who’ll you choose ,. one shoot ,.

*Tulisan ini didasarkan dari hasil pemikiranku selama ini ..
Sebuah perasaan yang selalu membuatku bimbang dan terus merasa bersalah ..
Kini aku sudah tahu apa yang akan aku lakukan ,
Ini untukmu Chagiyaa .. *

…………………………

Apa yang terjadi jika masa lalu yang pernah menyakitimu datang di saat hari bahagiamu ?
Siapa yang akan kau pilih ?
Bayang masa lalu yang masih kau cintai ,
Atau bayang masa depan yang akan kau cintai ?

Bodoh ! Aku benar-benar bodoh. Lagi-lagi aku menangis karenanya. Ya ! Aku menangis karena takut kehilangannya. Dan kali ini aku benar-benar kehilangannya. Kehilangan seseorang yang sangat aku cintai. Kehilangan seseorang yang selama ini selalu membuatku tersiksa karena terlalu rindu dengannya. Apa mungkin aku bisa menggapainya lagi ? Apa bisa ? Apa bisa aku bertemu dengannya lagi untuk sekedar mengatakan “ aku mencintaimu .. “. Pahit rasanya. Tapi mau bagaimana lagi ? Hanya ini yang bisa aku dapatkan dari cinta yang selama ini susah payah aku jaga dan aku pelihara. Kau tahu Ki Bum ? Semakin kau menjauh dariku dan menghindariku dengan cara seperti ini , aku semakin merindukan dan sangat berambisi untuk bisa memilikimu lagi. Walaupun kau mengatakan kata “ putus “ , aku tidak akan menyerah begitu saja. Aku tidak akan kalah dan ciut karena semua ini. Aku sudah terlanjur mencintaimu , sungguh terlambat jika aku harus pergi dari kehidupanmu segampang ini. Kau boleh saja pergi jauh ke Kanada sana , kau boleh memperlakukan aku seperti apa pun. Tapi jangan kau kira aku dengan mudahnya mengikuti semua kemauanmu yang terus membuatku seperti orang bodoh. Aku akan terus mencintaimu. Aku akan selalu mengingatmu. Walaupun aku sadar kau tidak akan pernah mengingatku atau mencintaiku lagi. Ingat ! Kau milikku !

**
Tidak bisa ! Aku menangis lagi. Melihatmu tersenyum di sana bersama teman-temanmu membuatku semakin tersiksa. Aku tersiksa karena semakin merindukanmu ! Tolong ! Sadar ! Kau harus sadar bahwa di sini ada seseorang yang sangat mencintaimu. Tolong .. Beri aku sedikit kesempatan untuk bisa menyatakan perasaan ini padamu apa adanya. Sungguh .. Aku mencintaimu. Tolong jangan membuatku susah seperti ini. Kenapa kau tidak mau mengerti dengan keadaanku ? Kenapa kau tidak memperdulikan aku lagi ? Kau tahu ? Seharusnya kau bersyukur di sini ada perempuan yang mencintaimu dengan tulus. Di sini ada perempuan yang dengan setianya menunggu agar kau pulang kembali ke Seoul. Aku hanya berharap , kau masih mengingatku di sana. Walaupun kita jauh , aku hanya berharap kau masih mencintaiku seperti aku mencintaimu. Aku hanya ingin kau tahu , kau tetap milikku untuk selamanya.

***
Kau membuatku rapuh. Kau membuatku hancur. Kau benar-benar mengecewakanku. Kau benar-benar tidak mengenaliku Ki Bummie ? Dengan mudahnya kau katakan di situs facebook kau bilang kau tidak mengenali seorang Kim Bo Ra ? Apa kau benar-benar sudah lupa denganku ? Katakan padaku ! Itu tidak benar ! Kau .. Kau keterlaluan. Kau sungguh keterlaluan Ki Bum ! Selamat ! Kau sudah berhasil membuatku benci padamu. Ya ! Selamat untuk usahamu yang sudah berhasil itu. Mulai sekarang aku tidak akan pernah lagi menganggumu. Terima kasih untuk semuanya !

4 Tahun Kemudian ..

Sungguh. Aku yang ada di depan cermin besar itu sangat berbeda. Aku .. Aku .. Aku anggun sekali. Ya ! Aku sendiri tidak yakin. Apa yang ada di depan cermin dengan balutan dress code warna putih itu adalah aku ?

“ Kau cantik sekali , “ puji seseorang yang tiba-tiba memelukku dari belakang. Aku tersenyum melihatnya dari cermin yang ada di depanku saat ini.
“ Aku malu , “ ujarku padanya seraya menutup wajahku. Dia melepaskan pelukannya. Dan kini ia tepat berada di depanku dan memegang kedua tanganku yang sedang bergumul di wajahku.
“ Kau adalah wanita terbaik yang pernah aku temui selama ini. Selama 3 tahun ini aku menunggu agar kau mencintaiku. Dan harapan yang selama ini aku gantung setinggi mungkin , akhirnya bisa tercapai untuk segera menikahimu Bo Ra. Aku harap , kita akan bersama selamanya. “ kata laki-laki itu serius. Aku hanya bisa mengangguk pelan.
“ Jujur , aku sangat merasa bersalah karena saat itu aku masih sangat mencintai laki-laki brengsek itu. Maafkan aku Henry-ssi , aku hanya ingin sekedar jujur padamu saat itu. Saat itu aku tidak bermaksud menyakitimu , karena aku …… “
“ Karena aku mencintaimu setulusnya , “ katanya tiba-tiba yang tadinya memotong pembicaraanku. Jari telunjuknya masih diisyaratkannya di bibirku. Lembut sekali. Tatapannya itu benar-benar membuat jantungku berdegup kencang. Ia sering sekali seperti ini. Terkadang menatapku dengan wajah yang serius. Terkadang ia juga menatapku dengan wajah polosnya itu. Dan ia lebih sering membuatku marah. Dia bilang , wajahku terlihat cantik saat aku sedang marah. Laki-laki yang aneh !

“ Wajahmu memerah , “ ujarnya tiba-tiba. Aku segera menutup wajah dengan kedua tanganku. Benar-benar ! Dia sudah membuatku malu.
“ Aww ! “ pekiknya keras saat aku mencubit pinggangnya. Rasakan ! Siapa suruh membuatku malu seperti tadi.
“ Sakit chagie ! “ gerutunya dengan nada meringis. Aku hanya tertawa seraya berjalan ke deretan dress lainnya. Henry .. Heny .. Kau selalu saja membuatku tertawa dan marah tidak jelas. Kau laki-laki yang bisa membuatku menemukan kembali arti hidup. Aku menyayangimu Henry .. Aku mencintaimu ..

****
Di saat detik-detik hari bahagiamu ,
Ia datang ..
Ia datang untuk memberimu cinta lagi ..
Ia datang lagi agar kau kembali padanya ..
Apa kau mau hidup dengannya lagi ?
Walaupun kau tahu jika hatimu masih sangat mencintainya ?
Dan kau juga tahu ia masih mencintaimu ?
Siapa yang akan kau pilih ?

“ Kau ? “. Jujur , aku tidak bisa berkutik. Tertegun saat aku melihat sosok laki-laki yang ada di depanku saat ini. Dia .. Dia .. Apa aku tidak salah melihatnya ? Apa saat ini aku sedang bermimpi. Aku mencubit lenganku sendiri. Aww ! Tidak. Saat ini aku sedang tidak bermimpi. Ternyata memang dia. Dia kembali ..

“ Aku datang untuk memilikimu lagi , “ katanya jelas. Aku masih terdiam. Sejak ia berada di depanku sedari tadi , aku belum berbicara sepatah kata. Aku masih tidak menyangka. Aku tidak menyangka takdir akan berbicara seperti ini. Ia berjalan maju selangkah , ia semakin dekat denganku. Aku tidak bisa bergerak. Tubuh ini terus diam dan tidak bisa berkutik. Ada apa ini ?

“ Aku masih mencintaimu , “ ujarnya tiba-tiba seraya memelukku. Aku tidak bisa bernafas. Jantungku berdegup kencang. Baru kali ini ia memelukku. Setelah sekian lama aku mengenalinya , belum pernah sekali pun ia menyentuhku. Kenapa aku hanya bisa diam ? Kenapa aku tidak berusaha untuk melepaskan pelukan ini ? Kenapa ? Kenapa aku seperti ini ?

“ Aku tahu , sakit rasanya saat aku meninggalkanmu begitu saja tanpa ada alasan yang jelas. Tapi aku akan menjelaskan semuanya sekarang. Aku ingin mengabulkan permintaan orang tuaku agar aku kuliah di Canada. Mereka berjanji agar membebaskan aku dari segala tuntutan yang ada agar aku bisa bersamamu. Dan kini aku sudah bebas. Aku sudah bebas dari segala tekanan dari orang tuaku. Sekarang aku datang lagi untukmu. Bo Ra , aku masih mencintaimu. Aku tahu , kau juga masih mencintaiku. Aku ingin kau terus berada di sisiku. Aku ingin kita bersama untuk selamanya. Apa kau mau menikah denganku ? “ katanya jelas yang tiba-tiba saja sudah bersimpuh denganku. Kotak itu. Kotak yang berisi sepasang cincin emas putih. Aku menarik nafas dalam-dalam. Bagaimana ini ? Aku sudah .. Aku akan ..

Dddddrtt .. Ddddrrtt …
Ponselku bergetar. Ku ambil ponsel yang kumasukkan di saku celanaku. Sebuah pesan dari .. Pesan dari Henry-ssi ?

Laki-laki yang kau cintai sudah kembali ?
Bagaimana dengan aku ?
Kalau hanya dengan dia kau bisa bahagia ,
Kalau kau hanya merasa hangat saat berada di peluknya ,
Kembalilah padanya ..
Aku akan mencoba untuk merelakan semuanya ,
Karena aku akan bahagia jika kau bahagia ..
Aku akan tersenyum saat kau tersenyum ..
Dengarlah kata hatimu ..

Henry ? Kenapa dia tahu ? Apa dia melihat saat aku berpelukan dengan Ki Bum ? Di mana dia sekarang ? Di mana ? Pikiranku terus berkecamuk. Saat ini di depanku sudah hadir seseorang yang sangat aku cintai dan aku benci sejak dulu. Tapi , laki-laki yang sebentar lagi akan menjadi suamiku ke mana ? Akan aku kemanakan dia ? Bukankah selama 3 tahun ini sejak aku terpuruk hanya dia yang bisa membuatku bangkit dan menemukan semangat untuk hidup lagi ?

“ Bo Ra , aku mencintaimu. Kembalilah padaku .. “ pinta laki-laki yang ada di hadapanku ini. Aku masih belum bisa mengucapkan sepatah kata apa pun. Aku hanya bisa diam. Aku tidak mengerti dengan jalan takdir yang ada. Tiba-tiba saja ia bangun dan mengenggam tanganku. Lembut sekali genggamannya. Ia maju selangkah lagi. Dekat sekali. Ia semakin denganku. Nafasku mendesah tidak karuan. Aku takut. Apa lagi ini ? Jantungku berdegup kencang sekali. Jarak dia denganku semakin dekat saja. Tiba-tiba saja ia mencodongkan badannya , sampai-sampai hidungnya yang mancung mengenai batang hidungku. Wajahnya dekat sekali denganku. Dan akhirnya , bibirnya yang merah itu mengecup bibirku dengan lembut. Aku menutup mataku untuk menikmati semuanya. Aku berdosa. Aku sudah mengkhianati cinta tulus dari Henry.

******
“ Dia masih mencintaimu. Aku tahu , kau juga masih mencintainya. Jika kau merasa bahagia saat berada di dekatnya , pergilah ! Kembalilah padanya ! Aku akan rela. Aku sudah pernah mengatakan padamu bukan , jika aku tidak akan pernah melepaskanmu. Kecuali , jika kau tidak pernah bisa bahagia saat di dekatku , aku akan melepaskanmu agar kau bisa bahagia. Kau bahagia , aku akan turut bahagia juga. Aku rela memberikan apa pun untukmu. Semua itu karena aku mencintaimu , “ kata Henry pasrah. Henry melepaskan genggamannya. Ia menelan air liurnya. Sepertinya ada sesuatu lagi yang akan dia bicarakan padaku. Ia masih menunduk. Begitu juga dengan aku. Aku belum berani menatap wajahnya.

“ Bo Ra , aku itu hanya orang bodoh ! Aku tahu , aku hanya seorang laki-laki yang berada di kalangan biasa. Laki-laki bodoh yang mengharap cinta dari seorang putri yang berada dari kalangan atas. Aku mengerti , kau ingin hidupmu jauh lebih bahagia. Aku tahu , aku sama sekali tidak pantas untukmu. Walaupun sudah 3 tahun ini aku mengabdi cinta padamu , aku tetap saja tidak bisa mendapatkan cinta seutuhnya darimu. Aku mencintaimu Bo Ra. Sumpah ! Aku benar-benar mencintaimu apa adanya. Aku baru sadar , cintamu bukan untukku. Dan tidak akan pernah bisa jadi untukku. Pilihlah ! Pikirkan mana yang terbaik untukmu. Besok hari pernikahan kita. Aku akan menunggumu. Jika besok kau datang dengan pakaian pernikahan kita beserta seikat bunga lily putih, berarti kau sudah yakin untuk hidup bersama denganku. Jika besok kau datang dengan membawa mawar hitam , berarti kau lebih bahagia jika hidup dengan Ki Bum. Aku pergi sekarang. Aku harap kau bisa menentukan jalan hidupmu. Selamat tinggal Bo Ra , “ ujarnya seraya mengecup keningku sebelum ia berlalu dari hadapanku. Air mataku jatuh. Kata-katanya membuatku terenyuh. Benar-benar. Aku bingung menghadapi kondisi seperti ini. Apa aku bisa memilih satu diantara dua selama 24 jam nanti ? Entahlah , saat aku sedang tidak bisa berpikir jernih.

*******
“ Apa kau masih ingat Bo Ra ? Saat aku pertama kali menyatakan cinta di tepi pantai seperti ini ? Awalnya kau menganggapku bercanda , tapi akhirnya kau percaya juga dengan apa yang aku katakan. Aku masih bisa mengingat dengan jelas saat-saat indah itu. Apa kau ingat saat-saat kita bahagia dan tersenyum ? Apa kau masih ingat saat-saat kita bersedih dan menangis bersama ? Apa kau masih ingat janji yang pernah aku nyatakan di sini Bo Ra ? “ tanyanya padaku. Aku tersenyum. Hanya itu jawabanku.
“ Aku sudah berjanji untuk selalu bersamamu , selalu ada untukmu , dan akan selalu mencintaimu. Aku akan menepatinya. Walau saat itu aku pernah sangat menyakiti hatimu. Kau sudah tahu bukan aku melakukannya semuanya semata karena keterpaksaan. Bo Ra , sungguh .. Aku mencintaimu. Sudah terlalu lama kita berdiam. Kediaman selama 4 tahun itu sungguh menyiksa batinku. Selama aku jauh , aku sungguh merindukanmu. Bo Ra , kini hanya ada aku dan dirimu yang tercipta untuk hidup selalu bersama selamanya. Apa kau mau menikah denganku ? “ tanyanya lagi. Kali ini aku tersentak. Raut wajahku berubah. Sudah 2 kali ia mengatakan hal yang sama seperti ini. Menikah ? Aku akan menikah dengan Henry besok pagi. Atau , aku tidak akan pernah menikah dengan Henry ? Apa itu adil untuknya ? Apa itu adil untuk aku , Ki Bum dan Henry. Apa semuanya setimpal dengan apa yang sudah Henry lakukan untukku ? Tapi aku mencintai Ki Bum , aku belum bisa mencintai Henry seutuhnya.

“ Maaf , tapi belum saatnya aku menjawab. Aku belum tahu apa yang harus aku lakukan dengan hubungan kita. Besok aku akan menjawabnya. Tak apa bukan ? “ kataku dengan senyum keterpaksaan. Ki Bum hanya tersenyum manis untukku. Aku tahu apa jawabannya. Kini , aku kembali berada di pelukannya. Pelukan yang selama ini terus aku damba dan aku harap. Hangat sekali. Aku merasa nyaman di pelukannya. Aku tidak pernah mau kehilanganmu , Ki Bum ..

********
Aku mencoba membuka mata. Menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. Ini harinya. Ini penentuannya. Semalaman aku tidak tidur hanya karena hal bodoh seperti ini. Aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan. Kalian tahu ? Jawabannya ternyata sangat gampang. Kenapa tidak dari kemarin aku mendapat jawabannya. Bodoh. Itulah aku. Gadis bodoh yang tadinya terombang- ambing di lautan cinta. Lautan cinta yang sungguh menyesatkan. Tepat pukul 3 pagi aku segera mencari ponsel yang entah ke mana kulempar tadi. Ketemu ! Aku segera mengirim pesan singkat untuk seseorang.

Temui aku di Gedung Cheobyeol jam 8 pagi nanti ..

*********
Selesai sudah. Berakhir sudah. Aku sudah yakin. Memang jalan ini yang harus aku tempuh. Aku tidak mau lagi hidup dalam sebuah sandiwara. Maafkan aku. Aku tidak bisa terus berpura-pura. Aku tidak bisa terus berpura-pura tidak mencintaimu ..

“ Aku kalah. Ya ! Aku kalah. Aku akan menerima semua ini. Awalnya ini juga salahku. Kau memang pantas mendapatkannya , “ ujar laki-laki itu seraya tertegun. Aku hanya bisa menghela nafas.
“ Maaf , “ ucapku padanya. Aku kembali menunduk.
“ Tak apa. Ini memang jalan takdirku. Mencintai tanpa di cintai. Asal kau bahagia , aku pun akan selalu berbahagia. Kita memang tahu bukan cinta tak harus memiliki. Dan kini aku sedang merasakannya. Aku harap , rasa ini akan ada untuk selamanya. Walau nantinya , aku sendiri tidak tahu , apakah aku bisa menemukan pengganti dirimu ? Karena aku yakin , tidak akan ada yang bisa mengagantikanmu. Henry-Ssi .. Boleh aku meminta sesuatu darimu ? “ tanyanya pada laki-laki yang saat ini ada di sebelahku.
“ Katakan saja , “ kata Henry datar. Aku melihat Ki Bum menarik nafasnya dalam-dalam. Dari raut wajahnya , tampak ia sedang memikirkan sesuatu.
“ Sebelumnya maaf jika aku lancang meminta hal ini. Tapi , bolehkah aku memeluk Bo Ra untuk yang terakhir kalinya ? Kali ini saja. Untuk ucapkan selamat tinggal padanya. Dan aku berharap , aku akan selalu bahagia di setiap detik kebahagiaan yang Bo Ra rasakan.“ pinta Ki Bum pada Henry dengan wajah yang penuh harap. Mata Ki Bum berkaca-kaca. Henry mengalihkan pandangannya ke arahku. Ya ! Tatapannya sedang bertanya padaku. Aku tidak tahu harus menjawab apa. Aku hanya bisa mengangkat bahu tanda tak tahu.

“ Sebenarnya aku enggan. Tapi , terlalu egois jika aku tidak memberimu kesempatan untuk yang terakhir kalinya. Baiklah , kau boleh memeluknya .. “ kata Henry yang langsung membuatku terkejut. Apa maksud Henry ? Kenapa ia mengizinkannya ? Tanpa banyak kata lagi , Ki Bum langsung mendekapku. Dekapannya begitu kuat. Hangat. Nyaman. Itu yang aku rasa. Bahuku basah. Basah karena jatuhnya air mata Ki Bum. Ki Bum menangis. Perlahan mataku berkaca-kaca. Akhirnya air mata yang terus aku bendung dari tadi meluap juga. Aku juga menangis.

“ Aku mencintaimu , Bo Ra. Sungguh .. Aku sungguh-sungguh mencintaimu. Aku sangat menyayangimu. Aku masih ingin memilikimu seperti dulu. Tapi , kini aku harus bisa merelakanmu untuk mendapatkan kebahagiaan yang selama ini kau harapkan dari seorang makhluk yang bernama laki-laki. Sekali lagi aku katakan , Aku .. Aku .. Aku mencintaimu.. Selamat tinggal kisah indahku , perpisahan kali ini adalah kisah yang akan selalu aku kenang seumur hidupku , “ kata Ki Bum yang akhirnya melepaskan pelukannya. Ia menghapus air matanya. Berusaha untuk bisa tersenyum.

“ Terima kasih Henry. Selamat tinggal Bo Ra , Henry .. Semoga kalian selalu berbahagia. Aku pergi sekarang , “ ucapnya tanpa menoleh lagi ke arah kami. Ia terus berjalan. Semakin lama , bayangnya semakin tak tampak. Bayang masa lalu itu kini pergi.

**********
Maafkan jika perpisahan seperti ini yang harus aku lakukan ,
Tapi ini juga bukan karena salahmu ..
Aku yakin ,
Cintaku padamu kali ini hanya ada untuk sesaat saja ..
Dan aku harus yakin ,
Masa depan yang jelas-jelas akan membahagiakanku harus bisa ku raih ..

Maaf jika aku harus menyakiti ,
Tapi itu bukan mauku ..
Aku akan mencoba mencintai seseorang yang sudah setianya mencintaiku selama 3 tahun terakhir ini saat kau tak ada ,
Ki Bum ..
Aku sungguh menyayangimu ,
Tapi kali ini rasa sayangku padamu hanya berbatas antara kakak dan adik saja ,
Kau tahu ?
Aku masih mengingatmu sampai saat ini ..
Meski kita tak pernah bertemu lagi ,
Aku harap suatu saat nanti kita bisa berkumpul bersama-sama menjadi sebuah keluarga besar ..

Tertanda ,
Kim Bo Ra , Henry lau , dan Cherlofi ..

………..

Ki Bum melipat kembali surat yang di kirimkan Bo Ra. Ia tersenyum , seraya berkata , “ aku bisa sedikit menemukan kebahagiaanku. Meski tidak sepenuhnya. Tapi sampai saat ini aku masih mencintaimu .. “ .

Sekian.

note :

makasi buat yang uda bantuin ngasi solusi pas qha curhat tentang kebimbangan hati qha ,

gomawo ..
akhirnya qha tahu apa yang harus qha lakukan ..

33 Comments (+add yours?)

  1. Shinta (NtaKyung)
    Feb 26, 2010 @ 04:40:01

    Aduh, Air mata ku bercucuran nich……..T_T
    Hwa…….. qha tanggung jawab nich dah buat aku nangis……T_T

    Reply

  2. qhaa
    Feb 26, 2010 @ 04:47:54

    iya ..

    huhuhuhuhuhu

    Reply

  3. A Lin
    Feb 26, 2010 @ 04:55:34

    OMG! Gw nangis2.Huweeee. . . . .

    Reply

  4. DJ.merr
    Feb 26, 2010 @ 05:36:44

    YAK!
    Qha, he.eh. Ni ff emg happy ending kalo bwat henry tapi kibum? Sabar bum..
    Gak ada bora merr pun jadi.
    Hahaha.* d tndang k kandan hangeng *

    Reply

    • qhaa
      Feb 26, 2010 @ 05:46:08

      hahahahahahahaha ..
      hummm ..

      iyha juga yaaak ??
      kasian kibum ..

      tapi emang pantas kan ??
      dia uda jahat ama kita ..

      *curhat*

      Reply

  5. qhaa
    Feb 26, 2010 @ 05:47:33

    semua pada setuju kan kibum dapat peran gitu ??
    sesuai ama apa yang terjadi

    dan henry ,
    pantas dihargai cintanya kan ??

    hummm ..

    Reply

  6. Tia
    Feb 26, 2010 @ 05:55:07

    Ff nya sedih sampe mata aq brkaca2 bacanya, tpi udh aq kira jd nya bkal ma Henry !!
    Oh ya, pas baca ff ini aq jd inget ff kmu yg judulnya Sorry Just It, aq harap kmu mau ngelanjutin tuh ff abiz aq penasaran bgt ma endingnya soalnya kmu bilang tuh ada season 2 nya !! Aq slalu nunggu ff kmu coz aq suka ff bikinan kmu coz ceritanya slalu membuat aq tersentuh !!
    Mian yah !!
    Oh ya lam kenal yah !!

    Reply

    • qhaa
      Feb 27, 2010 @ 02:16:17

      humm ..
      iya ya ,
      entar de di post ..

      kelanjutannya uda tamat dari dulu ,
      tinggal nyari waktu yang tepat ajjah untuk ngepublish ..

      tunggu yooo ..

      Reply

  7. thand wonnie
    Feb 26, 2010 @ 08:43:52

    Jiah,
    krain si bora nyambung ama kibum..
    Trnyta ama henry..
    Hehe..

    Reply

  8. Minmi
    Feb 26, 2010 @ 09:24:35

    Wah wah pengalaman pribadi ya?
    Good fanfic! Bikin yg bnyak qha ekekekek

    Reply

  9. Kheynie Hae
    Feb 26, 2010 @ 11:31:30

    Gw lsg EMOSIONAL bc ff in!!

    Gk tau mau nangiz ato mau marah!!

    Smuany brcampur mnjd 1 mengusik ketenanganku…!!

    Nice ff!!

    Hwaitiiiiing…..!!

    Reply

  10. LyasarangSJ
    Feb 26, 2010 @ 12:22:25

    Oh..
    Ini toh yg dimksud tdi..
    Hmm.,
    ak stju klw Bo Ra mlih Henry..
    Cpa sruh si Mbum ninggln n pura2 tx knal dgn Bo Ra??
    Klw si Henry kan setia+baek bget ma Bo Ra..
    Cnta’y tlus aqi..
    Haduh..!!
    Co cweet deh si Henry..
    Nice FF onnie !!^^
    Share more..

    Reply

  11. cii_miinie
    Feb 26, 2010 @ 12:30:38

    dah 3 FF yang aku baca sad ending.
    nice FF dah.
    🙂

    Reply

  12. yuee_chan
    Feb 26, 2010 @ 13:22:37

    kalau aku jdi bo ra ku jga psti milihnya henry kok…
    tpi masalahnya,,,

    HENRY MAU GAK MA GUE??

    Reply

  13. chanichbum
    Feb 26, 2010 @ 15:19:52

    MBUMA.. TTToTTT

    *bnjir aer mta*

    Reply

  14. Ami_cutie
    Feb 27, 2010 @ 18:18:15

    huweeeeeee….

    qha, bagi tisu….
    bener2 deh, feelnya dapet bgt..
    like this!

    Reply

  15. liasiwon
    Feb 27, 2010 @ 20:46:06

    TT_TT
    gw meresapi banget bacanya..
    dan hidup memang harus memilih, iya kan~

    Reply

  16. heechie
    Feb 27, 2010 @ 21:02:09

    qhaa~~~

    seneng banget sama sad ending~~~

    aish,,,
    emosi aku lagi labil~~~

    huweeee~~~

    nice qhaa,
    buatin dong buat aku,
    *ditabok dah ma qhaa*

    Reply

  17. DewiWonKyuHaELF
    Aug 18, 2010 @ 14:16:45

    Hisk…hisk…hisk…T_T

    sedih banget
    nice ff

    Reply

  18. Choi hyun Ae
    Oct 15, 2010 @ 21:55:12

    Wow,kt2ny nyentuh bget chingu.
    😀

    Reply

  19. retha_chan
    Jun 21, 2012 @ 01:22:04

    nangis gara” ff ini….. 😀

    Reply

Comment's Box