Waiting For You Part 3-end


Please just let me to stay with them a little longer. Please just let me to tell him before it’s too late. I’m begging You please

< Siwon pov>

Aku tak tahu kenapa kakiku tiba-tiba melangkah ke tempat ini, Sungai Han. Tempat yang sudah jarang sekali aku kunjungi padahal dulu aku sering kesini. Menghabiskan waktu bersamanya dan mengukir kenangan indah bersamanya. Tapi secara tiba-tiba aku malas ke tempat ini juga karenanya. Park Shilla, orang yang aku cintai meskipun sekarang dihatiku juga sudah ada orang lain Lee Hana.

Aku bingung dengan hatiku. Kenapa aku bisa mencintai dua gadis sekaligus? Tapi jujur saja aku masih begitu mencintai Shilla meskipun tak sebesar dulu. Mungkin karena sikapnya yang terus saja menolakku tanpa alasan pasti. Tapi sesungguhnya posisinya di hatiku masih tak tergantikan, bahkan oleh Hana sekalipun. Lalu sebenarnya bagaimana perasaanku terhadap Hana? Ah aku frustasi memikirkan semua ini.

Ditengah semua rasa bingungku, aku menangkap sosok gadis yang aku tahu pasti itu siapa. Gadis yang begitu aku rindukan. Gadis yang menempati posisi special di hatiku. Ya, Park Shilla. Tapi ada yang aneh. Tampaknya dia kurusan sekarang dan tubuhnya gemetar seperti tengah menangis. Ini aneh, karena selama aku mengenalnya tak pernah sekalipun aku melihat ia menitikkan air mata. Ada apa sebenarnya dengannya??

“Shilla-ah?” Shilla membalikkan badanya untuk melihatku dan betapa terkejutnya aku saat aku melihat air mata yang mengalir deras melalui pelupuk matanya.

“Shilla, gwenchanayo? Kau menangis?”. Tapi sayangnya tak ada sepatah katapun keluar dari bibir Shilla. Dia hanya terdiam tapi airmatanya terus saja mengalir. Dapat kulihat melalui matanya yang berair itu guratan kepedihan yang mendalam. aku benar-benar cemas dengannya. Dan secara tiba-tiba Shilla ambruk didepanku.

“Shilla-ah?” beruntung aku masih bisa menahan tubuh Shilla sebelum jatuh ke tanah.

“Shilla-ah.. Shilla bangunlah! Shilla kau kenapa? Jawab aku! Kumohon! Shilla” teriakku frustasi sambil menepuk-nepuk pipi Shilla.

“Shilla sadarlah!!! Jebal !!!!”  langsung kuangkat tubuh Shilla yang lemas. Dan kurasakan bahwa tubuhnya sangat ringan dan ringkih. Apa dia sakit? Dan tanpa pikir panjang aku langsung menggendongnya ke rumah sakit.

Di Rumah Sakit

Keluarga Shilla dengan segera datang kerumah sakit setelah aku memberi kabar kepada Yesung hyung. Mereka langsung berhamburan ke ruang ICU. Dapat kulihat wajah cemas dan panic mereka bahkan Eomma Shilla menangis. Shilla masih tak sadarkan diri.

Tak lama setelah itu Yesung hyung bicara padaku. “ Siwon-ah, bisa kita bicara sebentar?” aku hanya bisa mengangguk mengiyakan.

“ Kurasa sudah saatnya kau tahu semuanya Siwon-ah.” Yesung hyung membuka pembicaraan.

“ Maksud hyung? Tahu tentang apa hyung?” dan yesung hyung pun menceritakan segalanya. Tentang penyakit yang diderita Shilla. Tentang alasan penolakan Shilla, kenapa selama ini Shilla menghindariku. Tentang setiap perubahan Shilla terhadapku dan kenapa Shilla menyembunyikan ini dariku. Semuanya karena aku. Karena diriku yang bodoh ini. Karena dia tak ingin melihatku cemas dan khawatir. Karena dia tak ingin merepotkanku. Karena dia tak ingin melukaiku.

Sekarang aku baru sadar semuanya. Karena aku Shilla tersiksa. Karena aku dia harus memikul semua penderitaan ini sendirian.  Arghhh, betapa bodohnya kau Siwon. Aku rutuki diriku sendiri. Semua kebodohanku. Jeongmal baboya!!!

Kenapa aku bisa begitu bodoh dan kejam. Kenapa aku harus jadi alasan setiap penderitaanya? Dan dengan bodohnya aku juga mencintai wanita lain selain dia. Dan kebodohanku inilah yang membuat kondisinya semakin buruk. Kujambaki rambutku sendiri karena frustasi. Aku kesal pada diriku sendiri.

“Sudahlah Siwon-ah, jangan seperti ini. Yang sekarang harus kita lakukan adalah berdoa untuk kesembuhan Shilla.” Kata Yesung hyung berusaha menenangkanku.

“Tapi hyung, aku merasa bersalah padanya”

“Tak ada yang salah dalam hal ini Siwon-ah jadi jangan salahkan dirimu. Ini memang sudah suratan. Araseo?” aku hanya bisa mengangguk mengiyakan.

“ Sudahlah, ayo kita temui Shilla. Dan hapus air matamu itu Siwon-ah!” ah aku bahkan tak sadar kalau aku menangis.

Shilla masih saja tak sadarkan diri. dokter bilang satu-satunya cara untuk menyembuhkan Shilla adalah dengan operasi tapi itu tidak mungkin dilakukan jika Shilla masih belum sadar dari komanya. Sekarang yang kami semua harapkan adalah Shilla segera sadarkan diri dan menjalani operasi itu. Meskipun kemungkinan kesembuhanya juga Cuma 40%.

Sudah 2 hari Shilla koma, dan belum ada tanda-tanda dia akan sadar. Aku masih setia menunggunya. Aku tak ingin meninggalkanya barang sedetikpun. Kugenggam tangan mungilnya. Ah aku benar-benar ingin melihatnya sadar. Kumohon Tuhan selamatkan dia. Ijinkan aku untuk membahagiakanya. Kumohon berilah ia kebahagiaan Tuhan. Jebal!!!

Kurasakan tangan mungil yang sedari tadi kugenggam bergerak perlahan. Mungkinkah Shilla sadar? Dan kulihat Shilla mencoba mengerjapkan matanya dan kemudian matanya telah terbuka seutuhnya.

“Op.. oppa?” katanya lirih. Ah aku sungguh lega saat ia sadarkan diri.

“Mianhae Shilla-ah. Jeongmal mianhe!”

“huh? Wae? Kenapa meminta maaf Oppa?” kulihat segurat kebingungan dari wajah pucatnya.

“Mianhe karena membiarkanmu menderita sendirian. Maaf karena telah menyakitimu selama ini. Maafkan semua kebodohanku.” Kataku panjang lebar dengan tetesan air mata yang tak kuasa aku tahan.

“ Ani Oppa, jangan begitu. Oppa tak salah dan oppa tak menyakitiku. Jangan bicara seperti itu, jebal! Dan kumohon jangan menangis.” Shilla kemudian menghapus air mataku. Tak berapa lama kemudian dokter Kyuhyun datang memeriksa kondisi Shilla.

“Kondisi Shilla sudah memungkinkan untuk menjalani operasi. Shilla kau sudah siap kan?” dokter Kyuhyun  berujar.

“Aniya dokter. Aku tidak siap dan aku tidak mau” perkataan Shilla sontak membuat kami yang ada di ruangan itu kaget tak percaya.

“Waeyo Shilla-ah? Apa kau tidak mau sembuh? Apa kau tidak mau hidup bersama kami?” Yesung hyung tampak tak terima dengan perkataan Shilla. Sedangkan Amma Shilla hanya membisu.

“Justru karena aku ingin lebih lama bersama kalian Oppa makanya aku tidak mau menjalani operasi ini,” Shilla tak mau kalah.

“Mworago? Bagaimana bisa?”

“Apa kalian lupa kalau kemungkinan kesembuhanku hanya 40%? Bagaimana kalau ternyata operasinya gagal? Itu artinya aku tak mungkin lagi bersama kalian. Apa kalian tahu alasan kenapa selama ini aku hanya melakukan terapi tanpa mau operasi? Itu karena aku takut kalau operasi justru membuatku berpisah dari kalian.” Shilla menjelaskan panjang lebar tanpa setetes airmatapun yang mengalir. Dia benar-benar tegar.

“Tapi, Shilla-ah”

“Yesung Oppa jebal aku hanya ingin bersama kalian lebih lama. Aku ingin menjadi bagian dari hidup kalian lebih lama,” tapi kini pertahanan Shilla runtuh. Setetes air mata menetes dari kelopak matanya.

“Shilla-ah,”akhirnya aku membuka suara setelah dari tadi diam. “Kumohon lakukan operasi itu.”

“Tapi Oppa..”

“Wae? Kau takut? Kau pikir kami juga tidak takut? Kami takut sama sepertimu, bahkan mungkin lebih dari yang kau tahu. Tapi kami juga tetap berharap dengan kesembuhanmu.”

“Tapi kemungkinanya Cuma 40 % oppa..”

“Lalu kenapa? Memang benar hanya 40%, tapi bagaimana kalau ternyata justru berhasil dan kau sembuh? Huh?”

“Aku tidak mau gambling dengan hidupku sendiri Oppa.”

“aku tidak bilang untuk gambling Shilla-ah. Tapi berusaha. Berusaha untuk memperjuangkan hidupmu sendiri. Aku mungkin bukan Tuhan yang punya kuasa, tapi aku tahu Tuhan pasti sangat menghargai usaha umatnya. Yang sekarang kita harus lakukan adalah berdoa padanya”

“Tapi bagaimana kalau ternyata tidak berhasil?”

“Pasti berhasil Shilla-ah. Tapi seandainya tak berhasil maka kami akan mengenangmu sebagai sosok yang sangat hebat karena disaat terakhirpun kau masih berusaha mempertahankan hidupmu. Kami akan bangga padamu. Sangat amat bangga.”

“…”

“Kumohon Shilla-ah lakukan operasi itu, dan tetaplah bersama kami. Kami membutuhkanmu dalam hidup kami. Jebal “

Shilla tak menjawab tapi dia mengangguk tanda setuju. Kumohon Tuhan untuk sekali ini saja dengarkan doaku. Ijinkan Shilla tetap bersama kami. Jangan pisahkan kami darinya Tuhan. Aku benar-benar tak ingin kehilanganya Tuhan.

<Shilla pov>

aku menyetujui permintaan keluargaku untuk menjalani operasi. Tapi jujur aku tak yakin dengan hasilnya. Kupertaruhkan segalanya dalam operasi ini. Akankah aku masih bisa bersama mereka? Pertanyaan itu menjadi pertanyaan terbesarku, dan aku sendiri tak yakin akan jawabanya. Tapi jika ternyata jawabanya adalah sesuatu yang tak aku harapkan, maka setidaknya aku ingin pergi tanpa penyesalan. Aku ingin mengatakanya sebelum semua terlambat.

kuhentikan langkah suster yang membawaku menuju ruang operasi, tepat didepan pintu ruang operasi. Aku ingin menyampaikan sepatah dua patah kata. Ya mungkin semacam salam perpisahan jika ternyata semua berjalan tidak sesuai harapan.

“Waeyo Shilla-ah?” Eomma bertanya khawatir.

“Aku hanya ingin mengatakan sesuatu sebelum terlambat” dapat kulihat raut muka bingung di wajah Eomma dan yang lainya.

“Eomma, Appa dan Yesung Oppa mianhe kalau selama ini Shilla selalu merepotkan kalian. Aku tidak tahu apakah aku masih bisa melihat kalian setelah aku masuk ruang operasi ini itu sebabnya aku ingin mengucapakan ribuan terimakasih pada kalian. Semua kasih sayang dan cinta yang selama ini kalian berikan sungguh sangat berarti. Aku tidak tahu apa yang terjadi jika aku tanpa kalian. Kamsahamnida, jeongmal kamsahamnida”

Entah kenapa rasanya berat mengatakan hal seperti ini seolah-olah saat ini adalah saat terakhirku. Eomma, Appa, dan Yesung Oppa langsung berhambur memelukku dengan linangan air mata mereka. Sungguh aku tak ingin melihat mereka menumpahkan air mata karenaku untuk kesekian kalinya. Aku lebih suka melihat tawa dan senyum mereka.

“Siwon Oppa?” aku menatap Siwon Oppa yang sedari tadi hanya diam. Dan dia pun mendekatiku. Dapat kulihat dia memaksakan tersenyum. Meskipun terpaksa, aku tetap senang melihat senyumnya.

“Boleh aku mengakui sesuatu Oppa?”

“Tentu boleh. Kau ingin mengakui apa?”

“Aku hanya ingin mengatakan kalau…” Siwon Oppa tampak menantikan kelanjutan kata-kataku. Tapi entah kenapa nyaliku jadi menciut. Dan kumohon Tuhan beri aku keberanian untuk mengatakanya. Mengatakan sesuatu yang sudah sedari lama aku simpan dalam hati. Aku hanya tak ingin semuanya terlambat. aku tak ingin menyesali karena tak sempat mengatakanya.

“…”

“Saranghae. Jeongmal saranghae Siwon Oppa. Yeongwonhi I love you.” Ah akhirnya aku bisa mengatakanya. Rasanya beban yang selama ini kupikul hilanglah sudah.

“Nado saranghae Shilla-ah,” dan kulihat kini Siwon Oppa tersenyum sangat tulus berbeda dengan yang tadi. Senyum yang sangat manis yang pasti akan sangat aku rindukan. Argh, aku benar-benar masih ingin melihat senyum itu Tuhan.

“Oppa, aku harap Oppa akan selalu ingat kalau selamanya aku akan selalu mencintai Oppa. Meskipun jika nanti kita tidak bersama lagi, aku tetap mencintaimu Siwon Oppa.”

“Tidak Shilla-ah kita tidak akan pernah berpisah. Kau pasti berhasil menjalani operasi ini. Dan kau juga harus tahu kalau selamanya kau adalah gadis yang aku cintai. Saranghae.” Aku seperti terbang mendengar pernyataanya. Dan aku lebih dibuat melayang lagi saat dia mengakhiri pernyataanya dengan mengecup keningku lembut seolah memberiku kekuatan lebih. Dan kalau memang ini adalah saat terakhirku maka aku bersyukur padamu Tuhan karena telah memberiku kenangan yang terindah.

“Suster aku siap sekarang” kataku akhirnya pada suster untuk membawaku ke ruang operasi.

“We’ll be waiting for you Shilla-ah. So please, come back to us!!” Siwon Oppa mengantarku sambil tersenyum. Appa, eomma dan Yesung Oppa juga ikut tersenyum. Senyum yang benar-benar menghangatkanku. Aku hanya berharap aku masih bisa melihat senyum mereka lagi.

Dokter Kyuhyun kemudian menganestesiku. Dan sebelum kesadaranku sepenuhnya hilang karena operasi, sekali lagi aku memohon pada Tuhan.

Tuhan jika memang ini saat terakhirku maka kumohon berikanlah mereka kebahagiaan. Tapi jika aku masih boleh memohon, kumohon ijinkan aku tetap menjadi bagian dari hidup mereka. Let me be their side. ijinkan aku untuk sekali ini saja bahagia bersama mereka dan menjadi bagian dari kebahagiaan mereka. Kumohon Tuhan.

Dan kesadarankupun hilang. Aku Cuma berharap ada keajaiban seperti yang Siwon Oppa katakan. Aku berharap aku masih bisa membuka mata ini lagi.

@@@

Akankah keajaiban itu datang?. Akankah kebahagiaan menjadi milikku? Kucoba untuk membuka mata ini. Tapi akankah berhasil? Apakah Tuhan masih memberiku kesempatan untuk hidup?

Kulihat cahaya menyilaukan. Apa itu? Apakah itu alam lain yang membawaku jauh dari dunia? Ah kurasa bukan. Itu cahaya lampu. Lampu??? Tunggu! Itu artinya aku masih hidup? Benarkah? Tapi kenapa yang kulihat hanya lampu? Kalau aku masih hidup bukankah seharusnya ada keluargaku dan Siwon Oppa? Tapi dimana mereka?

Kucoba membuka mataku lebih lebar lagi. Dan masih tak kutemukan keluargaku. Aku dimana sebenarnya? Tapi sepertinya aku mendengar suara. Ya dibalik pintu itu. Suara beberapa orang kalau aku bisa menebak-nebak kurasa 4-5 orang disana.

Dan pintupun terbuka. Sesosok namja yang bertubuh tegap muncul dari balik pintu itu. Siwon Oppa. Berarti aku memang masih hidup. Oh Tuhan terimakasih karena kau mengabulkan permohonanku.

“Shill.. Shilla? Kau sadar? Ahjumma, ahjussi, hyung Shilla sadar!!”teriak Siwon Oppa. Dan Appa, Amma, dan Yesung Oppa pun masuk. Kulihat wajah kelegaan, kebahagiaan dan terharu campur jadi satu. Dan aku entah kenapa aku malah menangis. Menangis karena aku benar-benar bersyukur.

“Amma, Appa, Oppa…”aku masih bisa memanggil mereka. Tuhan apakah kau tahu kalau aku sangat senang sekarang? Terimakasih Tuhan.

“Operasimu berjalan lancar sayang.” Kulihat Amma tersenyum bahagia.

“Shilla-ah..” Siwon Oppa datang menghampiriku dan menggenggam tanganku.

“Ne Oppa?”

Dia kemudian mengambil sesuatu dari saku bajunya. Apa itu? Sebuah kotak?

“Kau tahu? Benda ini sudah lama kusimpan dan seharusnya benda ini aku berikan saat pertama kali aku nyatakan cintaku padamu di sungai Han. Tapi kau keburu pergi tanpa penjelasan.”

“Mianhae Oppa waktu itu aku…”

“Sssttt aku belum selesai bicara. Dengarkan aku selesai bicara dulu kali ini araseo?” aku hanya mengangguk. Dan ia pun membuka isi kotak itu yang ternyata cincin.

“Selamanya kau menempati tempat special di hatiku Shilla-ah. Selamanya aku akan tetap mencintaimu. Karena itu maukah kau menikah denganku?”

WHAATT???? Siwon Oppa melamarku? Disini? Di sumah sakit??? disaat aku baru saja berperang melawan maut?

“Tapi bukankah Oppa juga mencintai Hanna?”tanyaku hati-hati. “Aku mendengar waktu Oppa menyatakan cinta pada Hanna.” Jelasku saat aku sadar raut kebingungan dari wajahnya.

“Mianhe Shilla-ah kalau aku terkesan menduakanmu. Tapi jujur aku memang sempat mencintai Hanna. Tapi kurasa cintaku padanya hanya pelarian saja karena aku kesepian tanpamu. Mianhae “

“Oppa tak harus minta maaf padaku. Tapi Hanna bagaimana?”

“Aku sudah minta maaf padanya dan Hanna sekarang kembali ke Jepang karena ia dijodohkan oleh orang tuanya.”

“Mwo? Tapi apa dia menerima perjodohan itu”

“Ne, karena yang dijodohkan denganya adalah sahabat masa kecilnya.. jadi apa kau menerimaku? Sekarang bukankah tidak ada alasan lagi kau menolakku? Kau mencintaiku dan kau sudah bebas dari kanker itu. So, would You marry Me???”

“…..”

“Shilla-ah would you marry me?”

“ Shiro!”

“Mworago? Waeyo?”

“karena Oppa ga keren dan ga romantis sama sekali. Masa ngelamar di rumah sakit? saat aku baru saja sadar dari melawan maut.” Kumonyongkon bibirku.

“Eh?”

“Kalau mau aku terima, lamar aku secara resmi dengan membawa orang tua Oppa. Ottokae?”

Dia mengacak-acak rambutku sambil tetap tersenyum memamerkan barisan giginya yang indah.

“Oke, saat kau sudah boleh pulang dari rumah sakit aku akan bawa orang tuaku untuk melamarmu. Tapi kau harus janji kalau kau tak akan menolakku lagi. Yaksokhae??”

“Ne.. aku janji”

Thanks God for your affection. Thanks cause You still let me to stay with them. Thanks for let me happy with them. I promise You, I will take care of them.

Fin

By: Shilla…

note: Ah, akhirnya selesai juga ni ff. mianhae kalau kepanjangan. Mianhae kalau jauh dari bagus. Mianhae juga kalau critanya aneh. Maklum ini adalah debut pertamaku membuat ff… thanks for all yang mau baca…*deep bow*

tags: siwon, yesung, super junior

14 Comments (+add yours?)

  1. achi
    Oct 17, 2010 @ 19:09:11

    Jelek ff ny

    Reply

  2. mei.han.won
    Oct 17, 2010 @ 19:11:08

    happy end 🙂

    Reply

  3. shillacsw
    Oct 17, 2010 @ 19:18:37

    wah itu itu part 2 lum di publish udah tiba2 end aja..
    tapi ga usah publish aja lah..
    kurang memuaskan sepertinya..
    huhuhuhu…
    maafkan saya kalo jelek ff nya,,,,,
    maaf maaf…

    Reply

  4. Dhikae
    Oct 17, 2010 @ 20:34:48

    huwaaaa keren ffnya
    happy ending pula
    like it 😀

    Reply

  5. jusTruElFANchovy
    Oct 17, 2010 @ 22:43:17

    Hadeuhh aku krg setuju tuh sm yg blg ‘jelek’ diatas..

    Seharusnya klo ad ff yg krg ngena di dy,, dy harus blg ap kekurangan ff nya n’ gmn cra author mmperbaiki kkurangan ff nya..
    Bkn skedar blg jelek aj!!
    Coba deh klo ff nya yg dibilang jelek.

    O.o pantes part 2 ny lom di publish yak??!!
    Hehehe..
    Lanjutkn!! ^^d

    Reply

  6. chris~wonnie~hyunnie
    Oct 18, 2010 @ 17:44:19

    Happy ending~~~!!!
    Love it so much, Shilla onnie… *sksd dimulai*
    Siwonnie-ya…!!!!!!!!!!!!! ❤
    Nice FF, onn…
    Debut FF.a berhasil~!

    Reply

  7. Ocha
    Oct 18, 2010 @ 20:02:47

    Rada ga ngerti sich gara-gara ga ada part 2 nya…
    Tapi endingnya keren abis…
    Nice ff (y)

    Reply

  8. len2_kyung
    Oct 23, 2010 @ 07:12:53

    So sweet.. Kerenz…

    Reply

  9. deedee
    Nov 03, 2010 @ 21:41:00

    Keren kook~!! Bagusbagusbagusbaguss..

    Reply

  10. parkjaein
    Jan 30, 2015 @ 16:23:08

    anyyeong mian tinggalin jejak dipart akhir 😀 kerennn tapi q agak kurang suka ma bahasanya yang gaul, hehe soalnya q suka yang bahasa indonesia menurut EYD , tpi over all bagus koq critanya,,,,

    Reply

Leave a reply to shillacsw Cancel reply