~THE LAST SONG~ (Part 4)

By dee luph_kibum

………………………………………………………………………………………………………………………….

Jangan-jangan telah terjadi sesuatu dengan dia,oh andwe! Andwe!

Pikiran Eunhyuk sudah melayang tak karuan. Dia terduduk di pinggir jalan,wajahnya menunduk dan kedua tangannya memegang kepalanya. Diliriknya lagi penunjuk waktu di tangan kirinya, 10.40 . Di saat itu juga ia teringat pada cerita yang diungkapkan Ju Hee tadi malam.

Kejadian malam itu di ruang tengah kediaman Eunhyuk dan Ju Hee….

“ Yaaa..! Kau sudah kubelikan persediaan es krim selama seminggu dan juga kuberikan nomor handphone si Kyuhyun. Sekarang ceritakan padaku tentang Eun Ji!” ujar Eunhyuk tak sabar pada adiknya.

“Apa yang ingin kau ketahui hah?!”

“Apa dia sudah punya pacar?” Tanya Eunhyuk langsung pada pokok persoalan.

“Sepertinya belum.” Ju Hee masih tampak berpikir.

Senyum lebar mulai mengembang di wajah Eunhyuk.

“ Semenjak dia menjadi guru piano di sekolahku, tak pernah ku lihat dia pergi dengan pria selain Choi Siwon.” Lanjut Ju Hee lagi.

Senyum Eunhyuk yang mulanya mengembang dengan sukses justru hilang setelah mendengar ucapan Ju Hee barusan.

“Choi Siwon? Laki-laki yang tadi maksudmu? Apa hubungan Eun Ji dengan laki-laki itu?” Eunhyuk semakin penasaran.

“ Kurasa hanya sahabat. Eun Ji onnie pernah cerita kalau pengacara yang ganteng itu hanya sahabatnya saja. Mereka bersahabat sejak SMA. Tapi tak tahu juga apa yang terjadi dengan mereka berdua,mereka selalu terlihat akrab.”

“Yaa..! Kenapa kau selalu menyebut dia ganteng!”

“Memang kenyataannya dia ganteng! Kenapa kau sebal seperti itu?”

“Ani..hanya saja..”

“Kau cemburu ya?” tebak Ju Hee.

Wajah Eunhyuk berubah masam.

“ Hahahaha! Sudah kuduga kau akan mengeluarkan ekspresi seperti itu oppa. Bersaing dengan Siwon oppa untuk mendapatkan Eun Ji onnie adalah hal yang sulit. Asal kau tahu Siwon oppa adalah anak orang kaya. Berdasarkan desas desus yang kudengar kekayaan orang tuanya tak akan habis dalam 7 turunan dan katanya lagi…”

“Cerita macam apa itu,aku tak percaya! Lebih baik aku tidur sekarang,aku ada janji penting dengan Eun Ji besok!” kata Eunhyuk sambil menekankan nama Eun Ji.

“ Oppa! Aku belum selesai cerita!” teriak Ju Hee kesal karena tiba-tiba ditinggal sendirian di ruangan itu.

End of flashback.

-//-

Di tengah keraguan Eunyuk akan kedatangan Eun Ji,tanpa ia sadari sorang gadis tengah tergopoh-gopoh berjalan ke arahnya. Gadis itu menepuk pundak laki-laki yang terduduk itu.Eunhyuk menoleh kaget lalu berdiri refleks.

“ Mianhe,aku datang terlambat. Tadi ada urusan penting yang harus aku selesaikan dahulu” Ucap gadis itu dengan muka cemas.

“ Gwenchana. Aku senang akhirnya kau datang” Kata Eunhyuk sambil tersenyum senang.

“ Maaf ya,sudah membuatmu menunggu” Eun Ji minta maaf lagi sambil membungkuk.

“Eh,tak perlu begitu. Lagi pula aku hanya menunggu sebentar. Oh tunggu, jangan bergerak” Eunhyuk mengeluarkan sapu tangan dari saku jaketnya lalu dengan gerakan hati-hati ia mengelap keringat yang ada di dahi Eun Ji. “Apa tadi kau lari maraton ke sini, hah?” tanyanya kemudian.

“ Ani, aku hanya tak ingin kau menungguku terlalu lama.”

“ Baiklah,karena kau sudah datang,mari kita mulai acara jalan-jalannya.” Kata Eunhyuk bersemangat sambil menunjukkan sebuah sepeda yang berada tak jauh di tempat mereka berdiri. “ Ayo!” ajak Eunhyuk sambil menarik tangan Eun Ji.

-//-

“ Wah indahnya! Tak kusangka di Seoul ada tempat seindah ini.” Pekik Eun Ji kagum dengan pemandangan di depannya.

Rupanya Eunhyuk mengajak Eun Ji ke sebuah bukit kecil di kota Seoul dengan pemandangan yang terbilang wow. Hamparan rumput hijau dengan hiasan bunga liar membuat setiap mata terpesona dengan panorama sederhana ini. Langit kota Seoul yang biru bersih membentang luas menandakan musim semi segera tiba. Benar-benar sebuah kesederhanaan yang menenangkan hati.

“Sudah kuduga kau akan menyukainya. Tempat ini aku yang menemukannya lho..” kata Eunhyuk bangga.

“ Jinja? Kau ini ternyata pandai mengkhayal juga ya.”

Eunhyuk hanya tersenyum lebar.

“Oh ya,untuk apa kau bawa dua balon itu?” Tanya Eun Ji kemudian.

“ Oh ini,akan kutunjukkan sesuatu yang menarik. Tolong pegang sebentar,jangan kau lepas ya.” Eunhyuk menyerahkan dua benda melayang berwarna biru safir itu pada Eun Ji dengan hati-hati. Lalu mengeluarkan dua lembar kertas kecil dan sebuah pulpen dari saku jaketnya.

“Kau mau apa?” Tanya Eun Ji penasaran.

“Sudah kau diam saja.” Jawab Eunhyuk sembari sibuk menulis di salah satu kertas tadi. “Nah selesai,sekarang giliranmu.” Eunhyuk menyodorkan kertas yang satu lagi beserta pulpennya dan mengambil kedua balon tadi dari tangan Eun Ji.

“Apa yang harus kutulis?” ucap Eun Ji bingung.

“ Tulis saja keinginanmu di kertas itu. Tulislah sebuah keinginan yang benar-benar ingin kau wujudkan di kehidupanmu.”

“Oh,arraseo.”

Eun Ji diam sebentar,tampak berpikir apa yang akan ditulisnya. Lalu dengan serius dia menulis permohonannya. Tak lama berselang Eun Ji sudah selesai menulis.

“Ini,sudah selesai.” Ujar Eun Ji sembari menyodorkan kertas miliknya pada Eunhyuk.

“Jangan kau berikan padaku. Ini,ikatkan pada ujung tali di balon ini. Lihat,seperti ini.”

Perintah Eunhyuk pada Eun Ji,sambil menunjukkan salah satu balon yang sudah ia ikatkan ujung talinya dengan kertas miliknya tadi. Eun Ji pun melakukan hal yang sama.

“Seperti ini?” Tanya Eun Ji meyakinkan.

“Ne.” Eunhyuk mengangguk lalu memberikan balon dengan kertas permohonan Eun Ji pada gadis itu.

“Lalu apa yang akan kita lakukan selanjutnya?”

“Pada hitungan ketiga,lepaskan balon ini. Biarkan mereka terbang mencapai langit biru dan berharap Tuhan akan mengabulkan permohonan kita.”

“Apa benar akan dikabulkan?”

“Ah,kau cerewet sekali. Lakukan saja apa kataku.”

Eun Ji tersenyum geli. Eunhyuk hanya meliriknya sesaat.

“Siap?”

Eun Ji mengangguk mantap.

“Satu,dua,tiga.”

Pada hitungan ketiga mereka melepas balon-balon itu bersamaan. Keduanya memandang dua benda yang melayang bebas itu tanpa berkedip,sungguh mirip anak kecil. Makin lama dua balon itu tak lagi terlihat di langit, seakan menghilang. Suasana hening sesaat,hanya suara desir angin yang terdengar.

“Kurasa permohonanku tak mungkin terwujud.” Celetuk Eun Ji memecah keheningan.

“Wee? Kenapa kau bicara begitu?”

“Ani..” Eun Ji menggeleng dan tersenyum. Tapi kali ini bukan senyum manis seperti yang Eunhyuk dapati kemarin-kemarin. Senyumnya kali ini terlihat getir dan raut mukanya pun seakan menyimpan kesedihan.

“Eunhyuk-ssi,bolehkah aku tahu isi kertasmu tadi?” Tanya Eun Ji kemudian.

“Ah, itu,itu.” Eunhyuk tampak gugup dan kaget dalam waktu yang bersamaan. Mukanya bersemu merah.

“Oh,aku mengerti. Sudahlah, tak apa kalau kau tak mau mengatakannya. Setiap orang berhak untuk menyimpan rahasia.” Ucap Eun Ji setelah melihat reaksi Eunhyuk tadi.

“Aku akan mengatakannya padamu. Saat ini juga.” Kata Eunhyuk dengan nada serius.  Laki-laki berambut coklat itu menatap gadis di depannya lekat-lekat. Saat itu juga Eunhyuk mengumpulkan segenap keberanian di hatinya.

“Eun Ji,sebenarnya aku,err.. kau ..” Eunhyuk menelan ludah.Gugup. Dia menarik napas dalam-dalam dan menatap wajah Eun Ji serius.

To be continued….

Amigo..!! Author neh yang chit chat… gimana2 part ini anehkah? Gajekah? Ehem ehem baguskah? *narsis*.. gimme your comments guys.. !!!

Gamsa Hamnida.. ^___^