir dan mahasiswa yang mulai keluar dari kelas. Dia terus memikirkan Kyu Hyun yang mendiamkannya beberapa hari ini. Entah kenapa dia lebih baik mendengarkan Kyu Hyun berteriak marah padanya daripada berdiam seperti ini.

“Tapi kenapa dia marah. Dia marah karena aku terlambat membuat makanan? Atau dia marah karena dia mengetahui kalau aku bersama namja lain?” gumamnya bertanya pada diri sendiri.

“Siapa yang marah?” Hyun Ji berhasil kembali kedunia nyata mendengar suara yang mengagetkannya.

“Ne?” tanyanya sambil mengerjapkan matanya.

“Kau tadi bilang ada yang marah. Siapa yang marah?” tanya Joong Ki disamping Hyun Ji.

“Ah, ani. Tidak ada” elak Hyun Ji.

“Mmh, bagaimana kalau aku traktir kau makan” tawar Joong Ki.

“Traktir?”

“Ne”

“Baiklah”

***

~Cho Corp~

Tok Tok!

Terdengar ketukan pintu dari luar ruangan Kyu Hyun, yang sedang mentadatangani berkas-berkas dimeja kerjanya.

“Masuk” serunya tetap tidak mengalihkan kegiatannya.

Ceklek!

“Apakah aku mengganggumu Tuan Cho?” terlihat yeoja yang cantik didepan pintu memperlihatkan senyum manisnya, membuat pria mana saja bisa terhipnotis dengan wajah cantinya itu.

“Hye Ra-ya” gumam Kyu Hyun tak berkedip melihat seorang yang masih setia didepan pintu itu.

“Mmh apakah kita bisa mengobrol diluar sebentar?” tawar yeoja yang bernama Hye Ra tersebut yang masih tetap memasang senyum manisnya.

—

“Hyun Ji-ya, pelan-pelan makannya” ucap Joong Ki sambil tertawa kecil. “Kebiasaanmu memang tidak bisa di ubah” lanjutnya. Hyun Ji hanya menampilkan senyum polosnya dan kembali kepada aktivitasnya..

Sejenak Hyun Ji menghilangkan beban pikiran yang selama ini membuat dirinya akhir-akhir ini tidak berselera makan. Sepertinya hanya dengan bertemu dengan Joong Ki membuat dia merasa sedikit lebih baik.

“Hye Ra-ya” panggil Joong Ki yang melihat yeoja yang dikenalinya masuk kerestoran itu.

Hyun Ji mengalihkan pandangannya, mendengar Joong Ki menyebut nama perempuan. Dia melihat wanita cantik yang sedang berjalan menghampiri mereka dengan senyum yang menawan. Tetapi ada seorang namja disamping yeoja itu, dia membulatkan matanya melihat namja itu yang ternyata suaminya.

“Joong Ki-ya. Kebetulan kita bertemu” ucap Hye Ra sambil tersenyum.

“Kapan kau kembali dari Prancis?” tanya Joong Ki.

“Kemarin… Mianhe aku tak memberitahukan kepada kalian, soalnya aku sibuk mengurus sesuatu” ucap Hye Ra bersalah.

“Gwenchana. Nanti aku akan memberitahu omma dan appa”

“O, nugu?” tanya Hye Ra melihat Joong Ki yang tidak sendiri.

“Ah, ini Hyun Ji dia …”

“Wah, kenapa kau tidak bilang kalau kau sudah punya yeojacingu mmh?” potong Hye Ra.

“Ah ani” ucap Joong Ki cepat. Terlihat dia mulai salah tingkah, dan semburat merah terlihat dipipinya.

“Sudahlah Joong Ki-ya kau tidak usah menyembunyikannya lagi” goda Hye Ra. Tidak menyadari kalau Kyu Hyun disebelahnya sudah terbakar api cemburu. Dia menatap Hyun Ji tajam. Hyun Ji yang sadar kalau dia diperhatikan membuat dia membeku dan tak dapat berkata apa-apa lagi.

“Jadi, siapa disebelahmu. Apakah pacarmu?” alih Joong Ki, melihat seseorang disebelah Hye Ra. Membuat Hye Ra tersipu.

“An …”

“Ne, aku pacarnya” sela Kyu Hyun dan menggenggam tangan Hye Ra mesra. Hye Ra tersentak kaget. Apalagi Hyun Ji.

“Wah, memang kalian terlihat sangat cocok. Jangan lupa mengundangku kalau kalian akan menikah” canda Joong Ki sambil tertawa kecil, membuat Hye Ra menunduk malu. Dan entah kenapa Hyun Ji merasakan sakit yang amat sangat di dadanya.

“Mianhe, aku kebelakang dulu” permisi Hyun Ji sambil menundukan kepalanya meredam air mata yang akan meluncur bebas. Dia tak memperdulikan jawaban mereka dan langsung berjalan ke toilet dengan cepat.

TBC

Comment!