You’re My Only Love


Saerin tersenyum melihat Siwon sudah berada di dalam restoran tempat mereka janjian. Dia mempercepat langkahnya dan segera menghampiri pacarnya itu. “Mianhae aku terlambat,oppa..”,ucap Saerin sambil menarik kursi untuk duduk. “Tidak apa,Saerin. Aku juga baru saja datang.”,kata Siwon . Lalu mereka berdua tersenyum bersama.

Kemudian seorang pelayan menghampiri mereka,”Silakan memesan..?”. Siwon memesan wafel dan expresso kesukaannya sedangkan Saerin memesan kentang goreng dengan jus mangga. “Baik…,pesanan akan datang sebentar lagi. Mohon tunggu sebentar!”,lalu pelayan itu pergi. Beberapa saat kemudian pesanan mereka datang.“Bagaimana keadaanmu,oppa? Apa kau sudah sembuh dari flu?”,tanya Saerin membuka percakapan. “Aku sudah sembuh. Kau tidak perlu khawatir seperti itu.”,jawab Siwon sambil menatap Saerin dengan lembut.“Baguslah kalau begitu. Jagalah kesehatan,oppa. Aku sedih kalau kau sakit. Aku ini pacarmu oppa,tidak aneh kalau aku mengkhawatirkan keadaanmu.”,kata Saerin lagi. “Ne,chagiya.. Aku akan menjaga diriku dengan baik sesuai perintah tuan putri Saerin yang sangat kucintai.”,jawab Siwon sambil meletakkan tangannya di pelipis seperti sedang hormat dengan ekspresi lucu. Saerin pun tak dapat menahan tawa melihat tingkah Siwon yang konyol itu.

Tak terasa makanan mereka sudah habis karena mereka terlalu asik mengobrol. Setelah Siwon selesai membayar tagihannya Siwon mengajak Saerin pergi ke suatu tempat lagi..”Kita akan kemana lagi,oppa?”,tanya Saerin. “Kau akan tau nanti”,jawab Siwon. Ekspresinya saat menjawab pertanyaan Saerin sungguh berbeda dengan sebelumnya. Wajahnya tampak kaku seakan-akan sedang tidak ingin diganggu,sehingga membuat Saerin takut untuk bertanya lagi. Saerin hanya duduk diam di kursi penumpang sambil melihat pemandangan di luar. Sesekali dia melirik Siwon dengan ekspresi penasaran. Sedangkan Siwon terus berkonsentrasi menyetir tanpa memperhatikan Saerin sedikitpun.

Beberapa saat kemudian mereka sampai di sungai Han. Siwon membukakan pintu untuk Saerin. Lalu Siwon membawa Saerin ke tepi sungai “Saerin….maafkan aku.. Aku ingin kita berhenti pacaran saja. Aku sudah lelah mejadi pacarmu.”,ucap Siwon dengan ekspresi serius. Saerin tidak percaya dengan pendengarannya. Baru beberapa saat yang lalu mereka makan malam bersama dengan ceria namun sekarang Siwon mengatakan hal itu pada Saerin. Saerin benar-benar tidak mengerti jalan pikiran Siwon. Air mata sudah mulai menggenang di mata Saerin. Sementara Saerin bingung dengan pikirannya sendiri,tiba-tiba Siwon sudah berlutut di hadapannya. “Nawa gyeoronhaejullae, Han Saerin sshi? Aku sudah tidak mau menjadi pacarmu lagi. Aku ingin kau menjadi istriku. Menjadi pendamping hidupku,menemaniku seumur hidupku. Melahir kan anak-anakku. Maukah kau?”,ucap Siwon sambil membuka sebuah kotak berisikan cincin emas putih bertahtakan batu safir berwarna biru di depan Saerin. Saerin tidak dapat menyembunyikan kekagetannya. Air mata yang tadi sempat menggenangi air matanya kini telah turun dengan derasnya. Namun tidak lama kemudian Saerin mengangguk,”Tentu saja aku mau,oppa. Kau kan belahan jiwaku.”,seru Saerin sambil tersenyum. Senyumnya sanga manis meskipun matanya bengkak karena menangis. Lalu mereka berdua berpelukan erat sambil tersenyum penuh kebahagiaan. Kemudian Saerin mendorong tubuh Siwon dan memukul kepalanya. “HYA!!! Kau membuatku hampir terkena serangan jantung,tau…”,kata Saerin pada Siwon. “Ya ya…aku melihatnya … Kau sampai menangis tersedu-sedu begitu. Segitu takutkah kau untuk kehilanganku?”,balas Siwon. Mereka tertawa. Siwon melanjutkan kata-katanya,”Maafkan aku sudah membuatmu menangis. Mereka pun berpelukan lagi. Saerin mengangguk dalam pelukan Siwon. “Ne,aku maafkan… Tapi jangan tinggalkan aku. Berjanjilah! Aku tidak akan sanggup jika aku harus kehilanganmu,oppa….”,air mata Saerin mengalir lagi. Siwon mempererat pelukannya,”Aku tidak akan meninggalkanmu Saerin”.

###

Sudah berlalu 1 bulan setelah kejadian di sungai Han itu. Hari ini adalah hari pernikahan Siwon dan Saerin. Saerin yang sangat cantik hari itu sudah tiba di gereja tempat mereka akan menikah. Para tamu pun sudah hadir. Tapi Siwon belum juga datang. Saerin mulai tampak khawatir. “Sebenarnya kemana Siwon oppa? Mengapa lama sekali?”,kata Saerin seperti bertanya kepada dirinya sendiri.

Tiba-tiba ayah Siwon mendapat telpon. “Yoboseyo? Ne…. MWO? Rumah Sakit? Memangnya apa yang terjadi padanya?”,telpon itu terlepas dari tangan ayah Siwon. Saerin berlari mendekati ayah Siwon. “Apa yang terjadi,appa? Siapa yang menelpon? Sebenarnya ada apa?,seru Saerin. “Si-Siwon mengalami kecelakaan saat menuju kemari…… Nyawanya …sudah… tidak dapat diselamatkan lagi……”,kata ayah Siwon,terputus-putus dan dengan ekspresi datar karena terlalu shock. Saerin langsung terduduk lemas di lantai. Airmatanya mengalir membasahi gaunnya. “Ini…. Ini…tidak munkin….”,kata Saerin terbata-bata. “Tolong katakan padaku ini semua hanya bohong!”,pintanya. Tapi semua orang hanya menatapnya prihatin. “Ini tidak mungkin… Oppa tidak mungkin meninggalkanku begitu saja. Dia pasti hanya terlambat. Aku akan menunggunya sebentar lagi. Ah… Siwon ini bagaimana? Masa dia terlambat di hari pernikahan kami… Ini kan hari yang sangat penting.. Aku akan memukul kepalanya kalau dia datang nanti.”,kata Saerin berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Sebagian tamu menitikkan air mata melihat keadaan Saerin. Bahkan keluarga mereka sudah menangis tersedu sambil berusaha menenangkan Saerin yang sedang labil. “Siwon tidak mungkin pergi begitu saja!!! Dia tidak akan meninggalkanku!! Dia sudah berjanji bahwa dia tidak akan meninggalkanku!!! OPPA…..JANGAN TINGGALKAN AKU!!!! INI TIDAK MUNGKIIIIIN……!!!!!,teriak Saerin histeris Make up di wajahnya telah luntur oleh air matanya yang mengalir deras.”. Setelah itu Saerin pingsan. Lebih baik memang begitu…karena kalau dia sadar dia akan terus-terusan membohongi dirinya sendiri bahwa Siwon masih hidup. Dan hal itu hanya akan membuat semuanya jadi makin sulit bagi semuanya.

###

Saerin duduk termenung di tepi jendela kamarnya. Dia masih belum bisa melupakan Siwon. Padahal sudah lewat 5 bulan setelah kematian Siwon. Selama itu pula Saerin terus-terusan bersedih. Yang dia lakukan hanya melamun,menangis,atau menatapi barang-barang kenangannya bersama Siwon. Bahkan seringkali dia menolak untuk makan. Sekalinya makan dia hanya akan makan beberapa suap saja. Keadaannya sangat menyedihkan,siapapun yang melihat keadaannya pasti akan tau kalau Saerin sedang sangat terluka. Belum ada seorangpun yang mampu membuka kembali hati Saerin. Belum ada seorang pun yang mampu membawa obat bagi luka di hati Saerin. Bagi Saerin jiwanya sudah mati semenjak kematian Siwon.

Aku tidak pernah merindukanmu seperti ini sebelumnya,

Karena kau belum pernah meninggalkanku seperti ini sebelumnya…

Kau meninggalkanku ke tempat yang begitu jauh,

Begitu jauhnya hingga aku tidak mungkin bisa menemuimu lagi.

Kau ingkari janjimu untuk tidak pernah meninggalkanku,mengapa???

Kau adalah segalanya bagiku…

Kau adalah nafasku,

Kau adalah denyut jantungku,

Kau adalah jiwaku,

Tanpamu,

Aku tak tau lagi kemana kini aku harus menangis jika aku sedang bersedih…

Kini aku tak tau lagi harus membagi tawa dengan siapa…

Aku bahkan tidak tau lagi apa aku masih sanggup bernafas…

Kurasa hidupku sudah tak ada artinya lagi…

Saerin bangkit dari duduknya,dia menuju ke lemari pakaian. Di sana masih tergantung gaun pengantinnya. Gaun pengantin yang seharusnya membawanya menjadi orang paling bahagia pada hari itu. Dia memakai gaun itu,dia juga menyapukan make up di wajahnya. Setelah itu dia pergi ke sungai Han tempat Siwon melamarnya dulu dengan taksi. Sesampainya di sana ia langsung berlari ke pingggir sungai Han. “OPPA…..!!!! KENAPA KAU PERGI BEGITU CEPAT???? KENAPA OPPA….????”,Saerin berteriak-teriak di tepi sungai Han. Dia meluapkan segala emosinya. Dia melampiaskan kesedihannya kepada sungai Han. Dia berteriak sambil terus meneteskan air matanya. “Oppa…andai saja hari itu kau tak meninggalkanku…pasti kita sudah bahagia sekarang…”,Saerin berkata lirih. “Aku akan menyusulmu kesana oppa…kita akan bahagia di sana…”,lalu Saerin memejamkan matanya,”Saranghaeyo,Siwon sshi…”. Saerin menjatuhkan dirinya ke sungai Han dengan senyum terkembang. Berharap dia akan segera bertemu dengan Siwon.

THE END

By:Han Saerin(Dina)

N.B.:Berhubung ini fanfiction pertamaku…jadi maaf banget kalo aneh atau terlalu pendek… Makasih juga kalo ini bakalan di-post entar… makasi juga kalo entar ada yang mau nyempetin baca… Jeongmal kamsahamnida!!! *bungkukin badan*

17 Comments (+add yours?)

  1. TeukieWookieIn
    Feb 21, 2010 @ 02:38:02

    Sedihh…sangatt..
    Oppa siwon..
    Huuhuuhu..T.T
    *nangis bombay*

    Reply

  2. neesacha
    Feb 21, 2010 @ 02:39:05

    terharu banget bacanya ^^
    saerin cinta banget sama siwon..

    Reply

  3. cii_miinie
    Feb 21, 2010 @ 02:52:00

    sediih banget ni FF.
    nice FF.
    🙂

    Reply

  4. heechie
    Feb 21, 2010 @ 02:56:29

    ya ampun, kenapa musti mati2an sih,,,
    aku nggak suka yang mati2an,,,
    tapi nggak apa-apa deh,,,
    nice ff^^
    share more ya,

    Reply

  5. Shinta (NtaKyung)
    Feb 21, 2010 @ 04:44:11

    Andwae……………………….!!!!
    Knvha harus mati……??T_T
    V ff nya bgus koq….^^

    Reply

  6. Ami_cutie
    Feb 21, 2010 @ 05:02:38

    andwae!!!
    kenapa dua2nya sama2 mati???

    TTT_TTT

    nice ff…share more…

    Reply

  7. Abbie
    Feb 21, 2010 @ 07:28:42

    Mampus! Kejam bngt ngebunuh siwon tp gpp deh. Meski endingx sedih tp gak tll tragis

    Reply

  8. kyuhae_rainie
    Feb 21, 2010 @ 12:13:27

    nice ff nih
    sad ending bgt

    Reply

  9. Han Saerin
    Feb 23, 2010 @ 03:10:37

    Huwawaaaaaaaa……. makasi ya udah di-post…
    maaf kalo ceritanya jelek…
    makasi juga yang udah mau baca…

    Reply

Comment's Box