a Little-BIG-Thing Part 2 of 3

Author :: Jhyaz

Disclaimer :: Lee Donghae belong to Him self. I don’t make money from this. Please don’t sue me.

Sam POV

Aku memandang ke arah Daddy dan Regina. Seperti ada sesuatu yang ganjil di antara mereka. Tapi bukan karena Daddy yang berubah atau apa. Kalau masalah penampilan di bandara, itu hanya ulah iseng Daddy saja! Kalau sampai Daddy ganti gaya seperti anak muda seperti itu, aku jamin, aku tidak akan mau memanggilnya ‘Daddy’ lagi!

“Dad, kapan kau akan memberiku adik?”

Daddy dan Regina langsung tersedak minuman mereka. “Sam? Kau kenapa tiba-tiba tanya begitu?” Tanya Daddy setelah batuknya reda.

Aku menggeleng. “aniyo, hanya ingin tanya saja. Kalian kan sudah lima tahun menikah, jadi sudah saatnya kalian punya anak kan?”

Daddy dan Regina saling pandang dan kini berbalik memandangku.

oh please, don’t ever think I will envy my lil sister or brother. I’ll be fine! Really!”

Daddy menghela nafas. “tidak semudah itu.”

“kalian honeymoon lagi saja! Ke paris atau venice? That so romantic.” Ucapku sambil menerawang.

“kau kenapa sie Sam? Depresi gara-gara masalahmu dengan Donghae?” ujar Gina yang langsung ku pelototi. “ups!”

Daddy mengernyit. “masalah apa?”

“biasa, Sam membuat si Donghae cemburu lagi Dad.”

“aigooo, Samantha! Sampai kapan kau terus terusan membuat Donghae kelimpungan gara-gara cara bercandamu yang kelewatan itu eh?” aku terduduk kaku. Aku memang dekat dengan Daddy, tapi kalau membicarakan masalah asmara dengan Daddy ini  baru pertama kali.

Hell, yeah~ Donghae itu kan pacar pertamaku! Jadi ini memang serba pertama untukku.

“tapi Dad! Dia itu sedang kelewat manja!”

“memang dia kenapa?” tanya Daddy menyelidik.

“dia hanya minta ditemani beli sepatu oleh Samantha, Dad.” Ujar Gina santai.

“Aish! Sam! You, aigoooo…. Daddy benar-benar tidak tau harus berkata apa denganmu.”

“mwo? Memangnya kenapa denganku.”

“Donghae hanya meminta sesederhana itu dan kau membuat perkara seperti itu?” Daddy menggeleng-gelengkan kepala.

“tapi dia manja Dad! Merengek seperti anak kecil!”

“berapa lama kalian tidak bertemu? Ani, berapa kali kalian bertemu selama sebulan?” tanya Daddy.

Aku berpikir sejenak. “untuk bulan ini baru satu kali. Yah kemarin itu.”

Daddy menepuk dahinya frustasi. “pantas saja! Itu tandanya dia kangen denganmu!”

“ih! Kangen bagaimana? Itu menjijikan Dad!”

“aish! Jinja! Kau tanya Regina, bagaimana manjanya Daddy kalau tiga hari tidak bertemu dengannya! Sikap Donghae itu sangat wajar Sam!”

Aku mulai berpikir. Masa iya, sifat manja seperti itu malah di bilang wajar? “begitu yah?”

Daddy dan Regina mengangguk mantap.

Hello! I missed something?” ujar Sean yang tiba-tiba datang. “Dad, sorry I didn’t pick you up.” Ujar Sean sambil mencium pipi Daddy dan Gina.

“no prob, Sean. How are you going?” tanya Daddy.

“very well. Oh ya, Mom gives you this.“ Sean menyerahkan amplop coklat dan langsung di buka Dad.

“this? What do you mean?” tiket? Mom memberi Daddy tiket? Untuk apa?

for your second honeymoon Dad. Mom merasa ini saat yang tepat untukmu dan Regina. Toh, Sam sudah besar? Bagaimana Sam? Setuju?” aku mengangguk mantap! “so true Sean! Mom really smart!” Sean terkekeh.

“tapi bagaimana dengan Sam?” tanya Regina khawatir.

“dia bisa tinggal bersama kami di apartemen Mom. Sudah jangan khawatir.”

Eh? “aku bisa tinggal disini sendiri kok. Sudah jangan khawatir. Nikmati second honeymoon kalian saja.”

“andwae! Kalau kau tidak tinggal dengan Andrea, Daddy tidak akan pergi.”

Aku menghela nafas. “baiklah.”

Dan disinilah aku sekarang. Apartemen Mom benar-benar gila! Semua serba lux! Aku tau, Mom memang salah satu designer yang lumayan terkenal, tapi ini semua terlalu wah! Dan sewaktu aku sampai di apartemen ini, Mom menyambutku dengan pelukan hangatnya. Yeah, sedikit banyak aku kangen dengannya juga. Bagaimanapun, aku kan anak kandungnya~

Dan selama seminggu aku tinggal disini, selama itulah aku sadar satu hal. Mom tidak berubah sama sekali! Dia masih sibuk dan mementingkan kariernya. Aku hanya bisa bertemu dengannya di atas jam 12 malam atau sebelum jam tujuh pagi. Sewaktu aku tanya Sean, dan Sean bilang yah itulah kegiatan Mom. Dan jangan tanya, seberapa sering Sean berbicara dengan Mom. Sekarang aku merasa kasian pada Sean. Rasa iriku pada Sean langsung hilang entah kemana.

Dan kemarin Mom menawariku sebuah tawaran menarik. Tinggal bersamanya dan Sean di NY dan membiarkan Dad dan Regina ‘berusaha menambah keturunan’. Mom juga menawariku untuk melanjutkan studi disana. Yah, paling tidak lulus High school disana. Kalau masalah kuliah, Mom tidak memaksa sama sekali, walau Mom berulang kali bilang, kualitas pendidikan disana masih jauh lebih baik dari pada di sini. Tapi bukan itu yang ku pikirkan sekarang ini. Apa aku sanggup jauh dari dia?

Yah, walau sekarang aku memang sedang bermasalah dengannya, tapi bagaimanapun juga rasa sayangku itu besar untuknya. Walau masih besar gengsiku juga. Dan sampai sekarang Sean masih juga uring-uringan memikirkan nasib hubunganku dan Donghae. Wkwkwkw… thanks sista.

“kau sudah membawa semuanya?” tanya Sean.

Aku mengangguk. Besok, aku dan Sean memutuskan untuk terbang ke NY. Bukan untuk tinggal selamanya disana. Tapi paling tidak untuk menenangkan diri sejenak.

Aku merengangkan badanku sejenak sebelum pintu lift ini terbuka. Mengurus segala persyaratan imigrasi cukup membuatku remuk!

Ting!

Pintu lift terbuka di lantai dua puluh delapan. Aku dan Sean segera melangkah menuju flat kami.

“Andrea, we’re home!” seru Sean. Ohya, satu kemajuan, hari ini Mom sama sekali tidak mau ke kantor. Katanya ingin sehari bersama anak-anaknya. Tapi tetap saja dia tidak mengijinkan kami memanggilnya Mom. Ekekek~

“Andrea, we have some stuff for you.” Aku mengubek tas belanjaan untuk mencari syal berwarna biru laut. Warna kesukaan Mom. Aku mendongak dan akan melangkah mendekati Mom kalau saja aku tidak melihat gerombolan itu ada di ruang tamuku, duduk membahas sesuatu dengan Mom.

“ups! You’re busy? Mom?” ujarku kaku. “I get to go.” Ujarku sambil menarik Sean ke kamar. Tapi mata itu masih tetap menatap ku.

“oh No, dear! Sam, Sean! Come here!” aku dan Sean berbalik. “mereka anak kembarku. Sean dan Sam.” ujar Mom mengenalkan kami pada mereka. “ Yang rambutnya berpotongan abstrak itu Sam, sedangkan yang rambutnya pendek sebahu itu Sean.” Member super junior hanya melongo melihat kami berdua. Yah, aku memang tidak pernah bilang kalau aku punya saudara kembar.

“annyeong.” Ucapku dan Sean mengikuti.

Para anggota super junior membungkuk, membalas sapaan kami dan langsung memandang dengan penuh kekaguman. Hey! Orang kembar di dunia ini kan bukan hanya aku saja! Tanpa sengaja aku menatapnya. Pandangannya menyanyat. Sekarang, aku amat sangat ingin berteriak di depan mukanya kalau aku benar-benar kangen dengannya! Tapi ego ku masih terlalu besar dan memilih untuk membuang muka dan tidak memandangnya lagi.

Donghae POV

“Andrea, we’re home!” kami menengok ke arah suara. Itu Sam! Ternyata dia sudah memotong pendek rambutnya. Dia berjalan ke arah kami dan mencium pipi designer Andrea Hwang.

“Andrea, we have some stuff for you.” Tunggu itu Sam! Itu baru Sam! Potongan rambutnya dan cara berjalannya. Yah yeoja itu Sam! Lalu siapa yeoja yang berdiri di depanku?

Sam mendongak dan melihat kami. Dia agak tersentak kaget tapi langsung berhasil di tutupi. “ups! You’re busy? Mom? I get to go.”

“oh No, dear! Sam, Sean! Come here!” panggil Andrea Hwang dan mereka langsung berbalik. “mereka anak kembarku. Sean dan Sam. Yang rambutnya berpotongan abstrak itu Sam, sedangkan yang rambutnya pendek sebahu itu Sean.”

Yesung hyung menyenggolku. “kau tidak bilang kalau Sam mempunyai saudara kembar?”

Aku menggeleng. “aku bahkan tidak tahu.”

“annyeong.” Sapa Sam dan Sean. Dan kami langsung membungkuk, menjawab sapaannya.

Dia melihat ke arahku. Yah, kau tau Sam, ternyata membencimu bukan sesuatu hal mudah! Bahkan setelah aku melihatmu berpelukan dengan namja lain tempo hari. Tapi cinta ini terlalu besar untukmu! Tolong kembalikan hatiku yang sudah ku titipkan padamu, supaya aku bisa membencimu!

sit here, dear!” Andrea menepuk kursi di sebelahnya. Sean dan Sam langsung duduk, berhadapan dengan kami. Entah Sam memang menghindar dari tatapanku atau apa, yang jelas dia terus-terus menunduk.

“so, you are?” Tanya Sean.

“Super Junior, Sean. Do you know that?” ujar Andrea, mendahului Leeteuk hyung yang awalnya akan memperkenalkan diri seperti biasanya. Tapi seunghwan hyung sudah menyenggolnya agar tidak usah memperkenalkan diri seperti yang biasa, Andrea Hwang terkadang tidak suka sesuatu yang bertele-tele. Persis seperti Sam.

“SUPER JUNIOR?! Wow! It’s an honor I can meet you guys. I’m Sean. Her daughter, and she is Sam.” Sean menunjuk Sam. “may be you already know her?”

Seluruh member mengangguk kecuali aku.

“wow! Kalian sudah mengenal Sam?” Tanya Andrea. “you know them well, dear?”

“seems like that.” Ucap Sam sekenanya.

“may I know,which Lee Donghae is?” Tanya Sean.

Eh? ”Sean!” ucap Sam terkaget.

“saya yang bernama Lee Donghae.” Aku menjawab pertanyaan Sean. “oh great! So nice to meet you.”

“hey, hey! What’ s going on girls?”

“not important Andrea.” Ucap Sam sambil tetap menghindar menatapku.

okay, talk about this later. Mereka proyek yang aku bilang ke kalian. Aku mendesain baju untuk MV mereka.”

“pamer abs lagi, andy?” Tanya Sean langsung dan member suju yang lain langsung memerah. “Sean? Ahaha…. You nuts!” ujar Sam sambil tertawa.

Aku merindukan tawa itu. Tidak! Tidak hanya tawanya. Tapi semuanya! Tubuhnya, senyumannya, harum tubuhnya, jitakannya, sentuhannya. Ohmy, I’m going crazy. Aku kangen sekali dengannya!

“aish! Tentu saja tidak. Kau ini Sean!” Andrea mengacak-ngacak rambut Sean dan Sam hanya tersenyum tipis lalu meliat ke arah jam tangannya. Raut wajahnya langsung berubah sedih.

“Sean.” Panggilnya.

“sudah waktunya yah?” Tanya Sean yang langsung dibalas dengan anggukan berat Sam. “okay, I’ll call the bell boy.” Sean mengambil handphone nya dan langsung menelepon bagian resepsionis.

take care boo, jangan lupa makan.” Andrea mengecup ke dua pipi Sam. dia mau kemana? Jangan bilang kalau dia akan benar-benar meninggalkanku!

“harusnya aku yang bilang begitu andy!” Sam terkekeh. “aku disana kan ada Sean yang menjagaku. Kau disini sendirian! Cepat selesaikan pekerjaanmu dan menyusul kami. Okay?” Andrea mengangguk.

Tak lama kemudian bell boy itu datang. Sam dan Sean mengeluarkan empat koper besar dari kamar dan langsung di bawa oleh ke dua bell boy itu. Empat koper besar? Tolong! Jangan bilang padaku kalau niat Sam empat bulan lalu benar-benar terealisasikan sekarang!

“Hae-yah. Sam mau kemana?” Tanya yesung hyung.

Aku diam dan masih memandang Sam yang sibuk mempersiapkan surat-surat yang harus di bawa. Jadi benar? Ini akhirnya? Hanya karena sepatu? Kau meninggalkanku?

“chogiyo, mereka mau kemana Andrea-sshi?” Tanya Leeteuk hyung.

“oh, mereka mau pulang. Sam sudah memutuskan untuk ikut denganku tinggal NY. Kasian Sean terkadang dia harus sendirian di rumah kalau aku pergi keluar negeri. Jadi dia mau menemani saudaranya. Lagipula, disini Daddy nya sudah punya istri, jadi dia merasa sudah tidak punya tanggung jawab lagi.”

Kau lupa denganku Sam! kau masih bertanggung jawab denganku! Kau tidak bisa pergi begitu saja! Kembalikan hatiku yang sudah ku berikan padamu, baru kau boleh pergi dariku!

“oh, mereka berangkat kapan kalau boleh saya tahu?” Tanya Leeteuk hyung.

“sekarang. Sam sudah mengurus surat-suratnya dari seminggu yang lalu. Kepindahan sekolahnya akan di urus Daddy nya. Menyusul. Sekarang Sam mau liburan dulu, sembari mengunjungi Grandma nya.”

we’re going Andrea.” Sean mencium pipi Mom nya, lalu Sam melakukan hal yang sama. “kami pergi dulu.” Ujar Sam kepada kami. Kau lihat Sam? kau benar-benar berhasil melumpuhkan seluruh tulangku! Sampai aku tidak sanggup bangun untuk mencegahmu pergi!

4 Comments (+add yours?)

  1. puput
    Mar 29, 2011 @ 08:40:13

    tu TBC ga? LANJUT…^^

    Reply

  2. olien
    Mar 29, 2011 @ 19:31:12

    ini bakal dilanjut kan????
    penasaran tingkat kronis ini,…
    sam ma donghaenya ntar gimana????

    Reply

  3. Chestnut
    Mar 29, 2011 @ 20:48:10

    lanjutannya bisa di baca di
    http://jhyaz.wordpress.com/ 😛

    Reply

  4. shimeunkyung
    Mar 30, 2011 @ 09:05:19

    aku udah baca :)..
    hehe

    Reply

Comment's Box