MOSAIC [7/9] I Would

All previous posts here

 

MOSAIC [7/9] I Would

 

 

Nothing has ever broken me like you did

No one I ever wanted more than you

Nobody else can make a man so weak

Make him fall in love so deep, baby

 

No one has ever known me like you did

There just no other girl that’ve seen me through

And every single memory i know

Reminds me that I’m all alone, all alone

 

If I could just get over you I would

Don’t wanna love you anymore

And missing you is like fighting a war

It’s a battle I am losing

And I’d give up girl if I could

 

Though I’ve seen enough to know it all

But not enough to know it feels to fall

And look at the thing that makes me weak

It never seems to heal

And never let me go

 

Tell me how do I live with tainted love

Tell me how can I feel no feeling

Is there a way to leave it all behind?

 

If I could just get over you i would

Dont wanna love you anymore

And missing you is like fighting a war

It’s a battle I am losing

And I’d give up girl if I could

Just tell me how to walk away, away from loving you, and I would…

 

(Henry – I Would)

 

Jika melupakan Hyera semudah melupakan satu janji lunch meeting dengan Board of Director dari Cunningham Construction, Choi Siwon tidak akan semenderita ini.

Kehidupannya sudah direncakanan sejak dulu, terpetakan dalam rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Di mana ia akan bersekolah, bidang apa yang akan ditekuninya, wanita mana yang cocok mendampinginya—pertunangan dan pernikahan, semuanya sudah terencana.

Sampai akhirnya Hyera datang dan Choi Siwon sama sekali tidak peduli dengan semua rencana awalnya, karena dia sendiri yang membuatnya berantakan.

Ia tidak merencanakan untuk jatuh cinta pada gadis itu. Ia tidak merencanakan untuk membayangkan masa depannya dengan gadis itu. Ia tidak pernah merencanakan bagaimana nasibnya nanti jika gadis itu tidak lagi bersamanya. More

MOSAIC [6/?] Home

MOSAIC [6/?] HOME

 

 

Another summer day has come and gone away

In Paris and Rome, but I wanna go home

 

Maybe surrounded by a million people

I still feel alone, I just wanna go home

Oh, I miss you, you know

 

And I’ve been keeping all the letters that I wrote to you

Each one a line or two, “I’m fine baby, how are you?”

 

Well I would send them but I know that it’s just not enough

My words were cold and flat, and you deserve more than that

 

Another airplane, another sunny place, I’m lucky, I know

But I wanna go home, I’ve got to go home

 

Let me go home

I’m just too far from where you are

I wanna come home

 

And I feel just like I’m living someone else’s life

It’s like I just stepped outside, when everything was going right

And I know just why you could not come along with me

This was not your dream, but you always believed in me

 

Another winter day has come and gone away

In either Paris or Rome, and I wanna go home

I miss you, you know

now

 

Let me go home

I’ve had my run

Baby I’m done

I gotta go home

 

Let me go home

It’ll all be alright

I’ll be home tonight

I’m coming back home

I wanna come home

 

–Michael Buble, Home

 

—————————————————————————

From: Young Eunryoung

To: Siwon Choi csw@c-corp.com

Subject: She

 

H. Han(Ms.), Hong Kong Gold Coast Residences Unit 411.

—————————————————————————

 

 

Tanpa Kyuhyun sadari, kakinya membawanya ke apartment Hyera. Malam sudah hampir berakhir, namun fajar masih belum muncul. Gelapnya malam itu tidak sedikitpun membatasi pandangan Kyuhyun karena pria itu sama sekali tidak membutuhkan cahaya dalam kelamnya kehidupan yang kini ia jalani. Dia dalam kegelapan, dan tidak berniat keluar.

 

Dalam waktu yang singkat ia habiskan dengan Hyera, Kyuhyun merasakan sebuah kedekatan yang tidak bisa ia samakan dengan Jihyun atau Eunryoung. Mungkin itulah kenapa, di saat akal sehatnya tidak berjalan dengan baik setelah pengakuan Jihyun, Kyuhyun menemukan dirinya sendiri berjalan menuju tempat Hyera yang sudah ditinggalkan penghuninya. More

MOSAIC #5 – Somebody’s Me

MOSAIC #5

 

You, do you remember me?

Like I remember you?

Do you spend your life, going back in your mind to the time?

‘cause I, I walked the street alone

I hate being on my own

And everyone can see that I really fell

And I’m going through hell

Thinking ‘bout you with somebody else

 

Somebody wants you

Somebody needs you

Somebody dreams about you every single night

Somebody can break, without you it’s lonely

Somebody hopes that someday you will see

That somebody’s me, somebody’s me

 

How, how could we go wrong?

It was so good and now it’s gone

And I pray at night that our path soon will cross

What we had isn’t lost

‘cause you’re always right here in my thought

 

You’ll always be in my life, even if I’m not in your life

Cause you’re in my memory

You, when you remember me, and before you set me free

Oh, listen please…

 

Somebody wants you

Somebody needs you

Somebody dreams about you every single night

Somebody can break, without you it’s lonely

Somebody hopes that someday you will see

That somebody’s me, somebody’s me…

Somebody’s me…

 

(Somebody’s Me – Enrique Iglesias)

 

 

Seorang pengusaha terkenal Korea Selatan yang memiliki bisnis di hampir semua bidang terlibat  sebuah kasus percobaan pembunuhan. Polisi masih menyelidiki motif dibalik upayanya tersebut meski rumor yang beredar ada hubungan asmara tersembunyi dibalik ini semua. Disinyalir percobaan pembunuhan ini dilatarbelakangi dendam di masa lalu juga kesepakatan yang tidak disetujui.

 

PJH, korban yang kini terbaring lemah di Rumah Sakit merupakan tunangan dari seorang peneliti bidang medis yang karirnya mulai naik daun semenjak penemuannya di bidang teknologi medis.

 

Air mata Hyera jatuh. Dan tanpa ia sadari, pipinya sudah basah dan tangisnya sudah berubah menjadi sebuah segukan yang cukup keras. Never, never even once in her life, she would have someone do this for her.

 

Tangisnya tidak mereda, tapi setelah beberapa waktu ia merasakan tubuhnya kelelahan. Ia menarik kakinya yang tergantung di kursi dan melipat tubuhnya sehingga ia kini memeluk kakinya sendiri di atas kursi belajar di ruangannya. Laptopnya yang masih menyala ia tutup flipnya sehingga mati secara otomatis.

 

She needs to be alone.

 

Alone.

More

Mosaic #4

MOSAIC #4

 

It always appeared before me

Your face, I remember

My heart that stopped short

You spitefully took my dysfunctioal heart

And with your bright smile

That’s how you easily opened my heart

 

It’s true, that is how I became your man

All my unpleasant memories, I no longer recall

Because the hand that holds me tight is as warm as spring

 

And now like adream my heart has gradually stopped by your side

Without awakening for a single moment, I dream an endless dream

 

And now like breathing, if you were to always be by my side

If you were always to remain this way

Nothing better, nothing better than you

Nothing better, nothing better than you

 

Nothing Better – Jung Yup

 

 

Hyera tersenyum ketika Kyuhyun menariknya dalam sebuah pelukan selamat tinggal. Penerbangannya ke Hongkong hanya tinggal beberapa jam lagi, ia harus segera bersiap naik ke dalam pesawat. Hyera sudah siap untuk meninggalkan Seoul dan segala kenangannya.

 

Pelukan Kyuhyun tidak begitu erat, tapi Hyera dapat merasakan kasih sayang yang dicurahkan dokternya tersebut. Kyuhyun bukan lagi Cho Kyuhyun biasa bagi Hyera—apalagi dengan masa lalu Kyuhyun yang tidak begitu manis dengan pria yang dicintainya, selain teman, Kyuhyun juga memiliki titel sendiri dalam hati Hyera. Dialah yang membuat jantung Hyera yang sudah berhenti kembali berdetak.

 

Dan kini Hyera siap untuk menyongsong hidupnya yang baru. Kembali ke era di mana ia tidak mengenal pria yang tunangannya ditiduri Kyuhyun. Kembali ke era di mana Hyera akan hidup di dalam mimpinya, mimpi yang kini sedikit sedikit akan menjadi nyata.

 

“Aku bahkan sudah merindukanmu, Hyera…” bisik Kyuhyun, mau tidak mau membuat senyum Hyera semakin lebar di dalam pelukan Kyuhyun.

 

“Aku tahu,” katanya, “dan aku berterima kasih padamu, untuk semua yang kau lakukan.”

 

“Termasuk meniduri Eunryung selagi ia masih menjadi tunangan Choi Siwon?” Kyuhyun mengedipkan sebelah matanya nakal, menggoda gadis itu.

 
More

Mosaic [3/?] Hands to Heaven

Hands to Heaven

 

It’s been two months and I don’t know if any of you still have interest in reading the rest of Mosaic story. But here it is, the 3rd chapter of Mosaic

 

 

Hands to Heaven

 

As I watch you move, across the moonlit room

There’s so much tenderness in your loving

Tomorrow I must leave, the dawn knows no reprieve

God give me strength when I am leaving…

So raise your hands to heaven and pray

That we’ll be back together someday

Tonight, I need your sweet caress, hold me in the darkness

Tonight, you calm my restlessness, you relieve my sadness

As we move to embrace, tears run down your face

I whisper words of love, so softly

I can’t believe this pain, it’s driving me insane

Without your touch, life will be lonely

So raise your hands to heaven and pray

That we’ll be back together someday

Tonight, I need your sweet caress, hold me in the darkness

Tonight, you calm my restlessness, you relieve my sadness

Morning has come, another day

I must pack my bags and say goodbye…

Goodbye…

 

–Christian Bautista, Hands to Heaven

 

 

Can you take me home before we leave?” tanya gadis itu, melongok pada pria yang sedang sibuk merapikan koper berisi barang barang yang akan mereka bawa.

More

MOSAIC [2/?] In My Room

So, I warn you. Here, Cho Kyuhyun is a jerk. Choi Siwon is a jerk as well. Both of them are jerk, because of what? Because they’re men. If men aren’t jerk, then they are gay. No one is in between the both categories.

 

DO NOT READ THIS if you are Kyuhyun or Siwon’s fans, because you will end up badmouthing me. But if you insist on reading, one rule is, no one to hate. Hateful comments will end up in trash box. And this is short, no complaints!

 

Hey, baby, it’s only fiction, ease up and gulp the martinis in one go.

 

 

MOSAIC  [2/?] In My Room

 

I close my eyes in my sleepless night

And you dance in my thought

I get so angry at myself who knew nothing

I turn the lights on and look around

 

Cause you were my sun, the moon

You were y everything

And everything in my room seems to miss you

If I get tired of looking for you and forget our hidden memories

Still linger cause you’re still in my room

 

Wandering the sea of life, all the lost dream are in the corners of my desk drawer

And you are hidden within them

A picture of you I found under a layer of dust

A love letter filled with my young heart

And everything else I have of you

 

Even if I throw it away, again and again

My thoughts continue to call out to you and see you smiling in front of me

I want to keep you right here

Cause you were my sun, the moon

You were my everything

And everything in my room seems to miss you

If I get tired of looking for you and forget our hidden memories

Still linger cause you’re still in my room

 (SHINee – In My Room)

 

I miss you, baby…

 

Suara maskulin itu begitu rapuh.

 

Mungkin harinya sudah berubah. Ia pergi bekerja, pergi bertemu dengan para klien. Ia sudah mulai teratur makan dan bicara dengan orang lain selain tempat tidur di kamarnya. Pekerjaan yang menumpuk sudah semakin sedikit, membuatnya kembali menjadi  Choi Siwon yang workaholic.

 

Tapi ketika malam datang menjemput dengan langit berwarna gelap dan sunyi merambat ke setiap penjuru rumah, Choi Siwon menemukan dirinya sendiri berdiri termangu di salah satu sudut kamar dengan ingatan yang menjelajah ke masa lalu.

 

Ia bisa melihat gadis itu tersenyum di tempat tidurnya. Atau ketika gadis itu sedang duduk menyisir rambutnya yang basah setelah mandi. Atau saat Choi Siwon membaringkan tubuhnya, ia bisa melihat gadis itu berbaring di sampingnya dengan sebuah kerlingan mata yang amat dirindukannya.

More

MOSAIC [1/?] Last Kiss

Sequel of Scattered Notes. Much better if you read Scattered Notes before starting to read this story.

Scattered Notes

1 | 2 | 3

First interlude

4 | 5 | 6

Second Interlude

7 | 8 | 9

Mosaic

Prologue

1 | 2 | 3

 

MOSAIC [1/?] Last Kiss

I still remember the look on your face

 Been through the darkness at 1:58

 The words that you whispered for just us to know

 You told me you loved me so why did you go away, go away

 

Never thought we’d have a last kiss

 Never imagined we’d end like this

 Your name, forever the name on my lips

 

And I hope the sun shines and it’s a beautiful day

 And something reminds you, you wish you had stayed

 We can plan for a change in weather and time

 I never planned on you changing your mind

 

So, I’ll go, sit on the floor wearing your clothes

 All that I know is I don’t know

 How to be something you miss

 

I never thought we’d ever last kiss

 Never imagined we’d end like this

 Your name, forever the name on my lips

 Just like our last kiss, forever the name on my lips

 Forever the name on my lips, just like our last

 (Taylor Swift – Last Kiss)

 

The airport kiss was their last kiss.

Choi Siwon berubah ketika ia menyadari dunianya sudah runtuh ketika seseorang itu pergi. Ketika seseorang yang ia cintai, dan mencintainya, pergi untuk selamanya. Ia tidak ingin mengingkari takdir, tapi semua ini terlalu sulit untuknya.

Ia tidak lagi pergi bekerja setiap pagi. C. Corp sepenuhnya lumpuh tanpa pemberi keputusan. Tidak ada karyawan yang cukup memiliki keberanian untuk bertanya kenapa bos mereka yang terkenal bertangan dingin dan profesional kini menolak untuk memfungsikan dirinya. He just completely stopped working.

More

MOSAIC [Prologue]

Mosaic – Prologue

“Her heart is no longer beating. There’s no pulse. You saw the record with your own eyes. She left us.”

“Don’t tell him, please. Don’t tell him. Let her go. If two meant to be together, they will find their way back.”

“I met the woman you slept with in Hamburg.”

Wanita itu berjalan menyusuri jalanan Hongkong yang memang tidak pernah sepi apalagi di akhir pekan seperti ini. Matanya berbinar terang, senyumnya merekah manis. Tapi ada satu bagian dari hatinya yang tak terasa.

Ia menghentikan langkahnya. Disentuhnya dada kirinya sambil memejamkan mata. Di tengah hiruk pikuk Hongkong yang tak pernah sepi, dalam hening benaknya, wanita itu bersyukur memiliki hidup yang baru.

Puzzle kehidupannya yang dulu hampir sempurna sudah porak poranda. Catatan catatan kecil dalam ingatannya berserakan tak beraturan. Namun, tanpa ia ketahui, mozaik hidupnya yang baru kini mulai terangkai dengan rapi. Lebih baik, lebih terang, meski lebih kompleks.

She finally realizes, that every ending, is just another beginning…

HELL-O~! Still in Scattered Notes universe, this is what happen after Hyera’s death in the last chapter of Scattered Notes.

Love,

shalof

SCATTERED NOTES [9/9]

SCATTERED NOTES #9

 

Whenever you feel like your world would end, please do remember one thing: every ending is just another beginning. -scattered notes #9

 

 

Pria itu menelengkan kepalanya sedikit, melihat gadis itu sudah duduk di kursi dekat jendela. Matanya cukup lama memperhatikan gadis itu, merasakan radian kebahagiaan yang berasal  dari binar mata penuh kebahagiaanya.

She was once mine. Why did I let her slip off?

Sir, please fasten your seatbelt before we take off,” sahut seorang pramugari, membuyarkan pria itu dari observasinya yang terlalu personal.

Pria itu tersenyum lalu melakukan apa yang diperintahkan. Begitu selesai dan pramugari itu pergi, ia kembali menoleh ke sisi gadis itu dan melihat siluetnya, tenggelam dalam imajinya sendiri.

Siluet itu…

Wajah itu…

Itu adalah sosok wanita yang pernah dicintainya, wanita yang pernah menjadi separuh hatinya. Wanita itu… meski waktu telah berlalu dan perasaan sudah berubah, ia tetap tidak bisa mengingkari bahwa apa yang akan dilakukannya adalah salah.

Pria itu menelan ludahnya.

Tanpa dilihat siapapun, ia masukkan kembali tabung kecil berisi cairan berwarna bening itu kembali ke sakunya.

More

SCATTERED NOTES [8/9]

All post by shalof

Warning: This chapter may not suitable for…. weak-hearted people. Major fluff with some… lemon, everyone? 😉

SCATTERED NOTES [8/9]

Promise is fragile. Life is fragile. Don’t ever promise about whatever coming in life because we know, someday… it will be broken. Because nothing lasts forever, even a happy ending, especially when it’s nearing the end. -scattered notes #8

I AM NOT YOUR SOON-TO-BE WIFE!” teriak Hyera sekuat yang ia bisa. Ia ingin Choi Siwon mendengarnya. Ia ingin pria itu sadar bahwa Hyera berhak memilih, berhak meminta. Tidak serta merta ia hanya bisa dikendalikan Choi Siwon begitu saja.

Tapi respon yang terjadi benar benar di luar dugaan.

Pardon me?” pinta Choi Siwon, nadanya benar benar terkejut. Seketika ia terdiam. Ia berjalan mundur sedikit sedikit, matanya masih menatap Hyera kosong. “You didnt refuse last night…” bisiknya dengan suara lirih, matanya kini tertunduk ke bawah.

Gertakan Hyera tampak menusuk hati Choi Siwon. Tidak, bukan hanya hati, tapi juga harga diri dan perasaannya.

You.. I- I thought… We-Us…” Ia tidak berkata apa apa lagi, siap untuk pergi dari tempat itu. “Never mind, I’m sorry…

“Siwon…” panggil Hyera begitu melihat Choi Siwon beranjak pergi menghilang. Rasa bersalah menggerogotinya dalam sekejap, membuatnya terapung dalam tangis yang hampir pecah.

“Siwon, please…” panggilnya lagi. Namun bayangan itu tidak berbalik. “Siwon, please…”

More

Previous Older Entries