Business in Wedding

Business in Wedding

Author:X-N.a poenya

***

Author pov

“Sudah Appa persiapakan semua,tinggal tunggu tanggalnya saja.Appa harap kau tak mengecewakan Appa.”Seru suara seorang pria baruh baya,kira-kira umurnya mungkin sudah kepala 5 tapi dia masih kelihatan gagah dengan balutan jas yang melekat pada tubuhnya

“Lakukan saja apa yang Appa mau.Aku akan menerimanya,toh selama ini walaupun aku mengatakan tidak,Appa akan tetap pada pendirian Appa.Apakah sudah tak ada yang perlu dibicarakan?kalau begitu aku pergi dulu.”balas seorang gadis yang wajahnya mirip dengan pria baruh baya itu.Sorot matanya yang tajam dan gerakan tubuhnya yang tegas menggambarkan kalau dia bukan gadis biasa.Setelah mengucapkan kata-kata itu sang gadis pergi dari ruangan sang ayah,ya mereka adalah ayah anak.

Nam Woo Bin adalah seorang pebisnis yang sukses di Korea bahkan dia juga mempunyai beberapa cabang perusahaan di luar negeri.Perusahaannya sendiri bergerak diberbagai macam bidang,mulai dari pakaian,makanan,dan sekarang dia sedang merambah industri hiburan.Memang seperti yang diketahui kalau industri hiburan di korea sedang maju-majunya jadi dia melihat ada keuntungan disana.Dia mempunyai seorang putri tunggal,gadis yang berbicara dengannya tadi.Nam Cheonsa.

Cheonsa pov

Hhhh..bosan.Sudah berapa kali Appa mengatakan tentang hal itu.Mungkin kalau dihitung sudah ada 5x.Tak tahukah dia kalau aku bosan mendengarnya.Untuk apa dia mengingatkanku terus-terusan tentang hal itu kalau pada alkhirnya dia sudah tahu jawabannya.Ya,tidak ada kata yang lain.

Aku dilahirkan dengan marga Nam.Marga yang untuk sebagian orang tarutama gadis-gadis impikan,karena dipikiran mereka pasti yang ada hanya harta yang melimpah,kedudukan yang terpandang,fasilitas yang serba ada,barang-barang mewah yang sudah pasti dengan lirikan saja sudah bisa ditangan.Tidakkah mereka tahu kalau aku ingin sekali membuang marga ini dari tubuhku,dari kehidupanku.Mungkin satu kata bisa membuatku rela melepas margaku,kata yang tidak pernah aku dapatkan selama ini.Kebebasan.

Marga ini membuatku merasakan menjadi seorang gadis yang mempelajari tentang saham di umur 10 tahun,membuatku merasakan seharian dirumah untuk mempelajari tentang bisnis bahkan di musim-musim liburan,membuatku merasakan kesepian di keadaan teramai sekalipun,membuatku merasa disingkirkan oleh teman-temanku,membuatku merasakan terkekang,membuatku harus selalau mengatakan ya untuk semua hal.Aku tak pernah merasakan kebebasan walau itu kebebasan untuk duduk,semuanya sudah diatur.Dimana aku akan sekolah,kapan aku akan tidur,apa saja yang aku makan.

Sangat mudah bukan.Bangun tidur kau tidak perlu memikirkan apa yang akan terjadi dengan harimu nanti karna untukku sudah ada jadwal yang harus aku lakukan.Seperti robot.Bangun,kerja,tidur seperti itu setiap hari tak ada liburan dalam jadwalku.Kadang aku merasa aku memang robot untuk Appa,dia hanya membesarkanku untuk menjadi penerusnya saja.Mungkin kalau ada Umma aku bisa tersenyum walau hanya untuk dia.Tapi itu sudah tak mungkin terjadi karna dia telah meninggal semenjak melahirkan aku.Dan aku merasa aku tidak hanya kehilangan sosok Umma tapi juga Appa,karna Appa juga sibuk mengurusi kertas-kertas bisnisnya daripada aku.

Sekarang untuk hal terpenting dalam kehidupanku Appa juga harus ikut campur.Aku ingin menolak,sangat malah.Tapi sekali lagi aku katakan aku dididik untuk mengatakan ya bukan tidak.Sebenarnya aku juga tidak peduli dengan semua ini.Aku hanya tinggal melaksanakannya dan menjalani lagi hari-hariku dengan kesibukanku,mungkin sedikit berharap untuk cepat-cepat mati tak terlalu menakutkan.

1 bulan kemudian…

Leeteuk pov

Aku memandang tubuhku yang tergambar dicermin besar dhadapanku.Tampan,aku tahu itu.Tuxedo putih ini benar-benar indah apalagi aku yang memakainya.Setidaknya kalau fansku melihatku seperti ini mereka tak akan segan-segan memberikan apa yang aku minta.

“Hyung..omooo kau benar-benar tampan.Aku tak sabar melihatmu didepan sana.Apa kau gugup hyung?”

Aku memberikan senyum kecil untuk dongsaeng tersayangku ini,Donghae.Dia juga memakai tuxedo tapi berwarna hitam dan tak kalah tampannya denganku.Super junior memang yang paling tampan.

“Aku hanya sedikit tak percaya,Hae.Aku akan melakukan ini dalam hitungan menit saja”

“Kau sangat beruntung Hyung aku jamin kau tak akan menyesal.Baiklah aku keluar dulu,aku tunggu di depan Hyung.Fighting!!”.Dia kemudian pergi sambil mengepalkan tangannya.Rasanya sangat beruntung mempunyai saudara yang menyemangatimu.

Pandanganku tak lepas dari pintu demi melihat sosok itu.Sosok yang jarang aku lihat karena kesibukanku tentunya.Sosok yang sangat berpengaruh dalam kehidupanku sekarang ini.Appa.

Dia kelihatan tidak muda dengan keriput di wajahnya tapi itu tidak mengurangi ketampanan dan ketegasannya.Aku bersyukur karena ketegasan dan kedisiplinan yang dia ajarkan padaku selama ini membuatku bisa menghadapi dongsaeng-dongsaengku sekarang.Dia menyunggingkan senyum ramahnya kepadaku yang aku sambut dengan senyum terbaikku.

“Kau sudah siap Jung soo?ingat setelah ini tanggung jawabmu bertambah.Buatlah Appa bangga padamu.Anak Appa sudah besar ternyata”dia berkata dengan mata berkaca-kaca seperti mau menangis,maka langsung saja aku memeluknya.Badannya masih hangat seperti dulu.Kehangatan yang tak ada yang menandingi.

“Aku pasti tak akan mengecewakanmu Appa,aku janji.”aku menangis saat mengucapkannya.

“Aiisshh namja tidak boleh menangis seperti ini,sudah-sudah nanti riasan wajahmu berantakan.Baiklah Appa tunggu kau di altar.”Appa melepaskan pelukannya dan mengusap airmata yang ada diwajahku lalu memelukku lagi sebelum meninggalkanku.

Kata-kata terakhirnya masih terngiang ditelingaku.Altar.Hhhh,aku menghela napasku dan memfokuskan diri pada cermin didepanku.Masih tampan.

Altar,tuxedo.Ini tidak salah dan aku berada di kenyataan sekarang.Aku akan menikah kurang dari setengah jam dari sekarang.Dan adakah yang bisa menebak aku akan menikah dengan siapa?bukan dengan Taeyeon yang selama menjadi coupleku,bukan juga dengan Yoona yeoja yang pernah aku lamar apalagi dengan Kangin.Aku akan menikah dengan yeoja bernama Nam Cheonsa,putri semata wayang dari Nam Woobin.Gadis yang baru sekali aku melihatnya secara langsung,karena yang secara tidak langsung aku sering melihatnya di televisi.

Setiap lelaki yang mengatahui kalau aku akan menikah dengannya pasti akan langsung mengatakan kalau aku sangat beruntung,entahlah.Kalau masalah uang,uangku tidak terlalau sedikit dengan pekerjaan sebagai artis yang terkenal di seluruh dunia aku rasa aku mampu untuk menghidupi 7 keturunanku nantinya.Mungkin keberuntunganku adalah aku bisa memiliki Cheonsa.

Saat aku pertama kali melihatnya secara langsung di acara pertemuan yang diadakan keluarga kami,aku tak sadar kalau mulutku terbuka sampai-sampai Umma menegurku,memalukan.Dia memang sesuai dengan namanya,Malaikat.Aku tak melihat ada kekurangan di tubuhnya,semuanya lengkap dan indah.Saat mata kami bertemu aku bisa merasakan wajahku memanas,seperti gadis-gadis remaja.Sorot matanya tajam dan aku bisa melihat ada kesedihan disana.Aku tak yakin karna dia langsung memalingkan mukanya sebelum aku lebih teliti mengamatinya.Sisa pertemuan itu kami,lebih tepatnya para orang tua habiskan untuk membahas pernikahan ini karna baik aku maupun Cheonsa sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing walau terkadang kami menjawab pertanyaan yang mereka ajukan.Aku masih sibuk memikirkan sorot mata itu sedangkan Cheonsa memilih memandangi meja.

Suara musik yang mulai mengalun membawaku kembali kekenyataan,lagu pernikahan.Setelah ini aku akan menjadi leader untuk 2 keadaan.Leader di grupku dan leader untuk istriku,Cheonsa.

After wedding party..

Cheonsa pov

Melelahkan,sangat.Ini bahkan lebih melelahkan dari keliling 3 negara untuk mengurus bisnis.Bayangkan aku harus berdiri selama hampir 5 jam.Aku tak menyagka kalau pesta pernikahan bisa semelelahkan ini.

Saat ini aku sedang di jalan menuju apartemen kami,aku dan suamiku.Sepertinya dia juga sama lelahnya jadi aku tak mau mengganggunya.Aku hanya diam sambil memejamkan mata mencoba tidur,lumayanlah untuk mengurangi rasa lelah.kulirik namja disampingku ini,sepertinya dia juga tidur.Wajahnya kalau tidur lumayan juga,aku akui dia memang tampan.Lebih tampan dari semua rekan bisnisku selama ini.

Pabo kau Cheonsa,kalau tidak tampan mana mungkin dia jadi artis.Aku tak mengira kalau Appa akan menjodohkanku dengan seorang artis seperti dia,Appa hanya bilang kalau aku akan dijodohkan dengan anak dari teman kecilnya dulu.Kurasa Appa juga sangat menyukai dia,terbukti saat bertemu di pertemuan keluarga Appa sangat memperhatikannya.

Kalau tidak salah nama suamiku Park Jung Soo tapi kenapa banyak temannya yang memanggilnya leeteuk,terserah mereka lah. Haruskah aku bersyukur?karena suamiku ternyata tidak terlalu jelek dan kalau aku tak salah dengar dia juga idola dunia.Terbukti tadi dipernikahan kami banyak sekali fansnya diluar dan tidak sedikit dari mereka menangis.Apa mereka tak rela idolanya menikah?aku juga tak kalah cantik dengan artis-artis itu jadi kurasa mereka bisa merelakannya.

Aku memperhatikan jalan diluar sana,mataku memang kejalan tapi pikiranku melayang keacara pernikahan kami tadi.Jujur aku terpana melihatnya di altar tadi,dia kelihatan jauh lebih tampan mengenakan tuxedo putih itu,kurasa putih sangat cocok untuknya.Aku juga bisa melihat dia kaget melihat diriku,aku tak bohong tentang kecantikanku.Dia menerima tanganku dari Appa dengan menyunggingkan senyumnya,aku baru tahu kalau dia mempunyai dimple.Benarkah orang ini akan menjadi suamiku?aku tak percaya sebelum dia mengucapkan janji itu dan memandangku dengan senyuman yang tak hilang dari wajahnya.Aku sempat ragu saat pendeta bertanya padaku,tapi remasan ditanganku dan senyuman di wajahnya membuat aku percaya kalau suatu hari nanti aku akan bisa tersenyum seperti itu,dan membuatku mengatakan “aku bersedia”.

Aku melebarkan mataku saat pendeta berkata untuk mencium pasangan.Demi Tuhan ini ciuman pertamaku dan aku tak mau melakukannya dihadapan banyak orang.Aku hanya diam memandangnya yang masih tersenyum,dan kurasakan wajahnya semakin mendekat kearahku membuatku meremas tangannya lebih kuat.Kurasa dia tahu kalau aku belum siap melakukan ciuman ini dan akhirnya dia hanya menciumku dikening.Ciuman pertamaku juga,karna selama ini aku tak pernah ingat kalau Appa pernah menciumku.Saat bibirnya menyentuh keningku aku merasakan kehangatan disana dan kurasa wajahku memanas,jadi ini rasanya dicium?

Dia melepaskan ciumannya dan memberikan senyum dimple kepadaku lagi sebelum akhirnya kami menghadap kepada orang yang hadir dialtar.Aku bisa melihat Appa sedikit melengkungkan bibirnya,apakah itu sebuah senyum?.Aku hampir menangis melihatnya,karna selama ini aku tak pernah melihat Appa tertawa apalagi senyum,mungkin itu yang membuatku jadi dingin seperti ini.

“Honey,sudah sampai.”

Aku memalingkan wajahku dari jalan dan mencari sumber suara itu.Apa jung soo berbicara denganku atau dengan orang lain?tapi dimobil ini hanya aku,dia dan sopir didepan.Tapi dia memandang kearahku tak mungkinkan kalau dia berbicara dengan sopir yang ada didepan.Tapi apa aku salah tak dengar dia memanggilku apa tadi,honey??

“Ne?”aku menjawab dengan bingung,aku takut kalau ternyata dia tidak berbicara denganku.

“Kita sudah sampai”jawabnya dengan memperlihatkan dimplenya,aku tak melihat kelelahan diwajahnya sekarang.Seperti menguap hilang rasa lelah yang tadi terlihat di wajahnya.

“Ehm Jung Soo ssi kau tadi memanggilku honey?”aku meremas tanganku kebiasaan kalau sedang gugup.kulihat dia melebarkan matanya sebelum akhirnya tersenyum lagi.

“Ne,hanya panggilan khusus untukmu.bukankah kita sudah menjadi suami istri jadi aku harap kita bisa bekerja sama untuk kedepannya.Seperti bisnis kita menandatangani perjanjian bisnis kita dengan mengucapkan janji didepan Tuhan tadi.Tapi aku tak mau memanggilmu seperti rekan-rekan bisnismu yang lain,karna aku rekan bisnis yang berbeda untukmu.”

Apa aku tak salah lihat dia mengedipkan sebelah matanya padaku,kurasa aku harus berhati-hati dengan suamiku ini.Bukankah artis pandai akting,aku tak mau dia mempermainkan aku dengan mudah.Kita tak pernah tahu dalamnya hati manusia jadi lebih baik berhati-hati daripada tersakiti,sekalipun itu dengan suamimu sendiri.Jadi dia akan menganggap pernikahan ini seperti bisnis?,kita liahat saja nanti siapa yang keluar sebagai yang terkuat.

“Baiklah kalau begitu,mulai sekarang mari kita bekerjasama untuk kelancaran “bisnis” kita Jung Soo ssi”aku sengaja menekankan kata-kata bisnis tadi lalu aku mengulurkan tanganku sambil mengeluarkan smirk andalanku,dia belum tahu Nam Cheonsa kalau sudah berurusan dengan bisnis.Awalnya dia terlihat ragu-ragu tapi akhirnya dia membalas uluran tanganku juga.Selamat datang didunia bisnis,Park Jung Soo.

Leeteuk pov

Aku membuka pintu apartemen ini dan mempersilahkan Cheonsa untuk masuk.Haruskah aku memanggilnya honey?aku sudah memiliki honey ternyata.Sebenarnya aku sedikit merasa bingung dengan maksud kata-kata Cheonsa dimobil tadi tentang bisnis,apa aku yang perasa saja?.Aku memilih mengumpamakan pernikahan ini sebagai bisnis karena aku tahu kalau Cheonsa adalah pebisnis jadi kuharap dia bisa lebih rileks menjalani hidup rumah tangga ini.Karena yang aku tahu Cheonsa adalah gadis yang dingin dan tidak mudah dekat dengan orang lain dan sekarang aku bukan orang lain lagi baginya jadi aku harap dia bisa menerimaku.

“Ini apartemen kita,aku membelinya karena jaraknya dari kantormu dan dormku tak terlalu jauh jadi bisa menghemat waktu.Oh ya kamarnya hanya ada satu jadi aku harap kita mulai membiasakan diri untuk tidur bersama.”Kulihat dia membesarkan matanya begitu aku menyebutkan tidur bersama.Apa ada yang salah?kurasa tak ada.Aku mulai melangkah menuju kamarku dan Cheonsa.Tak terlalu mewah memang hanya ada ranjang king size dengan sprai putih,lemari dan sofa.Aku menghentikan langkahku saat kusadari Cheonsa tak ada dibelakangku,ternyata dia masih di ruang santai.Sepertinya dia sedang berpikir keras,lucu juga ekspresinya.Dia meremas tangan dan menggigit bibir bawahnya tak kusangka Nam Cheonsa mempunyai ekspresi seperti itu juga.Sadar aku perhatikan dia memandangku dan mengubah ekspresinya menjadi dingin.

“Ehhm Jung Soo ssi bisakah kita tidur terpisah untuk sekarang ini?aku bisa tidur di sofa dan kau tidur saja diranjang,aku tak masalah.”sekarang tinggal aku yang membulatkan mataku dan dia mengatakannya dengan tetap memasang wajah dinginnya benar-benar istri yanga menarik.Ok sepertinya aku harus bersabar menghadapi sifatnya yang dingin itu toh aku sudah terlatih menghadapi 12 anak orang lainnya.Aku mengambil napas berat sebelum menjawabnya dan mulai melangkah kearahnya.

“Cheonsa,apa kau ada  masalah dengan tidur bersama denganku.Ok,kita memang belum saling mengenal satu sama lain tapi sekarang kita sudah menjadi suami istri dan aku tak mau tetap tidur sendiri sedangkan aku sudah mempunyai istri.Aku mau kita mulai saling mengenal mulai dari sekarang,bisakah?dan bisakah kau membuang ssi didepan namaku.Kau bisa memanggilku Leeteuk kalau kau mau”aku mencoba berbicara dengan nada sehalus mungkin dan tetap menyunggingkan senyumku.Dia hanya memandangku tak memberikan respon apa-apa.Aku mencoba untuk memegang tangannya.Kulihat dia sedikit terkejut dengan skinship ini,kalau aku tak salah ini adlah skinship kedua kami setelah aku menciumnya di altar tadi karena sewaktu di altar dia menggunakan sarung tangan.

“Aku hanya tidak terbiasa ada orang yang tidur disebelahku.Aku hanya belum terbiasa”aku tersenyum mendengar jawabannya sementara dia masih memandangku seperti memohon.Bisakah aku sebut itu puppy eyes?kurasa aku suka.

“Park Cheonsa,mulai sekarang biasakanlah dengan keberadaanku karna kau sekarang tidak sendiri.Kau sudah menjadi bagian hidupku begitu pula sebaliknya.”aku bisa melihat matanya yang indah itu membesar begitu aku menyebutkan Park sebagai marganya.Tak mau mendengar komentarnya lagi langsung saja aku menuntunnya kekamar.Aku mulai membongkar koperku sedang kulihat Cheonsa masih memandangi kamar ini.Setelah menata asal pakaianku dalam lemari aku mengambil satu setel pakaian beserta handuk untuk mandi.

“Kau mau mandi dulu atau aku dulu?”

“Hmm mandi?Mwoo maksudmu kita berbagi kamar mandi juga?”Aiisshh reaksinya terlalu berlebihan,tak perlu teriak kan bisa.

“Honey disini Cuma ada satu kamar dan satu kamar mandi,aku tak mau membeli apartemen dengan banyak kamar tapi tak ada yang menempati.Lagipula aku juga tak mau kalau orangtua kita dan para dongsaeng-dongsaengku mengira kita tidak tidur sekamar.”Lama –lama dia menjengkelkan juga,dia tidak mau tidur denganku dan tidak mau berbagi kamar mandi denganku.Apa dia tidak tahu kalau diluar banyak sekali gadis yang ingin tidur denganku.

Aku tak peduli dia mau menjawab apa yang penting aku ingin mandi sekarang juga karna badanku sudah pegal dan gatal sekali,berendam dalam air hangat pasti enak sekali.Aku datang air hangat.

Cheonsa pov

Mwoo sekamar dan sekarang aku juga harus berbagi kamar mandi dengannya,apa dia sudah gila belum menjadi suami sehari saja sudah seperti ini.Aku butuh penyesuaian apa dia tak tahu kalau aku termasuk orang yang susah berkomunikasi dengan orang asing.Walau dia sekarang sudah menjadi suamiku tapi tetap saja dia orang asing yang kebetulan menjadi suamiku.Saat sedang  berdepat dengan pikiranku,terdengar suara pintu yang terbuka.Dia sudah selesai mandi?kenapa cepat sekali apa aku yang terlalu lama berpikir?.God,,apakah dia Park jung soo namja yang kunikahi tadi pagi? tapi kenapa sosok didepanku ini lebih tampan.Dia kelihatan jauh berbeda dengan rambut basah,celana pendeknya dan bentuk badannya.Aku pertama kali ini melihat seorang pria bertelanjang dada di depanku dan itu suamiku dengan susah payah aku mencoba menelan liurku.

“Ohh,kau belum membereskan baju?mandilah,sementara kau mandi aku yang akan membereskan bajumu supaya nanti setelah kau selesai kita bisa langsung tidur”kumohon tolong jangan tersenyum seperti ini.Seorang Nam Cheonsa merasa sangat gugup?kurasa ini pertama kalinya bahkan saat di altar tadi aku tak segugup ini.Tidak!!kau tidak boleh begini Cheonsa.Kuubah ekspresiku sedingin mungkin sebelum menjawabnya.

“Ti..tidur kau bilang?dan kenapa kau tidak memakai bajumu Jung soo ssi?”sial kenapa aku kelihatan selemah ini dihadapannya,aku tak mau semudah ini jatuh dalam pesonannya.Aku harus lebih bisa mengendalikan emosiku didepannya.

“Aiisshh bukankah sudah kubilang hilangkan ssi.Ya tidur,memang kau tidakk capek,tadi aku merasa kepanasan jadi buka baju mungkin akan membantu.Cepat mandi sana,apa kau mau aku mandikan?”dia berani sekali menggodaku dan apa itu dia mengedipkan mata,cih aku sudah duga kalau dia sama saja dengan artis kebanyakan yang tidak bisa melihat wanita cantik.Lebih baik sebelum dia semakin gila aku mandi saja.

Sejam kemudian aku keluar dari kamar mandi,sengaja aku berlama-lama karena aku tak tahu apa yang harus aku lakukan saat keluar nanti.Aku melihatnya tidur mungkin dia kelamaan menungguku dan ketiduran,untunglah.Ternyata wajahnya saat tidur lebih tampan dari waktu dia bangun.Lebih baik aku tidur sekarang kalau tidak aku takut dia berbuat sesuatu padaku nanti.

Beberapa bulan kemudian

Aku memijat tengkukku yang terasa pegal setelah seharian bergelut dengan dokumen-dokumen akhirnya selesai juga semua.Aku mengecek jam dipergelangan tanganku,ternyata sudah jam 11 malam pantas saja mataku sudah mulai mengantuk.Sebaiknya aku segera berbenah untuk pulang.

Drrrrt..drrrrt

Kulihat handphoneku bergetar diatas meja menandakan ada panggilan masuk.Park Jungsoo??untuk apa dia menelponku.Kuangkat telpon itu dengan sedikit malas karena dia membuat waktuku untuk pulang semakin lama.

“Yoboseo”ucapku mengawali pembicaraan.

“Honey,eodiga??”.Kudengar napasnya yang sedikit tak beraturan seperti orang habis berlari saja,kuabaikan pikiran itu dan mencoba fokus untuk menjawab pertanyaannya.

“Masih dikantor,wae??”Kali ini bisa kudengar dia menghela napas panjang mendengar jawabanku.

“Kenapa belum pulang ini kan sudah malam.Honey cepatlah pulang aku tak suka sendirian dirumah.”mulutku sedikit terbuka mendengar jawabannya.Dia dirumah??

“Kau dirumah??bukankah kau bilang seminggu lagi baru akan pulang?”

“Aku tak bisa.”

Dia tak bisa apa??

“Cepat pulang,aku akan menunggumu”

Dia langsung mematikan telponnya tanpa menunggu jawaban dariku.Dia memang aneh,seenaknya saja tiba-tiba datang dan pergi.Aku tau pekerjaannya sebagai artis membuatnya harus sering untuk keluar negeri sama seperti diriku.Aku segera membereskan barang-barangku dan bergegas keluar.Aku tak menyetir sendiri jadi setibanya aku di lobby kantor supirku sudah menungguku.Mobil mulai berjalan menembus malam seoul yang masih bisa dibilang ramai.Diluar sana bisa kulihat orang-orang dengan berbagai macam ekspresi.

Mobilku berhenti dicegah oleh lampu merah.Mataku tak sengaja menangkap papan iklan besar yang memuat tentang Super Show 4.Dia ada disana bersama dongsaeng-dongsaengnya yang lain.Aku tak suka fakta bahwa siapapun bisa melihatnya.Bukankah seharusnya suami hanya boleh dimiliki oleh istrinya saja?? tapi itu tak berlaku untuk hubungan kami.Kami memang menikah bukan karena cinta tapi aku berusaha untuk menerimanya sebagai suami walau terkadang aku masih lupa kalau dia adalah suamiku.Aku masih merasa asing setiap kali berhadapan dengannya.Bahkan hari kedua setelah kami menikah dia harus langsung keluar kota untuk bekerja.

Jarangnya kami bertemu membuatku semakin merasa jauh dengannya.Kami sibuk dengan kehidupan kami masing-masing.dia dengan dunia artisnya dan aku dengan dunia bisnisku.Aku heran kenapa Appa memilihnya sebagai menanatunya?kenapa dia tak menjodohkan aku dengan sesama pebisnis saja?

Suara dari supuirku yang memberitahukan aku sudah sampai didepan apartemen membuatku berhenti memikirkan tentang pertanyaan itu.Dengan langkah yang lelah aku mulai berjalan  menuju elevator.Tak sampai lima menit aku sudah berada di lantai dimana kamarku berada.Kurasakan jantungku mulai berpacu begitu kulihat pintu kamar kami.Apa yang harus aku lakukan kalau bertemu dengannya?

Belum selesai aku menata jantungku kudengar pintu didepanku terbuka dan sedetik kemudian aku bisa melihat dia tersenyum kearahku.Kapan terakhir kali aku melihat dimplenya itu??

“Honey,akhirnya kau pulang.Ayo masuk”.Tubuhku sedikit menegang merasakan kulit kami yang bersentuhan.Honey,mungkin kata-kata itu yang bisa mengingatkanku kalau aku adalah miliknya.

Leeteuk pov

Aku membuka mataku merasakan sinar matahari yang masuk kedalam kamar kami.senyumku langsung terkembang melihat sosok yang tidur disebelahku.Bukan Donghae tentunya.Dia wanitaku sekarang.Beberapa bulan memilikinya tapi aku merasakan kami baru bertemu kemarin dialtar.Aku tahu kalau nantinya aku pasti akan jatuh cinta kepadanya tapi aku tak menyangka kalau akan secepat ini.Yang aku tahu setelah menikah dengannya aku selalu ingin melihat wajahnya.Dia memang tak secantik dongsaeng-dongsaengku di SM apalagi dengan Sora tapi dia bisa membuat hatiku berdebar kencang saat aku didekatnya.

Wajahnya bahkan bisa dikatakan kelihatan lebih tua lima tahun dari umur aslinya,mungkin karna pekerjaannya yang menuntut dia untuk bersikap dewasa jadi berakibat kewajahnya juga.Tapi itu tak mengurangi penilaianku terhadapnya,bagiku dia tetap istriku yang tercantik.Kulihat dia menggeliat pelan dan mulai membuka matanya.Aku tersenyum melihat rona merah yang mulai muncul di kedua pipinya,dia malu aku pandangi.

“Selamat pagi Honey”.Aku suka memanggilnya Honey karna hanya aku yang memanggilnya begitu,aku merasa istimewa.

Dia mulai menegakkan tubuhnya dan mulai beranjak keluar dari selimut tebal yang menutupi tubuh kami.

“Yaa kau mau kemana?”.Isshh dia tidak bisa bersikap romantis sedikit saja apa.Setidaknya balas salamku kan bisa.

“Aku mau mandi Jungsoo-ssi.”Sebelum dia sempat pergi lebih jauh ke kamar mandi kutarik tangannya.Kulihat dia memandangku heran yang hanya kujawab dengan smirk diwajahku

“Panggil aku Oppa bukankah kita sudah cukup lama bersama kalau kau tak mau akan aku paksa kau untuk mandi bersamaku”.Sekarang dia melotot.Haha ingin sekali aku tertawa melihat wajahnya yang merah padam itu.

“Yaa jangan gila kau Park Jungsoo!!!Apa kau pikir aku mau memanggilmu Oppa?cih seperti anak-anak saja dan jangan berfikiran aku mau satu kamar mandi denganmu!!”.Dia melepaskan genggaman tanganku dengan kasar dan bergegas cepat kekamar mandi tak lupa dia menutup pintu dengan membantingnya.Aku tak tahan,tawaku pecah tidak terkontrol.

“Diam kau Park Jungsoo!!”.Teriaknya dari dalam kamar mandi membuatku tawaku semakin meledak.

Setelah  kejadian tadi pagi,Cheonsa sama sekali tak mau berbicara denganku.Dia masih kesal sepertinya.Aku menemukan satu fakta lagi tentang dirinya yang belum aku ketahui.Ternyata wajahnya saat kesal benar-benar cantik.Pipinya yang tembam semakin menggemaskan,ingin sekali aku mencubitnya tapi nanti dia pasti akan semakin kesal padaku.

Rasanya aku masih ingin melihat wajahnya tapi pekerjaan menuntutku untuk segera berpisah darinya.Super Show sudah didepan mata jadi kami harus menyiapkan segala sesuatunya.Sebenarnya tadi malam aku juga harus pulang ke dorm karena paginya kami ada jadwal tapi aku benar-benar rindu dengannya jadi kuputuskan untuk pulang ke apartemen kami.

“Hyung giliranmu untuk take vokal.”Donghae menghampiriku dengan napas terengah-engah,sepertinya dia habis latihan dance dengan Hyukkie.

Aku bergegas menuju ruang rekaman,bagianku tak terlalu banyak jadi semoga saja tak memakan waktu lama.

Satu jam setengah kemudian akhirnya latihan kami selesai juga,aku ingin segera tidur tapi sepertinya itu masih lama karena jadwalku masih ada tiga lagi.

Masih jam 7 malam,pasti Cheonsa masih dikantornya.Aku mulai naik mobil yang akan membawaku ke tempat selanjutnya.Kukeluarkan handphoneku dan mulai mengetik nomor yang sudah kuhapal.

1 menit,2menit tersambung ke nomor Cheonsa tapi tak diangkat.Kucoba lagi tapi hasilnya tetap sama.

Kenapa tak diangkat?

Akhirnya aku memutuskan untuk mengiriminya pesan saja.5 menit kemudian kurasakan getar di handphoneku,aku tersenyum karena itu dari Cheonsa.

Aku sedang rapat.

Aku mengerutkan alisku membaca pesan darinya,bagaimana bisa di jam sekarang dia masih rapat?

Rapat??dengan siapa?

Butuh beberapa menit baru dia membalasku,sepertinya dia memang sedang rapat.

Dengan klienku,wae?

Namja/yeoja?.Aku tak tahu kenapa malah pertanyaan itu yang kutanyakan tapi aku juga penasaran dengan siapa dia sekarang ini.

Namja.

Mwooo!!kurasakan jantungku mulai berpacu dan wajahku mulai memanas.

“Hyung,kau tak apa?apa kau sakit?wajahmu merah Hyung.”Ohh jadi Shindong juga melihat perubahan mukaku,kuberikan dia tatapan yang mengatakan kalau aku tak apa-apa.Tapi kenyataannya aku sedang tak baik.Bagaimana mungkin aku akan baik-baik saja kalau aku tahu istriku sekarang sedang bersama dengan namja lain walaupun itu cuma kliennya tapi tetap saja kalau itu namja.

Kucoba untuk mengatur napasku sebelum mulai mengarahkan handphoneku ketelingaku.

“Yoboseo.”Suaranya membuatku ingin memeluknya sekarang juga.

“Yaa apa kau tak tahu ini jam berapa sekarang kenapa kau masih bekerja bersama seorang namja pula”Khusus untuk kata namja sengaja aku pelankan agar dia tak mendengarnya,aku takut dia tahu aku cemburu.

“Isshh tak usah berteriak,lagipula aku tidak hanya berdua.Disini ada 5 orang lebih jadi kau tak usah berlebihan seperti itu”Lega rasanya mengetahui kalau dia tak hanya berdua dengan namja itu.Mwoo jadi dia mendengar kata-kataku barusan?andwee!!

“Ohh be..begitu.Hmm ya sudah,malam ini aku tak pulang sampai sebulan kedepan mungkin”.Sial kenapa aku jadi gugup begini.Kudengar dia menghembuskan napas sebelum mulai membalasku.

“Aku tahu,jaga dirimu baik-baik.Anneyong.”

Isshh dasar wanita aneh seenaknya saja mematikan telpon.Apa tadi katanya?jaga diri baik-baik,woow ternyata dia perduli juga padaku.

“Hyung kau benar tak apa kan?wajahmu semakin merah.”Langsung kupeluk beruang disampingku ini,eits Shindong maksudku.

“Kali ini aku benar-benar tak apa Shindong ahh.”

“Yaa Hyung lepaskan.”

Author pov

Suasana diruangan yang di cat krem itu menunjukkan kesibukan sang pemilik ruangan.Kertas berserakan memenuhi meja kotak yang sudah  terisi berbagai macam benda.Sesekali sang pemilik ruangan memindahkan kertas dari sisi satu ke sisi lainnya,membuat keadaan di meja itu semakin kelihatan penuh.

Tok..tok..terdengar pintu ruangan itu diketuk tapi tak membuat sang pemilik ruangan beranjak dari kegiatannya.

“Masuk.”katanya dengan mata yang masih fokus dengan kertas dihadapannya.

“Sajangnim,sudah waktunya makan siang dan kita ada janji dengan direktur dari Cho corporations.”

Orang yang dipanggil Sajangnim itu langsung membereskan berkas-berkasnya karena dia sangat tahu betapa pentingnya meeting kali ini.

“Nde,sekarang juga kita berangkat.Jangan lupa siapkan semua berkas yang kita butuhkan.”

“Nde.”

Mereka bergegas menuju tempat meeting yang jaraknya tak terlalu jauh dengan kantor mereka.Sepanjang jalan banyak dari karyawan yang memberikan hormat pada seorang wanita muda yang dipanggil Sajangnim itu.Dia Cheonsa.

Saat sedang menunggu mobil di lobby kantor tak sengaja Cheonsa mendengar suara dari dua wanita yang sedang menunggu di sampingnya.Sepertinya mereka bukan karyawan di perusahaaan itu karna mereka tak memberi hormat pada Cheonsa seperti orang lain.Awalnya Cheonsa tak begitu mempedulikan mereka tapi setelah mendengar satu kata yang diucapkan kedua wanita itu mau tak mau membuat Cheonsa sedikit memberikan perhatian pada mereka.

“Apakah kau menonton episode WGM semalam?aww itu sangat romantis saat Leeteuk memilihkan kasur untuk Kang Sora,bukankah mereka cocok sekali.”ucap wanita satu yang berambut pirang.

Cheonsa bertanya-tanya kenapa nama suaminya disangkutpautkan dengan Kang Sora?Siapa Kang Sora itu?Dan apa itu WGM?
“Kau benar mereka benar-benar cocok menjadi sepasang suami istri.”ucap wanita kedua yang berambut kecoklatan dan kata-kata dari wanita itu membuat Cheonsa membulatkan mata dan mulutnya.Suami Istri?begitu pikir Cheonsa.

“Sajangnim kita harus segera pergi.”Cheonsa masuk kedalam mobil dengan pikiran masih kepada kedua wanita itu yang masih terus berbicara.

Ada satu pertanyaan besar yang sekarang tengah dipikirkannya,apa Leeteuk punya istri lain?

Leeteuk pov

Ahh lelahnya…hari ini jadwalku benar-benar penuh.Rekaman,latihan,syuting variety show dan terakhir syuting WGM.Sepertinya kesibukanku bisa melebihi seorang presiden.

Sebelum pergi dari tempat lokasi syuting WGM kusempatkan untuk memberikan ucapan terima kasih kepada seluruh kru.Bagaimanapun tanpa mereka acara ini tak akan berlangsung.

“Leeteuk ssi.”kudengar seorang memanggilku dari belakang oh ternyata itu Sora.

“Nde,waeyo Sora ya?”

“Hmmm,bolehkah aku menumpang mobilmu kebetulan managerku sedang ada urusan jadi dia meninggalkanku sendiri.Awalnya aku ingin minta diantar Jae in Eonnie tapi ternyata dia akan menginap dirumah temannya.”

“Tak apa,kebetulan arah kita kan juga sama.Kajja.”sebenarnya aku sudah ingin pulang tapi aku tak tega meninggalkan Sora sendiri.Dia sudah kuanggap sebagai dongasaengku walaupun di depan kamera kami harus jadi suami istri.

Di dalam mobil kulihat Sora tertidur mungkin dia juga lelah menjalani jadwalnya.Jarak rumahnya dengan lokasi syuting tak terlalu jauh jadi kurang dari satu jam kami sudah sampai didepan rumahnya.Aku tak tega membangunkannya maka dengan sisa tenaga kuangkat tubuhnya dan mulai keluar dari mobil tentunya setelah memakai alat penyamaran.

Setelah sebelumnya mencari kunci rumahnya di tas yang dia pakai akhirnya aku bisa masuk kerumahnya.Kuletakkan dia dikamar yang pertama aku temukan dan bergegas menuju mobil.Jadwalku bertambah satu,mengantar istri bohonganku kerumah.

“Park Jung Soo cepat banguun!!.”sayup-sayup aku mendengar namaku disebut tapi aku terlalu mengantuk untuk membuka mata.

“Park Jung Soo kalau kau tak bangun akan kumasukkan segera kau ke wajib militer.”sekarang aku bisa mendengar pintu di dobrak dan apa tadi wajib militer?Aku langsung membuka mata untuk melihat siapa orang yang berani mengancamku seperti itu,aku masih ingin menari dan menyanyi bersama Super Junior.

Isshh ternyata hanya Manager Hyung saja.Apa dia tak tahu aku baru tidur jam tiga tadi dan sekarang baru jam tujuh kenapa dia tega sekali padaku.Kenapa pula dongsaeng-dongsaengku memandangku dengan tatapan sedih.

“Isshh Hyung aku masih mengantuk,lagipula jadwalku dimulai siang ini.Jadi kumohon jangan ganggu aku.”Bukannya pergi dia malah melotot padaku dan berjalan mendekat kearahku.

“Kau..!!Kau masih bisa tidur sekarang haah!!”Kututup telingaku mendengar teriakannya.

“Lihat ini!!!!.”Dia kemudian menyodorkan sebuah majalah padaku.

Aku melotot membaca headline dimajalah itu,apa-apaan ini.Kenapa mereka bisa tahu?

“Sekarang apa kau bisa tidur?”

Aku memandang Managerku dengan tatapan memelas.

“Hhhh,seharusnya kau lebih berhati-hati lagi.Kau kan sekarang tak single lagi Jung Soo.”

Omoo,ottoehke.Aku harus bilang apa kepada Cheonsa nanti.Belum sempat aku bertanya kepada Manager Hyung kudengar handphoneku bergetar.Jantungku mulai berpacu saat kulihat Id dilayar handphoneku,pesan dari Cheonsa.

Kubuka pesannya dengan tangan gemetar dan keringat yang mulai membasahi dahiku.Dan saat kubaca pesan darinya aku merasa kalau ini lebih buruk dari masuk Wajib Militer.

Bisa kau jelaskan maksud dari “Leeteuk Super Junior semalam mengantar ‘Istri’nya pulang”?

 

Cheonsa pov

Aku benar-benar merasa seperti orang terbodoh sedunia.Bagaimana bisa suamiku mempunyai ‘istri’ lain dan aku tak tahu,dan kenapa dia tak memberitahuku sebelumnya?.Aku bisa gila kalau seperti ini.Sekarang bukan hanya dipuja-puja wanita-wanita diluar sana tapi ternyata ada juga istri untuk suamiku didepan kamera.Aku perlu bicara dengan seseorang untuk meminta penjelasan bagaimanapun dia yang membuatku berhubungan dengan dia.

“Appa kita harus bicara sekarang juga.Sepuluh menit lagi aku akan sampai dikantormu.”Tanpa menunggu jawaban dari Appa kuputuskan telepon dan beranjak untuk menemuinya.

Tak sampai sepuluh menit aku sampai diruangannya.Kulihat dia sedang sibuk dengan pekerjaannya tapi aku tak peduli yang aku mau dia menjelaskan semua ini.Dia mengalihkan perhatiannya dari kertas-kertas itu saat aku sudah dihadapannya.

“Oh Cheonsa kau sudah sampai.”Dia mulai beranjak dari kursinya dan duduk di sofa yang ada diruangan ini tanpa melepaskan matanya dariku.Dia tahu pasti kalau aku sedang marah sekarang.

“Sebenarnya apa maksud Appa menjodohkan aku dengan artis seperti dia?”Kulihat dia tersenyum mendengar pertanyaanku.Cih apanya yang lucu.

“Jadi kau meninggalkan pekerjaanmu lalu datang kesini untuk menanyakan pertanyaan itu?”kuanggukan kepalaku sebagai jawaban.

“Kau benar-benar ingin tahu?”sekali lagi aku hanya menganggukan kepalaku.

“Appa hanya memberikanmu yang terbaik dari yang terbaik.”Jawaban Appa membuatku semakin merasa dibodohi.Belum sempat aku membalas,Appa sudah mulai berbicara lagi.

“Dia yang terbaik Cheonsa,percayalah.”

“Tapi kenapa harus artis?apa Appa tidak tahu dia bahkan sudah punya istri didepan kamera?”nafasku mulai tak beraturan karna terlalu marahnya.Appa mulai bangkit dan berjalan kearahku.Dia berdiri didepanku dan mengangkat tangannya,mengelus pipiku.Aku sedikit kaget dengan sentuhannya karena selama ini dia jarang sekali menyentuhku.

“Ternyata kau mirip sekali dengan Oemma mu kalau sedang marah begini.”

“Appa!!”kali ini aku sedikit menaikkan suaraku,bukannya aku tak suka Appa menyinggung Eomma tapi aku tak suka dia mengalihkan pembicaraan.

“Apa kau pernah merasakan mengurus 12 orang sekaligus?Dengarkan Appa dulu.Memimpin 12 orang dengan berbagai karakter untuk menjadi sejalan apa menurutmu itu mudah?.”Aku semakin bingung dengan arah pembicaraan Appa.

“Apa maksud Appa?”.Dia menyunggingkan senyum kecilnya lagi untukku,baru kali ini aku melihatnya tersenyum dua kali dalam sehari.

“Leeteuk,dia mempunyai kemampuan itu.Kemampuan untuk menghadapi orang lain dan menuntun orang itu mencapai suatu tujuan.Appa pikir kemampuan seperti itu sangat berguna di dunia bisnis daripada ilmu bisnis  yang kau miliki.Lagipula Appa juga sudah menyelidiki kehidupan dia sebelum menjodohkannya denganmu.Dia hanya berpura-pura menjadi suami orang lain semata-mata untuk hiburan.”

Aku tak bisa berkata apa-apa selain menundukkan kepalaku.

“Tapi aku tak suka milikku dimiliki orang lain.”Sengaja aku mengucapkannya dengan suara kecil agar Appa tak mendengarku.

“Kalau begitu buat dia jadi milikmu seutuhnya.”

Kudongakkan kepalaku mendengar ucapan Appa barusan.Apa dia mendengar ucapanku sebelumnya?Dia tersenyum lagi,kali ini aku bisa melihat lengkungan di kedua sudut bibirnya.Aku merasa kalau sekarang aku benar-benar mempunyai Appa.Tanpa kusadari air mataku jatuh membuat Appa memandangku dengan tatapan khawatir.

“Uljima sayang,semuanya akan baik-baik saja.”Ucapnya sambil menghapus air mataku dan membawaku kepelukannya.Rasanya hangat.Rasa hangat yang aku rindukan selama ini.

“Gomawo,gomawo Appa.”Terima kasih karna kau menganggapku sebagai putrimu kali ini.

Leeteuk pov

Berita tentang aku yang semalam mengantar Sora sudah menjadi pembicaraan semua orang.Dan itu dijadikan bahan pembahasan di variety show yang kebetulan aku hadiri.Kali ini aku harus bisa menjawab dengan hati-hati agar keadaan tak semakin buruk.Salah sedikit saja maka akan semakin memperparah keadaan.Sebelumnya sutradara WGMpun ingin membuatkan kami gosip untuk menaikkan acara tapi kutolak karna sudah terlalu sibuk dan tak ada waktu untuk mengurusi masalah gosip seperti ini terlebih aku tak mau menyakiti Cheonsa.Tapi sekarang yang aku cemaskan adalah perasaan dan pendapat Cheonsa mengenai gosip ini.Bagaimanapun dia tak tahu aku mempunyai “istri” selain dia.Apalagi membaca sms dia tadi pagi sepertinya dia marah sekali.Aigoo apa yang harus aku lakukan sekarang?.Dia memang pendiam tapi kalau sudah marah dia bisa berbicara tanpa nafas.Aku pernah tak sengaja mendengarnya memarahi karyawannya di telefon,waktu itu kaget juga karna kukira dia gadis dingin yang anggun.Ditelefon saja aku sudah bisa membayangkan bagaimana wajah karyawannya saat itu apalagi denganku nanti yang langsung berhadapan dengannya.

Jadwalku hari ini kebetulan sudah selesai jadi aku mulai bersiap pulang kerumah dan bertemu Cheonsa tentunya.Sebenarnya daripada takut dengannya aku lebih merindukannya.Sekarang dia sudah menjadi bagian dari hidupku dan tak melihat wajahnya sehari membuatku seperti ada yang kurang.Wajahnya entah kenapa selalu terlihat jelas dimataku,mungkin sebaiknya aku mulai menunjukkan perasaanku kepadanya.Walaupun kami menikah karena perjodohan tapi aku ingin menjadikan dia wanita satu-satunya dihidupku.Aku perlu usaha keras untuk meluluhkan hatinya karena sepertinya dia belum sepenuhnya menerimaku.Dia memang menghormatiku tapi yang aku rasakan dia menghormatiku sebagai orang asing yang baru dia kenal bukan sebagai suami yang baru dinikahinya.

Akhirnya sampai juga aku di apartemen kami.Sebelum bertemu dengannya aku perlu menyiapkan kata-kata.

“Ehh,,dia hanya istri pura-puraku” ucapku kepada setir mobil didepanku yang kuanggap sebagai Cheonsa.

Aisshh kenapa menghadapinya saja aku harus menyiapkan diri seperti ini,bahkan dulu ketika aku debut rasa gugupny tak melebihi sekarang.Kurasa daripada berlama-lama seperti ini lebih baik aku segera bertemu dengannya dan menjelaskan semua ini.Aku keluar dari mobil dengan hati yang berdebar-debar dan untuk mengurangi kegugupanku kucoba untuk menarik napas.

“Kau pasti bisa Leteeuk!!”ucapku menyemangi diriku sendriri.

Aku mulai berjalan memasuki apartemen dan bergegas menuju lift tapi kakiku berhenti begitu melihat sosok didepanku.Sosok yang kurindukan setiap hari.Dia berdiri di depan pintu lift yang hendak kumasuki.Sepertinya aku juga membutuhkan penjelasan darinya mengenai tindakannya saat ini.Bagaimana bisa dia berpelukan mesra seperti itu didepan mataku dengan seoarang namja.NAMJA!!.Aku yang suaminya saja jarang melakukan skinship dengannya dan dengan mudahnya namja itu memeluk Cheonsa.Tapi kenapa Cheonsa tak mencoba untuk melepaskan pelukan itu malah terlihat dia sangat menikmatinya.Apa jangan-jangan…Andwe,tidak mungkin dia namja yang dicintai Cheonsa.Aku tak mau kehilangannya saat aku belum memulai dengannya.Dengan marah aku mulai menghampiri mereka,tentu saja mereka tak menyadari kehadiranku karena sedang “sibuk”.Ingin sekali aku memukul namja ini yang berani-beraninya menyentuh Cheonsa.

Dan aku semakin ingin memukulnya begitu mendengar perkataan namja itu kepada Cheonsa.

“Nam Cheonsa maukah kau menikah denganku?”

5 tahun kemudian

Cheonsa pov

Aku merasakan kekosongan di tempat tidur sebelahku.Kuraba-raba untuk memastikan sosoknya,ternyata dia memang tak ada.Kubuka mataku perlahan dan menghela napas lelah.Aku merindukannya.Waktu menunjukkan pkl.03.00 tapi aku tak merasakan kantuk lagi.Setiap malam haruskah seperti ini?.Bangun tengah malam,merindukan sosoknya dan berakhir dengan kekecewaan.

Perlahan kututup mataku lagi untuk mencoba tidur lagi.Besok aku ada meeting penting jadi aku harus terlihat segar walau sebenarnya aku lelah.Lelah merindukannya lebih tepatnya.Tapi semakin aku mencoba untuk menutup mata semakin aku tak bisa.Tiba-tiba aku teringat kejadian 5 tahun lalu.

Flashback

Aku memandang namja di depanku dengan hati berdebar.Dia melamarku barusan?mimpi yang selama ini hanya ada di dunia khayalku.Dia namja yang bisa membuatku merasakan apa itu cinta.Dia adalah ayah,kakak,teman sekaligus untukku.Dengannya aku merasa tak sendiri dan kesepian karena dia memberikan cinta yang selama ini tak kudapatkan dari orang lain.

Kim jong Woon,dia sunbaeku sewaktu kuliah dulu.Awalnya dia hanya orang biasa seperti yang lainnya tapi lama kelamaan setelah mengenal dia lebih dekat aku jadi merasa ada perasaan lain setiap berdekatan dengannya.Dia orang yang ceria dan dengan keceriaannya itu dia bisa membuatku tertawa.Dia tak pernah mengeluh setiap kali aku maki karena mengganggu hariku dengan tingkah anehnya.Tapi aku tak pernah bilang padanya kalau aku juga sebenarnya mempunyai perasaan yang sama dengannya dan itu membuatku menyesali kebodohanku karna dia akhirnya pergi.Dia pergi untuk melanjutkan kuliahnya ke London tapi sebelum pergi dia berjanji kalau saat dia kembali nanti dia akan langsung melamarku dan sekarang itu menjadi kenyataan.

Aku melihat cinta yang sama dimatanya untukku seperti dulu.Apakah boleh aku bilang kalau aku masih mencintainya?aku masih berdebar saat melihatnya dan saat dia memelukku tadi aku merasakan kehangatan yang kurindukan.

“Cheonsa”aku menolehkan kepalaku kearah sumber suara.Dia disana membuatku melebarkan mataku.Apa dia mendengar perkataan Jong Woon tadi tapi sepertinya dia biasa-biasa saja.

Aku hampir lupa kalau sekarang aku sudah menikah dan kenyataan ini membuatku bimbang.Haruskah aku melepaskan Jong woon lagi?

“Siapa dia?”aku memandang Jong woon kemudian Jung soo.Jong woon,Jung soo.

Lidahku kelu serasa tak bisa berkata.Kurasakan air mataku mulai mengumpul dipelupuk mata.Aku tak mau mereka melihat air mataku jadi lebih baik aku menundukkan kepala melihat lantai yang kelihatan buram.Kenapa aku begitu egois?.Bukankah sekarang aku sudah menjadi milik Jung soo tapi kenapa aku masih menginginkan Jong woon.

“Aku temannya”

Aku menolehkan kepalaku kearah Jung soo saat mendengar perkataanya.Aku melihat senyuman dimple itu menghiasi wajahnya.Hatiku sakit dan airmata ini tak bisa kutahan lagi.Tetes demi tetes jatuh membasahi pipiku.

Jung soo perlahan mendekat kearahku masih dengan senyuman indahnya.Sekarang aku bisa melihat ada cinta juga dimatanya.Dia memegang pipiku.

“Uljima,jebal”dia mulai menenangkanku.Sentuhan tangannya dipipiku membuatku merasa ada yang salah dengan hatiku.Kenapa sekarang aku merasa ingin memeluknya?

Flashback end

Mengingat kejadian itu membuatku menangis.Sampai sekarang aku menyesali kebodohanku waktu itu.Dia bahkan berniat menceraikanku saat itu setelah dia tahu siapa Jong Woon dan aku hanya bisa menangis tanpa tahu yang mana harus kupilih.Dia hanya ingin aku bahagia begitu katanya.Aku menyesal membuatnya menderita karena ketidaktegasanku.Saat itu aku masih bimbang memilih Jong woon atau dia.Sampai akhirnya dia meninggalkanku untuk mengikuti Wajib Militer tanpa memberitahuku sebelumnya.Sejak saat itu aku merasa tak punya semangat hidup.Aku selalu merindukan sosoknya walau sudah ada Jong Woon yang sering menemuiku.Aku mulai merasa kalau bukan Jong Woon yang kuinginkan.Semakin hari aku semakin merindukannya.Sampai akhirnya aku menyadari kalau aku jatuh cinta padanya dan memutuskan memilihnya walau dengan itu aku harus melepas Jong Woon.2 tahun menunggunya dan saat kami bertemu aku menemukan cinta yang sama untukku dimatanya.

“Eomma”aku bangun mendengar suara kecil memanggilku.Senyumku mengembang melihat sosoknya yang imut mulai berjalan kearahku.

“Waeyo baby?kau tak bisa tidur lagi?”aku mengangkatnya dan menidurkannya disebelahku.

“Appa berisik,Jung Sa jadi tak bisa tidur.Dia terus saja menyanyi.”aku membulatkan mataku mendengarnya berkata Appa,bukannya dia masih diluar kota?

“Aisshh jadi kau lebih suka kalau Wookie Samchon yang menyanyi untukmu?”

Kutolehkan segera kepalaku kearah pintu kamar begitu mendengar suaranya.Dia disana dengan tampang cemberut yang lucu.Dia mulai mendekati kami dan merebahkan dirinya disamping Jung Sa.

“Jung Soo bukankah kau masih diluar kota?”

“Honey,aku merindukan kalian jadi kupercepat kepulanganku.Kau tak merindukanku,hmm?”dia menghadiahiku dengan senyum indahnya ingin sekali aku bilang kalau aku sungguh merindukannya tapi rasa gengsi ini masih ada walau kami sudah menikah selama 5 tahun.

“Tentu saja eomma merindukan Appa.Appa tak lihat saja setiap malam eomma memandangi foto Appa dan menciuminya.”aku melotot pada Jung Sa karena perkataannya.Anak ini benar-benar mirip dengan Appanya yang suka bicara.

“Benarkah?”dia hanya tertawa mendengarnya tanpa mengalihkan pandangan matanya dariku.Wajahku mulai memanas karena dia terus memandangiku.Aku segera mencari cara untuk menutupinya.

“Sebaiknya kita tidur,besok kita masih bisa melanjutkannya.”aku mulai membenarkan  selimut dan menutupi tubuh kami dengan itu.

Aku merapikan rambut Jung Sa yang menutupi wajah indahnya.Aku tak menyangka bisa memiliki malaikat kecil seperti dia.3 tahun kehadirannya membuat hariku lebih berwarna dan lengkap.Aku tak akan membiarkannya kekurangan kasih sayang seperti aku dulu.Dia akan aku jaga melebihi apapun.Kucium keningnya dan kurapikan selimutnya.

“Honey.”

Aku memandang Jung Soo yang memandangku lekat.Dia mulai tersenyum dan menyentuh pipiku.Membuatku ikut tersenyum.

“Saranghae.”aku melebarkan senyumku mendengar pernyataannya.Rasanya baru kemarin dia mengucapkan kata itu padaku untuk yang pertama kalinya.Kalau dulu aku masih malu untuk menjawabnya mungkin sekarang ada kemajuan.

Aku memegang tangannya yang masih berada  dipipiku.Aku mulai memandangnya lekat sebelum menjawab pernyataanya.

“Na do saranghae,Yeongwonhi.”

Dan dia menampilkan senyum indahnya lebih lebar lagi.

                                                                                                    ^  The End  ^

                                                                                                                                                                                                                                                        

1 Comment (+add yours?)

  1. diyackhcsw
    Jun 04, 2017 @ 18:27:44

    Ckp bagus tp konflik kurang greget. Bagian akhir rada bingung

    Reply

Comment's Box