Your Silent [Ver B]

y3hap

Tittle               : Your Silent 2 (Happy End Version)

Author                        : Nuch Nuci

Lenght             : One Shoot

Genre              : Romance

Cast                 : Kim Jong woon (Yesung)

Song Nara (oc)

Song Hara (oc)

Kim Jooeun (oc),Another

Rating              : PG 15

 

 

 

 

 

 

 

*Start Reading

 

**********

 

 

Song Nara gadis itu berdiri di sudut ruangan besar itu melihat sosok Kim Jongwoon yang selama ini ia sukai, sosok Jongwoon yang sedang tersenyum di depan pintu masuk ruangan besar ini sambil menyalami beberapa tamu yang datang. Sesekali terdengar helaan dari gadis itu, dan terlihat sesekali gadis itu mengerjap ngerjapkan matanya sambil melihat ke arah samping kiri dan kanan saat merasakan matanya mulai memanas.

Diam nya Nara selama ini membuat hatinya sakit sendiri. Kebodohanya selama ini membuat gadis itu menyesali semua perbuatanya.

 

‘Ya Tuhan….kuat kan hatiku’ kata Nara dalam hati saat ini, gadis itu menggenggam sapu tangan yang sedari di bawanya

 

Pandangan Nara kini tertuju pada Jongwoon dan gadis itu masih menahan tangisnya, matanya berkaca-kaca. Dan saat Nara tepat memandang Jongwoon, saat itu pula Jongwoon memandangya. Manik-manik mata mereka bertemu kini, dan dengan cepat Nara menghapus air mata yang ingin keluar dari sudut matanya itu dan mengalihkan pandangannya

 

 

*Flashback on*

 

“Ra besok kencan dengan ku mau?” tanya Jongwoon jujur pada Nara yang sedang mengerjakan tugasnya

“tidak mau!” jawab Nara tanpa memandang Jongwoon

“em….kalo aku main ke rumah mu?” tanya Jongwoon lagi

“tidak boleh!” jawab Nara lagi

“pergi ke perpustakaan?” tanya Jongwoon sekali lagi pada Nara

“hah……kau mengganggu kami Oppa! Pergilah aku masih banyak tugas dengan Nara” marah Jooeun ke arah Jongwoon, sambil melempar pensil yang sedari tadi ia buat mengerjakan tugasnya ke arah Jongwoon

“Pergilah dari hadapan kami Oppa…..” kata Jooeun sambil menunjuk ke sembarang arah

“baiklah…..baiklah” kata Jongwoon mulai berdiri, memandang Nara sebentar kemudian tersenyum, dan pergi dari hadapan kedua gadis itu yang lebih tepatnya Jooeun adik kandungnya, dan Nara sahabat adik kandungnya yang selama ini ia sukai

 

*************

 

Dan pagi ini Jongwoon, namja itu sudah ada di rumah Nara, tanpa Nara undang. Di hari minggu yang tenang , gadis itu terusik sudah oleh kehadiran Jongwoon

“untuk apa kesini?” tanya Nara di depan pintu

“ingin melihatmu” jawab Jongwoon jujur pada gadis itu

“siapa Ra?” teriak Hara dari dalam rumah

“bukan siapa-siapa Eonni” jawab Nara

“aku sepertinya mendengar suara Jongwoon, suruh dia masuk” teriak lanjut Hara

“kau dengar aku di suruh masuk oleh Hara” kata Jongwoon menyebut nama Hara, karena Jongwoon dan Hara memang seumuran, tanpa mengindahkan Nara, Jongwoon namja itu masuk begitu saja ke dalam rumah Nara, memang sejak 1 tahun yang lalu sejak Jooeun menjadi sahabatnya di Senior High School ini, Jooeun biasa ke rumah Nara, begitu pula dengan Jongwoon yang selaku Oppa Jooeun ini juga sudah biasa keluar masuk rumah Nara, karena Jongwoon menyukai Nara, namja itu berusaha menarik perhatian Nara dengan cara apapun, dan laki-laki itu sudah 6 bulan ini gencar-gencarnya menyatakan perasaannya pada Nara , dan Nara selalu menolak pernyataaan Jongwoon

Tapi bukan Jongwoon namanya kalau dia putus asa begitu saja.

 

*************

 

Jongwoon dan Nara saat ini ada di sebuah taman, keduanya menikmati ice cream yang Jongwoon beli untuknya dan juga Nara, entah ada apa dengan gadis ini saat tadi pagi Jongwoon menelefonnya dan mengajaknya jalan-jalan berdua , dan tiba-tiba suatu hal yang tak terduga keluar dari bibir Nara menjawab ajakan Jongwoon “iya” . Jongwoon tadi pagi sempat histeris karena terlalu senang dengan jawaban Nara di telfon itu, dan seisi rumah sempat gempar karena kelakuan Jongwoon ini

 

Bahkan Jooeun adiknya itu hanya menggelengkan kepalanya, melihat Oppa satu-satunya ini yang tengah kasmaran dengan sahabat baiknya itu, Jooeun mendukung saja apa yang Oppa nya itu lakukan, tetapi terkadang gadis itu juga selalu menasehati Jongwoon saat membuat Nara marah atas semua kelakuan Jongwoon itu

 

“kenapa kau selalu menolakku Ra?” tanya Jongwoon penasaran, karena selama ini gadis itu tidak pernah memberi alasan padanya mengapa menolak dirinya

 

“aku belum ingin pacaran itu saja” jawab Nara

“kenapa? Aku yakin jika kau berpacaran dengan ku…aku janji akan membuat mu bahagia, bukannya aku ingin merayumu, tapi itu janjiku padamu, kau bisa membuktikannya, apakah perkataan ku benar atau tidak!” kata Jongwoon kali ini serius ke arah Nara

 

Nara gadis itu menoleh ke arah Jongwoon kini, keduanya kini saling berpandangan, dari sekian percakapannya dengan Jongwoon baru kali ini gadis itu mendengar Jongwoon berkata serius ke arahnya, dan terlebih lagi ini tentang perasaan nya

 

“apa pernah kau sedikit saja menyukai ku?” tanya Jongwoon serius lagi dan keduanya masih saling berpandangan, tanpa ada yang mengindahkan pandangan itu

“aku tidak tahu!” jawab Nara jujur pada Jongwoon

“carilah gadis lain Oppa! Kau akan sakit hati jika terus mengingin kan ku” kata Nara yang masih memandang Jongwoon, tiba-tiba senyum Jongwoon berkembang di bibir laki-laki itu, lalu Jongwoon menghadap kedepan

“ini kemajuan!” kata Jongwoon sendiri tapi dapat terdengar oleh Nara

“kemajuan apa?” tanya Nara tak mengerti

“kau menolakku secara halus, tidak seperti biasa, ku rasa hatimu mulai goyah Ra atas kehadiran ku, dan kata mu barusan salah satu buktinya kau takut aku sakit hati, baiklah aku semakin menyukaimu kalau kau seperti ini….” kata Jongwoon menjawab Nara

 

**************

 

Lagi-lagi gadis itu Nara, seperti biasa belajar kelompok dengan Jooeun di rumah Jooeun, tetapi Jooeun baru saja keluar rumah untuk membeli beberapa cemilan untuk dimakan, dan kini tinggal Jongwoon, Nara dan seorang bibi pembantu yang sedang sibuk di dalam dapur sana

 

Nara mengerjakan tugasnya , dia kini sedang menggerakkan penanya di atas bukunya. Dan apa yang di kerjakan Jongwoon saat ini, lihat, Jongwoon terus memandang Nara dari seberang meja itu, lalu tersenyum, lalu terdiam memandang lagi

 

“Oppa tidak ada kerjaan….? cobalah untuk mencuci mobil sendiri, atau menyirami bunga yang ada di depan rumah” kata Nara yang risih dengan kegiatan Jongwoon ini

“aku tidak mau! Aku ingin memandang mu , karena kau cantik kalau sedang mengerjakan tugas dengan serius seperti ini” kata Jongwoon masih memandang Nara , dan Nara gadis itu masih belum memandang Jongwoon karena masih fokus dengan pekerjaan nya

 

“Aku sayang kamu Ra” lagi- lagi namja di depan Nara itu menyatakan perasaannya pada
gadis di depannya, bukannya gadis itu tidak mendengar, tapi Nara pura-pura tidak mendengar pernyataan Jongwoon barusan , dan masih mengerjakan tugasnya

Nara kemudian meletakkan penanya, menghentikan sejenak tugasnya, memandang Jongwoon lalu berkata

 

“aku akan lebih senang lagi bila Oppa, mencuci mobil atau menyirami tanaman yang ada di depan rumah Oppa ini” kata Nara tersenyum ke arah Jongwoon

“ah baiklah…..akan kukerjakan , karena senyumanmu” kata Jongwoon berdiri, mendekat ke arah Nara, dan kini laki-laki itu duduk di samping Nara, Nara melihat kesamping untuk memandang Jongwoon kini

 

“ cepatlah buka hatimu untuk ku, jangan keras kepala lagi Ra, karena aku tahu hatimu bukan terbuat dari batu” kata Jongwoon membelai ujung kepala Nara

Dan dengan cepat Jongwoon sudah menghilang dari hadapan Nara. Dan Nara gadis itu masih terdiam karena perlakuan Jongwoon barusan, gadis itu merasakan ada debaran di dadanya. Apakah benar kata Jongwoon, bahwa gadis itu mulai goyah. Ah tidak! Tepis Nara sambil menggeleng – gelengkan kepalanya.

 

**************

 

Dan hari itu ketika Jongwoon datang ke rumah Nara , membawa sebuah cincin yang ingin ia berikan kepada Nara gadis itu

 

“pakai ini ya Ra” kata Jongwoon memaksa Nara untuk memakai cincin dengan motif sama yang ia pakai saat ini, dan Nara berusaha menghindarkan tangannya dari tangan Jongwoon

“aku tidak mau jangan memaksaku”

“aku akan menunggumu… 4 tahun lagi…tapi pakailah ini sebagai tanda kau akan bersama ku” kata Jongwoon masih menjangkau tangan Nara

 

‘plak’ tamparan keras Nara pada Jongwoon

 

“ku bilang aku tidak mau, jangan memaksa ku, aku tidak menyukaimu kau dengar, bukankah berkali –kali kau sudah ku tolak, apa kau tidak mempunyai rasa malu”

“aku bilang kau akan menyesal Ra…kau akan menyesal menolak pernyataan ku untuk kesekian kalinya ini, jika nanti kau menyadarinya di akhir, jangan untuk meminta lagi hatiku, karna saat itu mungkin hatiku sudah menjadi milik orang lain” Kata Jongwoon dengan dinginnya di depan Nara

“aku tidak akan menyesal” kata Nara tidak kalah dingin dengan Jongwoon

“benar mana mungkin seorang Nara menyesal, tidak ada di dalam kamus mu kan? Maka dari itu aku menyerah kali ini.aku berhenti sampai di sini” Kata Jongwoon dan berlalu begitu saja dari Nara

Nara melihat sosok Jongwoon sudah menghilang menjauh dari pandangannya

“aku tidak akan menyesal” kata Nara lagi meyakinkan dirinya

“aku tidak akan menyesal” ulang Nara lagi dengan memejamkan kedua matanya

 

*************

 

3 tahun kemudian

 

 

Setelah 3 tahun lamanya sejak kejadian itu Jongwoon tidak muncul lagi di hadapan Nara, laki-laki itu seakan menghilang di telan bumi, ada sedikit kekosongan di hati Nara, gadis itu kemarin terbiasa dengan adanya Jongwoon, seakan Nara kehilangan sesuatu. Nara tahu Jongwoon kini tengah menempuh kuliah nya di luar kota

 

Dan setelah 3 tahun gadis itu kini melihat Jongwoon lagi, melihat dia datang ke rumahnya lagi, tapi bukan untuk menemui gadis itu, melainkan untuk menemui Eonninya Hara

Dan senyum Jongwoon masih sama seperti 3 tahun yang lalu, senyum khas dengan menampilkan deretan gigi putihnya, Nara melihat sekilas Jongwoon Oppa dengan Hara Eonninya di ruang tamu tadi, gadis itu kini ada di ruangan televisi, mengerjakan beberapa tugas kuliahnya , memang ruangan yang Nara duduki ini terdapat meja kecil di bawah dan gadis itu sedang duduk di atas karpet, sekilas-sekilas bayangan Jongwoon dan Hara yang tersenyum bersamaan tadi menggagunya kini

 

“ah sial” kata Nara mengumpat karena tidak bisa berkonsentrasi dengan makalah yang ia kerjakan, gadis itu menenggelamkan kepalanya di atas meja kini

“bagaimana aku bisa berkonsentrasi lagi?” tanya Nara terhadap dirinya sendiri, gadis itu tiba
tiba merasakan sebuah tangan tengah membelai kepalanya, dia fikir itu Hara Eonninya maka gadis itu berkata

“jangan ganggu aku Eonni? Aku sedang tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan tugas ku, aku ingin mencari ketenangan” kata Nara mengira seseorang itu adalah Hara, bukannya diam,
tangan itu tetap kembali mengusap kepala dan rambut Nara dengan lembut

“ku bilang henti…..” kata Nara terdiam , karena yang ia lihat bukan Hara, tetapi seseorang
yang membuyarkan konsentrasinya. Jongwoon ada di sampingnya , duduk di sebelah gadis itu dari tadi sambil mengusap kepala Nara, jantung Nara berpacu lebih cepat sekarang ini. Gadis itu tahu bahwa dia menyukai seseorang di depannya ini, betapa gadis itu begitu merindukan sosok 3 tahun ini yang tiba-tiba menghilang seakan di telan oleh bumi

“hai Ra? Apa kabar?” satu kata keluar dari bibir Jongwoon setelah 3 tahun pergi begitu saja tanpa pamit juga ke gadis itu,

“aku baik!” kata Nara kembali menatap laptopnya dan mengetik kembali makalah yang
sempat ia tunda barusan, lebih tepatnya gadis itu ingin menghindari tatapan mata dengan Jongwoon

“Ra…” sapa Jongwoon lagi mengintip gadis itu dari samping

“lalu kau sendiri, bagaimana kabar Oppa?” tanya Nara ragu, bahwa laki-laki di sampingnya
ini akan menjawab pertanyaannya

“aku baik juga, kau tahu tidak dapat mendapatkan mu bukan berarti dunia kiamat” kata Jongwoon membuka percakapan kepada Nara

“hem… bagus kalau begitu” kata Nara sekenanya

“aku menemukan gadis lain yang lebih baik dari mu, kau tahu, aku berusaha mendekatinya kini, Eonni mu Hara dia gadis cantik dan juga baik….aku akan mendekatinya” kata Jongwoon, gadis itu sedikit terkejut dengan kata Jongwoon barusan, gadis itu sempat menjeda mengetik tugasnya untuk beberapa detik, kemudian melanjutkannya kembali, gadis itu sedikit marah saat Jongwoon mengutarakan perasaannya tentang Hara pada dirinya, ingin sekali dia bilang bahwa dia menyesal telah melepaskan Jongwoon, tapi gadis itu lebih memilih diam saja

 

**************

 

Nara gadis itu melihat kemesraan Hara dan Jongwoon di ruang tamu hari ini keduanya saling tersenyum satu sama lain

Kemudian gadis itu menuju dapur mengambil air es dan meminumnya denga cepat, gadis itu berharap dengan meminum yang dingin , hatinya pun ikut dingin seperi air es itu, tidak memanas seperti ini

 

Setelah minum air dengan cepat, gadis itu terkejut melihat Jongwoon yang memang sejak tadi memperhatikan gadis itu yang dengan cepat meminum air es itu

 

“kau haus atau apa? Meminum air itu dengan cepat sekali” Tanya Jongwoon ke arah Nara, kemudian mengikuti Nara juga mengambil air es

“benar aku haus! Kenapa?”kata Nara kesal kepada Jongwoon

“apa aku berbuat salah padamu? Kenapa kau marah? Gadis aneh” sindir Jongwoon ke arah Nara

Gadis itu semakin kesal dikatai gadis aneh oleh Jongwoon, dia duduk di kursi yang ada di meja makan, mencoba menenangkan hatinya dan fikirannya yang mulai memanas

‘astaga Ra, kau cemburu Ra’ kata Nara dalam hati

 

**************

 

Nara menggeleng-gelengkan kepalanya karena melihat Eonninya yang sedang tersenyum sendiri sambil memandang jarinya.Gadis itu dengan cepat menghampiri Eonninya itu

 

“ada apa Eonni? Apa kau gila?” canda Nara ke arah Hara

“benar Ra! Aku gila karena Jongwoon, dia memberi ku ini” kata Hara sambil menunjukkan
sebuah cincin yang melekat di salah satu jarinya, Nara membulatkan matanya, gadis itu terkejut, karena cincin itu adalah cincin yang sempat ia tolak dari Jongwoon

“ada apa! Jelek ya?” tanya Hara ingin tahu, karena adiknya ini menunjukkan sedikit
perubahan setelah melihat cincin yang ia perlihatkan pada adiknya itu

“tidak Eonni! cantik” jawab Nara

Gadis itu mulai berfikir benarkah Jongwoon dengan mudah melupakannya, benarkah Jongwoon mulai serius dengan Eonninya ini? Ataukah dirinya yang sulit untuk mengganti seorang Jongwoon yang terlanjur masuk kedalam hatinya?

 

**************

 

1 tahun kemudian

 

 

Nara dan keluarganya tengah sibuk kini mempersiapkan pernikahan Jongwoon dan Hara yang seminggu lagi akan berlangsung, Nara tidak pernah tahu sudah sejak kapan keduanya saling menjalin kekasih, yang jelas Nara tahu adalah dengan tiba-tiba 3 hari yang lalu Jongwoon dan Hara meminta restu kepada orang tuanya masing-masing untuk segera menikah. Dan ini adalah waktu singkat untuk mempersiapkannya hanya 9 hari

 

Semua orang terlihat senang mendengar kabar ini tapi tidak untuk Nara, setelah mendengar kabar itu 3 hari yang lalu. Tanpa sepengetahuan semua orang gadis itu masuk begitu saja kedalam kamarnya, menangis diam-diam. Hatinya terlalu sakit untuk mendengar berita itu

Nara gadis itu melamun kini, memang sejak mendengar berita itu gadis itu sering terdiam, dan fikirannya sering kosong , entah melayang kemana

 

“Ra” sapa Jooeun membuyarkan lamunan Nara

“kenapa kau akhir-akhir ini sering melamun?” tanya Jooeun ingin tahu

“ah mungkin aku memikirkan tugas-tugas kuliah ku” kata Nara berbohong, gadis itu
mengalihkan pandangannya ke arah lain dan menemukan sosok Jongwoon yang kini tengah tersenyum lebar tertawa dengan ayahnya atau bisa di sebut calon ayah mertua Jongwoon

Dan Jongwoon laki-laki itu menoleh dan pandangan Nara dan Jongwoon bertemu, tidak ada yang bermaksud untuk mengalihkan pandangan mereka masing-masing, kemudian Jongwoon mendekat ke arahnya, menyapa adiknya dan Nara calon adik iparnya itu

“yang benar menyusun bunga-bunga ini, aku tidak ingin mendengar ocehan tamu gara-gara jelek menyusun bunga-bunga ini”

“iya …tentu,…. Oppa ku sayang” sindir Jooeun ke arah Oppanya

“Jooeun sini bantu aku” teriak Hara di depan teras

“baik Eonni” kata Jooeun menjauh dari Nara dan Jongwoon untuk mendekat ke arah Hara, dan Jongwoon laki-laki itu tetap di posisinya, kini dia malah menggantikan posisi Jooeun, yaitu ikut merangkai bunga-bunga itu

 

Hening tidak ada percakapan diantara keduanya

“kau tidak ingin mengatakan sesuatau padaku” tanya Jongwoon memecahkan keheningan diantara keduanya, Nara bingung dengan pertanyaan Jongwoon kali ini, apa maksudnya, apa yang maksud Jongwoon adalah hatinya? Atau sesuatau yang lain, yang Jongwoon ingin ketahui, lagi-lagi keduanya saling berpandangan

“apa kau sering menangis akhir-akhir ini….matamu sedikit membengkak?” lagi lagi Jongwoon menanyakan hal yang ingin Nara simpan dari semua orang. Tapi Jongwoon mengetahui nya dengan begitu mudahnya, setelah beberapa detik memandangnya

“Ra …. kemarilah, bantu Eomma” teriak Eomma Nara dari dalam dapur, dan Nara pergi begitu saja tanpa menjawab semua pertanyaan Jongwoon

 

**************

 

Nara terdiam di kamar nya, banyak pertanyaan yang yang berputar di kepala gadis itu kini. Gadis itu tiba-tiba menangis lagi, menyesal! Satu kata itu yang kini ada di benak Nara, menyesal karena gadis itu menolak Jongwoon 4 tahun yang lalu, menyesal karena gadis itu tidak bisa jujur saat di tanyai tentang perasaannya oleh Jongwoon 6 hari yang lalu. Padahal esok hari adalah hari H pernikahan Jongwoon dan Hara

“kalau bisa , aku ingin memutar waktu” tangis Nara sendiri di dalam kamarnya

Bahkan gadis itu sudah mulai berfikir hal yang tidak mungkin, karena situasi seperti ini. Lalu apa yang Nara lakukan jika Jongwoon dan Hara nanti tinggal serumah dengannya

Tentu saja! Gadis itu akan melihat kemesraan Jongwoon dan Hara setiap hari, bagaimana jika dia bisa gila karena hal itu? Pertanyaan inilah yang saat ini di dalam fikiran Nara, gadis itu tidak bisa membayangkan bila hal itu benar-benar terjadi.

 

*Flashback off*

 

‘aku tidak akan menyesal…aku tidak boleh menyesal’ kata Nara dalam hati untuk menguatkan hatinya kini, sakit itulah yang di rasa gadis itu kini

Jongwoon laki-laki yang membuatnya sakit seperti ini, gadis itu masih saja mengumpat didalam hatinya

 

‘4 tahun apa? Katanya menunggu ku, tapi apa ini maksudnya!’ kata Nara dalam hati lagi mengingat perkataan Jongwoon 4 tahun yang lalu, saat gadis itu menolaknya untuk terakhir kalinya

 

Gadis itu ingin sekali merusak pernikahan Jongwoon yang dalam beberapa menit lagi akan dimulai, hati kecilnya ingin membawa laki-laki itu pergi dari tempat ini, gadis itu ingin membawa mempelai laki-laki itu lari dari tempat ini,

 

Dan Nara gadis itu ingin sekali mengatakan pada semua orang bahwa dirinya sangat menyukai Jongwoon biar semua orang tahu, tapi gengsinya selama ini membuatnya seperti ini, diamnya gadis itu karena merasa gengsi sungguh membuatnya sakit hati. Tidak mungkin gadis itu merusak pernikahan Eonni nya Hara , Eonni satu-satunya yang sangat ia sayangi. lagi-lagi gadis itu merasakan dadanya serasa sesak, memang sejak 10 hari terakhir dada Nara

merasakan sesak saat mengetahui bahwa Jongwoon dan juga Hara akan melangsungkan sebuah pernikahan.

 

Nara gadis itu tidak kuat lagi berada di ruangan itu, dia tidak sanggup melihat Jongwoon akan menikahi gadis lain, walaupun itu kakak nya sekalipun. Gadis itu segera keluar dari ruangan itu tidak peduli di depan pintu ada ayah, Eommanya dan juga Jongwoon sendiri. Gadis itu dari tadi memang sengaja menyimpan salah satu pesannya di dalam draf i-phone nya, jika sewaktu-waktu hal ini terjadi, dengan cepat pesan itu di kirim ke Appa dan Eommanya, agar mereka tidak khawatir atas kepergian dirinya itu dari sana, gadis itu menulis ‘aku sakit perut, jadi aku pulang duluan, tidak usah khawatirkan aku’ pesan itu yang ia kirim kepada Appa dan juga Eommanya.

 

Nara berlari entah kemana tujuannya yang jelas ia ingin menjauh dari ruangan besar resmi tadi,sesekali gadis itu mengusap air mata yang turun ke pipi nya

 

Cinta gadis itu tidak seperti dulu lagi, kalau dulu Jongwoon juga menyukainya, tapi kini hati Jongwoon benar-benar berpaling dari hatinya. Gadis itu masih ingat kata-kata Jongwoon ‘jika nanti kau menyadarinya di akhir, jangan untuk meminta lagi hatiku, karna saat itu mungkin hatiku sudah menjadi milik orang lain’ perkataan Jongwoon itu terus terngiang di kepala gadis itu selama 4 tahun terakhir, apa maksud Jongwoon itu di akhir adalah hari ini? Apakah saat hati Jongwoon sudah menjadi milik orang lain, apakah juga hari ini?

 

Gadis itu masih saja merasakan matanya memanas, dan bulir-bulir air mata terus saja turun dari sudut mata gadis itu. Seakan tenaganya menghilang, gadis itu mulai merasakan melemah, gadis itu tidak berlari lagi, melainkan berjalan pelan

 

“kau menyesal kan?” teriak Jongwoon dari belakang Nara. Dan Nara baru sadar bahwa dari tadi ternyata ada seseorang yang mengikutinya dan gadis itu yang mendengar teriakan Jongwoon membalikkan badannya

 

“ah Jongwoon oppa kau kenapa di sini? bukankah pernikahan mu di mulai beberapa menit lagi! sepertinya barusan ada debu masuk mata ku” kata Nara berbohong kepada Jongwoon, karena gadis itu tahu matanya memerah kini saat menatap Jongwoon

“katakanlah Ra…sebelum semuanya terlambat, hilangkan semua gengsi mu itu? Aku menyayangi mu Ra, dulu dan sekarang itu masih berlaku” kata Jongwoon mendekat ke arah Nara berdiri

 

Nara gadis itu membeku di tempatnya mendengar penuturan Jongwoon barusan, dan lagi- lagi gadis itu meneteskan air mata di pipinya

“benar! Aku menyesal! Kubilang seribu kali menyesal pun, keadaan tidak akan berubah…kenapa? karena kau akan menikah dengan Eonni ku……..beberapa menit yang lalu aku sempat ingin membawa mu lari , aku ingin membawa mu pergi dari tempat itu, tapi tak mungkin aku melakukan itu, mempelai wanita yang akan kau sakiti , tak lain , tak bukan adalah Eonni ku yang sangat ku sayangi, bagaimana mungkin aku melakukan itu?” kata Nara
kini membuat Jongwoon tercengang dan dengan cepat Jongwoon mendekat ke arah Nara lagi dan menarik gadis itu dalam pelukannya, mengusap pelan kepala gadis itu

“ayo kembali kesana Ra” bisik pelan Jongwoon di telinga Nara

“untuk apa? Apa kau ingin membalas dendam pada ku karena 4 tahun yang lalu aku menolakmu…. kau berhasil Oppa, tak perlu membuat ku sakit lagi” kata Nara di sela pelukan Jongwoon

“bodoh!” kata Jongwoon memberi jarak diantara dia dan Nara

“tentu saja untuk menjadi mempelai wanita ku, kau fikir apakah pernikahan ini dapat berlangsung jika pengantin wanitanya tidak ada?” Kata Jongwoon tersenyum ke arah Nara

“bukankah kau akan menikah dengan Hara Eonni?” tanya Nara tak mengerti

“aku merencana kan hal ini ra…1 tahun…kau tahu….1 tahun aku merencana ini, bukankah sudah kubilang aku akan menunggumu 4 tahun lagi, aku tidak pernah mengingkarinya Ra” kata Jongwoon di depan Nara

 

Tak jauh dari Nara dan Jongwoon berdiri sekarang ini, Nara dapat melihat Hara Eonninya mendekat ke arah mereka, gadis itu Hara tidak memakai baju pengantin yang kemarin di pesannya , gadis itu memakai pakaian formal biasa, apakah benar perkataan Jongwoon bahwa laki-laki ini merencanakan kejadian ini 1 tahun yang lalu

 

“hah…hah” nafas Hara terdengar putus-putus akibat mengejar 2 orang ini

“kalian tidak papa kan…semua orang mengawatirkan kalian” kata Hara mendekat ke arah kedua orang itu

 

“kau harus berterima kasih pada Eonni mu ini Ra, yang sudah ikut mengambil peran selama 1 tahun ini, kalau pernikahan ini gagal hanya karena mempelai wanitanya tidak ada, aku akan membunuhmu, kau tahu Jong Woon?” kata Hara bercanda sekaligus marah ke arah Jongwoon, karena telah membuat adik yang ia sayangi bersedih

Hara gadis itu mendekat ke arah Nara , memeluk adiknya itu

 

“maaf kan, Eonni ya Ra, aku sudah pernah memberi tahu Jongwoon sebenarnya, untuk mengatakan sebenarnya, tapi dia bilang tidak usah, katanya untuk membuat kejutan padamu, semua berakhir Ra, jangan bersedih” kata Hara kepada Nara yang sedang menangis saat ini

“hiks…hiks.. ha ha” tangis serta tawa Nara dalam waktu bersamaan tak bisa di bendung lagi gadis itu

“kalian jahat, bagaimana mungkin melakukan ini semua padaku” kata Nara tersenyum ke arah Jongwoon dan Hara

“karena kau terlalu keras kepala, untuk membuka hatimu untuk ku, jadi aku memakai cara ekstrem seperti ini untuk memilikimu” kata Jongwoon mendekat ke arah Nara, menggenggam kedua tangan gadis itu, dan mencium kening Nara

 

 

-THE END-

*Penulis Nuch Nuci

 

 

3 Comments (+add yours?)

  1. mayank
    Apr 25, 2016 @ 14:14:09

    Akhirnya yg di tunggu datang juga hally ending. Daebak mereka rencanain itu selama 1 tahun??? Tapi itu berhasil kereeeen thor👏👏😁

    Reply

  2. keunin
    Apr 26, 2016 @ 20:00:18

    jadi itu hanya tipuan? ya ampun baper loh bacanya. bagus bagus hehe

    Reply

  3. Monika sbr
    Apr 27, 2016 @ 20:01:55

    Woaah…. Endingnya so sweet!!!
    Ternyata jonwoon hanya mengerjai nara dengan berpura2 menikahi hara, tapi ternyata pernikahan tersebut adalah untuk jongwoon dan nara.

    Reply

Comment's Box