Inspired by a True Story (Story 1,part 2)


“Tok…tok…tok…” seseorang mengetuk pintu kamar Hyobin. “Nona, ada orang yang mencari mu.” kata orang yang mengetuk pintu tadi.

“Iya, suruh dia menunggu. Sebentar lagi aku akan turun.” Jawab Hyobin yang sedang merapikan rambutnya. “Bonamana…bonamana…bonamana…” hpnya berbunyi. Hyobin segera mengeceknya.

“Selamat pagi chagiya…” kata Kyuhyun melalui video call.

“Hmm…Ada apa? Tumben sekali kau telepon pagi-pagi seperti ini.

“Bogoshipoyeo chagi…” Kata Kyuhyun dengan memasang wajah cute.

“Huh…dasar gombal.”

“Ya!Apa kau tidak rindu padaku?”

“Untuk apa aku merindukanmu? Sudah ya,aku sudah ditunggu oleh seseorang.” jawab Hyobin dengan terburu-buru.

“Hey!Siapa yang menunggumu? Apa kau berkencan dengan pria lain? Sungmin ya?” tanya Kyuhyun dengan bertubi-tubi.

“Hehehe…Pikir saja sendiri.” Jawab Hyobin sambil terkekeh. “Sudah dulu ya! Bye!” jawab Hyobin lagi.

“Ya!  Ya!…tep!” Hyobin segera menutup teleponnya sebelum Kyuhyun menjawab.

“Mana mungkin aku berkencan pria lain Cho Kyuhyun.” kata Hyobin dalam hati. “Hanya kau yang ada di hatiku. Hyobin lalu mengambil sebuah kotak perhiasan yang berwarna pink. Dibukanya kotak itu. Segera saja alunan musik klasik terdengar di kamar Hyobin.

*****

Ruang Kelas XI b, Nadam High, 2005

“Lho? Apa ini?” tanya Hyobin ketika menemukan bungkusan pink kecil tergeletak di laci mejanya. “Yewon, apa kau tahu siapa meletakan kotak ini di laciku?” tanyanya pada Yewon teman sebangkunya.

“Wah…kotak apa itu? Kau punya penggemar rahasia ya? Apa isinya?” tanya Yewon dengan antusias.

“Ya! Jangan berkata sembarangan. Aku belum membukanya.”

“Kira-kira siapa ya yang menjadi pengagum rahasiamu?”

“Mana aku tahu.” jawab Hyobin

“Apa mungkin itu Sungmin? Selama ini kan dia dekat denganmu.”

“Hah? Mana mungkin? Kami kan hanya berteman.”

“Justru itu. Predikat teman bisa menjadi pacar lho…” canda Yewon.

“Teng…teng…teng…” bel tanda berakhirnya jam istirahat berbunyi.Beberapa saat kemudian Choi Songsaengnim memasuki kelas Hyobin untuk memulai pelajaran matematika. Hyobin tidak bisa berkonsentrasi pada pelajaran saat itu. Dia masih memikirkan tentang hadiah yang berada di dalam lacinya.

“Bleetakkk….Awww.” sebuah kapur menghantam kepala Hyobin.

“Kim Hyobin! Apa yang sedang kau lamunkan? Cepat kerjakan soal di papan tulis!” teriak Choi Songsaengnim memecahkan lamunan Hyobin.

“Ne…songsaengnim.” jawab Hyobin sambil menuju ke papan tulis. Tapi bukannya mengerjakan soal, Hyobin malah bengong menatap soal di papan tulis. Dia sama sekali tak bisa mengerjakannya.

“Kim Hyobin…Keluar sekarang! Teriak Choi songsaengnim marah.

Hyobin hanya bisa pasrah dan meninggalkan kelas.

Hyobin’s POV

“Cih! Sialan…” umpatku. “Istirahat masih 1 jam pelajaran lagi, apa yang harus kulakukan?”

“Drrt…drrtt…” hpku bergetar. Ternhyata sms dari Sungmin.

From: Sungminnie

Hyobin, tunggu aku di perpus ya. Aku akan ke sana sebentar lagi.

Aku segera membalas smsnya.

To: Sungminnie

Ya! Kau mau membolos ya. Jangan gila!

Baru saja aku menutup hpku yang berbentuk clamshell sms balasan langsung datang.

From: Sungminnie

Ga usah protes! Pokoknya tunggu aku di sana.ok?

J

To: Sungminnie

Iya iya, tapi aku ga ikut-ikutan kalau kamu dihukum

Akhirnya aku menuruti permintaan Sungmin untuk menunggunya di perpustakaan. Baru saja aku masuk ke perpustakaan, munculah seseorang yang paling kubenci.

“Sial! Orang itu masih diskors?” pikirku dalam hati saat melihat Cho Kyuhyun. Sebenarnya aku malas bertemu dengannya, tapi karena Sungmin aku tetap menunggu di sana sambil melihat-lihat buku yang ada di situ. Ketika aku ingin mengambil sebuah buku, sebuah tangan yang lain juga mengambil buku yang sama.

“Mian…tapi aku sangat membutuhkan buku ini.” kata pemilik tangan itu.

“Maaf ya…aku mau meminjamnya.” jawabku.

“Bisakah kau meminjamnya setelah aku selesai? Aku sangat membutuhkan ini.” kata orang itu. Ternyata dia adalah Kyuhyun.

“Enak saja! Shiro!” jawabku ketus sambil menarik buku itu.

Kyuhyun terlihat marah, di antara kami berdua tidak ada yang mau melepaskan buku itu.

“Kyuhyun!Hyobin!” panggil Sungmin. “Sedang apa kalian?” tanya Sungmin.

“Aku ingin meminjam buku ini.” jawab Kyuhyun.

“Tapi aku duluan yang mengambilnya.”

“Buku apa sih itu?” tanya Sungmin sambil menarik buku itu dari peganganku dan Kyuhyun.

“Gedubrakkk!!!” karena sama-sama ngotot aku dan Kyuhyun sama-sama terjatuh saat Sungmin menarik buku itu

“Ahh…mian Hyobin.” kata Sungmin yang segera menolong ku.

“Aduhh… sakit…”

“Kau tak apa-apa kan?” tanya Sungmin.

“Tak apa… tapi pantatku sakit.” jawabku dengan manja.

“Sini.” kata Sungmin sambil bersiap menggendongku keluar dari perpustakaan.

“Ya! Apa yang kau lakukan?” tolakku.

“Sudah tak usah banyak bergerak.” kata Sungmin lagi.

Kyuhyun’s POV

“Awww…”

“Kau tak apa-apa Hyobin?” tanya Sungmin saat melihat Hyobin juga terjatuh.

“Sial apa yang akan dilakukan oleh Sungmin?” tanyaku dalam hati saat melihat Sungmin yang akan menggendong Hyobin. Tanpa kusadari hatiku terasa panas saat melihat adegan itu.

“Kyuhyunnie, kau tak apa-apa kan?” tanya Sungmin padaku.

“Ya, aku tak apa-apa.”

“Kalau begitu aku mau membawa Hyobin ke UKS dulu ya. Kau pinjam saja buku itu, biar Hyobin meminjam bukuku saja.

“Ah..iya…” jawabku.

Aku hanya bisa diam menatap Sungmin membawa Hyobin ke UKS. Aku langsung meminjam buku itu dan menyusul mereka ke UKS. Di UKS, aku melihat sesuatu yang membuat hatiku lebih panas lagi. Sungmin dan Hyobin saling berdekatan, wajah mereka hanya berjarak beberapa senti saja. Aku memutuskan untuk pergi dari situ. Aku tak kuat lagi untuk menyaksikan pemandangan itu.

-flashback-

Sungmin menggendong Hyobin ke UKS, dia lalu mendudukannya ke kasur.

“Nah, sudah sampai!” kata Sunngmin

“Apaan sih? aku kan bukan anak kecil.” jawab Hyobin ngambek.

Sungmin hanya tertawa melihat Hyobin yang ngambek.

“Sungmin…aku mau menanyakan sesuatu padamu.”

“Apa itu?”

“Apa kau yang menaruh ini di laci mejaku?” tanya Hyobin sambil mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna pink.

“Apa itu?” tanya Sungmin dengan spontan.

“Bukan kau ya?” tanya Hyobin, mukanya bersemu kemerahan.

“Ayo kita buka!” kata Sungmin dengan bersemangat.

“Ya! Jangan!”

“Terlambat!” kata Sungmin nakal. Dia sudah merebut kotak itu dan membukanya. “Wuaaa… ini indah sekali.” kata Sungmin sambil menyerahkan sebuah kotak itu ke Hyobin. Di dalamnya terdapat sebuah kotak musik kecil berwarna biru safir. Di permukaannya terdapat hiasan bintang dan mutiara-mutiara kecil.

Hyobin mengambilnya dan menbukanya, segera saja terdengar alunan musik klasik yang indah. Ternyata, di dalam kotak musik itu terdapat sebuah kalung perak. Hyobin mengambil kalung itu, liontinnya berbentuk huruf KH dan terbuat dari emas putih. “Indah sekali!” pikir Hyobin dalam hati.

“Ya! Tak kusangka temanku Kim Hyobin ini mempunyai penggemar rahasia.” ledek Sungmin. “Sini, biar kupakaikan.” Sungmin mengambil kalung itu dan memakaikannya ke leher Hyobin.

Hyobin hanya diam saat Sungmin memakaikannya kalung itu. Wajahnya dan wajah Sungmin sekarang sangat berdekatan. Orang yang melihat ini pasti berpikir kalau mereka sedang berciuman.

-end of flashback-

*****

Sungmin’s POV

“Lama sekali Hyobin itu.” tanyaku dalam hati. Aku memutuskan untuk menyusulnya ke kamar. “Tok..tok..tok.” kuketuk pintu kamarnya. “Hyobin-ah… lama sekali kau?”.

“Iya..iya…sebentar lagi aku siap.” jawabnya dengan tergesa.

“Jegrekk…” pintu kamar Hyobin terbuka. Aku hanya diam terpaku menatap Hyobin.

“Hoi! Kenapa kau malah melamun?” tanyanya

“Ah…tak apa-apa kok. Kajja!” jawabku dengan terburu. “Kau tau Hyobin? Kau semakin cantik.” batinku dalam hati. “Ah! Ingat Lee Sungmin! Dia adalah tunagan sahabatmu.”

Setelah berkendara selama 45 menit kami sampai ke “Vierne”, butik milik ibuku yang akan membuka cabangnya di Seoul dan aku akan menjalankan butik itu. Hari ini adalah grand opening Vierne,aku sengaja mengajak Hyobin untuki melihat-lihat koleksi pakaian di sana.

“Wuahh… apa semua pakaian di sini hasil karya ibumu, Minnie?” tanya Hyobin yang terkagum-kagum melihat koleksi terbaru butikku.

“Yup! Sebagian besar adalah desain ibuku, tetapi aku juga mendesain beberapa pakaian ini.” jawabku

“Benarkah?”

“Tentu saja. Ini cobalah.” jawabku sambil menyodorkan sebuah gaun.

“Wah…indah sekali!” kata Hyobin setelah keluar dari fitting room. “Apa aku cocok dengan gaun ini?” tanyanya.

“Tentu saja, neon jeongmal yebbeunde*”

“Jinjjayeo?” tanya Hyobin, wajahnya bersemu kemerahan.

“Ya…apa lagi kalau wajahmu merah seperti itu.” jawabku sambil menahan tawa.

“Ya! Lee Sungmin!” teriak Hyobin sambil mengejarku. Tapi, karena gaun yang dipakainya, dia terjatuh dalam pelukanku. Kulihat sebuah kalung melingkar di lehernya. Kalung yang dulu kupakaikan untuknya.

(*kau terlihat cantik)

-flashback (Sungmin’s POV)-

Sore ini aku masih berada di sekolah untuk mengikuti ekskul. Hyobin baru saja pulang bersama Yewon. Aku melangkahkan kaki menuju ke ruang ganti untuk menukar baju seragamku dengan baju olah raga.

“Sungmin-ah!” sapa Kyuhyun yang sudah berada di ruang ganti.

“Kyu! Apa kau ada ekskul?” tanyaku.

“Ya, aku ikut tim basket sekolah.Kau?”

“Oh, aku ikut ekskul bela diri.” jawab ku sambil mengganti baju. Saat Kyuhyun membuka seragamnya, aku melihat sebuah liontin yang sama persis dengan liontin milik Hyobin.

“Kyu? Boleh kulihat kalungmu?” tanyaku.

“Apa?” tanya Kyuhyun sambil berusaha menutupi liontin kalungnya dari pandanganku. Tapi aku segara menarik tangannya sehingga liontin itu dapat terlihat jelas. Bentuknya sangat mirip dengan yang dimiliki Hyobin, huruf KH yang terbuat dari emas putih.

“Kyu, tolong jawab pertanyaanku, apa kau yang memberikan hadiah kalung pada Hyobin?

“ ..” Kyu hanya terdiam sambil menundukan kepalanya.Wajahnya mulai merona kemerahan.

“Apa kau menyukai Hyobin?” tanya ku lagi

“…” dia masih diam saja.

“Kyu! Jawab aku.” kataku sambil mengguncang tubuhnya.

“Iya… aku menyukai Hyobin.”

Aku terkejut mendengar jawabannya, aku tidak percaya kalau kami menyukai gadis yang sama .

“Aku tak berani mengatakannya, aku tahu kau juga menyukai Hyobin Sungmin-ah…” lanjutnya.

“Mwo???” tanyaku kaget.

“Iya, kau menyukai Hyobin kan? Aku bisa meihatnya dari tatapanmu pada Hyobin. Mianhae Sungmin-ah…tapi aku tidak akan melepaskan Hyobin. Geunyeoneun daejeot sarang…* Jeongmal mianhae…” jawab Kyuhyun sambil berjalan pergi meninggalkan ruang ganti.

(*Dia adalah cinta pertamaku).

“Apa maksudnya?” tanyaku dalam hati.

Selama ekskul berlangsung, aku tak bisa berkonsentrasi. Kata-kata Kyuhyun masih saja terpikirkan olehku.

“Gabrukkk….” ini sudah kelima kalinya Hangeng hyung membuatku terjatuh.

“Sungmin-ah…gweanchanayeo? Tak biasanya kau seperti ini.”

“Ah… gwenchana hyung… aku hanya kelelahan saja.”

“Kalau begitu, kau pulang saja…”

“Ne, gomawo hyung…”

Aku kembali ke ruang ganti, pikiranku masih terpenuhi oleh ucapan Kyuhyun. “So I pray for you…oh so I, so I promise you…”

“Yobseo?”

“Sungmin-ah…”

“Ne uma?”

“Minggu depan kita akan kembali ke Paris, uma sekarang masih ada di Jepang. Segera kemasi barang-barangmu ya?”

“Apa harus secepat ini uma?” tanyaku dengan nada sedih

“Mianhae Minnie…tapi kita harus segera kembali ke Paris.”

“Ne uma…aku akan mulai berkemas.” jawabku putus asa.

Setelah menutup telepon, beberapa anak basket memasuki ruang ganti. Aku segera menarik Kyuhyun keluar dan membawanya ke taman belakang.

“Ada apa?” tanyanya kebingungan.

“Apa kau benar-benar mencintai Hyobin, Kyu?” tanyaku to the point.

“Kenapa kau bertanya seperti itu?” tanya Kyuhyun keheranan.

“Kyu, minggu depan aku harus kembali ke Paris. Aku ingin kau menjaga Hyobin.” jelasku.

“Mwo?! Apa maksudmu? Apa kau tak akan kembali?”

“Mungkin 3-5  tahun. Kyu, jagalah Hyobin untukku.”

-end of flashback-

*****

Hyobin’s POV

“Kyu, kau benar akan pulang tanggal 24 Desember kan?” tanyaku.

“Tentu saja! Itu kan malam natal dan kita akan menentkan tanggal pernikahan kita kan?” jawabnya dengan serius.

“Arasseo… Kyu, apa tak sebaiknya kita segera memberi tahu Minnie kalau kita sudah bertunangan?”

“Terserah kau saja, apa kau siap memberi tahunya.”

“Ya…setelah kupikirkan rasanya tidak baik kalau kita menyembunyikan ini dari Minnie, lagipula sebentar lagi kita akan menikah.”

“PRAANGG!!!” tiba-tiba suara porselen pecah terdengar dari luar kamarku.

“Chagi..suara apa itu?” tanya Kyu.

“Awww!!”

“Minnie?!” tanya Kyu lagi.

Sungmin’s POV

“Awww! Aissshhh kenapa aku begitu ceroboh? Ahh, Hyobin pasti mendengarku.”

“Minnie? Apa yang kau lakukan di sini?”

“Tak ada…” jawabku seadanya sambil berjalan pergi.

“Apa kau mendengar percakapan kami? Minnie, tunggu! tanganmu berdarah.” kata Hyobin sambil menarik tanganku.

“Sudahlah! Aku sudah mendengar semuanya.” kataku sambil menepis tangan Hyobin. Aku langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkan rumah Hyobin.

Sesampainya di apartemen, kurebahkan tubuhku ke kasur, “Aku kalah.” Pikirku dalam hati.

“Ada apa denganku? Harusnya aku ikut berbahagia dengan sahabatku kan?” Berkali-kali hpku berbunyi, tapi aku tak menghiraukannya. Aku masih tenggelam dalam pikiranku sendiri. Kupikir dengan perginya aku ke Paris, rasa ini akan menghilang dengan sendirinya, rasa ini akan dapat terlupakan. Tapi, semuanya tidak sesuai dengan harapanku. Rasa ini justru semakin besar, kerinduan akan kehadirannya malah memupuk rasa ini.”Apakah seperti ini rasanya jatuh cinta? Kalau benar… Jatuh cinta itu menyakitkan.”

Hyobin’s POV

“Apa Minnie mengangkatnya?” Tanyaku pada Kyu melalui videocall.

“Eem…” Jawab Kyu sambil menggeleng. “Dia tidak mengangkatnya.”

“Kenapa Minnie malah marah seperti ini sih? Harusnya dia kan ikut berbahagia dengan kita!” Kataku dengan emosi.

“Anni… Kita juga sudah salah karena tidak memberi tahu Minnie sebelumnya.”

“Tapikan sebagai sahabat, dia harusnya berbahagia dengan kita!”

“Aku tahu chagi… Sudahlah, lagipula Minnie…” Kyu tidak melanjutkan kalimatnya.

“Kenapa dengan Minnie?”

“Ah… Sudahlah tak usah kau pikirkan. Lebih baik sekarang kau tidur saja, have a nice dream chagiya…” Jawab Kyu dengan buru-burum.

“Ya! Kau belum menjawab pertanya… Tep!” Kyu sudah menutup telpon sebelum aku menyelesaikan kalimatku.

“Memangnya ada apa dengan Minnie?”

*****

Tanggal 24 Desember pun tiba, keluarga Kyuhyun dan Hyobin berkumpul untuk membicarakan pernikahan keduanya. Setelah semua rencana  tersusun pada tanggal 25 mereka bersama-sama merayakan Natal, tapi karena urusan bisnis Kyuhyun dan keluarganya kembali ke Beijing. Orang tua Hyobin juga kembali ke Jepang untuk melaksanakan tugasnya sebagai diplomat.

Hyobin memutuskan untuk mengunjungi Sungmin untuk menjelaskan hubungannya dengan Kyuhyun.

Apartemen Sungmin

“Sungmin? Tok…tok…tok…!” Hyobin mengetuk pintu apartemen Sungmin, tetapi sudah 5 menit lebih tidak ada yang membukakan pintu.

“Ya! Lee Sungmin! Aku tau kau ada di dalam cepat buka pintunya!” Teriak Hyobin emosi sambil mencoba membuka pintunya. “Jegrekk…” Ternyata pintunya tidak terkunci. “Dasar ceroboh!” Gumam Hyobin sambil memasuki apartemen Sungmin.

“Minnie?” Panggil Hyobin lagi. Tapi tidak ada yang menjawab, hanya terdengar suara kucuran air dari kamar mandi. “Sedang mandi ya?” Pikir Hyobin. Dia lalu duduk di sofa di ruang tamu. Di meja terdapat sebuah kotak yang terbuka, Hyobin yang penasaran segera saja melihat isi kotak itu.

Di dalamnya terdapat beberapa foto yang menampilkan 3 wajah yang sedang tertawa lepas, Sungmin, Hyobin, dan Kyuhyun. Hyobin lama-lama menyadari kalau wajahnyalah yang paling sering muncul di kumpulan foto itu. Di dasar kotak terdapat sebuah buku berwarna pink dan sebuah amplop, baru saja Hyobin ingin membuka buku itu pintu kamar mandi terbuka. Sungmin keluar dari kamar mandi.

Hyobin’s POV

“Omo~~~ Minnie?!” Teriakku kaget ketika melihat Minnie keluar dari kamar mandi tanpa berpakaian dan hanya menggunakan handuk. Tubuhnya dapat terlihat jelas, dadanya bidang dan dia memiliki six pack *bayangin Sungmin di photo album Bonamana*. “Minnie memang sudah berubah.” Pikirku dalam hati.

“Hyobin-ah? Apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana kau bisa masuk?” Tanyanya keheranan.

“Ah, anni…” Jawabku dengan segera. “Lebih baik aku pulang saja.” Jawabku lagi sambil meninggalkan apartemen Minnie. Tak lupa kubawa buku dan amplop yang belum sempat kubuka.

“Hyobin-ah!” Teriak Minnie mengejarku, tapi aku tetap saja berjalan tak menghiraukan teriakkannya.

Sesampainya di rumah, aku mulai membaca buku itu. Ternyata itu adalah diary Minnie, isinya tentang masa-masa SMA kami. Aku terkejut mendapati fotoku tertempel di situ, di bawahnya terdapat tulisan: naega saranghaneun* Kim Hyobin. “Apa maksudnya ini?” Tanyaku dalam hati. Tulisan di halaman berikutnya membuatku tertarik.

(*yang kucintai)

“Hari ini adalah hari keberangkatanku ke Paris. Sebenarnya aku masih ingin tinggal di sini. Apalagi di sini terdapat orang-orang yang kusayangi, Kyuhyun dan Hyobin. Aku juga belum sempat menyatakan perasaanku pada Hyobin.

Tapi sekarang pesawatku akan take-off, apa mereka tidak datang untuk mengantarku? Padahal aku sudah memberi tahu Kyu kalau hari ini adalah hari keberangkatanku, aku juga ingin memberikan ini pada Hyobin.”

“Kenapa Kyu tak pernah memberi tahukan hal ini padaku?” Pikirku. Lalu kubuka amplop yang kuambil tadi. Di dalamnya terdapat dua buah kalung dengan liontin kembar berbentuk cincin dan sepucuk surat.

“Hyobin-ah… Kalau kau membaca surat ini, mungkin aku sekarang sedang berada di dalam pesawat menuju Paris. Hyobin-ah, aku tahu selama ini aku sering menjahilimu dan tidak bisa membuatmu bahagia… Tapi, aku tak bisa membohongi perasaanku sendiri…

Saranghaeyeo Hyobin-ah… Jeongmal saranghae… Hanya kalimat itulah yang bisa menjelaskan perasaanku sekarang.

Tapi sekarang aku tak bisa bersamamu lagi, aku tak bisa melihat tawamu lagi.

Memang sudah terlambat bagiku untuk mengatakan ini sekarang, tapi aku tak akan pernah melupakanmu, Hyobin-ah…

Entah mengapa, air mataku mengalir saat membaca surat ini. Selama ini Minnie sudah menyembunyikan perasaannya, tapi kini semuanya sudah terlambat, sebentar lagi aku akan menikah dengan Kyu. “Mianhae Minnie…”

Sungmin’s POV

“Aissshhh… Bagainana ini? Apa Hyobin sudah membaca isi diaryku?” Kataku sambil mengobrak-abrik isi kotak yang tergeletak di ruang tamuku. “Arrgghhh… Tidak ada! Hyobin memang sudah membawanya, amplop itu pun sudah tidak ada. Bisa gawat kalua Hyobin membacanya!” Teriakku dengan frustasi. “Drrttt…drrttt….”  Hpku bergetar. ternyata sms dari Hyobin.

From: Hyobin_Kim

Minnie, temui aku sekarang di Rainbow Café.

“Arrghh… dia pasti sudah membaca semuanya!” Batinku. Aku langsung berpakaian dan menngambil kunci mobilku. Kukendarai mobilku dengan kecepatan tinggi, setelah 15 menit aku sampai di café. Kulihat Hyobin duduk di dekat jendela. Aku pun segera memasuki café itu.

Hyobin’s POV

“Klining-klining…” Pintu café terbuka, kulihat Minnie memasuki café dan langsung berjalan ke arahku. Penampilannya acak-acakan, kurasa dia langsung pergi ke sini begitu aku meng-smsnya. Dia duduk dihadapanku tetapi tidak berani memandangku. Selama beberapa saat kami hanya terdiam, sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk membuka pembicaraan.

“Minnie… ini diarymu…” Kataku sambil mengulurkan sebuah buku berwarna pink kepadanya.

“Apa kau sudah membacanya?” Tanyanya dengan agak ketus.

“Ya… Mianhae Minnie..” Jawabku. “Mianhae… Selama ini aku benar-benar tidak mengetahui perasaanmu.

“Sudahlah… Semua itu sudah tak berarti lagi sekarang.” Jawab Minnie. Nada bicaranya dingin tak seperti biasanya. “Sebentar lagi kau akan menikah dengan Kyu… Chukkae….” Lanjutnya. “Jangan biarkan kejadian ini merusak kebahagian kalian.” Entah kenapa setiap kata yang diucapkan Minnie membuat hatiku sakit.

“Aku pergi dulu… Pasti kau sibuk menyiapkan pernikahan kalian kan? Aku tak mau mengganggu.” Katanya sambil beranjak pergi. Aku hanya bisa terdiam, memandang Minnie yang meninggalkan cafe. Tanpa kusadari air mataku mulai mengalir.

Sungmin’s POV

“Selamat tahun baru Sungmin-ssi… Kami pemirsi dulu.” Sapa beberapa karyawan butik Vierne kepadaku. Karena ini tahun baru, butikku tutup lebih awal. Setelah menutup butik, aku membeli beberapa botol soju dan sebungkus rokok. Sampai di apartemen, ak hanya duduk di dekat jendela memandangi butiran-butiran salju sambil sesekali menghisap rokok dan meminum soju. “Malam tahun baru yang terburuk.” Pikirku.

“Dok…dok…dok…”

“Cih… Siapa sih? Ini kan sudah malam.” Gerutuku sambil berjalan ke arah pintu.

“Dok…dok…dok…”

“Jakkaman..” Jawabku. “Hyobin? Apa yang kau lakukuan di sini?” Tanyaku setelah kudapati Hyobinlah yang mengetuk pintu apartemenku. Penampilannya sangat kacau. Tubuhmya dipenuhi butiran salju, matanya sembab dan kemerahaan.

“Apa yang….”

“Bukkk….” Belum sempat kuselesaikan pertanyaanku, Hyobin langsung memelukku. Kudengar dia terisak di dadaku.

“Ada apa?” Tanyaku sambil menghapus air mata di wajahnya.

Kyuhyun’s POV

“Tut…tut…tut… ”

“Aishh! Ada apa sih dengan Hyobin? Kenapa dia marah-marah seperti itu?” Umpatku. Kulangkahkan kakiku keluar dari bandara Incheon. Salju musim dingin mulai turun, kuhentikan sebuah taksi untuk mengantarku ke rumahnya.

“Hai, ini Kim Hyobin. Aku sedang tidak bisa mengangkat telpon, jadi tinggalkan saja pesan.”

“Arrgh.. Ada apa sebenarnya?” Teriakku frustasi. Padahal aku berharap kalau kepulanganku ini bisa menjadi kejutan yang menyenagkan untuknya. Ada apa ini?

“Apa? Hyobin pergi dari rumah?” Tanyaku keget pada seorang pelayan di rumah Hyobin.

“Iya tuan, setelah menutup telepon, nona langsung lari meninggalkan rumah.”

“Aissh! Kemana dia?”

~TBC~

by: gegeHutomo

Cast: Lee Sungmin, Cho Kyuhyun, Super Junior

NB:     Annyeong semua~~~ saya balik lagi ^^

Karena ff guardian,angels…nya lagi gada ide, jadi saia bikin ff yang ini dulu… Happy reading!!!

Ngomong-ngomong…mian ya kalau di bagian diary n suratny Sungmin buat Hyobin kurang bagus~~~^^ habis saia bkn termasuk namja yg romantis ^^

18 Comments (+add yours?)

  1. Hyun Yoo-super KyuHaeWon
    Oct 17, 2010 @ 18:27:50

    yg bkn namja?? bagus kok! lanjut~ gw yg pertama??

    Reply

  2. mei.han.won
    Oct 17, 2010 @ 18:59:10

    umin vs kyu….spa yg mnang????
    Lanjut !

    Reply

  3. chris~wonnie~hyunnie
    Oct 17, 2010 @ 19:20:17

    Wuahhh… Seru chingu~!
    Tapi, chingu namja??
    Mian, nanya pertanyaan aneh~ >.<
    Lanjuuuuuuuutkan………………..!!!!!!!!!

    Reply

  4. Erika(chemistrylatte)
    Oct 17, 2010 @ 19:30:19

    Kamu namja???
    Parah,ff aku aja blm tentu seromantis in.daebak!

    Reply

  5. LopeLopeKJW
    Oct 17, 2010 @ 19:37:20

    uwii…. ayo terusan’a jgn lama2

    Reply

  6. aulia
    Oct 17, 2010 @ 20:14:34

    ffnya bagus…
    lanjutin ya,,,

    Reply

  7. Dhikae
    Oct 17, 2010 @ 20:27:57

    wihhhh seru
    lanjuuuut author

    Reply

  8. sungwookie
    Oct 17, 2010 @ 20:44:29

    Kok hyobin k’rmh umin?? Author’y namja?? Bgus ff’y lanjutt )_(

    Reply

  9. eunhyesung
    Oct 17, 2010 @ 21:06:45

    keren ff’a…!!

    lnjutin ya author^^

    Reply

  10. ddangkoma19
    Oct 17, 2010 @ 21:26:59

    Lnjut.. 😀

    Reply

  11. ParkChanRa
    Oct 17, 2010 @ 21:43:47

    .waaahh~
    .authornya namja??
    .
    .ff.nya daebaaakk~~
    .romatis 🙂
    .
    .ayoo oppa~
    .lanjut~~ 🙂

    Reply

  12. istrinya Eunhyuk
    Oct 17, 2010 @ 21:54:56

    *applause* this FF is nice tapi kenapa enggak oneshoot aja? enggak kepanjangan kok /plak

    😀 jangan lupa LANJUT!

    Reply

  13. yokyuwon
    Oct 18, 2010 @ 00:04:22

    mwo??!! namja???..wow ..nice ff chingu..lanjutt!

    Reply

  14. niejja
    Oct 18, 2010 @ 05:23:28

    wah keren banget!!!
    lanjut yah oppa!!
    hahahaha author namja?
    gw aja blom tentu bisa bikin cerita seromantis ini!

    Reply

  15. EternalKyuMin
    Oct 18, 2010 @ 08:39:44

    cast nya kyumin yeay!!!!!! ^^

    lanjuuuut 🙂

    Reply

  16. hansaera
    Oct 18, 2010 @ 13:49:40

    he ? author namja ? opppaaaa ~ #plak
    uda cukup romantis kok, kalo cewek yang baca pasti suka *kebanyakan reader disini cewe
    nice ff oppa :DD

    Reply

  17. Ocha
    Oct 18, 2010 @ 19:41:07

    Kyumin bersaing, siapa yang menang ni…
    Lanjut ya…

    Reply

  18. cHEErryberry
    Oct 21, 2010 @ 06:26:59

    eh, authornya namja?? lanjut ya~ 🙂

    Reply

Comment's Box